Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dudy S. Budirianto
"Pecahnya Perang Dunia II di tahun 1939 sebagai akibat dari kegiatan ekspansi wilayah Jerrnan yang dikuasai rezim NAZI di daratan Eropa telah menyeret keterlibatan sejumlah negara besar di kawasan ini yakni Inggris, Prancis serta Rusia yang bersekutu menghadapi Jerman dibantu oleh Italia. Akan tetapi setelah terjadi tragedi Pearl Harbor (1941), Amerika Serikat yang awalnya bersikap netral secara langsung melibatkan dirinya ke dalam Perang Dunia II bersama pihak Sekutu menghadapi kekuatan pihak Jerman, Jepang dan Italia. Pemerintah Amerika kemudian mengadakan mobilisasi di dalam negeri bagi kepentingan perang khususnya terhadap berbagai sektor industri untuk rneningkatkan produksi peralatan militer dan penyediaan sumber daya manusia. Untuk hal yang terakhir itu, kaum pria yang memenuhi persyaratan diserap ke dalam dinas militer yang kemudian di kirim ke garis depan. Dan untuk mengisi posisi tenaga kerja di sektor industri perang yang mendapat prioritas utama dari pemerintah, tenaga kaum wanita diandalkan sebagai pekerja dalam kegiatan sektor ini. Di antara kaum wanita yang terlibat dalam kegiatan sektor industri saat perang berlangsung, terdapat kaum pekerja wanita kulit putih yang sebelumnya berkutat pada pekerjaan domestik wanita seperti binatu, penjahitan maupun industri tekstil sebagai ladang penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari-harinya. Keterlibatan kaum pekerja wanita kulit putih dalam kegiatan sektor industri perang ini di dorong oleh upayanya untuk bangkit dari keterbatasan kemampuan ekonomi sehari-hari, Sehingga taraf kehidupannya dapat meningkat seperti halnya kaum wanita kulit putih golongan menengah yang tidak perlu lagi bekerja di luar rumah untuk menopang pendapatan keluarganya. Hai ini juga dipengaruhi oleh daya tarik dari kebijaksanaan pemerintah dalam memobilisasi sektor industri perang dengan pemberian prioritas utama industri perang dan dalam upaya menyerap kaum wanita sebagai pekerja. Selain itu, sektor industri perang menawarkan upah lebih besar dibandingkan sektor pekerjaan lain serta kesempatan untuk mendapatkan pelatihan tentang seluk beluk kegiatan di sektor industri perang. Meskipun kemudian ternyata terdapat perbedaan antara besarnya upah yang diterima pekerja wanita lebih kecil dibandingkan upah pekerja pria untuk jenis pekerjaan yang sama. Selama dalam kegiatan kerja di sektor industri perang, baik kaum pekerja wanita kulit putih maupun wanita yang lain dari keluarganya mengalami beberapa dampak seperti penyediaan kebutuhan pangan dan perawatan anak-anaknya saat ditinggal bekerja dan perpindahan atau migrasi untuk mencari lowongan kerja pada sektor industri perang di daerah lain. Beberapa dampak turut menjadi perhatian pemeritah dalam upaya mencarikan pemecahannya, oleh sebab tenaga kaum wanita termasuk diantaranya kaum pekerja wanita kulit putih dibutuhkan secara aktif dalam kegiatan sektor industri perang bagi kemenangan pihak sekutu pada Perang Dunia II."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani
"Keberadaan Knights of Labor sebagai salah satu organisasi buruh yang besar pada abad 19 di AS, memiliki banyak pengaruh dalam perkembangan buruh. Organisasi ini adalah organisasi buruh pertama yang keanggotaannya mencakup hamper seluruh macam buruh, baik buruh yang terlatihdasn tidak terlatih, kulit hitam maupun kulit putih, dan buruh perempuan maupun buruh laki-laki. Organisasi ini juga mengembangkan program-program yang berjutuan meningkatkan standard kehidupan buruh, antara lain menghilangkan penggunaan buruh anak-anak, membatasi jam kerja tambahan termasuk jam kerja malam bagi buruh perempuan, serta mengupayakan berlakunya peraturan bagi pihak majikan agar bertanggung jawab terhadap kecelakaan di tempat kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asiah
