Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asyari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Maarif
"Penukar kalor merupakan salah sam alat yang panting sekali dalam industri terutama pada industri petrokimia. Ada banyak sekali penukar kalor, salah satunya adalah penukar kalor pendingin udara (Air Cooler Heat Exchanger). Perhitungan desain penukar kalor pendingin udara rnelibatkan banyak persamaan. Masing-masing variabel pada persamaan-persaman itu saling keterkaitan satu sama lain, disatu persamaan mungkin salah satu variabel yang diinginkan berbanding lurus tapi di persamaan lain berbanding terbalik. Variabel yang menentukan sekali dalam mendesain penukar kalor pendingin udara adalah koefisien perpindahan panas menyeluruh (U), karena koefisien perpindahan panas menyeluruh merupakan salah satu variabel yang meneniukan besar atau tidaknya laju perpindahan panas pada suatu penukar kalor. Pemrograman ini memberikan perkiraan variabel-variabel apa saja yang sangal berpengaruh terhadap variabel koefisien perpindahan panas menyeluruh. Dengan mengetahui variabel-variabel tersebut maka dapat mempersingkat waktu dalam perhitungan desain penukar kalor pendingin udara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandy Setiadi Djaya Putra
Depok: Departemen Teknik Mesin UI, 2012
621.402 NAN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky Adryanto
"ABSTRAK
Perbandingan penukar kalor shell and tube dengan penukar kalor plate dilakukan
untuk mengetahui keuntungan dan kerugian masing-masing alat penukar kalor tersebut
pada kondisi tertentu. Dengan mengetahui keuntungan dan kerugian alat penukar kalor,
pemilihan tipe alat penukar kalor pada suatu kondisi operasi , dapat lebih mudah
dilakukan.
Data untuk perbandingan, merupakan data operasi untuk penukar kalor plate.
Data tersebut kemudian digunakan untuk merencanakan penukar kalor shell and tube
dengan bantuan program Transfer Research Institute (HTRI).
Dari pengolahan data, didapatkan perbandingan koefisien perpindahan kalor,
angka Reynolds, faktor pengotoran, penurunan tekanan, ukuran dan berat, kuantitas
fluida, kebocoran, fleksibilitas operasi, perawatan dan konstruksi. Koefisien perpindahan
kalor pada penukar kalor plate lebih besar dibanding penukar kalor shell and tube, yang
berarti, unjuk keija termal alat penukar kalor plate lebih baik. Angka Reynolds pada
penukar kalor shell and tube lebih tinggi dibanding alat penukar kalor plate. Faktor
pengotoran lebih besar pada penukar kalor shell and tube, sedangkan penurunan tekanan
lebih besar pada penukar kalor plate. Ukuran dan berat, serta kuantitas fluida lebih besar
pada penukar kalor shell and tube. Kebocoran tube pada penukar kalor shell and tube
sukar dideteksi, sedangkan kebocoran pada penukar kalor plate adalah keluar alat
penukar kalor, sehingga langsung diketahui. Beban kalor pada penukar kalor plate dapat
disesuaikan dengan merubah jumlah pelat (lebih fleksibel), dan perawatan lebih mudah
karena pelat dapat dilepas untuk pembersihan. Konstruksi penukar kalor shell and tube
memungkinkan teijadinya vibrasi, sedangkan pada penukar kalor plate kemungkinan
tersebut kecil sekali. Pada kondisi ini,secara garis besar penukar kalor plate lebih efektif,
namun, dalam pemilihan harus dipertimbangkan juga faktor-faktor lain, misalnya biaya
modal dan biaya operasi."
1995
S36400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betarto Fitriaji
"Salah satu peralatan yang menerapkan prinsip-prinsip Perpindahan Kalor yang paling umum digunakan adalah Alat Penukar Kalor. Prinsip keja Alat Penukar Kalor adalah memindahlnagz kalor dari fluida panas ke fluida dingin. Pada beberapa aplikasi khusus di lapangan, dibutuhkan Alat Penukar Kalor yang dapat memanaskan dun fluida dingin sekaligus, dan disebut Alat Penukar Kafor dengan Dua Fluids Dingin. Salah satu bemulmya adalah Alat Penukar Kalor Shell and Tube dengan aliran silang-Iawan arah dengan banyak laluan, dengan satu fluida campur dan yang lainnya tak campur.
Kineqa suatu Alat Penukar Kalor adaiah kemampuan memindahkan kaior per saman wakm, atau laju perpindahan kalor (q). Sebagaimana Alat Penukar Kalor biasa, kinerja Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluida Dingin ditentukan oleh jenis susunan aliran dan kondisi operasinya. Pada Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluida Dingin, ada satu faktor lagi yang menentukan kinerjanya, yaitu konjigurasi aliran anlara kedua fIuida dinginnya. Selain itu, juga diperhitungkan profil kecepatan aliran turbulen dari fluida panas dalam shell Pada beberapa contoh aplikasi, digunakan koryigurasi dimana aliran kedua fluida dingin saling berselingan tiap satuan Ialuan.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui korgfigurasi seperti apa yang memiliki kinerja terbaik dengan melakukan simulasi perhinmgan menggunakan program komputer berbasis bahasa pemrograman Pascal. Dengan menjalankan serangkaian perhimngan dalam suatu program, dapat dibandingkan kinerja Alat Penukar Kalor dengan Dua Fluids Dingin. Di sini disimuiasikan empat jenis konfigurasi aliran fluida dingin, yang memvariasikan jumlah Ialuan fluida dingin sebelum saling berselingan.
Hasil skripsi ini, yang dijabarkan dalam bentuk grafik dan tabel memmjukkan bahwa keempat jenis konfigurasi mempunyai kemungkinan untuk menghasilkan kinerja yang terbaik yang ditentukan oleh kondisi masukan, yaitu laju aliran massa dan temperarur masuk dari ketiga fluida kerjanya.

There are many tools that we use in everyday lives that apply Heat Transfer princnzrles. The most common one is Heal Exchanger. lt works by exchanging heat from hot fluid to cold fluid At some special applications, there are needs to use Heat Exchanger that can heat two coldfluiais simultaneously. It is called Two Cold Fluids Heal Exchanger: One of its types is Shell and Tube Heat Exchanger, multi pass cross-counter flow type, with one fluid mixed and others are unmixed.
Heat Exchanger's performarzce is the capability to transfers heat at certain limes, or the heat transfer rate (q). Like the usual Heal Exchanger; its flow type and operational condition determirie the Two Cold Fluids' Heat Exchanger's performaunce. There is another variable that determines its perjformance, which is the flow configuration between the two cold fluids. The involvement of turbulent velocity profiles that works at the hot fluid flow in the shell also gives some in_)7uences. At some applications examples, the configuration where the cold fluids airermate every one pass is being used.
This script's purpose is to determine what hind of configuration between two eoldfluials has the best performance. It is conducted by doing mathematical simulation using a special computer program based on Pascal programming ikmguage. By doing the simulation in some various inputs, the comparison of configuration peU"ormance is obtained Here, four kinds offlow configurations between the two cold fluids; which are different in the number of pass before they are alternated are calculated.
This script's result, that is shown in graphics and tables, shows that all four configurations has chance to have the best performance that is determined by the inputs, which is the mass flow rate ana' the input temperature of the three working fluids.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>