Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Agung Maruli R.N.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Dwiananto
"Jasa konstruksi berkaitan erat dengan penggunaan dana yang cukup besar dengan putaran dana yang sangat cepat, di sisi lain mempunyai resiko terjadinya penyimpangan biaya (cost overruns). Masalah penyimpangan biaya terjadi dikarenakan oleh estimasi yang dibentuk pada awal perencanaan tidak sesuai dengan realitasnya. Faktor-faktor yang ikut mempengaruhi perbedaan tersebut adalah komunikasi dan koordinasi personil inti yang kurang baik serta kualitas dan ketepatan pengambilan keputusan dan pengembangan organisasi. Dengan adanya faktor-faktor tersebut, maka kemungkinan akan terjadi penyimpangan biaya (cost overruns) tenaga kerja pada proyek konstruksi.
Penelitian dilakukan dengan mengambil kasus pada proyek konstruksi bangunan bertingkat minimal 5 lantai. Dari sekian banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja biaya tenaga kerja, karena faktor dalam organisasi dan personil inti pada proyek, hanya diambil 2 faktor yang paling signifikan dengan prioritas tertinggi. Pengambilan kedua faktor tersebut dilakukan dengan analisa statistik dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 12.0. Dan untuk penelitian lebih lanjut digunakan metode fuzzy.
Metode ini digunakan karena berangkat dari pengetahuan bahwa sebenamya dalam kehidupan ini tidak ada yang pasti, apalagi dalam proyek konstruksi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor serta sifat proyek konstruksi yang unik maka pendapat antara pakar satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan metode fuzzy yang memperhitungkan perbedaan tersebut dengan mencari titik berat (Centre of Area Method) dari daerah abu-abu (irisan dari perbedaan yang ada). Sehingga dapat diestimasi besamya cost overruns yang terjadi.
Setelah dilakukan analisa diatas maka didapat dua faktor yang paling signifikan dengan prioritas tertinggi serta besamya cost overruns yang mungkin terjadi akibat kombinasi antara kedua faktor tersebut yang dapat mempengaruhi kinerja biaya tenaga kerja akibat faktor organisasi dan personel inti pada proyek. Kedua faktor yang dimaksud adalah (1) Tambahan waktu untuk penentuan keputusan tertentu, akibat sistem komunikasi yang kurang efektif; dan (2) Konflik dalam organisasi proyek, sehingga perlu tambahan waktu dan biaya untuk penyelesaiannya, akibat kurang tepat penempatan personil proyek pada struktur organisasi. Sedangkan besamya cost overruns biaya tenaga kerja yang terjadi akibat faktor-faktor dalam organisasi dan personel inti tersebut di atas adalah berkisar antara 1,2 % sampai dengan 2,93 % terhadap cost overruns biaya tenaga kerja.
Setelah dilakukan analisa fuzzy, selanjutnya dilakukan analisa regresi kembali sehingga didapat model Faktor-Faktor Kinerja Biaya dengan Cost Overruns sebagai berikut: Y = 3,253 - 0,214 X1 - ,213 X2. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan metode Monte-Carlo untuk mendapatkan probabilitas yang mungkin terjadi dari cost overruns yang ada. Dan probabilitas terjadinya cost overruns yang paling besar ( 51,4 % ) terjadi pada kombinasi dimana B 31 Sedang dan B 72 San gat Baik dengan cost overruns sebesar 1,546%. Dari hasil yang didapat, ternyata faktor organisasi ikut mempengaruhi terjadinya cost overruns biaya tenaga kerja dalam proyek terutama dalam hal komunikasi dan penempatan personil inti dalam suatu organisasi proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Herlingga
"Proses pengeljaan suatu ptoyek bungunnn diawali dengun berbagai tahapan pengexjafm. Hal pertarna yang harus djkexjakan sebelum suatu proyek bexjalun udalah dengan menciptakzm suntu gagusan/konseptual tentung pereneanaan pcmbzmgunan proyek lersebul. Selelah itu, tnhap pengumpulzm data dan diikuti dengan pendesainan. Kemudian, setelah SEITIUB lalwpau sclesai proyek baru dupal dilaksanaknn sesuni dengan penjadwalan yang teluh ditentuknn dan dengan prosw pemeliharun dan opemsional bangunan terebut.
Penggambaran proses lersebut mempaknn sistem kelja yang tmjadi dulam induslri konstruksi. System kerja yang dini]ni sukses udnlah sys!em yang dapat memberikan hasil yang optimum dengan biaya dan beban kexja sedikit. Oleh karenanya dnlnm mengelola system kerja yang baik hams merrq>erhnlikan metoclologi kezja yang sesuai dengan yang dibxuuhkan.
