Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Juliawatri
"Perkembangan teknologi dewasa ini, membutuhkan baja yang memiliki kombinasi antara kekuatan yang tinggi. Ketangguhan dan kemampuan las yang baik serta biaya produksi yang rendah. Jenis baja yang mampu menjawab tantangan diatas ialah baja HSLA sebab dengan penamhahan sejumlah kecil (<0.15 %) unsur-unsur paduan tertentu atau yang sering disebut Microalloyed, baja ini mampu menghasilkan sifat mekanis yang baik melalui penguatan presipital serta penghalusan butir.
Pada penelitian ini akan diamati perilaku butir austenit prior yang berbeda dengan baja C-Mn biasa, dimana butir austenite prior terbentuk akan menentukan mikrostruktur. Akhir setelah canai panas. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini ialah baja H SLA 0.029 % Nb hasil coran kontinu, yang dipanaskan pada temperatur 1250°C dengan waktu tahan yang berbeda-beda, yaitu 1 jam, 1.5 jam, 2 jam, 2.5 jam dan 3 jam.
Peningkatan waktu tahan pada baja HSLA 0,029 % Nb selama pemanasan isothermal temperatur 1250°C akan memperbesar ukuran butir austenit. Hal ini dikarenakan pada temperatur tersebut, presipitat Nb(CN) yang berfungsi menghambat pertumbuhan butir austenit telah larut seluruhnya sehingga terjadi pertumbuhan butir normal yang kontinu dan seragam. Peningkatan waktu tahan akan meningkatkan migrasi atom-atom pada batas melalui proses difusi sehingga butir akan bertambah besar.
Energi aktivasi dari pertumbuhan butir (Qgg) baja HSLA 0,029% Nb hasil coran kontinu, yang dipanaskan pada temperature 1250 °C dengan waktu tahan yang berbeda-beda, yaitu 1 jam, 1.5 jam, 2 jam, 2.5 jam, dan 3 jam adalah 438300 J/mol dengan nilai n= 3,05 dan konstanta A= 8,31.10 20. Nilai Qgg konstanta A dan n yang sesuai akan memperlihatkan prediksi model yang mendekati hasil pengamatan yang dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilana Puspawartaningtyas
"Kebutuhan akan baja dengan kombinasi sifat mekanis yang baik, yaitu antara lain kekuatan yang tinggi, ketangguhan, mampu las, dan ketahanan korosi yang baik semakin meningkat. Untuk itu dikembangkan baja paduan ringan, yaitu dengan penambahan sejumlah kecil (0,15%) unsur paduan tertentu yang menghasilkan sifat mekanis yang baik melalui penguatan presipitat dan penghalusan butir. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengamati perilaku pertumbuhan butir austenit prior yang akan berpengaruh terhadap sifat mekanis akhir setelah proses canai panas melalui pengamatan mikrostruktur. Benda uji yang digunakan yaitu baja HSLA 0,037% Nb hasil coran kontinyu, yang dipanaskan pada temperatur 1200°C dengan waktu tahan yang berbeda-beda, yaitu 0,5 jam; 1 jam; 1,5 jam; dan 2 jam. Peningkatan waktu tahan pada baja HSLA 0,037% Nb hasil coran kontinyu selama pemanasan isothermal pada temperatur 1200_ akan meningkatkan ukuran butir austenit prior. Hal ini terjadi karena pada temperatur tersebut, presipitat Nb(CN) yang berfungsi menghambat pertumbuhan butir austenit telah larut seluruhnya sehingga pertumbuhan butir menjadi normal dan seragam. Peningkatan waktu tahan akan meningkatkan migrasi atom pada batas butir melalui proses difusi sehingga butir akan bertambah besar. Energi aktivasi dari pertumbuhan butir (Q) baja HSLA 0,037% Nb hasil coran kontinyu selama pemanasan isothermal pada temperatur 1200°C dengan waktu tahan yang berbeda-beda, yaitu 0,5 jam; 1 jam; 1,5 jam; dan 2 jam sebesar 436000 J/mol dengan nilai n sebesar 4,0617 dan kostanta A sebesar 2,7145 x 1023. Nilai tersebut memperlihatkan prediksi model yang mendekati hasil pengamatan yang dilakukan.

