Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Marcella Amandarista
"Latar Belakang : Studi ini mengevaluasi sifat mekanik kekuatan tekan dan sifat fisik morfologi permukaan Resin Komposit Bulk-fill Packable dengan Flowable. Kedua material ini memiliki kemampuan berpenetrasi cahaya hingga kedalaman 4 mm namun dengan viskositas yang berbeda. Keduanya memiliki kandungan monomer dan konsentrasi filler yang berbeda dimana hal tersebut mempengaruhi sifat mekanik dan fisiknya.
Tujuan : Mengetahui perbandingan kekuatan tekan Resin Komposit Bulk-fill Packable dengan Flowable, serta hubungannya dengan morfologi permukaan.
Metode : 12 spesimen Resin Komposit Bulk-fill Packable dan Flowable disiapkan untuk uji kekuatan tekan lalu dianalisis dengan uji Independent T-test. Kemudian spesimen Resin Komposit Bulk-fill Packable dan Flowable disiapkan untuk analisis morfologi permukaan menggunakan SEM.
Hasil Penelitian : Tidak terdapat perbedaan bermakna nilai kekuatan tekan antara Resin Komposit Bulk-fill Packable dan Flowable dengan nilai kekuatan tekan RK Bulk-fill Packable lebih tinggi dibandingkan dengan Flowable. Resin Komposit Bulk-fill Packable memiliki permukaan eksternal yang lebih tidak beraturan, ukuran partikel yang beragam, dan lebih banyak porus.
Kesimpulan : Resin Komposit Bulk-fill Packable menunjukkan nilai kekuatan tekan yang sama dengan Resin Komposit Bulk-fill Flowable. Material RK Bulk-fill Packable memiliki morfologi permukaan yang tidak beraturan, lebih banyak porus, dan ukuran partikel yang lebih beragam dibandingkan dengan RK Bulk-fill Flowable.

Background : This study evaluates the compressive strength and surface morphology of the Resin Composite Bulk-fill Packable and Flowable. Both of these materials have the ability to penetrate light to a depth of 4 mm but with different viscosities. Each Resin Composite Bulk-fill have different monomer content and filler concentrations which affect their mechanical and physical properties.
Objective : Knowing the comparison of the compressive strength of Resin Composite Bulk-fill Packable with Flowable, and its relationship with surface morphology. Methods : 12 specimens of Resin Composite Bulk-fill Packable and Flowable were prepared for compressive strength test and then analyzed by Independent T-test. Then specimens of Resin Composite Bulk-fill Packable and Flowable were prepared for surface morphology analysis using SEM.
Results : There was no significant difference in the compressive strength values between Resin Composite Bulk-fill Packable and Flowable with the compressive strength of Resin Composite Bulk-fill Packable being higher than Flowable. Resin Composite Bulk-fill Packable have a more irregular external surface, a variety of particle sizes, and are more porous.
Conclusion : Resin Composite Bulk-fill Packable shows the same compressive strength value as Resin Composite Bulk-fill Flowable. The Resin Composite Bulk-fill Packable material has an irregular surface morphology, more voids, and more diverse particle size compared to Resin Composite Bulk-fill Flowable.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Khaerani
"Latar Belakang: Resin komposit bulk-fill dapat merestorasi kavitas dengan kedalaman 4-5 mm dalam sekali penyinaran sehingga dapat mempersingkat prosedur restorasi, Polimerisasi resin komposit dapat dipengaruhi oleh suhu, termasuk suhu penyimpanan dan preheating resin komposit. Polimerisasi yang adekuat diperlukan untuk mendapatkan kekerasan permukaan yang optimal. Tujuan: Mengetahui pengaruh suhu penyimpanan dan preheating terhadap kekerasan permukaan resin komposit bulk-fill. Metode: Tiga puluh spesimen Tetric® N-Ceram Bulk-Fill shade IVA (diameter 6 mm dan tebal 3 mm) dibuat dari 3 kelompok perlakuan yaitu resin komposit yang disimpan pada suhu ruangan 23±1°C selama 24 jam (kontrol), lemari pendingin 4±1°C selama 24 jam, dan preheating 39°C selama 10 menit. Spesimen dipolimerisasi menggunakan light curing unit LED berintensitas 1100 mW/cm2 selama 10 detik dan disimpan di inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam. Uji kekerasan menggunakan Knoop Microhardness Tester. Analisis data dengan uji statistik One-Way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni. Hasil: Kekerasan permukaan antara kelompok perlakuan suhu penyimpanan dan preheating menunjukkan terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p<0,05). Kesimpulan: Kekerasan permukaan resin komposit bulk-fill pada suhu penyimpanan di lemari pendingin 4±1˚C lebih rendah dibandingkan di ruangan 23±1˚C, sedangkan kekerasan permukaan resin komposit bulk-fill dengan suhu preheating 39˚C lebih tinggi dibandingkan penyimpanan di ruangan 23±1˚C.