Dalam industri konstruksi, metodologj kerja yang dapat menyesuuikan system kelja deugau apa yang dibutuhknnnya adnlah metodologi value engineering. Uniuk mengatur keseluruhnn perencanaan proyek, pereneana sebajknya rnemasukan prinsip value engineering unluk mendapatkan perencanann yang optimum. Dengnn value engineering, selmuh biaya proyek yang tidal; diperlnkan (Umxecessary cost) dapat dihilangkan ,karena dengan value engineering perencana dapat mengembangkan berbagui altematif penyelesaian untuk mendaputkan biaya yung mumh dengan kuzllitas yang lmrnpir same.
Dalam value engineering, unluk mengetahui sebempa besar ketidak efek1iEun biayu yang ierpakai adnlah dengan mengguunknn rnetode Life Cycle Costing Analisis. Mewde ini dupul memberikan annlisispcdmndingan eslimnsi nilai dari selunxh pendcsaiuan nltematif _ Hnsil yang diambil merupakan pilihan terbaik dari segi efisiensi waktu, material, pemlataxg konslruksi, perlengknpun dan metode.
Tahup penumn dari melode ini ndnluh dengun memecnh proyek menjadi bebempa komponen. Setelah itu mendefinisikan keseluruhan biaya-biaya yang termnsuk kedalnm musing-musing kompouen. Tahap kedun ini menlpukan mlmp cstimnsi nilni. Dcngun adnnyn eslinmsi nilai ini perencana dapat melnbandhmgkan estimasi seluruh aitematif kornponen-komponen yang lelah dinnalisis.
Keselumlmnn proses ini merupaknu proses yang panjnng dan memakan waktu apabila dikerjakan secara manual. Oleh karenanya, tujuan daripndn skripsi ini adnluh uniuk meneliti bugnimnnn proses pengambilan keputusnn yang dibuntu dengan program kompuier dapat menenluknn biaya siklus hidup proyek yang paling ekonomis dan efiisien.

There are many steps to have a successlill in project development. And it begin in many kinds of procedural steps that should be work with the right procedure. Every projects have a part frame of work such as Concept, Planning, Development planning (Design), Construction, Operation, and Maintenance. All of these parts are related one each other, and the result can be success if these parts work correctly.
First, innovation are the most important things to have a great result, a good innovation can create a successful development project planning. Secondly, are the steps when the consultant should collecting data and do the design. And finally if all of those procedural steps is done, the project can be started as it schedule before, and ending by doing maintenance and using the result.
The description of those process are work system in construction industry. A success work system is a system that give an optimum result with a less cost. For the reason, in managing a work system a consultant should really pay attention in the methodologies work matching with which is required.
In construction industry, activity methodologies able to accomodate system work by what requiring of it to be is methodologies of value engineering. To arranging a project planning, a plan should have a value engineering principal that can help to get an optimum result. With a value engineering all of the project cost that not needed (unnecessary cost) can be eliminated, with value engineering the can be develop in various altemative ways of solution so we have the most less of cost with a good quality of result.
Value engineering also can show the effectiveness cost that already used by using Life Cycle Costing Analysis. This method can show analysis comparison of value estimation from all altemative design. The asses result of which is taken which is represent best choice of time efficiency facet, material, equipment, construction, method and supply.
First phase of this method is by breaking project become some component. Afterwards define the overall of costs which including into each component. this [bothf second] Phase represent value estimation phase. With existence of estimation assess this planner can compare estimation entire/all components altemative which have been analyzed.
Overall of this process represent long process and eat time if done manually. For the reason, target of than this slaipsi is to check how assisted decision-making processes with computer program can detennine the expense of cycle live the project of most economic and emsien.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Rizqi Fitriansyah
"Jembatan Selat Sunda (JSS) merupakan mega proyek dengan dana terbesar di Indonesia. Peran jembatan ini sangat penting sebagai fungsi transportasi penghubung Jawa dan Sumatra. Permasalahan baru timbul akibat rendahnya tingkat pengembalian investasi jembatan jika hanya mengandalkan dari pendapatan lalu-lintas. Sebuah gagasan untuk meningkatkan fungsi dari jembatan ini telah diteliti pada penelitian sebelumnya melalui penambahan fungsi energi dan pariwisata. Dari penelitian ini didapat desain konseptual struktur JSS dengan penambahan fungsi energi dan pariwisata serta estimasi Life Cycle Cost sebesar Rp 201,07 Trilyun di tahun 2017.

