Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Lutfie
"Kegiatan produksi perlu dirancang dan dimonitur agar dapat mencapai hasi! yang optimal. Oiperlukan suatu metode untuk mengamati dan mengendalikan kegiatan yang berlangsung agar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Semakin baik metode pengamatan yang dilakukan maka data yang didapatkan akan semakin akurat dan aktual. sehingga antisipasi atas perubahan kondisi yang terjadi dapat segera dilakukan.
Pendekatan LOB (Line U! Balance) cukup efektif dalam memonitor produksi yang berlangsung, karena L08 akan menunjuk nada kegiatan-kegiatan yang menyebabkan kelebihan atau kekurangan produksi. Suatu sistem yang dapat menghasilkan data produksi secara cepat dan akurat akan meningkarkan kinerja penerapan LOB.
Penerapan akuisisi data dan kendali dengan komputer dalam manajemen produksi dana: memenuni kebutuhan akan data yang aktual dan akurat, dan oemrograman dengan Dendekatan LOB yang dilakukan napa: menghasilkan keluaran yang diharapkan. Keluaran yang dihasilkan berupa hardcopy atas data dan hasil pengolahannya, atau berupa sinyal kendali pada panel kontrol, mauoun sinyel kendali yang dapat diterapkan secara otomatis pada alat produksi, seperti penganuran kecepatan belt-conveyor, pengaturan katuo dan 1ain~1ain.
Penggunaan perlengkapan komputer standar akan memperkecil biaya yang harus dikeluarkan sehingga sistem dapat diterapkan untuk proses produksi nada industri menengah, meskipun tanpa instrumentasi khusus akan membuat kinerja dari sistem yang dirancang menjadi rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"Kegiatan produksi perlu dirancang dan dimonitor agar dapat mencapai hasil yang optimal. Diperlukan suatu metode untuk mengamati dan mengendalikan kegiatan yang berlangsung agar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Semakin baik metode pengamatan yang dilakukan maka data yang didapatkan akan semakin korrprehensif sehingga antisipasi atas perubahan kondisi yang terjadi dapat segera dilakukon.
Penerapan LOB (Line Of Balance) cukup efektif dalam memonitor produksi yang berlangsung, karena LOB akan menunjuk pada kegiatan­ kegiatan yang menyebabkan kelebihan atau kekurangan produksi. Suatu sistem yang dapat mengbasilkan data prkluksi secara cepat dan akurat akan meningkatkan kinerja penerapan LOB. Penerapan akuisisi data dan kendali dengan komputer dalam manajemen produksi dapat memenuhi kebutuhan akan data yang aktual dan akurat, dan pemrograman dengan pendekatan LOB yang dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Felisia Miranti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Agus Prihatono
"Perencanaan pengendalian produksi yang baik akan meningkatkan produktifitas dan kinerja produksi sehingga akan menghasilkan produk dengan mutu tinggi, biaya rendah dan tepat waktu. Hal ini menjadi kriteria yang mutlak diperlukan dalam era globalisasi, terutama bagi industri jasa trasportasi udara di mana persaingan global sudah sedemikian ketat.
Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa yang dipersiapkan untuk menjadi salah satu Strategic Business Unit dan induk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, transportasi udara, harus membenahi sistem pengendalian manajemen yang selama ini terkesan lamban dan kurang informatif agar dapat mencapai tujuan yang dicanangkan. Untuk mendapatkan perencanaan pengendalian produksi yang balk perlu dilakukan beberapa perbaikan yang meliputi struktur organisasi, sistem dan prosedur, keseimbangan beban kerja unit produksi sampai komputerisasi agar proses pelaksanaan menjadi lebih cepat, kekurangan sumber daya manusia tertanggulangi dan kesalahan manusia dapat dikurangi.
Perbaikan pada strukiur organisasi dilakukan melalul penataan kembali terhadap Organisasi yang ada, yaitu dengan memberi kewenangan lebih banyak kepada PPC dalam menjalankan delapan fungsi yang harus dilaksanakannya Untuk itu PPC harus merupakan unit tersendiri dalam organisasi Engine Maintenance Shop dan disamping itu juga menyatukan salah satu fungsinya, yaitu material preparation yang selama ini berada di bawah unit produksi.
