Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jolanda Sadrach
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Azhary
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S49911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrasari Soegiharto
"ABSTRAK
Pengelolaan persediaan yang baik mewakili suatu upaya manajemen untuk mencapai keseimbangan di antara tujuan-tujuan operasional yang kurang selaras, karenanya dapat merupakan tantangan dan kesempatan untuk dapat mengorganisir fungsi-fungsi operasional yang terkait dengan aktifitas-aktifitas pengendalian persediaan dan menghindari aktifitas-aktifitas operasional yang saling tumpang tindih yang sebenarnya tidak perlu. Sehubungan dengan itu, diperlukan suatu sistem manajemen persediaan yang dapat mengintegrasikan fungsi fungsi operasional tersebut dan tidak hanya terbatas pada pengendalian jumlah pemesanan persediaan saja. Sistem pengendalian persediaan yang demikianlah yang dapat mengoptimalkan pelaksanaan fungsi-fungsi operasional yang dipakai untuk mencapai baik efektifitas maupun efisiensi produksi yang dipakai sebagai salah satu alat untuk menghadapi persaingan pasar. Sistem MRP pada mulanya diterapkan untuk memberikan informasi secara tepat tentang apa, jumlah dan kapan suatu material harus tersedia sesuai dengan jadwal rencana pesanan pembelian dan pesanan kerja. Selain itu dipakai untuk menentukan kebutuhan material, MRP juga dipakai untuk merencanakan dan mengendalikan prioritas pemakaian sumber daya produksi lainnya seperti tenaga kerja, mesin dan lain-lain, dan kapasitas produksi, serta mengevaluasi dan memperbaiki jadwal induk produksi. Selanjutnya MRP dikembangkan sebagai suatu sistem perencanaan efektif untuk seluruh sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan . Perencanaan MRP selalu melibatkan seluruh fungsi-fungsi operasional perusahaan seperti pemasaran dan keuangan, dengan demikian jadwal induk produksi yang merupakan realisasi rencana bisnis suatu perusahaan dapat lebih tepat dan realistis. Sistem MRP merupakan salah satu kontribusi dari Production dan Operations Management (P/OM) yang dikembangkan dari bidang pengendalian persediaan dan produksi."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Kurniawan
"Pemilihan sistem buffer kontrol pada perusahaan manufaktur harus dilakukan dengan bijaksana. Karena sistem buffer kontrol sangat berpengaruh dalam penentuan jumlah -work in process (WIP) dan WIP merupakan inventory. Tujuan adanya buffer agar produksi menjadi maksimal karena ketersediaan material terjaga sehingga mesin dapat terus beroperasi dan profit perusahaan pun meningkat. Namun jika jumlah buffer tidak terkendali dan terlalu besar maka biaya inventory akan meningkat dan akan mengurangi profit perusahaan. Ada tiga jenis sistem buffer kontrol yang biasa digunakan dalam manufaktur. Pertama adalah material requirements plannng (MRP) yang berprinsip pada push system. Kedua adalah just in time (JTT) yang berprinsip pada pull system. Dan yang ketiga adalah drum buffer rope (DBR) yang berdasarkan theory of constraint (TOC). Dengan menggunakan simulasi waktu yang diperlukan akan lebih singkat guna mengetahui sistem buffer kontrol yang tepat pada suatu manufaktur selain itu biaya yang dikeluarkanjuga lebih murah. Berdasarkan hasil simulasi sistem buffer kontrol MRP, JIT, dan DBR di PT X, diketahui bahwa hasil terbaik didapatkan model MRP dengan jumlah output 6219 unit, kemudian yang kedua adalah model sistem buffer DBR dengan jumlah output 4168 unit serta yang terakhir adalah JIT dengan output 3981.57 unit.

