Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christina Pratiwi
"Saat ini gom alam sudah jarang digunakan sebagai bahan pensuspensi karena mudah terkontaminasi mikroorganisme. Mengingat kekayaan alam, alangkah baiknya memanfaatkan bahan alam sebagai bahan pensuspensi dari golongan gom. Untuk itu, dalam penelitian ini digunakan bahan pensuspensi dari gom alam dan ingin diketahui jenis gom yang memberikan kestabilan fisik paling baik dengan cemaran mikroorganisme paling rendah.
Tujuan penelitian ini meneliti kestabilan fisik suspensi ibuprofen dengan bermacam-macam bahan pensuspensi golongan gom serta mengamati cemaran mikroorganisme dalam sediaan suspensi setelah penyimpanan. Bahan pensuspensi yang digunakan yaitu tragakan 5%; gom guar 0,5%; dan gom xanthan 0,5%. Uji kestabilan fisik dilakukan setiap 2 minggu selama 8 minggu. Hasilnya suspensi yang paling stabil adalah suspensi dengan bahan pensuspensi gom xanthan. Uji cemaran mikroorganisme dilakukan pada awal pembuatan dan setelah penyimpanan 9 minggu. Hasilnya suspensi yang cemaran mikroorganismenya paling sedikit adalah yang menggunakan bahan pensuspensi gom xanthan.

Nowadays natural gums almost rarely used as a suspending agent, because it is easily contaminated by microorganism. Due to abundant natural resources, it is good to make use natural resources from gums as suspending agent. For that reason, several suspending agent from gums were used in this research and studied which gum give the best physical stability with less microorganism contamination.
The aim of this research is to learn physical stability and observe microorganism contamination in ibuprofen's suspension with suspending agent from different gums after storage. The suspending agents used are tragacanth 5%; guar gum 0,5%; and xanthan gum 0,5%. Physical stability had been tested every 2 weeks within 8 weeks storage and microorganism contamination had been evaluated at the time it was made and after 9 weeks storage. From the evaluation we can find that suspension with xanthan gum as a suspending agent from has the best of physical stability and the less microorganism contamination.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32940
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dini Nur Afini
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S32287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Effionora Anwar
"Chemical modification of maltodextrin DE(5-10) polymer fraction of sago strach (Metroxylon) with phosphoroxychloride as suspending agent: Based on a previous report,maltodextrin DE 5-10 polymer fraction did not stable as the suspending agent in aging for twelve week.
Therefore to develop a stable maltodextrin DE 5-10 polymer fraction as suspending agent has to attemp by chemical modification.In this research chemical modification had been done with 0,25% POCI at ph9, and temperature 29 0C. The product was used as suspending agent 5%,10%and15% and paracetamol as a model.
The results of suspension characteristic evaluation of both sedimentation volume,rate of solid redispersion,viscosity,pH and paracetamol concentration,showed the suspension quality with floculation system,stability of viscisity and pH,easiness to disperse,and the concentration of paracetamol confrom to phamarcope Indonesia 3 ed."
2002
SAIN-7-2-2002-57
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suhesti Handayani
"Bagi dokter anak, demam adalah temuan obyektif yang berguna untuk menunjukkan adanya onset suatu penyakit infeksi. Oleh karena sebagian besar penyebab demam adalah infeksi terutama virus, bakteri, atau penyakit kolagen. Walaupun demikian, pada umumnya demam pada anak akan berlangsung singkat dan tanpa konsekuensi serius. Kenaikan suhu tubuh pada anak saat awal perjalanan penyakit sering menyebabkan ketidaknyamanan, anak menjadi rewel dan iritabel sehingga merisaukan orangtua. Namun apakah suhu tubuh pada saat demam perlu diturunkan segera memerlukan pertimbangan antara keuntungan dan kerugiannya.
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas variasi normal harian akibat induksi dari pirogen endogen yang merangsang setting point (pusat pengatur suhu) di hipotalamus melalui pelepasan senyawa prostaglandin. Di lain pihak, pembentukan prostaglandin dapat dihambat oleh antipiretik non steroid dengan Cara menghambat enzim siklooksigenase .
Antipiretik ideal adalah antipiretik yang efektif menurunkan demam dengan kejadian toksisitas rendah yang dapat diterima pasien. Oleh karena pada umumnya antipiretik digunakan sebagai obat di rumah, maka jenis antipiretik yang ideal juga harus memiliki keamanan yang tinggi atau risiko rendah terhadap overdosis terutama apabila digunakan untuk anak. Instruksi penggunaan harus jelas dan mudah diikuti oleh orangtua/pengasuh."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>