Perbaikan keseimbangan beban kerja unit produksi dilakukan dengan penempatan tenaga kerja yang memperhitungkan beban kerja setiap subseksi. Analisa beban kerja dihitung dengan cara melakukan pendataan atas kebutuhan manhours untuk mengerjakan perawatan/ perbaikan setiap part.
Dengan melihat jumlah dan jenis engine yang dirawat serta dengan memperhitungkan keahlian dan banyaknya tenaga kerja yang ada, maka perencanaan dan pengendalian produksi harus dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi Hal ini dipandang perlu karena dengan sistem ini akan dapat mengurangi paper work dan human error, informasi dapat diperoleh lebih cepat dan akurat serta dengan tambahan pendidikan dan pelatihan yang tidak terlalu lama maka sumber daya manusia yang telah ada dapat dimanfaatkan lebih efektif dan efisien.
Terdapat beberapa perbedaan dalam penetuan ruang lingkup pekerjaan fungsi perencanaan pengendalian produksi antara yang biasa diterapkan pada industri manu facturing dengan industri perawatan engine pesawat terbang yang hanya melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan. Tetapi secara global dapat dikatakan sama, sehingga dengan demikian konsep dasar yang dipakai dapat diterapkan pada PPC Engine Maintenance Shop PT Elang Perkasa dengan beberapa modifikasi untuk penyesuaian. Dalam penerapan usaha perbaikan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari commit ment pihak manajemen dan pelaksana produksi sendiri, schingga apa yang selama ini menjadi kendala dapat ditanggulangi yang pada gilirannya tujuan untuk menghasilkan perawatan Jet engine sesuai dengan world tnii around time dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ria Kartini Murat
"ABSTRAK
Perancangan produk dan perancangan jasa tidak mempunyai
perbedaan yang mendasar hanya keduanya? mempunyai proses
operasi yang berbeda. Organisasi-organisasi penyedia jasa
biasanya lebih fleksibel dan dapat merubah kegiatan-kegiatan
mereka lebih cepat dibandingkan dengan organisasi
manufaktur. Konsep perancangan dan pengembangan jasa adalah
jauh lebih sukar dipahami daripada perancangan produk.
Organisasi-organisasi penyedia jasa harus memutuskan
beberapa faktor kunci pelayanannya, yang secara ringkas
dapat diperinci sebagai berikut :
1. Lini pelayanan yang ditawarkan.
Organisasi jasa harus memutuskan seberapa luas lini
pelayanan yang akan ditawarkan.
2. Ketersediaan pelayanan.
Dalam perancangan jasa para manajer perlu
mempertimbangkan kapan jasa harus disediakan. Juga
perusahaan harus menentukan lokasi fasilitasfasilitas
untuk memberikan pelayanan yang baik,
apakah suatu lokasi fasilitas yang terpusat atau
beberapa lokasi yang tersebar.
3. Tingkat pelayanan.
Organisasi harus menyeimbangkan antara tingkat
pelayanan yang diberikan kepada para langganannya
dengan kebutuhan untuk beroperasi secara ekonomik
pada saat yang sama.
Karya akhir ini bertemakan bagaimana meningkatkan
keunggulan suatu organiasi yang memproduksi jasa dengan
menggunakan tehnik pengendalian produksi yang baik. Obyek
penelitian dalam penulisan karya akhir ini adalah Universal
Maintenance Center suatu organisasi yang menyediakan jasa
perbaikan mesin-mesin.
Universal Maintenance Center (UMC) merupakan salah satu
direktorat pada Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)
yang berlokasi di Bandung. Kegiatan operasinya bersifat
khusus yaitu jasa perbaikan (repair), dan overhaul dari
mesin-mesin gas turbin pesawat dan industri.
Keadaan yang UMC hadapi sekarang yaitu dibutuhkannya
investasi yang cukup besar untuk menunjang tehnologi canggih
yang digunakan, selain itu sifat produksinya yang bukan
produksi masal dimana sebagian besar suku cadang yang
dipakai harus didatangkan dari luar negeri. Melalui analisa
pendekatan sistem pengendalian produksi didapatkan bahwa
hambatan atau masalah yang menjadi kendala bukan terletak
pada sistem pengendalian produksi yang telah mereka rancang
selama ini tetapi ada pada faktor manusianya (brain ware).
