Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Gatot Ruswianto
"ABSTRAK
Penggunaan energi pada industri pengeringan erat kaitannya dengan masalah
perpindahan kalor. Hal ini dikarenakan pada proses pengeringan dibutuhkan sejumlah
energi yang digunakan untuk menguapkan air yang terkandung di dalam bahan yang akan
dikeringkan. Besarnya energi ini sangat mempengaruhi mutu basil pengeringan serta
optimalisasi penggunaan energi tersebut.
Koefisien perpindahan kalor konveksi h merupakan salah satu parameter dasar
dalam proses pengeringan. Besarnya nilai koefisien konveksi h dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan Dow & Jacob dan menggunakan basil percobaan guna
menentukan besaran/parametemya. Persamaan ini terdiri atas bilangan Nusselt yang
merupakan fungsi geometri baban dan bilangan Reynolds.
Dalam studi ini dilakukan percobaan pengeringan terbadap biji kedelai. Data yang
didapat lalu diolab, mulai dari penurunan kadar air kedelai sampai dengan perbitungan
numerik dengan menggunakan matrik, dengan tujuan untuk memperoleb nilai konstantakonstanta
persamaan Dow dan Jacob. Dan setelab diperoleb konstanta-konstantanya, ai =
0,199, a2 = 5,21, a3 = -3,37, a4 = 0,0186 dan as = 2,866 , maka persamaan tersebut dapat
digunakan untuk menentukan besarnya koefisien konveksi h untuk proses pengeringan
kedelai yaitu 28,073; 27,528 dan 26,951 W/m^^C yang masing-masing pada temperatur
35, 40 dan 45 °C."
1995
S36109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dexsa Syafrani
"Pengeringan adalah operasi pemisahan cairan dari dalam suatu bahan dengan cara mengeluarkan air yang terkandung dalam bahan ke lingkungannya. Pemisahan tersebut dilakukan dengan cara menguapkan cairannya, dan ini membutuhkan energi. Semakin banyak energi yang dapat digunakan untuk menguapkan, maka akan semakin mudah penguapan tersebut terjadi. Pengeringan vakum adalah salah satu operasi pengeringan dengan cara menurunkan tekanan lingkungan di sekitar benda yang dikeringkan. Pemvakuman mempercepat pengelingan karena menurunkan titik didih dari cairan tersebut dan menimbulkan perbedaan tekanan antara bahan dan lingkungan. Olakan udara juga mempercepat penguapan karena energi dari olakan udara dapat digunakan untuk membantu penguapan bahan Masalah yang dikaji pada tugas akhir ini adalah mengenai fenomena-fenomena yang teljadi pada saat proses pengeringan berlangsung Dari hasil pengujian pengeringan yang telah dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap penunman massa, perubahan kelembaban nisbi, dan menganalisa pengaruh olakan udara terhadap penguapan, temyata didapatkan bahwa ketika tekanan diturunkan (dengan proses vakum), maka pengurangan massa akan lebih besar dari pada jika tidak divakumkan pada waktu dan kondisi temperatur sama. Didapatkan juga hasil bahwa pengaruh olakan udara dalam ruang vakum memang membantu proses penguapan pada batas-batas tertentu.

Drying is a process of separating liquid from inside a product by removing the liquid to the surrounding. The removing is done by evaporating the liquid, which it uses energy. The more energy used for evaporation, the easier it is to evaporate. Vacumm drying is a dryinproces by decreasing the pressure surrounding the product. Vacumming inside all isolated room. The separation in drying process is an activity, changing a pecimen from its original phase as a solid, semi-solid, or liquid, become a solid product by taking the water that is contained by the specimen out of the specimen, into is surrounding. So, the focus of the result of drying process is a solid product. Matter that is discussed in this book is about the phenomena that occur when the vacuum drying process is running. From the data that has been gained by experiments. Dealing with mass, humidity relativity and temprature, we can see that if the pressure decreases because of the vacuming. Th e relative huminity decreases too. The decreasing of relative humidity is the factor that influences the rate of drying. So, rate of drying is not influenced directly by the decreasing of pressure, but by the decreasing of relative humidity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Aquino Wijanarka
"Skripsi ini adalah tentang proses pengeringan semprot susu kedelai cair menjadi susu kedelai bubuk. Yang diamati dalam penelitian ini adalah laju aliran produk maksimal sehingga produk tetap kering dan biaya proses pada kondisi tertentu. Kondisi yang ditetapkan adalah tekanan udara kompressor 2 bar, divariasikan dengan laju aliran udara pengering, rasio kelembaban udara pengering, dan temperatur udara pengering. Variasi laju aliran udara pengering yaitu 0,014 m3/s, 0,017 m3/s, dan 0,019 m3/s. Variasi rasio kelembaban udara pengering yaitu 0,01 dan 0,012. Variasi temperatur udara pengering adalah 60˚C, 72˚C, dan 90˚C. Hasil dari percobaan ini adalah pembuktian bahwa susu kedelai dapat dikeringkan pada temperatur 60˚C.Laju aliran produk tertinggi ada pada kondisi rasio kelembaban 0,01, laju aliran udara 0,014, temperatur udara pengering 90˚C. Biaya proses yang paling murah adalah Rp 1.247,- / 250 gr susu cair atau 125,7% dari harga susu bubuk yang dijual secara umum.