The choice of buffer control system at manufacturing must be done wisely. Because of buffer control system have an effect on in determination level of work in process (WIP) and WIP however is inventory. The purpose of buffer is in order to increase the level of production because of availability of material so that the machine can be still busy to operated, and profit of company even also increased. But, if amount of buffer do not in control and too big, hence cost of inventory will increased and will lessen profit of company. There are three types of buffer system control which commonly use in manufacture. First, material requirements planning (MRP) which is based on push system. Second, just in time (JIT) which is based on pull system. And third, drum buffer rope (DBR) which is based on theory of constraint (TOC). By using simulation that time is needed will be more shorten to know correctly buffer system control at one particular manufacture industry and will be cheaper also. According to the result of buffer system simulation control MRP, JIT, and DBR in PT X, known that the best result is MRP model with amount output is 6219 units, then secondly is buffer system DBR model with amount output is 4168 units, last is JIT model by output is 3981.57 units."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Husen
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S36200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Budiarti
"Six Sigma merupakan sualu target -yaitu 3,4 Defect Per Mi/Jion Opportunilies- yang memungkinkan karakterisasi kualitas diukur dari persfektif jumlah error atau cacat sebenarnya dibanding total kesempatan terjadinya error atau cacat. Metodologi peningkaum kualitas Six Sigma sebagai sarana untuk mencapai level kualitas Six Sigma dengan berfokus pada problem solving sebuah sistem dlsebut Six Sigma Improvement Framework yang terdiri dari 5 fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Cmurol). Six Sigma berfokus pada pelanggan dan berorientasi pada proses yang berpengaruh pada hasil akhir yang diharapkan. Penelitian ini menganalisis penerapan Six Sigma pada sebuah perusahaan garment PT. X untuk mengurangi banyaknya cacat appearance (jahitan, bentuk, dan warna), dan tingginya tingkat pengerjaan ulang pada produk pakaian jadi. Pengolahan data kuantitatif dan kualitatif dilakukan menggunakan beberapa fools Six Sigma pada masing-masing tahap DMAIC. Melalui penerapan Six Sigma performa proses cutting dan sewing untuk menghasilkan produk yang bebas cacat dapat terukur, Setelah itu dilakukan analisis terhadap sumber variasi dan penentuan solusi potensial untuk mcmperbaiki pcrforma proses. Penelitian dibatasi pada produk dengan nomor style 148 824 yang mcmiliki ll karakteristik kualitas yang kritis (CTQ). Nilai defect per unit (DPU) yang dihasilkan sebesar 0.608974, dan nilai sigma sebesar 3,095. Nilai throughput yiald yang dihasilkan sebesar 39,!026%. Nilai nilai ini menggambarkan kemampuan..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Six Sigma is a quality target of -3,4 Defect Per Million Opportunities- that allows quality characteristic being measured by perspective of total? defects compare to the total' opportunities of defect to occur. Six Sigma quality improvement methodology is coiled Six Sigma Improvement Framework which consist of 5 phases DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control. Sir Sigma focused on customer and oriented to the process which affect the final quality characteristic required on a product. This research analyzed the implementation of Six Sigma in a garment company PT X to reduced the number of appearance defect, and the high number of rework for the clothes product. Quantitative and qualitative data were processed by means of some Six Sigma tools for each phase ofDMA1C_ This research focused on the product with style number 148 824 which has I I critical quality characteristic (CTQ). Metric value acquired : defect per unit (DPDQ = Q603974, and the sigma value = 3, 095. Throughput yield = 39, 1026%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
JUTE-19-1-Mar2005-79
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Yunisyah R.
"Peningkatan efektifitas dan efisiensi pada suatu sistem adalah suatu hal yang mutlak harus terus diupayakan agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Salah satu cara peningkatan ini adalah dengan mengevaluasi proses yang terjadi pada sistem saat ini dan merancang sistem yang lebih baik.
Kantor pusat PT CCBI (Coca Cola Bottling Indonesia) menerapkan metode Material Requirements Planning (MRP) untuk melakukan perencanaan pemesanan material agar kebutuhan material bagi masing-masing operation yang dimiliki perusahaan terpenuhi. Tetapi sistem informasi manajemen untuk metode tersebut masih bersifat semi manual sehingga proses yang dilakukan membutuhkan waktu yang lama serta tingkat kesalahan yang lebih tinggi. Kedua hal ini memungkinkan terjadinya perencanaan pemesanan material yang kurang akurat.
Untuk itu dilakukan pemetaan proses untuk mengetahui secara rinci sistem informasi manajemen (seluruh komponen yang terkait untuk membuat keputusan) untuk MRP ini dan hasilnya dianalisis sehingga dapat diketahui hal-hal apa saja yang masih kurang efektif dan efisien pada sistem ini. Setelah itu maka dilakukan perancangan ulang sehingga didapatkan suatu sistem yang memungkinkan penemuan perencanaan pemesanan material menjadi lebih akurat (efektif) dan waktu pengerjaan menjadi lebih cepat (efsien).

Improvement of effectivity and efficiency in a system is something that absolutely have to always be endeavored so that the company could exist and win in business competition. One way to do this improvement is to evaluate processes in the existing system and design a better system.
National Office PT CCBI use Material Requirements Planning (MRP) method to plan material ordering so that material requirements for each operation of the company could be fulfilled. However, the management information system for this method is still semi manual so that there is much time needed to do process in the system and the error possibility is higher. These both factors may cause less accuracy of the material order planning.