Hasil temuan masalah mengungkapkan bahwa adanya kendala
didalam proses pengendalian produksi terutama disebabkan
oleh
1. Kedudukannya sebagai BUMN membuat UMC kurang
fleksibel karena harus mentaati prosedur, peraturan
yang birokratis, selain ketergantungannya kepada
IPTN sebagai induk organisasi.
2. Dalam hal tehnik UMC harus mentaati segala aturan,
perkembangan tehnik yang dikeluarkan oleh masingmasing
pabrik pembuat dan badan-badan keselamatan
lalu lintas udara baik lokal maupun internasional.
Tujuan penulisan Karya Akhir ini adalah untuk mencari
penyebab masalah utama serta mencoba memberikan alternatif
pemecahan yang mungkin dapat mengatasi masalah dalam sistem
pengendalian preoduksinya. Sedangkan untuk metoda yang
digunakan adalah analisa sistem pengendalian produksi dengan
melalui beberapa tahapan yaitu identifikasi, memahami,
analisa permasalahan serta rekomendasi.
Melalui analisa pendekatan sistem ini didapatkan bahwa
masalah yang menjadi kendala utama adalah banyaknya
peraturan-peraturan pemerintah yang mengikat UMC sebagai
BUMN dan ketergantunggannya pada IPTN sebagai induk
organisasi seperti misalnya proses pengadaan suku cadang,
dana dan yang lebih penting lagi proses pengambilan
keputusan yang rumit dan berkepanjangan. Di pihak lain kita
harus memperhatikan bahwa hampir semua pemakai jasa adalah
dari kalangan penerbangan dan industri minyak dan gas bumi
dimana biaya dan waktu merupakan elemen yang sangat penting
untuk bisnis mereka sehingga dapat disimpulkan UMC kurang
efisien dan produktif.
Dalam mengatasi kendala-kendala tersebut
dicarikan jalan agar paling sedikit UMC dapat terlepas dari
IPTN sebagai induk organisasi untuk dijadikan profit center
tersendiri, bahkan lebih baik lagi jika UMC dapat dijadikan
suatu organisasi swasta.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sulaeha Rusiadi
"Industri tekstil di Indonesia telah rnemperlihatkan pertumbuhan dan prospek yang menggembirakan. Hal ini dipe ngaruhi oleh per-tumbuhan yang cukup tinggi pada pasar domes tik dan ekspor. Pada tahun 1990, industri tekstil telah berhasil memperkuat posisinya sebagai andalan utama ekspor dan telah menghasilkan devisa sebanyak US $ 2,9 milyar. Semakin mahalnya upah buruh di negar-a maiu, kurangnya lahan, mahalnya harga tanah untuk pabrik serta beban biaya bahan bakar yang relatil tinggi, menyebabkan teriadinya relokasi industri, khususnya industri tekstil, dan negara maju seperti Jepang, Taiwan, dan Hongkong ke negar-a berkem? bang termasuk Indonesia. Adanya paket kebijaksanaan deregu? lasi yang dikeluarkan oleh pemeriritah, semakin mendorong ekspor tekstil kita.
Dalam era globalisasi ini batasan perekonomian antara negara semakin kabur. Perubahan yang terjadi di negara negara lain dapat mempengaruhi industri di Indonesia. Disamping itu makin bertambah banyaknya perusahaan yang berlomba meraíh dan menguasai pangsa pasar dalam industri tekstil, menyebabkan persaingan yang timbul semakin tajam.
PT AP sebagai salah satu pelaku di dalam industri tekstil, yang merupakan pabrik pemintalan terbesar di Indo nesia, harus menerapkan manajemen strategis dalam menghadapi persaingan tersebut. Dengan menggunakan manajemen strategis yang tepat diharapkan perusahaan ini mampu meningkatkan labanya.
