Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soeprapto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Fahrojih, 1980-
"Indonesian criminal procedural law on corrupt practices."
Malang: Setara Press, 2016
345.02 IKH h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Samudera
Jakarta: Departemen hukum dan hak asasi manusia RI, 2008
345.023 TEG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizal Prajna Fatawi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis argumentasi pemikiran pergeseran perubahan sistem pembuktian terbalik yang bersifat terbatas atau berimbang ke sistem dalam bentuk murni aslinya, dan substansi yang mempengaruhi pemberlakuan sistem pembuktian terbalik dalam bentuk murni aslinya, pada proses pemeriksaan di pengadilan. Permasalahannya ialah apakah yang menjadi faktor pendorong pemerintah agar segera melakukan perubahan sistem pembuktian terbalik ke arah bentuk murni aslinya, dan bagaimana pemikiran mengenai kemungkinan pemberlakuan sistem tersebut.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang berbasis pada analisis terhadap norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk memandu penelitian digunakan teori beban pembuktian yang ditekankan pada terdakwa dalam hal ini terdakwa berperan aktif menyatakan bahwa dirinya bukan pelaku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan KKN yang melanda bangsa Indonesia sudah sangat serius, dan merupakan kejahatan yang luar biasa dan menggoyahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu dalam usaha memerangi dan memberantas korupsi di Indonesia, perlu adanya perubahan sistem pembuktian terbalik dari yang bersifat terbatas ke arah sistem murni aslinya. Namun demikian, dalam penerapannya juga harus tetap memperhatikan asas praduga tak bersalah dan hak asasi manusia, serta adanya ramburambu yang ketat untuk mencegah tindakan kesewenangwenangan oleh penguasa terutama aparat penegak hukum.
Hasil penelitian juga mendapati adanya prasyarat bahwa dalam penerapan sistem pembuktian terbalik itu diperlukan pembersihan terlebih dahulu dari atas ke bawah, baik penyelenggara negara maupun aparat penegak hukum. Sementara itu, kemauan dan komitmen politik sangat diperlukan, juga dukungan dan partisipasi masyarakat untuk selalu mendorong dan menjaga momentum pemberantasan korupsi secara terusmenerus, berkelanjutan dan berkesinambungan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adami Chazawi
Bandung: Alumni, 2006
345.023 ADA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adami Chazawi
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
345.023 ADA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Imelda A. R.
"Pada prinsipnya penerapan unsur melawan hukum bertujuan agar hakim mendapatkan kepastian, apakah tindakan itu dilakukan sama sekali tidak menurut hukum. Dalam pemahaman baku, pengertian hukum tersebut merujuk pada peraturan perundang-undangan yang pasti bersifat tertulis (asas legalitas). Akan tetapi, dalam peristiwa tertentu, perbuatan melawan hukum dapat berarti, bertentangan dengan ketelitian yang dipandang pantas dalam pergaulan masyarakat terhadap orang lain atau barang. Pemahaman inilah yang kemudian melahirkan ajaran sifat melawan hukum yang formal dan ajaran sifat melawan hukum yang materiil. Perbuatan hukum materiil adalah suatu perbuatan dinyatakan melawan hukum tidak hanya apabila perbuatan tersebut melanggar ketentuan pasal yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain, perbuatan melawan hukum meteriil tidak lagi selalu mengacu pada norma hukum tertulis, tetapi perbuatan dinyatakan melawan hukum apabila dirasakan bertentangan dengan nilai keadilan dan norma sosial yang tidak tertulis yang berlaku sebagai kebiasaan yang diakui oleh masyarakat. Akan tetapi, penerapan sifat melawan hukum materiil, khususnya dalam tindak pidana korupsi menimbulkan permasalahan terhadap pembuktiannya. Dalam perkara tindak pidana korupsi dana non-budgeter Bulog, Majelis Mahkamah Agung berpendapat dalam putusannya bahwa sifat melawan hukum materiil tidak dapat diterapkan karena tidak mempunyai parameter yang jelas. Selain itu, dalam menerapkan perbuatan melawan materiil, harus dibuktikan terlebih dahulu perbuatan melawan hukum formalnya. Dengan demikian, Mahkamah Agung membatasi perbuatan melawan hukum sebagai perbuatan melawan hukum formal"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S22120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simanjuntak, B.
Bandung: Tarsito, 1991
345.05 Sim h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Yahya
"ABSTRAK
Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah dipandang
sebagai permasalahan yang sangat serius. Hal ini karena
kerugian keuangan negara yang diakibatkan oleh korupsi
sangat besar. Melihat betapa besar kerugian negara yang
diakibatkan oleh tindak pidana korupsi mendorong
pemerintah berupaya secara serius memberantas tindak
pidana korupsi. Perbuatan korupsi telah menyebar di segala bidang,
tidak terkecuali pada pemerintah daerah dimana tindak
pidana korupsi dilakukan oleh anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah ' (DPRD) . Maraknya korupsi oleh anggota DPRD
berawal dari pemberian kewenangan kepada DPRD yang lebih
luas dengan terbitkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah yang memberi wewenang secara
otonom kepada pemerintah daerah untuk menentukan anggaran
belanjanya. Melihat begitu besarnya kewenangan tersebut
mendorong pemerintah menerbitkan PP No. 110 Tahun 2000.
Tetapi pada kenyataannya beberapa DPRD di Kabupaten dan
Kota di Jawa Barat membuat anggaran belanja tidak
berpedoman pada PP 110 Tahun 2000 dengan pertimbangan
karena sudah di-judicial review oleh Mahkamah Agung yang
dalam putusannya menyatakan bahwa PP tersebut sudah tidak
mempunyai kekuatan hukum. Sebaliknya Jaksa tetap
menyatakan bahwa dengan tidak menggunakan PP 110 Tahun
2000 sebagai pedoman dalam pembuatan anggaran belanja
DPRD, telah terjadi tindak pidana korupsi karena dalam PP
tersebut anggaran belanja DPRD terutama untuk pos biaya
penunjang anggota DPRD ada pembatasan limitatif. Dalam proses persidangan ternyata di tingkat
Pengadilan Negeri Bogor, hakim memutus surat dakwaan
tidak diterima dan pada. Pengadilan Negeri Cianjur dan
Cirebon, hakim memutus bebas terdakwa. Padahal dalam
kenyataannya surat dakwaan JPU disamping mencantumkan
tidak dipedomaninya PP 110 Tahun 2000 dalam pembuatan
anggaran belanja DPRD sebagai unsur melawan hukum, juga
mencantumkan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan
anggaran belanja DPRD serta mencantumkan unsur melawan
hukum materiil. "
2005
T37750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>