Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182331 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windari
"Pada dasarnya fokus pembahasan dalam skripsi ini adalah mengenai struktur kebijaksaaan stabilisasi di Indonesia, dengan penekanan utama tanggapan kebijaksanaan terhadap goncangan (shock) internal dan eksternal. Dan kebijaksanaan makroekonomi dan permintaan serta penawaran mempengaruhi beberapa instrumen kebijaksanaan (monetary dan kredit). Mekanisme transmisi ketidakseimbangan stok uang yang mempengaruhi perekonomian melalui tingkat bunga, harga atau ketidakseimbangan stok uang yang masuk secara langsung dalam fungsi arus kelebihan permintaan. Keynesian tradisional menekankan pada transmisi tingkat bunga, sedangkan Monetarist terutama memfokuskan masalah harga dan "real balance effect". Baik Keynesian maupun Monetarist bekerja dalam kerangka keseimbangan. Pada topik ini digunakan variabel ketidakseimbangan moneter yang berpengarub langsung terhadap pasar barang. Ketidakseimbangan moneter dapat dihilangkan melalui perubahan dalam harga, output atau neraca pembayaran. Kemudian setelah terjadi keseimbangan dipulihkan melalui mekanisme tertentu tergantung pada beberapa variabel lain, seperti penggunaan kapasitas yang ada, hambatan perdagangan dan perkembangan harga relatif. Untuk itu digunakan pendekatan moneter terhadap neraca pembayaran, dengan periode studi 1976 - 1990. Model ekonometri digunakan untuk meng'etahui determinan dari ketidakseimbangan moneter. Ketidakseimbnagan moneter merupakan ketidaksesuaian antara saldo nilai real aktual dengan yang diinginkan, dan diasumsikan sebagai fungsi dari 'expected value real absorption', tingkat bunga, harga domestik. Meningkatnya ketidakseimbangan moneter (uang beredar) mempengaruhi harga tergantung dari besarnya kapasitas peningkatan output atau impor dan demikian meningkatkan pengeluaran domestik absorption'), di samping berpengaruh terhadap impor. dengan ('real volume Dalam perekonomian yang terbuka seperti Indonesia, uang primer terdiri dari aktiva dalam negeri netto atau kredit domestik dan aktiva luar negeri netto. Aktiva dalam negeri netto secara umum dapat dikendalikan Otoritas Moneter melalui kebijaksanaan kredit. Namun aktiva luar negeri netto tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh Otoritas Moneter. Untuk mengetahui apakah kredit domestik dapat dikendalikan, digunakan model ekonometri dalam bentuk persamaan yang terdiri dari inflasi domestik, neraca perdagangan dan fungsi reaksi kredit domestik ('reaction function for domestic credit'). Kemudian nilai tukar digunakan sebagai peralatan umum dari demand management dan disesuaikan dalam reaksi untuk perubahan neraca perdagangan dan perubahan dalam tingkat inflasi domestik relatif terhadap inflasi dunia (karena pemerintah mencoba menggunakan nilai tukar untuk menjaga harga domestik sejalan dengan adanya pengaruh harga barang impor). Pada periode di mana terjadi domestic supply shock, money demand shock, dan term of trade shock, nampaknya kebijaksaan nilai tukar dan kredit dapat secara efektif digunakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muliadi Widjaja
"The literature is trying to explain the effectiveness of monetary policy in Indonesia in influencing the exchange rate under fixed and flexible exchange rate regime. The analysis is combined with their capital mobility relationship. The explanation based on the Mundell's famous trinity : The incompatible among fixed exchange rate, independent monetary policy and perfect capital mobility. The object of the research is Indonesia exchange rate experience between 1970-1994. Under the condition of sticky domestic price level and uncovered purchasing power parity, by using the two-countries asset-market model, the estimation of Indonesia exchange rate movement under fixed exchange rate regime (1971.1-1978.3) proved the Mundell's theorem, that the monetary policy does not compatible with the fixed exchange rate, while the liberalization of capital account did not followed by the opening of capital market, which made the condition of imperfect capital mobility because the capital is easy to move out but hard to move in. The condition was exacerbated with the financial repression at the time. Meanwhile under the preliminary period of flexible exchange rate, besides the imperfect capital mobility condition issue whis is caused by the not-well developing capital market, there is also a sequencing issue which impede the monetary policy. The issue was due to the lateness of the government to move the financial barriers under financial repression : The peg of interest rate and the peg of credit ceiling. While the flexible exchange rate regime had begun on the late of 1978, the financial repression barriers just removed out in the mid of 1983. One compulsory macro-economic condition which has to be fulfilled in order the monetary policy to have effectiveness in influencing the exchange rate under the flexible regime is the ability of interest rate to move up and down as needed. Otherwise, the result is somewhat alike with the monetary policy under the fixed exchange rate. This is shown up by the estimation in the period 1978.3-1983.2. This also explain why the 1982 monetary policy did not have the influence on the nominal exchange rate fluctuation, but succesfully made the inflation move slowlier. The estimation under flexible exchange rate after 1983 shows that the monetary policy is compatible with the flexible exchange rate, but still before 1988, the capital market had not been developed. The capital market was develop after the 1988 deregulation policy and it was integrated with the international market after 1992. This explain that some of the monetary policy had have the influence on the small fluctuation of the nominal exchange rate. Among those are the 1987 sterilitation policy and the 1990 tight money policy. While the 1991 sterilization policy, did not create any fluctuation on the nominal exchange rate. A small apreciation at the end of 1993 1 believed, was caused by the movement of short run capital. The estimation for the causality of the monetary policy and capital mobility to the exchange rate has shown that for the observation period, the monetary policies which have the effect on the variance of the exchange rate are the removed of the peg of the interest rate out, the sterilization policy and the 1988 reserve requirement policy. Capital mobility did not have the effect to the exchange rate variance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ginting, Loto Srinaita