Sesuai dengan misi perusahaan serta didukung oleh peluang yang ada di lingkungan dan kekuatan perusahaan dilakukan arah pengusahaan dan sasaran jangka panjang yang meliputi kemampulabaan, produktivitas, posisi bersaing, pengembangan sumber daya manusia, kepemimpinan dalam teknologi, dan tanggung jawab pada masyarakat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marjanu Priambodo
"Tesis ini mendiskusikan sinergi six sigma, axiomatic design ( AD ), TRIZ, dan DOE untuk perbaikan desain sistem manufaktur. Six sigma-axiomatic design- TRIZ digunakan untuk mendesain sistem. DOE digunakan untuk optimasi parameter desain. AD digunakan untuk men dekomposisi masalah dan TRIZ untuk menemukan solusinya. TRIZ digunakan untuk membangkitkan solusi dan men decouple matrik desain dalam kerangka AD. Sinergi six sigma-AD-TRIZDOE digunakan untuk menyelesaikan studi kasus perbaikan tingkat keberhasilan proses ( TKP ) cam boring di lini cylinder head machining untuk sepeda motor 110 cc. Hasilnya TKP proses camboring meningkat dari 95,5 menjadi 97,5% dan TKP lini cylinder head machining meningkat dari 93,6% menjadi 95,8.

This paper discuss about sinergetic use of six sigma - axiomatic design ( AD ) - TRIZ - DOE for manufacturing system design improvement. Six sigma axiomatic design - TRIZ used in system design phase. DOE used in design parameter optimization phase. AD powerfull in problem decomposition and TRIZ for problem solution. TRIZ used for generate solution and decoupled design matrix in AD framework. Sinergetic use of six sigma - axiomatic design ( AD ) - TRIZ - DOE aplicated for case study increase of of camboring process productivity in cylinder head machining production line for 110 cc motor cycle. Final result camboring process productivity increase from 95,5% to 97,5% and productivity of cylinder head machining production line increase from 93,6 % to 95,8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31158
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Intan Kartika Putri
"Dalam suatu proses produksi pasti terdapat variasi atau keberagaman dari hasil produksi. Variasi dari suatu produk mempengaruhi kualitas dari produk tersebut. Maka agar kualitas produk tetap terjamin, haruslah variasi dari produk diminimalisir. Pengendalian kualitas statistik atau Statistical Quality Control (SQC) adalah sekumpulan perangkat statistik yang berguna untuk mengontrol agar proses produksi berjalan dengan stabil dan meningkatkan kemampuan produksi melalui pengurangan variasi hasil produksi.
Perangkat statistik yang biasa digunakan untuk tujuan tersebut adalah bagan kendali. Bagan kendali yang umum digunakan untuk mengontrol proses produksi adalah bagan kendali Shewhart ̅ dan atau . Namun, bagan kendali Shewhart ̅ kurang efektif dalam mendeteksi pergeseran nilai mean proses yang kecil karena tidak memperdulikan informasi dari data yang terdahulu ketika titik terbaru digambarkan pada bagan. Oleh karena itu, dibutuhkanlah bagan kendali lain yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Bagan kendali Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) untuk mean proses sangat efektif dalam mendeteksi pergeseran nilai mean yang kecil. Pada bagan Exponentially Weighted Moving Average, data yang terbaru berhubungan dengan data yang telah ada sebelumnya di mana setiap data diberikan bobot λ. Bobot bergerak secara eksponensial dari data terbaru ke data sebelumnya.

There are variations or diversity of products in a production. Variations of a product affects the quality of the product. To keep the quality control of product, the variation of the product should be minimized. Statistical Quality Control (SQC) is a collection of useful statistical tools to control the production process.
Statistical tool commonly used for this purpose is the control charts. Control chart that commonly used to control the production process are Shewhart ̅and or control chart. Shewhart ̅ control charts are less effective in detecting small shift in mean because they do not take information from the past data when a new point is plotted. Thus, we need a control chart that can solve these problems.
The Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) control chart for mean process is very effective in detecting small mean shifts. On Exponentially Weighted Moving Average chart, the new data is related to the earlier data by using weighting factor λ. The weight λ moves exponentially from the latest data to earlier.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1239
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zeredata Dirgantara
"PT. X sebagai perusahaan garmen yang memproduksi pakaian jadi anak-anak untuk pangsa pasar Timur Tengah, sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Dengan banyaknya order yang diterima beserta variasi rancangan yang beragam, maka perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menyediakan informasi guna membuat proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Efektif dalam hal memproduksi suatu produk yang sesuai dengan order pelanggan, dan efisien dalam hal waktu dan biaya dalam proses produksinya.