Background: Bulk-fill composite resin could be used in 4-5 mm thickness for each photo-polymerization so that it can shorten the restoration procedure time. Polymerization of composite resin can be affected by temperature, including composite resin’s storage temperature and preheating. Adequate polymerization needed to achieve optimal surface hardness or composite resin. Objective: To evaluate the influence of storage temperature and preheating on surface hardness of Bulk-fill Composite Resin. Methods: Thirty specimens of Tetric® N-Ceram Bulk-Fill shade IVA (6 mm of diameter and 3 mm of thickness) were made from 3 groups according to storage temperature and preheating of the composite: (1) room temperature 23±1°C for 24 hours (control), (2) refrigerator temperature 4±1°C for 24 hours, and (3) preheating 39°C for 10 minutes. Each specimen was polymerized using LED Curing Unit for 10 minutes with 1100 mW/cm2 intensity, then immersed in 5 ml of aquadest and kept in 37°C incubator for 24 hours. urface hardness was measured using Knoop Microhardness Tester at the top surfaces. Data were statistically analyzed using One-Way ANOVA and Post Hoc Bonferroni test. Result: There was a statistically significant difference (p0,05) of surface hardness value between all test groups. Conclusion: Surface hardness of bulk-fill composite resin at refrigerator temperature 4±1˚C are lower than room temperature 23±1˚C, while surface hardness of bulk-fill composite resin with preheating 39°C are higher than room temperature 23±1˚C."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Yasniyati Ndalon
"Resin komposit bulk-fill adalah jenis resin komposit yang dapat menghemat waktu pengerjaan dan mengurangi kemungkinan jebakan udara karena mempunyai kemampuan untuk berpolimerasi secara memadai dengan depth of cure 4-5 mm. Ketahanan resin komposit terhadap keausan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kekerasan permukaan. pH asam adalah salah satu faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan tingkat kekerasan resin komposit. Obat kumur herbal adalah salah satu produk dengan variasi pH yang banyak digunakan untuk mengatasi masalah pada rongga mulut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH beberapa jenis obat kumur herbal terhadap kekerasan permukaan resin komposit bulk-fill Metode: Tiga puluh dua (32) spesimen resin komposti bulk-fill (Tetric® N-Ceram bulk-fill shade IVA dengan diameter 6 mm dan tinggi 3 mm) dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8 spesimen. Masing-masing spesimen akan dilakukan perendaman pada suhu 370 C selama 6 jam dalam 20 ml larutan yang terdiri dari akuades (pH 6,78), pepsodent herbal natural (pH 6,54), total care lemon herbs (pH 5,04), listerine gum care jahe herbal (pH 4,07). Sebelum dan sesudah perendaman masing-masing spesimen akan diukur nilai kekerasan permukaan dengan Knoop Hardness Tester (HMV-G®: G21 Series Micro Vickers Hardness Tester Shimadzu) Hasil: Terjadi penurunan kekerasan permukaan resin komposit Tetric® N-Ceram Bulk-fill setelah direndam dalam semua larutan. Nilai rata-rata kekerasan permukaan sebelum perendaman untuk semua spesimen adalah 37,89±0,50 KHN. Sedangkan nilai rata-rata kekerasan permukaan sesudah perendaman pada masing-masing kelompok adalah akuades (pH 6,78) sebagai kelompok kontrol 36,36±1,01 KHN, obat kumur pepsodent 34,31±0,65 KHN, total care lemon herbs (pH 5,04) 32,41±0,61 KHN, obat kumur listerine gum care jahe herbal 30,68±0,43 KHN. Berdasarkan hasil uji One-Way ANOVA dan uji Post Hoc Post Hoc Tamhane menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05) antar semua kelompok perendaman. Kesimpulan: Terdapat penurunan nilai kekerasan permukaan resin komposit bulk-fill setelah dilakukan peredaman dalam larutan akuades, pepsodent herbal natural, total care lemon herbs, listerine gum care jahe herbal mouthwash selama 6 jam dan penurunan nilai kekerasan permukaan tertinggi terjadi kelompok listerine gum care jahe herbal dan penurunan kekerasan terendah terjadi pada kelompok akuades.

