Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Jenni Sartika
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan reprodusibel telah
dikembangkan untuk penentuan kadar sulfametoksazol (SMX) dan trimetoprim
(TMP) secara simultan di dalam tablet dan plasma manusia secara in vitro. Sistem
kromatografi terdiri dari kolom C18 (250 mm × 4.6 mm, 5 μm) dengan fase gerak
asetonitril-air-trietilamin (20:80:0,1 v/v), pH 5,9 ± 0,1 diatur dengan NaOH 0,2 N
dan asam asetat 1%. Larutan dideteksi pada panjang gelombang UV 240 nm dan
analisis dilakukan pada laju alir 1,0 mL/menit suhu ruang. Sebagai baku dalam
digunakan sulfadimidin. Pada validasi tablet, metode dinyatakan linear dengan
nilai koefisien korelasi (r) untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut
0,9994 dan 0,9996; presisi dengan nilai koefisien variasi (KV) 0,85% dan 0,98%;
serta akurat dengan nilai perolehan kembali untuk 3 konsentrasi sebesar 98% -
102%. Proses ekstraksi plasma dilakukan dengan metode pengendapan protein
menggunakan asetonitril kemudian divortex selama 40 detik dan disentrifugasi
pada kecepatan 12500 rpm selama 15 menit. Pada validasi plasma, nilai perolehan
kembali rata-rata untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut 94,95%
dan 86,87% serta nilai LLOQ berturut-turut 0,15 μg/mL dan 0,75 μg/mL. Metode
ini juga memenuhi kriteria akurasi dan presisi intra hari dan antar hari selama 5
hari dengan % diff tidak melampaui ± 20% pada LLOQ dan ± 15% pada
konsentrasi selain LLOQ. Pada uji stabilitas, kotrimoksazol dalam plasma
dinyatakan tetap stabil selama 30 hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bhaskoro T. A. W. P.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Rahmawati
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor fluoresensi untuk menganalisis ofloksasin dalam plasma telah dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh kondisi yang optimum untuk analisis ofloksasin dalam plasma in vitro dan melakukan validasi metode analisis tersebut. Kondisi kromatografi menggunakan kolom C18 dengan fase gerak asetonitril-larutan kalium dihidrogen fosfat 0,01 M (140:860; v/v) pH 3, kecepatan alir 1,0 ml/menit dan dideteksi dengan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 300 dan emisi 500 nm. Siprofloksasin digunakan sebagai baku dalam. Teknik penyiapan sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan asetonitril, kemudian supernatannya dipisahkan lalu diinjeksikan ke dalam kolom. Metode ini memberikan nilai linearitas pada rentang konsentrasi 1,0 -5,0 g/ml dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9998. Batas deteksi pada metode ini konsentrasi 0,102 g/ml dan batas kuantitasi 0,340 g/ml. Metode ini memberikan hasil uji perolehan kembali pada konsentrasi 1,02 g/ml adalah 90,668 0,2635 %, konsentrasi 3,06 g/ml adalah 92,932 0,6468 % dan konsentrasi 5,1 g/ml adalah 95,594 3.184 %.