This skripsi is about the process of spray drying liquid soy milk liquid become soy milk powder. Observed in this experiment are the maximum product flow rate to keep that produck remains dry and cost from process in particular condition. The specified conditions are pressure of compressor at 2 bar, combined with variation of air dryer flow rate, humidity ratio, and air dryer temperetur. Variation of air dryer are 0.014 m3/s, 0.017 m3/s, dan 0.019 m3/s. Variation of humudity ratio are 0.010 dan 0.012. Variation of air dryer temperetur are 60°C, 72°C, dan 90°C. Result from this experiment are verivication about spray dryer can drying soy milk in 60°C, condition the highest product flow rate are ratio humidity in 0.01, air dryer flow rate in 0.014, and air dryer tempereturin 90°C. Cost from process that cheapest is Rp1,247.- / 250 gr of soy milk liquid or 125.7% from soy milk powder that sell generally."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42324
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arwinta Prasatria Ipta
1992
S35818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Taufik
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50534
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ricardi
"ABSTRAK
Pengeringan beku vakum merupakan metode pengeringan yang terbaik, tetapi tidak hemat energi karena proses pengeringan yang relatif lama. Skripsi ini membahas mengenai efek pemanfaatan panas buang kondenser sebagai usaha untuk mempercepat laju pengeringan material. Selain itu, skripsi ini juga membahas mengenai efek pengkombinasian pendinginan internal dari sistem refrijerasi dengan vacuum freezing pada proses penurunan tekanan material uji pada pengeringan beku vakum.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pemanfaatan pemanasan dari panas buang kondenser dapat mempercepat laju pengeringan hingga 0,0035 kg/m2s . Selain itu, proses pendinginan awal dengan pendinginan internal dapat membantu material untuk mencapai solid region tanpa mengalami evaporasi terlebih dahulu.

ABSTRACT
Vacuum freeze drying is the best drying method but very energy-intensive due to relatively long drying time. This thesis investigates the effect of utilization of condenser heat waste to sublimation process as a way to accelerate the drying rate. In addition, this undergraduate thesis also investigates the effect of combination of internal cooling and vacuum cooling in the pressure reduction process.
The result shows that the utilization heating by condenser heat waste can accelerate the drying rate until 0,0035 kg/m2s. In addition, the pre-freezing process by internal cooling could help the specimen to transforms into solid phase without evaporating first."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aprianto Dwi Ulmansyah
"Dalam dunia pertanian, pengeringan merupakan salah satu proses terpenting untuk menjaga kualitas bahan basil pertanian dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Ada beragam jenis pengering yang dapat digunakan untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian, salah satunya adalah pengering tipe rotari atau berputar.
Teknis pengering yang akan diuji disini sangat sederhana sehingga diharapkan dapat dengan mudah diaplikasikan oleh banyak kalangan petani. Gambaran umuln pengering tipe rotari ini adalah material yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam sebuah silinder berongga yang berputar dengan menggunakan suatu mekanisme motor, kemudian dipanaskan dengan menggunakan kompor. Udara hasil pemanasan silinder dihembuskan ke dalam ruang pengering, dengan mekanisme tersebut diharapkan pengeringan akan terjadi secara kontinyu hingga mencapai titik jenuh di keluaran silinder. Lamanya proses pengeringan dapat diatur dengan merubah putaran silinder atau dengan menaikkan temperatur pemanasan silinder.
Jenis material yang digunakan sebagai contoh pengujian adalah berupa jagung pipilan yang divariasikan jumlahnya ketika masuk ke dalam silinder. Begitu juga dengan aliran udara panas yang ditiupkan ke dalam ruang silinder divariasikan untuk mangetahui efektifitas alat dalam pengeringan.

In agriculture, drying process is one of the most important processes to keep the quality of farrning’s crops good, There are many kind of dryer that can he used to dry farming’s crops; one of those is rotary dryer.
This type of dryer, which will he tested, is the simple one that farmer can use this machine easily. General description of rotary dryer is that material, which is wanted to be dried, is gotten into a rotary hollow pipe, than the pipe will be heated by some burner. The hot bumed air is blowed into drying space in order to make the process runs continuously until the air get saturated in the other side of pipe. The duration of drying process can be arranged by changing the rotary of pipe or by increasing the heating ofthe pipe.
Corn, will be used as the sample of the test. Quantity of material that enters the pipe will be variated. Also the heated airflow will be variated to know 'the eiifectivity of instrument in drying process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai perilaku tanah organik termasuk tanah gambut menjadi penting saat ini, karena tanah gambut meinilika karakteristik yang berbeda dengan jenis tanah lainnya sehingga belurn sepenuhaya dapat dimanfaatkan khususnya untuk pembangunan di wilayah Indonesia dimana terdapat lapisan tanah gambut yang cukup besar terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemadatan yang dilakukan pada proses pengeringan dan pembasahan kembali terhadap perilaku kepadatan tanah gambut dengan variasi kadar air dari 60 % hingga 200 %. Selain itu juga dilak--ukan studi mikroskopik dengau menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), yang memungkinkan dilakukannya observasi terhadap tekstur tanah gambut pada kondisi awal (kadar air natural), kering udara maupun akibat proses pemadatan. Contoh tanah gambut yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh tanah gambut desa Tampan-Riau dan contoh tanah gambut Palangkaraya-Kalimantan Tengah, adapun kedua contoh tanah gambut ini merupakan contoh tanah terganggu (disturbed samples). Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur terhadap penelitianpenelitian yang telah dilakukan sebelumnya khususnya mengenai pemadatan tanah gambut. Dan juga digurakan metode studi eksperimental dimana dilakukan uji laboratorium terhadap kedua contoh tanah gambut yang meliputi pengujian index ,properties, pengujian pemadatan tanah dan CBR serta dilakukan observasi terhadap tekstur contoh tanah gambut."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>