Saat ini perusahaan masih melakukan transaksi order penjualan secara manual, dan ini membuat transaksi tersebut tidak langsung memicu terjadinya proses perencanaan produksi. Dalam penelitian ini, akan didefinisikan segala masalah, kesempatan, dan instruksi yang ada, lalu kemudian akan dianalisis dengan metode FAST (Framework for the Application of Systems Thinking). Ada empat tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini yang berupaya menjawab masalah yang terjadi dengan memodelkan data dan proses, serta kemudian memodelkan tampilan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Hasil dari analisis ini adalah suatu jawaban dari masalah, kesempatan, dan instruksi, dengan cara mengintegrasikan semua data yang ada sehingga apabila terjadi transaksi order, maka akan langsung memicu proses pembuatan daftar pengerjaan produk untuk Bagian Produksi. Selain itu juga menghasilkan daftar kebutuhan material yang sesuai dengan keperluan dalam proses produksi nantinya, sehingga proses produksi tidak akan terhambat dengan alasan kekurangan material.
Penelitian ini berada pada face analisis system, dan untuk pengembangan sistem ke fase desain sistem guna mewujudkannya dalam bentuk fisik, masih diperlukan penelitian lanjutan yang harus mengikutsertakan desainer sistem."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julio Febrian
"Penelitian ini membahas suatu metode untuk menyelesaikan permasalahan tingginya biaya persediaan dan rendahnya perputaran persediaan pada gudang bahan baku daur ulang plastik yang disebabkan oleh manajemen persediaan pada bagian perencanaan dan penjadwalan bahan baku yang belum optimal, kurang efisien, dan kurang efektif sehingga sering mengalami penumpukan persediaan. Penelitian dilakukan dengan cara mengembangkan model optimasi menggunakan metode mixed integer linear programming. Model optimasi dikembangkan dari membangun formulasi permasalahan menjadi model matematika yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman Python untuk menghasilkan keputusan kuantitas pemesanan (Q) berupa penentuan ukuran lot (lot-sizing) dan periode pemesanan (Y) bahan baku yang optimal dengan biaya minimum serta dihubungkan dengan metode peramalan permintaan yang akurat dan persediaan pengaman yang tepat. Hasil akhir model mendapatkan keputusan optimal dengan biaya minimum yang menunjukkan untuk melakukan total pemesanan sebesar 7.494.733 kg sebanyak 138 kali untuk tiga jenis bahan baku daur ulang plastik sesuai detail per periode pada tahun 2022 dan dapat digunakan dengan peramalan pada periode perencanaan persediaan di masa depan. Ditemukan bahwa hasil model dapat meminimalkan total biaya persediaan sebesar 42% atau setara dengan Rp232.566.233 dari Rp550.713.838 menjadi Rp318.147.605 dan meningkatkan nilai perputaran persediaan sebesar 1,57 dari kondisi aktual.

This research discusses a method to solve the problem of high inventory costs and low inventory turnover in a warehouse of recycled plastic raw materials caused by suboptimal inventory management in the planning and scheduling of raw materials, which are inefficient and ineffective, resulting in frequent inventory accumulation or overstock. The research is carried out by developing an optimization model using the mixed integer linear programming method. The optimization model is developed by formulating the problem into a mathematical model, translated into the Python programming language to generate decisions on the optimal quantity of orders (Q) in terms of determining the lot-sizing and ordering period (Y) of raw materials with minimum costs, supported with accurate demand forecasting methods and appropriate safety stock levels. The final results of the model obtain optimal decisions with minimum costs that indicate a total order of 7,494,733 kg, ordered 138 times for three types of recycled plastic raw materials with detailed periods in the year 2022 and can be used with forecasting for future inventory planning periods. It was found that the model results can minimize total inventory costs by 42% or equivalent to IDR 232,566,233, reducing it from IDR 550,713,838 to IDR 318,147,605 and increase the inventory turnover by 1.57 from the actual condition.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>