A high-performance liquid chromatographic method (HPLC) with fluorescence detector for analyses of ofloxacin in human plasma was developed. The aim of this research is to find out optimum condition of ofloxacin in human plasma with in vitro analysis using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) and then validate the method. Condition of chromatography using C18 column with a mixture of acetonitril-0,01 M dihydrogenpotassium phosphate solution (140:860) pH 3 as mobile phase, at flow rate 1,0 ml/menit, with fluorimetric detection was performed at 300 nm for excitation and 500 nm for emission. Ciprofloxacin was used as an internal standard. The sampel preparation technique was protein precipitation with acetonitril, the supernatant was desperated and injected into C18 column. Linearity was established for range of concentration 1.0-5.0 g/ml with coefficient of correlation of 0.9998. The limit of detection (LOD) was identifiable and reproducible at 0.102 g/ml and the limit of quantitaion (LOQ) at 0.340 g/ml. This method has ofloxacin recovery was 90.668 0,2635 % for concentration 1.02 g/ml, 92,932 0,6468 % for concentration 3.06 g/ml, and 95,594 3.184 % for concentration 5.1 g/ml."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachman Ramadhan
"Asiklovir, 9-[(2-Hidroksietoksi)-metil]guanin, adalah derivat guanosin asiklik yang merupakan penghambat selektif terhadap replikasi virus herpes dengan aktivitas antiviral yang poten secara klinis terhadap herpes simpleks dan virus Varicella zoster. Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan sensitif telah dikembangkan dan dioptimasi serta divalidasi untuk menganalisis asiklovir dalam plasma manusia in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan konsentrasi garam yang digunakan sebagai reagen salting out sehingga metode yang digunakan lebih sensitif dan valid untuk penetapan kadar asiklovir. Sampel plasma (500 μl) diekstraksi dengan 3 ml diklormetan-isopropanol (1:1, v/v) dan penambahan 500 μl larutan amonium sulfat 4 M. Pemisahan komponen dalam ekstrak plasma dianalisis menggunakan kolom Kromasil® fase terbalik 100-5C18 (250 x 4,6 mm, 5μm) dan dideteksi pada panjang gelombang 253 nm. Analisis dilakukan dengan fase gerak yang terdiri dari metanol-larutan natrium dihidrogen fosfat 0,02 M yang mengandung natrium dodesil sulfat 5 mM pH 3,04 dengan variasi elusi gradien perbandingan komposisi fase gerak yaitu 30:70 (v/v) dan 25:75 (v/v) dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Zidovudin digunakan sebagai baku dalam. Diperoleh koefisien korelasi kurva kalibrasi (r = 0,99546) pada rentang konsentrasi 20,32-1016 ng/ml. Nilai LLOQ yang diperoleh adalah 20,32 ng/ml. Nilai koefisien variasi dan % diff pada tiga konsentrasi asiklovir lebih rendah dari 15%. Uji perolehan kembali asiklovir diperoleh antara 80-120 %. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Acyclovir, 9?[(2-Hidroxysietoxy)-methyl]guanine, is an acyclic guanosine derivative that show selective inhibition of herpes virus replication by clinically potent antiviral activity against herpes simplex and Varicella zoster virus. A simple and sensitive high performance liquid chromatography method has been developed, optimized, and validated for analysis of acyclovir in human plasma in vitro. This study aims to determine the type and concentration of salt used for salting out reagent so that the method used is more sensitive and valid for the assay of acyclovir. Plasma sample (500 μl) was extracted with 3 ml dichlormethane-isopropyl alcohol (1:1, v/v) and the addition of 500 μl ammonium sulphate solution 4M as salting out reagent. Separation of components in the plasma extracts were analyzed using reversed-phase on Kromasil® 100-5C18 (250 x 4,6 mm) column and detected at wavelength of 253 nm. The analysis was done by using mobile phase consisting of methanol-sodium dihydrogen phosphate 0,02 M solution containing sodium dodecyl sulphate 5 mM pH 3,04 with gradient elution variation composition of mobile phase that was 30:70 (v/v) and 25:75 (v/v) at flow rate 1,0 ml/min. Zidovudine used as internal standard. The coefficient of correlation value obtained by calibration curve in the concentration range of 20,32?1016 ng/ml. The lower limit of quantitation (LLOQ) was found to be 20,32 ng/ml. Value of the coefficient of variation and % diff at three concentrations of acyclovir is lower than 15%. The acyclovir recovery percentage was between 80-120 %. The result of validation method fulfilled for the given criteria."
2012
S42133
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Prasetyaningtyas
"Gabapentin, an anticonvulsant drug is used in the treatment of epilepsy, which has small dose therapeutic in blood plasma. Therapeutic drug monitoring (TDM) needs sensitive and specific analytical method.
The aim of this study was to obtaine optimized method for analytical gabapentine in plasma (in vitro) with High Performance Liquid Chromatography - fluorescence and validation the method. The method involves derivatization of the primary amine group of gabapentin with dansyl chloride produce flurescence agent and could be analyzed with high performance liquid chromatography-fluorescence.