Background: Bulk-fill resin composite is a type of resin composite that not only allows minimal processing time but also minimal possibility of air trapping due to its ability to properly polymerize with the depth of cure 4-5 mm. There are several factors that affect the wear resistance of resin composite, one of which is surface hardness which is highly impacted by the acidity level (pH). Herbal mouthwash is an example of product that offers wide variety of pH content used for oral cavity treatment. Aims: This study aims to determine the impact of pH level of several herbal mouthwash on the surface hardness of bulk-fill resin composite. Methods: There were thirty two (32) bulk fill resin composite specimens prepared (Tetric® N-Ceram bulk-fill shade IVA with a diameter of 6 mm and a thick of 3 mm), which then equally divided into four different groups, based on the solution used for soaking. The first group used 20ml of distilled water that has pH of 6.78. The second group was soaked in 20 ml of pepsodent herbal natural mouthwash solution with slightly lower pH content of 6.52. Group three had 20 ml of total care lemon herbs with even lower pH content of 5.04. Lastly, the last group (group four) used 20ml listerine gum care herbal ginger solution that has the least pH content of 4.07. The soaking process for each specimen was done at temperature of 37 celcius for approximately six hours. The measurement of the specimens’ surface hardness was performed using Knoop Hardness Tester (HMV-G®: G21 Series Micro Vickers Hardness Tester Shimadzu), prior to and after the soaking process. Results: There was a decrease in the surface hardness of the Tetric® N-Ceram bulk-fill composite resin after being immersed in all solutions. The average value of surface hardness before immersion for all specimens was 37.89±0.50 KHN. While the average value of surface hardness after soaking in each group was distilled water (pH 6.78) as the control group 36.36±1.01 KHN, Pepsodent mouthwash 34.31±0.65 KHN, total care lemon herbs (pH 5.04) 32.41±0.61 KHN, mouthwash listerine gum care herbal ginger 30.68±0.43 KHN. Based on the One-Way ANOVA test and the Post Hoc Tamhane test, it can be inferred that there is a significant difference (p<0.05) among the immersion groups. Conclusion: There was a decrease in the surface hardness value of the Bulk-fill composite resin after soaking in a solution of distilled water, natural herbal pepsodent, total care lemon herbs, listerine gum care ginger herbal mouthwash for 6 hours and the highest decrease in surface hardness value occurred in the listerine gum care herbal ginger group and the lowest decrease in hardness occurred in the distilled water group."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Surya Heri Itanto
"Latar Belakang: Perawatan restorasi resin komposit nanofilled dan nanohybrid memerlukan prosedur pemolesan untuk mengurangi tingkat kekasaran permukaan sehingga permukaan halus dan mengkilap.
Tujuan: Membandingkan kekasaran permukaan resin komposit nanofilled dan nanohybrid setelah pemolesan menggunakan teknik multiple-step.
Metode: 40 spesimen resin komposit yang dibagi ke dalam 2 kelompok 20 spesimen nanofilled Filtek Z350XT A dan 20 spesimen nanohybrid Filtek Z250XT B dipersiapkan kemudian dipoles. Setelah direndam dalam saliva buatan selama 24 jam, tingkat kekasaran permukaan diukur dengan surface roughness tester.