Sunda Strait Bridge (SSB) is a mega project with the largest funds in Indonesia. This has an important role as a bridge connecting Java and Sumatra. A new problems appears due to the low rate of return on investment if only rely on bridge traffic revenue. An idea to improve the function of the bridge has been investigated in previous research through the addition of energy and tourism functions. This research shows conceptual design SSB structure with the addition of energy and tourism functions and Life Cycle Cost estimated of Rp 201.07 trillion in 2017.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Purnamasari
"Penerangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia dimanapun berada, karena dengan adanya penerangan itu akan sangat membantu aktivitas dan produktivitas manusia. Semakin banyak jumlah manusia kebutuhan akan penerangan itu pun juga bertambah. Hal tersebut berarti berbanding lurus dengan kebutuhan listrik. Seiring dengan perkembangan teknologi, muncul produkproduk lampu hemat energi. Kebenaran daya lampu hemat energi tersebut perlu diuji apakah benar lampu tersebut hemat, dan seberapa persen penghematannya. Pada penelitian ini dilakukan pengecekan daya lampu dan perhitungan penghematan lampu hemat energi menggunakan metode LCCA dari 2 alternatif lampu yang direkomendasikan. Lampu yang diteliti adalah TL, CFL, dan lampu LED. Hasilnya, lampu LED terpilih menjadi lampu pengganti TL dengan tingkat penghematan biaya sebesar 11% dan penghematan daya sebesar 87% dari lampu TL yang digunakan di banguna-banguan FT UI.

Lighting is one of the primary needs of human beings everywhere, because with the lighting that will greatly assist human activity and productivity. The more the number of people will need that information was also increased. It means directly proportional to the demand for electricity. Along with technological developments, emerging products of energy saving lamps. Truth is power energy saving lamp needs to be tested whether the saving lamps, and how much percent savings. In this study done checking power saving lamps and energy-efficient lighting calculations using the LCCA of two alternative lights recommended. Studied the TL lamps, CFL, and LED lights. The result, the LED replacement lamp TL was elected to the rate of 11% cost savings and power savings of 87% of TL lamps used in buildings of FT-UI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1963
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi
"Kebijakan subkontraktor dalam suatu proyek konstruksi dapat mencapai 80 - 90% dari total biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sehingga subkontraktor mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja biaya akhir proyek. Kebijakan tersebut mencakup berbagai proses konstruksi, salah satu di antaranya adalah pengawasan dan pengendalian. Terdapat beberapa faktor dalam pengawasan dan pengendalian yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. Walaupun faktor-faktor yang teridentifikasi tersebut mempunyai peluang terjadi yang hampir sama, penilaian terhadap masing-masing faktor tersebut berbeda-beda pada tiap-tiap proyek konstruksi. Sehingga untuk mengetahui besarnya cost overruns yang sebenarnya ditimbulkan digunakan analisis dengan metode fuzzy. Namun, sebelumnya dilakukan analisis resiko, analisis korelasi, dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan 2 (dua) faktor yang berpengaruh paling signifikan dan prioritas tertinggi. Kedua faktor tersebut digunakan dalam kuisioner untuk mendapatkan data primer untuk analisis dengan metode fuzzy. Analisis resiko, korelasi, dan AHP menghasilkan 2 (dua) faktor yang signifikan dan prioritas tertinggi yaitu Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat kurang baiknya administrasi dan dokumentasi serta Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat konflik akibat informasi yang tidak jelas. Analisis menggunakan metode fuzzy dengan 25 kombinasi tingkat pengaruh dari kedua faktor tersebut menghasilkan cost overruns 0,54 - 0,71% dari total biaya subkontraktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Fadilaputra Nurhadian
"Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja ekonomi suatu proyek bangunan berdasarkan umurnya. Metode yang lazim digunakan adalah dengan menggunakan analisis Life Cycle Cost yang digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan beberapa alternatif proyek. Net present value (NPV) digunakan untuk menentukan profitabilitas suatu proyek jika diinvestasikan dengan menghitung arus kas (arus masuk dan arus keluar) selama periode waktu tertentu. Untuk proyek bangunan, memperkirakan NPV adalah alternatif analisis yang baik karena mempertimbangkan tingkat diskonto, yang memberikan jumlah biaya yang jelas saat investasi didiskontokan hingga saat ini. Laporan ini menguraikan biaya siklus hidup metode konstruksi tradisional beton dan sistem hibrida. Metode sistem hybrid yang digunakan untuk bangunan tiga lantai adalah kombinasi perakitan pod modular dan produk prefabrikasi. Perbandingannya adalah untuk menganalisis nilai investasi tergantung pada nilai sekarang bersih yang diperoleh dari analisis tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk memvalidasi argumen konstruksi off-site apakah memiliki biaya modal tinggi atau mengurangi biaya dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran konstruksi off-site.

There are several methods that can be conducted to evaluate the economic performance of a building project based on their expected life. A simple method is to use the cost benefit analysis which is used to determine the strengths and weaknesses of project options. Net present value (NPV) is used to determine the profitability of a project if it was invested by calculating the cashflows (inflow and outflow) over the period of time. For a building project, estimating the NPV is a good analysis alternative as it considers the discounted rate, which gives a clear number of cost when an investment is discounted to the present. This report outlines the life cycle costing of traditional concrete in-situ method and hybrid systems. The hybrid systems method used for the three-story building are a combination of assembling modular pods and prefabricated products. The comparison is to analyze the investment worth depending on the net present value obtained from the analysis. This research is conducted to validate the arguments of off-site construction whether has high capital cost or reduce costing in hope to raise awareness of the off-site construction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>