Ditemukan 17475 dokumen yang sesuai dengan query
Durham, North California: Duke University Press, 1965
614 HEA
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ann Arbor, Michigan: AUPHA Press, 1994
362.104 257 RUR
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Health care access issues present significant challenges for rural populations and health providers. Psychology can support improved access and quality of rural health services through the development of integrated behavior health program within primary case settings."
150 PPS 37 (2-3) 2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Balldin, B.O.
Nairobi: African Medical and Research Foundation, 1975
613.0432 BAL c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Miller, M. Clinton
Ann Anbor: University Microfilms International, 1978
362.1 MIL c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Continuing professional education (CPE) sponsors planning events for mental health care licenses can assure better attendace if they can successfully address the needs of their target audience. Offering topics of interest is particularly crucial when CPE events need to draw large numbers of attendees to be financially variable."
150 PPS 37 (2-3) 2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sulthan Abyan Nurihsan
"Migrasi dari pedesaan ke perkotaan telah menjadi fenomena global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan mental. Di Indonesia, percepatan urbanisasi memicu perubahan demografis dan sosial yang signifikan. Studi ini menginvestigasi dampak migrasi internal terhadap kesehatan mental, mengungkap faktor-faktor yang berkontribusi seperti stres ekonomi, isolasi sosial, dan adaptasi budaya. Metodologi yang digunakan melibatkan analisis regresi logistik menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) yang mencakup riwayat migrasi dan indikator kesehatan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal atau migrasi ke perkotaan cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih buruk dibandingkan perdesaan. Migrasi memiliki dampak ganda; di satu sisi meningkatkan akses terhadap peluang ekonomi dan sosial, sementara di sisi lain meningkatkan risiko masalah kesehatan mental akibat tekanan adaptasi dan isolasi sosial. Studi ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam kebijakan urbanisasi yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tapi juga integrasi sosial dan dukungan kesehatan mental untuk migran
Migration from rural to urban areas has become a global phenomenon affecting various aspects of community life, including mental health. In Indonesia, accelerated urbanization triggers significant demographic and social changes. This study investigates the impact of internal migration on mental health, revealing contributing factors such as economic stress, social isolation, and cultural adaptation. The methodology used involves logistic regression analysis using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS), which includes migration history and mental health indicators. The findings indicate that residents who live or migrate to urban areas tend to have worse mental health compared to rural areas. Migration has a dual impact; on one hand, it increases access to economic and social opportunities, while on the other, it increases the risk of mental health issues due to adaptation pressures and social isolation. This study emphasizes the importance of a holistic approach in urbanization policies that not only focus on economic growth but also on social integration and mental health support for migrants"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Etten, G.M. van
Assen: Van Gorcum, 1976
362.109 678 ETT r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Akhtar, Shahid
Ottawa: International Development Research Centre, 1975
362.07 AKH i (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tampubolon, Nurita Lastri
"Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari upaya prevemtif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat khususnya untuk mengatasi gangguan kesehatan/penyakit yang seharusnya dapat dicegah. Salah satu penyakit tersebut adalah diare yang masih menjadi masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia. Kurangnya akses air bersih merupakan penyebab utama penyakit diare. Akan tetapi selain faktor kualitas dan kuantitas air, pangan yang terkontaminasi juga menyebabkan diare. Sebagai upaya memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat, pemerintah mengembangkan program keamanan pangan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui Program Desa Pangan Aman. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak pemberdayaan masyarakat terhadap keberhasilan program keamanan pangan dengan studi kasus penurunan kejadian diare di Desa Pangan Aman. Data utama yang digunakan adalah dari Podes 2018 dan 2019. Dengan menggunakan model mahalanobis-distance Kernel matching (MDM-Kernel) sebagai model utama yang dilengkapi dengan regression adjustment, uji sensitivitas Rosenbaum serta uji robustness yaitu membandingkan hasil model utama dengan Propensity Score Matching (PSM) algoritma Kernel, ditemukan dampak signifikan dari Program Desa Pangan Aman untuk mengurangi kejadian diare sebesar 0,08 poin persentase. Selanjutnya dilakukan simulasi biaya manfaat dari nilai estimasi tersebut dan menunjukkan net benefit yang dihasilkan bernilai positif yaitu sebesar 72,94 miliar rupiah. Nilai benefit cost ratio sebesar 7,63 (>1) bermakna program patut untuk dilanjutkan.
mitigate health problems/diseases that could have been prevented. One of these diseases is diarrhea, which is still a health problem worldwide including Indonesia. Lack of access to clean water is the main cause of diarrhea. However, in addition to water quality and quantity factors, contaminated food also causes diarrhea. In an effort to ensure the safety of food consumed by the community, the government developed a community empowerment-based food safety program through the Safe Food Village Program. This study aims to examine the impact of community empowerment on the success of food safety programs with a case study of the decline in diarrhea incidence in Desa Pangan Aman. The main data used are from Podes 2018 and 2019. By using the Mahalanobis-distance Kernel matching (MDM-Kernel) model as the main model equipped with regression adjustment, Rosenbaum sensitivity test and robustness test, by comparing the results of the main model with the Propensity Score Matching (PSM) Kernel algorithm, a significant impact of the Safe Food Village Program was found to reduce the incidence of diarrhea by 0.08 percentage points. Furthermore, a benefit cost simulation was carried out from the estimated value and showed that the resulting net benefit was positive, amounting to 72.94 billion rupiah. The benefit cost ratio value of 7.63 (>1) means that the program should be continued."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library