To solve the problem above a process mapping to get the detail of the management information system (all of the components involved to making decision) of this MRP is developed and analysed so that ineffective and inefficient process in this system could be known. After that, a redesign is developed to create a system that could make the material order planning more accurate (effective) and the processing time could be faster (efficient).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Satyadi
"
ABSTRAK
Di PT "P" -salah satu anak perusahaan dari Astra Heavy Industries yang memproduksi Frame Forklift dan merakitnya menjadi Forklit- proses manuaktur dari bahan baku sampai menjadi barang jadi (frame) seperti gambar dibawah ini:
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menentukan sistim pengendalian persediaan-di-tengah-
proses yang tepat dimana dapat menghasilkan Tingkat Persediaan yang optimum dengan Biaya Persediaan minimum sehingga masalah kekurangan atau kelebihan bahan 1/2 jadi dapat diatasi.
Dalam usaha mengendalikan persediaan akan diterapkan suatu metode yang merupakan suatu sistem perencanaan pemenuhan kebutuhan komponen untuk proses manufaktur yang didasarkan pada Jadwal Produksi Utama dan disebut Material Requirements Planning (ABB)
dimana dalam perancangannya akau diterapkan juga konsep Safety Stock.
Hasil dari penulisan skripsi ini adalah suatu perencanaan jumlah dan jadwal penerimaan pemenuhan kebutuhan selama horison perencanaan dalam skripsi ini satu tahun berdasarkan pemenuhan ukuran pemesanan (lot sizing) yang menghasilkan Biaya Persediaan paling kecil dimana status persediaan setiap sub periode diatas atau sama dengan Safety Stock.
Kesimpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah dengan pemilihan metode for sizing yang tepat untuk sedap jenis komponen maka akan diperoleh jadwal pemenuhan kebutuhan yang tepat dan dengan jumlah yang tepat pula sehingga tingkat persediaan yang tinggi atau kelebihan persediaan (overstock) dapat dikurangi sementara dengan penambahan Safety Stock maka resiko kekurangan persediaan pada saat dibutuhkan atau stockout dapat dihindari."
1997
S36632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Nugroho Sakti
"
ABSTRAK
Harga suatu produk merupakan salah sara pertimbangan bagi konsumen untuk menentukan pilihannya. Umumnya, produk yang memiliki harga murah dengan kualitas baik akan laku dipasaran. Hal ini mempengaruhi produsen untuk menciptakan harga yang seideal mungkin bagi produk yang dihasilkannya. Salah satu cara untuk mendapatkan harga yang ideal adalah dengan meningkatkan keakuratan terhadap perhitungan biaya dalam pembuatan suatu produk PT. X adalah Salah satu perusahaan alat-alat berat (homy industries manufacturing) yang mencoba melakukan perubaban sistem perhitungan pembiayaan guna mendapatkan perhitungan biaya yang lebih akarat terhadap produk-produk yang dibuatnya. Perhitungan pembiayaan yang akan digunakan di PT. X nanti adalah berdasarkan konsep activity based costing (ABC), yaitu suatu konsep perhitungan biaya yang mengakumulasikan biaya atas dasar aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu produk.
Penggunaan sistem perhitungan pembiayaan dengan konsep ABC, menyebabkan terjadinya perbedaan harga untuk tiap-tiap aktivitas yang mewakili proses. Sebingga untuk proses-proses yang berlainan akan memiliki harga yang berbeda. Dengan penggunaan sistem baru, maka terjadi perbedaan harga terhadap komponen yang dikerjakan dengan proses mahal atau dikenjakan dengan proses murah, walaupun dalam tenggang waktu yang sama. Dimana dalam perhitungan terdahulu hal ini tidak dilakukan, pembebanan biaya diasumsikan sama untuk napjenis proses.
Dalam penerapannya, sistem baru ini membuat perhitungan menjadi lebih sulit.
Dibutuhkan lebih banyak data dan kalkulasi untuk memugkinkan penerapannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, dukungan teknologi informasi mutlak dibutuhkan. PT. X menggunakan software SAP R/3 sebagai sistem informasi didalam mendukung penerapan perhitung biaya berdasarkan konsep activity based costing. Salah satu modal dalam SAP R/3 yang diutamakan adalah Product costing with quantity structure. Yang dimaksud dengan quantity structure adalah struktur yang didefinisikan atas kuantitas kebutuhan material/komponen dalam Bill of Material dan proses-proses manufaktur sesuai dengan urutan prosas di routing yang dilakukan pada suatu produk.
Skripsi ini akan membahas perhitungan pembiayaan berdasarkan quantity structure dari suatu produk sebagai sistem perhitungan pembiayaan yang akan diterapkan, serta analisis terhadap sistem perhitungan yang digunakan sekarang di PT. X. Salain itu juga dan menjelaskan dukungan yang diberikan SAP R/3 terhadap sistem perhitungan baru tersebut serta kelayakan penerapannya.
"
1997
S36767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>