Requirement of steel with combination of good mechanical properties, i.e. strength, toughness, weldability, and good corrosion resistant increase progressively. So that microalloyed steels are developed by addition small number (0,15%) of certain alloying element that promote good mechanical properties by precipitation strengthening and grain refinement. This research is done to study prior austenite grain growth behavior that has an effect on final mechanical properties after hot rolling process by microstructure perception. Sample is HSLA 0.037% Nb as cast, reheating at isothermal temperature 1200°C, with different holding time, that is 0.5 hour, 1 hour, 1.5 hour, and 2 hour. With increase in holding time of HSLA 0.037% Nb steel as cast at isothermal temperature 1200°C, prior austenite grain size will increase, because at that temperature, Nb(CN) precipitate that will detract austenite grain growth have dissolve entirely so that grain growth become normal and uniform. Atom migration on grain boundary will increase with increase in holding time by diffusion so that austenite grain sizes growing larger. Activation Energy (Q) of grain growth on HSLA 0,037% Nb as cast at isothermal temperature 1200°C, with different holding time, that is 0.5 hour, 1 hour, 1.5 hour, and 2 hour is 436000 J / mole with value of n is 4,0617 and A constant is 2,7145 x 1023. The values show prediction of model that coming near result of research that has been done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S41750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Rahmiati
"Perkembangan reknologi dewasa ini, memburuhkan baja yang memiliki kombinasi anlara kekuaran yang tinggi, kelangguhan, tahan korosi dan yang tidak kalah penring adalah lfemampuan unruk mernpertahankan kekuaran pada remperatur tinggi rerutama unluk aplikasi pada femperatur tinggi seperli Steam Reformer, dan lain sebagainya. Jenis baja yang dapa! dipililz adaiah baja Ni-based superalloy dengan menambahkan zmsur Nike! dan Chromium dalarnjumlah yang signyikan. Biasanya komposisi Nike! 34- 70 % dan Chromium 24-35 %, juga dirambah dengan paduan-paduan lain yang kecil jumlahnya seperri Niobiurn, Mofybdenum, dan siiilcon. Kandungan Nike/ yang besar sangar mempengaruhi sgfat mekanis baja ini terulama untuk mendapal/can sy'at mampu tahan terhadap kenaikan femperarur melahzi pengualan presqviral serta penghalusan butir.
Pada penelitian ini alcan diamari perilaku burir ausrenit saat pemanasan isothermal. Benda zg'i yang digunakan ialah baja Ni-based .superalloy dengan kandungan Nike! sebesar 4 - 46 % dan Chromium 30 -- 35 % yang dipanaskan pada remperalur 900 "C dengan wa/du tahan mufai dari 1, 2, 3, 4, sampai 5 jam. Peningkalan waktu tahan pada baja Ni-based superalloy selama pemanasan isothermar' pada remrnperalur 900 "C akan memperbesar ukuran butir ausrenir. Hal ini di/carenalam pada temperatur tersebur, preszpitat karbida dari paduan-paduannya yang b€lj`ll72g.\`f :mink menghamba! perrumbuhan butir austenit telah larur seluruhnya seingga mendapa!/can pertumbuhan bulir normal /continyu dan seragam. Pcningkatan waldu tahan akan meningkarkan migrasi atom-arom pada batas butir melalui proses dyizsi sehingga butir akan bertambah besar.
Energi aklivasi (Qgg) baja Ni-based superalloy, yang dzjpanaskan pada temperatur 900 “C dengan walftu tahan yang berbeda-beda, yailu I , 2, 3, 4, dan 5 jam adolah 440267 J/mol dengan nilai n = 2,805 dan konsranra A = 1,786 x 102). Nilai Qgg, konstanta n dan A yang sesuai akan memperlihatkan predilcsi model yang mendelcati hasi! pengamalan yang dlakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Diniarto Hamid
"ABSTRAK
Baja HSLA atau baja paduan rendah kekuatan tinggi memiliki keunggulan karena kekuatan dan keuletannya yang tinggi serta mampu las yang baik. Mekanisme penguatan pada baja ini diperoleh melalui penghalusan butir selama transformasi austenit menjadi ferit.