Hasil: Hasil rerata tingkat kekasaran permukaan beserta standar deviasi kelompok A adalah 0,0967 m 0,0174 sedangkan kelompok B adalah 0,1217 m 0,0244. Secara statistik p=0,05 terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tingkat kekasaran permukaan resin komposit nanofilled setelah pemolesan dengan teknik multiple-step lebih baik dibandingkan dengan nanohybrid.

Background: Restorative treatment using nanofilled and nanohybrid composite should be finished and polished to reduce surface roughness and create smoother surface of the composite.
Objective: To compare the surface roughness nanofilled and nanohybrid composite resin after polishing using multi step technique.
Method: 40 composite resin specimens were divided into 2 groups 20 nanofilled specimens Filtek Z350XT A and 20 nanohybrid specimens Filtek Z250XT B was prepared and then polished. After immersion in artificial saliva for 24 hours, the surface roughness is measured with a surface roughness tester.
ResultL The mean surface roughness results along with standard deviation of group A is 0,0967 m 0,0174 while group B is 0,1217 m 0,0244. Statistically with p 0.05 , there are significant differences between each group.
Conclusion: Surface roughness of nanofilled composite resin after polishing with multiple step technique is better than nanohybrid.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunian Budhiasto
"Beton adalah bahan yang sangat luas penggunaannya di dalam dunia konstruksi,
mulai dari konstruksi rumah tinggal, bangunan-bangunan tinggi sampai konstruksi-
konstruksi khusus. Dengan penggunaannya yang luas, terdapat bermacam-macam
klasifikasi jenis beton, misalnya beton ringan, beton normal dan beton densitas tinggi.
Beton densitas tinggi digunakan untuk struktur bangunan khusus yang berfungsi
sebagai penahan/pelindung terhadap radiasi. Tetapi data/pengetahuan mengenai sifat-
sifat mekanik dari beton densitas tinggi ini belum banyak kita ketahui. Di samping itu
terdapat bermacam-macam bahan untuk membuat baton densitas tinggi, yang tentunya
setiap bahan tersebut akan mempunyai sifat mekanik yang berbeda pula.
Atas pertimbangan itulah maka Tugas Akhir ini dilakukan untuk meneliti sifat-
sifat mekanik dari beton densitas tinggi, dengan menggunakan Barit ( BaSO4 ) sebagai
agregat. Sifat mekanik yang akan diteliti adalah : kekuatan tekan, kekuatan tarik,
Modulus Elastisitas ( E ) dan Poisson?s Ratio, serta sifat rangkak ( creep ) dari
beton tersebut, serta kemungkinan perubahan sifat mekanik tersebut akibat suatu
pemanasan sampai dengan suhu tertentu, yaitu 200 °C. Penelitian ini dilakukan sebagai
kelanjutan dari penelitian yang telah dilakukan oleh rekan Fritzko M. yang meneliti
mengenai kemampuan beton barit sebagai penahan radiasi (Rancang Campur Beton
dengan Barit sebagai Penahan Radiasi dan Struktur Bangunan).
Metode penelitian akan dilakukan berdasarkan standar ASTM, dengan
memperhatikan peraturan serta standar lain yang ada. Di samping itu akan dilakukan
perbandingan antara antara 3 jenis kombinasi material pembentuk beton, yaitu : barit dan
pasir barit, barit dan pasir Merapi, serta barit dan campuran pasir Merapi
dengan pasir besi. Semen yang digunakan adalah semen tipe I dengan tambahan bahan
aditif berupa senyawa kimia yang dapat meningkatkan densitas beton dan mempunyai
daya tahan terhadap pengaruh sulfat. Sebagai bahan pembanding akan dibuat pula
sampel berupa beton normal/beton biasa.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui sifat-sifat mekanik dari beton
densitas tinggi dan perbandingan sifat-sifat mekanik tersebut berdasarkan material
pembentuknya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan ukuran kekuatan
yang diharapkan dari beton yang didisain pada struktur nyata."