"Nur Asiah. Peranan Politik Perempuan Amerika Serikat, 1952-1960 (Di bawah bimbingan Dr. Nana Nurliana Soeyono). Fakultas limu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005.Sebelum amandemen ke-I9 disahkan pada tahun 1920, perempuan Amerika tidak memiliki hak untuk turut berpartisipasi dalam bidang politik. Hak pilih yang diterima oleh perempuan setelah amandemen tersebut diratifikasi pada kenyataannya tidak banyak dimanfaatkan. Para aktivis yang semula mengira perempuan akan antusias akan hak barunya tersebut harus kecewa, sebab tidak semua perempuan menyadari keuntungan yang bisa didapat dengan mengapresiasikan amandemen yang baru. Gerakan perempuan yang gencar memperjuangkan persamaan hak secara perlahan kehilangan dukungan, terpecah-pecah dan mengalami demobilisasi akibat Depresi Besar dan Perang Dunia II. Di sisi lain perempuan yang masuk dalam angkatan kerja mengalami peningkatan yang mengakibatkan semakin luasnya ruang gerak mereka. Memasuki tahun pasca perang perempuan didesak kembali kepada peran tradisional yang sesuai dengan kepribadiannya menyebabkan tumbuhnya ideologi domestik di era limapuluhan. Namun, peran politik perempuan ternyata justru menampakkan peningkatan. Pada pemilihan presiden tahun 1952, Dwight David Eisenhower, calon presiden dari Partai Republik mendapat lebih banyak suara konstituen perempuan daripada laki-_laki. Kesadaran perempuan untuk berpartisipasi dalam politik terlihat melalui aktivitasnya di berbagai kegiatan politik mulai dari kampanye calon presiden dan calon wakil presiden, hingga pada posisi jabatan-jabatan publik. Mereka yang tidak terlihat politik dalam pemerintahan tetap aktif dengan membentuk kelompok-_kelompok kepentingan yang mewakili perempuan pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Secara aktif mereka menyuarakan opini mereka kepada pemerintah yang menyangkut perbaikan kualitas kehidupannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang I. Sedijoprapto
Jakarta: PDIN-LIPI , 1982
331.4 END t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iswandi Nur
"Membahas semua kebijakan Pemerintah AS pada masa keterlibatan di Perang Dunia II terutama dalam industri senjata. Tanggal 7 Desember 1941 merupakan awal keterlibatan AS secara langsung (walaupun sebelumya hanya terlibat pada bantuan perekonomian terutama penjualan senjata ke beberapa negara yang berperang) ke PD II ditandai dengan penyerangan Pangkalan Militer Angkatan Laut AS Pearl Harbor di Kepulauan Hawaii oleh Jepang yang bergabung dengan Poros AXIS (Jerman dan Italia). Dengan kerugian yang sangat besar maka sehari setelahnya yaitu pada tanggal 8 Desember 1941 AS mengumumkan Perang dengan Jepang dan Sekutunya. Mulai saat itu AS mengerahkan segala Sumber Daya manusia dan Alam untuk mendukung kebutuhan perang. Lembaga-lembaga yang saling berkait dan pabrikan-pabrikan senjata dibuat. Dalam pelaksanaan kebijakan perang tidaklah selalu bisa berjalan dengan mulus. Hal tersebut dikarenakan perputaran kebijakan yang ekstrim dari isolasionis ke intervensionis, sehingga cukup mendapat tentangan dari sebagian masyarakat. Walaupun membuat masyarakat AS bersilang pendapat, akhirnya kebijakan tersebut dapat terealisasikan dengan baik. Dampak positif selain kemenangan yang didapati, keterlibatan AS di PD II akhirnya meningkat perekoniomian secara tajarn setelah sebelumnya terpuruk karena depresi ekonomi pada tahun 1930-an."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W. Wishnu Wardhana
"Tema penulisan ini berusaha melihat adanya gerakan yang dilakukan para buruh perkebunan di California mulai tahun 1962. Sebelum tahun 1962 sudah ada sejumlah organisasi buruh perkebunan yang bergerak namun mereka tidak berhasil dan umurnya hanya sebentar. Gerakan yang dilakukan mulai tahun 1962 oleh para buruh Mexico-Amerika ini berhasil memaksa perkebunan-perkebunan untuk memenuhi tuntutan mereke. Keberhasilan mereka juga mendorong komunitas Mexico-Amerika untuk memperjuangkan hak-hak sipil mereka bersama-sama kelompok minoritas lainnya pada tahun 1960-an. Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini menempuh metode umum dalam historiografi. Diantaranya heuristic yaitu penelusuran sumber-sumber yang berkaitan dengan topic penulisan. Baik dalam segi sumber primer maupun sekunder. Kedua, kritik sumber kemudian dilakukan guna memilah dan meneliti lebih jauh atas sumber-sumber yang digunakan, baik dari segi isi materi sumber maupun kondisi luar sumber tersebut. Ketiga, interpretasi dilakukan agar dapat memberikan penganalisaan terhadap sumber dan pembahasan topik. Terakhir merupakan historiography, yakni deskriptif _ analisis sejarah (history) secara kronologis. Hal ini dilakukan agar dapat memudahkan penganalisaan atas masalah tersebut. Para buruh Mexico-Amerika di California yang bergabung dalam National Farm Workers Association melakukan aksi-aksi demontrasi dan pemboikotan. Walaupun mereka mengalami intimidasi dari pihak perkebunan dan aparat pemerintah, para buruh Mecixo-Amerika tetap teguh dalam berusaha mewujudkan tuntutan meraka. Dengan memanfaatkan media masa dan melakukan aksi-aksi dalam skala besar, NFWA berhasil mendesak satu demi satu perkebunan anggur di California untuk mengakui NFWA sebagai serikat buruh perkebunan yang resmi. Setelah berhasil mendesak perkebunan anggur California, NFWA mengalihkan perhatian mereka ke perkebunan yang lain. Mereka juga mulai menerima etnis lain dan memperhatikan masalah-masalah sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Putri Paramitha
"Skripsi ini membahas perubahan image wanita yang terjadi di tahun 1920an. Tujuan yang ingin di capai di dalam penelitian ini adalah mengetahui mengapa terjadi perubahan image perempuan di tahun1920an dan factor apa yang memicu munculnnya perubahan image wanita Amerika pada tahun 1920an. Dalam pembahasannya iklan-iklan media cetak Amerika dijadikan sebagai tolak ukur pengambaran wanita pada masa tersebut dalam rentang waktu tahun 1900-1920an. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri atas empat tahap penelitian yaitu heuristic, kritik, interpretasi, dan histeriografi. Berdasarkan penelitian didapat bahwa sekitar tahun 1920an terjadi perubahan besarbesaran di dalam gaya hidup, dan gambaran akan wanita Amerika. Di tahun 1900an sebagian besar wanita Amerika mendeskripsikan diri mereka sebagai ibu rumah tangga teladan. Mereka mengabdikan diri untuk keluarga, suami, dan anak-anak mereka. Ketika perang datang dan mengambil hamper sebagian besar pekerja lelaki, maka para wanita ini pun mulai memasuki angkatan kerja mengantikan laki-laki yang pergi berperang. Para wanita kelas pekerja ini akhirnnya menjadi agent of change di dalam kehidupan para wanita Amerika. Bekerja membuat para wanita ini memiliki kekuatan ekonomi, sehinga mereka bisa mandiri dan tidak bergantung terhadap lakilaki dan perkawinan sebagai goal akhri dari hidup mereka. Wanita di awal tahun 1920an mengalami perubahan besar-besaran di dalam menjalani hidup, didominasi oleh angkatan perempuan pekerja, para wanita ini mengubah image wanita sebagai ibu rumah tangga menjadi wanita pekerja. Salah satu faktor meluasnnya gambaran wanita zaman baru ini adalam media cetak. Media cetak memberikan gambaran secara visual seperti apakah wanita zaman baru tersebut. Media juga lah yang secara gencar memberitakan mengenai perubahan gaya hidup wanita Amerika yang dinilai sebagian orang sebagai kemerosotan moral. Wanita di tahun 1920an telah secara sukses meraih kebebasan mereka, kebebasan untuk memilih, kebebasan untuk bekerja, kebebasan untuk menentukan jumlah anak, dan kebebasan untuk bersanding sejajar dengan laki-laki