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vid Adrison
"Krisis nilai tukar Indonesia 1999 mengakibatkan terjadinya realokasi faktor produksi dan perubahan komposisi penggunaan faktor di berbagai sektor, yang akhirnya akan merubah distribusi pendapatan. Kebijakan penyesuaian yang diterapkan pemerintah bertujuan untuk mencegah kontraksi yang lebih besar dan memperbaiki pendapatan masyarakat miskin yang terkena dampak krisis. Skripsi ini bertujuan untuk melihat dampak krisis dan kebijakan penyesuaiannya terhadap distribusi pendapatan masyarakat. Model Komputasi Keseimbangan Umum digunakan dalam skripsi ini karena mencakup perilaku seluruh aktor yang ada dalam suatu perekonomian. Model yang digunakan adalah WAYANG, model CGE yang dikembangkan oleh Peter Warr, et.all dari Australian National University. Dari simulasi yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa akibat penurunan nilai tukar Rupiah, pendapatan masyarakat desa naik, sedangkan pendapatan masyarakat termiskin di kota semakin menurun. Peningkatan defisit anggaran pemerintah tanpa mengubah alokasi anggaran tidak mengubah distribusi pendapatan secara signifikan. Sedangkan peningkatan capital inflow lebih menguntungkan pekerja di sektor industri. Untuk penelitian berikutnya, penulis sarankan untuk menggunakan model dinamik yang mencakup perilaku sektor moneter. Penggunaan data base terkini dan parameter perilaku asli perekonomian negara (bukan hasil estimasi dari negara yang mirip) yang akan diteliti akan meningkatkan akurasi simulasi yang dilakukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Lucas
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar riil rupiah (RER) pada periode tahun 1990 kuartal pertama sampai dengan tahun 2007 kuartal ke empat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS) dan Error Correction Model (ECM). Model yang digunakan dalam penelitian menggunakan variabel bebas suku bunga nominal (SBI), Produk Domestik Bruto Nominal (PDB), tingkat harga luar negeri (WPI_USA), dan variabel dummy krisis ekonomi Indonesia (CRISIS). Dari penelitian model jangka panjang dengan OLS diperoleh hasil bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi nilai tukar riil rupiah (RER) dalam jangka panjang adalah SBI, PDB, dan WPI_USA. Sedangkan berdasarkan hasil regresi model jangka pendek dengan ECM, diperoleh hasil bahwa hanya variabel SBI dan CRISIS yang signifikan mempengaruhi nilai tukar riil rupiah (RER). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi nilai tukar riil rupiah (RER) dalam jangka pendek dan jangka panjang adalah tingkat harga luar negeri (WPI_USA). Selain itu, nilai tukar riil rupiah (RER) dalam jangka pendek undervalued sehingga akan cenderung terapresiasi untuk menuju ke keseimbangan jangka panjangnya.

The focus of this study is to analyze factors affecting real exchange rate in Indonesia within period 1990:1 - 2007:4. This study also wants to search which factors affects real exchange rate in Indonesia. The methods of research being used in the study are Ordinary Least Square and Error Correction Model. Model in this research uses independent variables, those are: nominal interest rates (SBI), Gross Domestic Product (PDB), foreign price level (WPI_USA), and dummy variable economic crisis in Indonesia (CRISIS). Result from long term regression with ordinary least square shows that variables which are significant in affecting real exchange rate are SBI, PDB, and WPI_USA. Meanwhile, based on error correction model in short term, variables which are significant in affecting real exchange rate are SBI and CRISIS. This research concludes that variable, most which affects real exchange rate is WPI_USA. Besides that, this research also concludes that real exchange rate (RER) in short term is undervalued so that it tends to appreciate in order to reach its long term equilibrium.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6721
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
W. Bagyawan Sanjoto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Indira
"Penyusunan tesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembayaran utang luar negeri swasta dapat berdampak pada penentuan nilai tukar Rupiah.Penelitian tersebut didasari pertimbangan bahwa ketergantunan sektor swasta Indonesia terhadap pembiayaan dari luar negeri masih relatif tinggi, sehingga jumlah valuta asing yang diperlukan untuk membayar utang luar negeri juga semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan moneter, sehingga pada tesis ini juga akan diuji dampak selisih jumlah uang beredar, output riil dan suku bunga antara Indonesia dan Amerika terhadap nilai tukar Rupiah. Model ekonometrika yang digunakan adalah ordinary least squares dengan menggunakan data triwulanan pada periode 2002-2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembayaran utang luar negeri swasta tidak mempengaruhi nilai tukar Rupiah. Pergerakan nilai tukar Rupiah lebih dipengaruhi oleh variabel selisih jumlah uang beredar dan selisih output riil antara Indonesia dan Amerika.

This thesis is intended to analyze the impact of private external debt repayment on the Rupiah exchange rate. The thesis?s background is the high dependence of the Indonesian private sector on external financing and the increasing need for foreign exchage to fulfill these external obligations. As we used the monetary model, this study was also intended to analyze the impact of the differences in money supply, real output and interest rate between Indonesia and the United States. We applied ordinary least squares method and used secondary data for the period 2002-2009. The results show that private external debt repayment does not influence the Rupiah exchage rate. The Rupiah?s volatility was mainly affected by the differences in money supply and riil output between Indonesia and the United States."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28368
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>