In this research was used column Lichrosphere C18 ,10 μm, 250 x 10 μm, reverse phase with mobile phase 50 mmol/L sodium dihydrogen phosphate in 50 % acetonitrile. Flow rate of 1.7 mL/minutes, and fluorometric detection ( excitation and emission wavelength ; 318 nm and 510 nm ). For the range concentration of 0.1 ? 10 μg/mL have correlation coefficients of the calibration curves (r) is 0.9982 with a lower limit of quantification of gabapentin in 30 ng/mL. The results of validation method fulfilled for the given criterias."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
T39541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Yanuarti Utami
"Siklofosfamida adalah obat antineoplastik yang sering diberikan dalam regimen kemoterapi dosis tinggi. Adanya toksisitas tinggi dari regimen tersebut, maka diperlukan analisis siklofosfamida dalam plasma untuk memonitor kadarnya. Pada penelitian ini, telah dikembangkan metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan reprodusibel untuk penentuan kadar siklofosfamida dalam plasma manusia. Sistem kromatografi terdiri dari kolom Shimpack® C18 (250 × 4,6 mm, 5 μm) dengan fase gerak asetonitril-KH2PO4 10 mM mengandung 0,5% trietilamin (37 : 63 v/v) dengan pH 6,5 untuk analisis di dalam plasma secara in vitro, dengan laju alir 1,0 mL/menit. Sampel dideteksi pada panjang gelombang 200 nm. Pada penelitian ini juga dilakukan pemilihan baku dalam yang sesuai yaitu irbesartan dan parasetamol. Proses ekstraksi plasma dilakukan dengan metode pengendapan protein menggunakan asetonitril dan semua kriteria memenuhi persyaratan yang diberikan oleh (EMEA, 2011). Metode valid pada rentang 0,204 μg/ml ? 20,0 μg/ml diperoleh nilai koefisien korelasi (r) 0,9995 . Metode ini memenuhi kriteria akurasi dengan %diff sebesar -14,64% - 14,91% serta presisi dengan koefisien variasi <9,6%.

Cyclophosphamide is a antineoplastic prodrug are often administered in high-dose chemotherapy regimens. The high toxicities from this regimens, analytical method is required to determine the concentration of cyclophosphamide in human plasma. In this research, a simple and reproducible high-performance liquid chromatography method was developed for simultaneous determination of cyclophosphamide in human plasma. Chromatography was performed on a Shimpack® C18 column (250 × 4.6 mm, 5 μm) under isocratic elution with acetonitrile ? potassium dihydrogen phosphate buffer containing 0,5% triethylamine (37 : 63 v/v) pH 6,5 for analytical in human plasma, and the flow- rate was 1.0 ml/min. Detection was made at 200 nm. In this research, also has done the selection of the appropriate for internal standard are irbesartan and paracetamol. Plasma extraction was done by deproteination with acetonitrile and all the parameters were fulfilled the criteria that were given by (EMEA, 2011). The method was valid over the range of 0,204 ? 20 μg/ml get correlation coefficient (r) values 0.9995. The method was validated with accuracies of (% diff) -14,64% - 14,45 % and precision < 9,6%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purwanto
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan sensitif telah dikembangkan dan divalidasi untuk analisis asiklovir dalam plasma manusia in vitro. Sampel plasma diendapkan proteinnya dengan metanol. Pemisahan komponen dalam ekstrak plasma dilakukan dengan kolom C18 Partisil 5 ODS-3 (Whatman) dan dideteksi pada panjang gelombang 254 nm. Fase gerak terdiri dari metanol-larutan natrium dihidrogen fosfat monohidrat 0,05 M (4:96, v/v) pH 6,6 yang mengandung natrium dodesil sulfat (200 mg/L, b/v) dan trietilamin (2 ml/L, v/v) dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Vanilin digunakan sebagai baku dalam. Kurva kalibrasi linear (r=0,9997) pada rentang konsentrasi 0,0404-3,0300 μg/ml. Lower Limit of Quantitation (LLOQ) adalah 0,0404 μg/m. Nilai koefisien variasi dan % diff pada tiga konsentrasi asiklovir yang berbeda adalah lebih rendah dari 15%. Uji perolehan kembali asiklovir diperoleh antara 86,3476-107,0325%. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan."
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>