The thesis discus about the changing image of American woman that occurred in the 1920s. The goal of this research is to find out why woman in America had an image change in the 1920s and what is the factor that trigger the changing image of American woman in the 1920s. in these research print media advertismen serve as a benchmarks the image of American woman during the time period of 1900-1920s. Based on research in the 1920s, there are massive changes in lifestyle and a depiction of American women. In the 1900s the majority of American women describe themselves as a housewife. They devoted themselves to the family, husband, and their children. When the World War I came and took up nearly the majority of male workers, then these women began entering the labor force replaced the men who went to war. The working class women together with the media is finally became agents of change in the lives of American women. Work makes these womens have economic power, so that they could become independent and not dependent on men and marriage as a goal of their lives. Women in the early 1920s experienced a massive change in their life, dominated by female labor force, these women changd the image of women as housewives to working women. One of the factors that spread this new woman is the media. The media gave a visual picture of what kind of new women look like. Media also the one who is aggressively preach about lifestyle changes of American women who considered some as a moral decline. Women in the 1920s had been successfully achieved their freedom, the freedom to choose, freedom to work, freedom to determine the number of children, and the freedom to align side by side with men"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S12605
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryfky Eka Putra
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas peran CBS Evening News dalam pemberitaan perang Vietnam pada tahun 1962 hingga 1975. CBS Evening News sebagai salah satu program berita di stasiun televisi CBS di Amerika Serikat memberitakan kondisi perang vietnam serta mengungkap berbagai informasi tentang perang yang ditutup-tutupi oleh pemerintah Amerika. Sejak tahun 1962 hingga 1975, Walter Cronkite menjadi pembawa berita dan Kepala Redaksi dalam CBS Evening News dan membawa program ini menempati rating pertama kategori program berita malam. Selama perang berlangsung, CBS Evening News berhasil menjalankan perannya sebagai Lembaga Keempat di Amerika.

Abstract
This thesis is about the role of CBS Evening News in reporting Vietnam War in United States of America (1962-1975). CBS Evening News is one of the news programs in CBS_s TV station. This news program has reported on condition of Vietnam War and has revealed information about the war which covered by US government. Since 1962 until 1975, Walter Cronkite was the newscaster and chief of editorial staff in CBS Evening News and brought up this program to the first rating for nightly news program category. During the war time, CBS Evening News successful played the role as the Fourth Estate in United States of America."
2010
S12424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boulder Westview Press 1988,
331.097 3 Equ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarno
"Skripsi ini menceritakan awal mula berperannya perempuan Vietnam saat terjadinya perang Vietnam antara tahun 1960-1975. Berperannya perempuan tidak terlepas dari keadaan yang saat itu terjadi. Budaya Konfusianisme yang mengekang perempuan juga turut mendorong perempuan untuk berperang. Harapan akan persamaan hak, emansipasi, sempat dinikmati oleh perempuan pada masa perang Vietnam. National Liberation Front, sebagai organisasi militer politik yang ada di Vietnam Selatan menjadi motor meningkatnya peran serta perempuan dalam perang tersebut. Akan tetapi setelah perang usai, posisi perempuan kembali lagi kepada posisi sebelum perang Vietnam.

This paper discuss about the early birth of women role in Vietnam Warbetween 1960 until 1975. The Women role cannot be apart from the situation at that time. Confucianism restrains the women, but also leading them to join the war. Hoping for equality of right and emancipation, the women in Vietnam had a changes to feel it during the war. National Liberation Front, as a political military organization in South Vietnam, being a motor to actuate the women to play more significant role during the war. But afte the war, the women position turn back again to their old position in traditional custom."
2010
S12546
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>