1996
S34509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghardini Ow
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui kebocoran antara tumpatan resin komposit lama dan baru dengan merek dan jenis yang sama maupun berbeda. Penelitian dilakukan secara invitro pada 68 lempeng komposit yang dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri atas'10 Hybrid dan 20 Mikrofil. Satu kelompok direndam dalam air selama satu hari, yang lainnya direndam selama tujuh hari. Kemudian dibuat 3 kelompok terdiri atas kombinasi resin komposit Hybrid-Hybrid, Hybrid-Mikrofil, Mikrofil-Mikrofil. Dan semua lempengan ini direndam dalam metylen biru 2% selama satu hari. Untuk mengukur penetrasi zat warna digunakan mikroskop stereo merek Nikon.
Data kebocoran dianalisa dengan ANOVA 2 arah dan t test.
Diperoleh hasil bahwa pada perendaman satu hari dan tujuh hari, kebocoran antara komposit lama dan baru yang merek dan jenisnya sama lebih kecil daripada resin komposit yang merek dan jenisnya berlainan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Lukman Hakim
"ABSTRAK
Limbah cair resin sintetik merupakan salah salu bentuk limbah yang dapal menyebabkan turunnya kualitas air, sehingga dibutuhkan suatu pengolahan yang, sesuai dengan karakteristik air limbah. Proses pengolahan limbah secara biologi dengan menggunakan lumpur aktif merupakan salah salu alternatif yang dapat digunakan dalam mengolah limbah resin sintetik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja proses lumpur aktif, pengaruh waktu tinggal air limbah dan konsentrasi limbah umuk limbah sebelum diolah dan sesudah diolah secara kimia. Percobaan dilakukan dengan menvariasikan waktu tinggal air iimbah dan konsentrasi limbah. Parameter operasi yang diamati adalah oksigen terlarut, MLSS, MLVSS, COD aliran masuk dan keluar, surfaktan aliran masuk dan keluar serta pH aliran masuk dan keluar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa % penyisihan COD dan surfaktan pada konsentrasai 1000 mg/l yang telah diolah secara kimia menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi limbah 2200 mg/l yang belum diolah secara kimia. Untuk % penyisihan COD dan surfaktan dihasilkan % penyisihan sebesar 90% dan 96%. Sedangkan untuk konsentrasi keluaran COD dan surfaktan dihasilkan konsentrasi keluaran sebesar 100 mg/l dan 0,5 mg/l. Penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat hubungan antara beban organik dan beban limbah terhadap % penyisihan COD. Untuk beban limbah sebesar 0,25 g COD/lt.hari dihasiikan % penyisihan COD sebesar 90%, sedangkan untuk beban organik 0,064 g COD/MLSS.hari, % penyisihan CODnya mencapai 90%.
Selain itu terdapat pula hubungan antara oksigen terlarut dengan % penyisihan COD, dimana semakin tinggi oksigen terlarut daiam tangki aerasi semakin besar pula % penyisihan CODnya. Untuk perkembangan pH pada proses lumpur aktif terus mengalami kenaikan seiring dengan bertambanhnya waktu tinggal air limbah dalam tangki aerasi. pH keluaran hasil pengolahan lumpur aktif berkisar antara 5 sampai 6 baik untuk konsentrasi 2200 mg/l alau 1000 mg/l."
2000
S49172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Nerito
"Pemutihan gigi kini menjadi pilihan untuk mengembalikan warna gigi yang mengalami diskolorasi. Salah satu teknik pemutihan gigi yang menjadi pilihan adalah teknik pemutihan gigi in-office yang dilakukan oleh dokter gigi. Namun pada praktiknya, aplikasi bahan pemutih gigi tidak hanya mengenai jaringan gigi yang sehat tapi juga jaringan gigi yang mengalami tumpatan, contohnya tumpatan sewarna gigi resin komposit. Untuk memaksimalkan kegunaan dari resin komposit, bahan ini haruslah halus, karena permukaan yang kasar dapat menjadi tempat retensi plak, mengiritasi gingiva dan juga mengurangi kenyamanan pasien.
Tujuan : Mengetahui adanya pengaruh aplikasi bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 38% terhadap kekasaran resin komposit hibrid. Material dan Metode :20 spesimen resin komposit berdiameter 6mm dan tebal 3mm dibuat secara inkremental dan dipolimerasi menggunakan sinar halogen selama 30 detik. Spesimen dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok aplikasi sebanyak 10 spesimen yang diberi aplikasi bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 38% selama 30 menit dan dilanjutkan sampai 60 menit. Sedangkan kelompok kontrol hanya direndam dalam aquabides selama 30 menit dan dilanjutkan sampai 60 menit.