Untuk mengetahui perilaku pertumbuhan butir ferit selama transformasi , maka dilakukan pemanasan ulang (austenisasi) pada temperatur 1200°C selama 2 jam, lalu didinginkan di udara hingga menca.pai temperatur 750, 800 dan 850°C dan ditahan selam 20, 40 dan 60 menit pada temperatur tersebut setelah itu d icelup dalam air.
Ukuran butir jerit yang dihasilkan selama transformasi isotennal pada temperature 750°C lebih kecil dibandingkan hasil transformasi pada temperature 800 d an 850°C. Laju pertumbuhan butir ferit sangat besar pada temperature 850°C laju pertumbuhan pada temperature 750 d an 800°C.
"
2000
S41610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sinaga, Simon
"Prediksi dan konfro/ rerfzadap perubahan mikrosfrukrur dafam baja sclama proses canai 'panas dengan menggunakan sebuah model empiris i .. r persumaun maremurik, i6/0/I banyalc dikembangkfiln seiring dengan adanya usaha buik unruk meninglcatkun lmalftas baja produk cunai panas (hor-rolled steel producy maupun unruk mengembanglcan sebuuh produk bam.
Peneliticm ini gl'/(UH re(/bkus puda pengaruh lemperarw' d({]rO!'I)1(!Sf .ferhadap lrineliku relcris/alisasi dan pertumbuhan bulir austenir dalam baja C-A/hz hm-il cunai panus. Peneliiian ini melipuli penenluan waktu untuk rerbenru/mya 50% dun 95% _hu/:si rekrislalisusi, menenrulran diameter relrrisralisasi dengan menggunakan mode! empiris Sellar e! af", Serra memodffikasi mode! empiris dm, = A dime" exp sebagai fungsi dari remperarur dcgfurmasi. yairu dengan mcncari nilai konstunru A dan QW
Hasf/ pene/Irfan menunjukkan bahwa pada remperazur deformasi yang lebih ringgi. wuklu unmk le/?ben/uknya 50% dun 95% _liuksi rekrisrulisasf ukun lebih cepar dibandingkan pada remperarur rendah. Demilcian halnya dengun diwncier rekrismiisusi yang semulcin besar seiring dengan meningkatnya tempemrur deformasi"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Mossadik Kiprianov
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Suburmian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Joseph
"ABSTRAK
Begitu banyaknya proses produksi yang dilakukan, begitu banyaknya detinasi produk yang akan dibuat dan begitu banyaknya sifat material yang diinginkan. Di dalam semuanya itu terdapat sebuah material yang mulai banyak dilirik oleh pangsa pasar karena sifat maupun bentuknya yang unggul namun tidak mengurangi sifat-sifat mekanisnya.
Permintaan akan material dengan kekuatan yang tinggi, ketahanan korosi, namun mudah dibentuk talah memacu pada penelitian yang lebih dalam pada baja bebas atom interstisi. Proses rekristalisasi sebagai komponen utama salam pemnentu sifat mekanis baja bebas atom interstisi menjadi objek penelitian yang begitu banyak diminati.
Proses rekristalisasi dipengaruhi oleh berbagai parameter seperti besarnya deformasi, tingkat pemanasan (temperatur tahan dan waktu tahan), kadar berbagai unsur dalam material (seperti li, l, Mn, N, dan lainnya). Pengaruhnya akan dijelaskan pada bagian studi literatur dan efek spesifik pada material lT-Steel tipe Ti-Stabilized akan dijelaskan pada bagian pembahasan.
Dengan mengetahui waktu tahan yang optimal untuk proses rekristalisasi maka akan diketahui parameter-parameter proses yang diperlukan untuk memperoleh sifat mekanis yang paling baik. Dengan menghasilkan proses rekristalisasi yang lebih cepat maka akan dihasilkan proses yang diperlukan efektif secara teknis, efisien secara ekonomis, sehingga tidak membahayakan produk secara fisik maupun financial.

"
2001
S41534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zona Mahmud
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>