ABSTRAKPenggunaan energi pada industri pengeringan erat kaitannya dengan masalah
perpindahan kalor. Hal ini dikarenakan pada proses pengeringan dibutuhkan sejumlah
energi yang digunakan untuk menguapkan air yang terkandung di dalam bahan yang akan
dikeringkan. Besarnya energi ini sangat mempengaruhi mutu basil pengeringan serta
optimalisasi penggunaan energi tersebut.
Koefisien perpindahan kalor konveksi h merupakan salah satu parameter dasar
dalam proses pengeringan. Besarnya nilai koefisien konveksi h dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan Dow & Jacob dan menggunakan basil percobaan guna
menentukan besaran/parametemya. Persamaan ini terdiri atas bilangan Nusselt yang
merupakan fungsi geometri baban dan bilangan Reynolds.
Dalam studi ini dilakukan percobaan pengeringan terbadap biji kedelai. Data yang
didapat lalu diolab, mulai dari penurunan kadar air kedelai sampai dengan perbitungan
numerik dengan menggunakan matrik, dengan tujuan untuk memperoleb nilai konstantakonstanta
persamaan Dow dan Jacob. Dan setelab diperoleb konstanta-konstantanya, ai =
0,199, a2 = 5,21, a3 = -3,37, a4 = 0,0186 dan as = 2,866 , maka persamaan tersebut dapat
digunakan untuk menentukan besarnya koefisien konveksi h untuk proses pengeringan
kedelai yaitu 28,073; 27,528 dan 26,951 W/m^^C yang masing-masing pada temperatur
35, 40 dan 45 °C.