Hasil : Terjadi peningkatan nilai kekasaran permukaan resin komposit hidrid setelah aplikasi bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 38% baik selama 30 menit maupun 60 menit.
Kesimpulan : Bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 38% dapat meningkatkan nilai kekasaran permukaan resin komposit hibrid. Peningkatan kekasaran ini dapat menyebabkan berkurangnya nilai estetika resin komposit hibrid.

Bleaching is one of the technique that used to get back the colour of the discolour tooth. One of the bleaching technique than can be use is in-office bleaching that should be applied by the dentist. But, in the fact, bleaching agent not only applied on the healthy tooth but also in a tooth that has been restorated,by resin composite. To optimize the benefit of resin composite, it has to be smooth, because the rough surface of resin composite can increase the plaque retention, irritate the gingiva, and also make the patient uncomfortable.
Objective : To evaluate the effect of 38% hydrogen peroxide ? containing at in-office bleaching agent apllication to the surface roughness of hybrid composite resin. Material and Method: Twenty specimen of hybrid composite resin (6mm diameter & 3mm in thick) were incrementally polimerized by halogen light for 20 seconds. All spesimens were devided into two groups as follow: 10 spesimens were applied with 38% hydrogen peroxide for 30 minutes and continue to 60 minutes. The other group was soak into the aquabidest for 30 minutes and continue to 60 minutes.
Result: The surface roughness (Ra) of hybrid composite resin is increased significantly before and after application of 38% hidrogen peroxide for 30 minutes or 60 minutes.
Conclusions : The in ? office bleaching agent 38% hydrogen peroxide could increase the surface roughness of hybrid composite resin and may be reduce the estetic of hybrid composite resin.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendry Kharima Nirmala Aisya
"Latar Belakang : Salah satu kandungan aktif dalam obat kumur di pasaran adalah Eugenol (Eugenia caryophyllata oil). Namun eugenol mempunyai efek menghambat polimerisasi resin komposit bila digunakan sebagai basis pada restorasi resin komposit.
Tujuan : mengetahui pengaruh lama perendaman resin komposit dalam obat kumur mengandung eugenol terhadap kekerasan resin komposit tipe hibrid.
Metode : 20 Spesimen resin komposit dibuat (Filtek Z250 3M ESPE), kemudian dikelompokkan ke dalam dua kelompok perlakuan, yaitu perendaman dalam obat kumur eugenol (n = 10) dan dalam akuabides (n = 10). Masing-masing kelompok direndam selama 180 menit dan dihitung kekerasannya setiap 60 menit.
Hasil : Terdapat perubahan signifikan pada masing-masing kelompok perlakuan, namun kelompok spesimen yang direndam dalam obat kumur mengalami penurunan lebih besar dibanding spesimen yang direndam dalam akuabides. Di samping itu hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna diantara kedua kelompok.
Kesimpulan : Penggunaan obat kumur yang mengandung Eugenia caryophyllata oil dapat digunakan bagi pasien dengan restorasi resin komposit.

Background : One of mouthwash active ingredients is Eugenol (Eugenia caryophyllata oil). In the other hand, eugenol has an adverse effect to composite resin polymerization whether it uses as a restorative base.
Purpose : Determine the effect of immersion time of composite resin in mouthwash containing eugenol to hybrid composite resin?s surface hardness.
Methods : 20 specimens were prepared (Filtek Z250 3M ESPE), then were divided into two groups; the treatment group immersed in mouthwash containing eugenol (n = 10) while the control group immersed in distilled water (n = 10). Each groups were immersed for 180 minutes dan were tested their surface hardness every 60 minutes.
Result : there was significant effect for each group, but the mouthwash group showed the greater effect in decrease than the control group. Overall, the result showed no significant effect between the two groups.
Summary : the using of moutwash containing Eugenia caryophyllata oil is save for patients who have composite resin restoration.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>