Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pallawa, Thamrin A.
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
304.66 PAL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN , 1998
304.63 IND l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjianto
Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 1998
304.66 MUD k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
304.66 WAH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjianto
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan RI, 1998
304.66 MUD f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Winarni
Jakarta: Menteri Negara Kependudukan, 1998
304.66 END p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sirodjudin Hamid
"Program keluarga berencana dimaksudkan untuk melakukan pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui upaya penurunan fertilitas wanita Indonesia. Upaya yang dilakukan meliputi pelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dan menggerakkan Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menggunakan alat kontrasepsi. Persoalannya di antara wanita PUS terdapat segmen yang kebutuhannya terhadap K.B. tidak terpenuhi (unmet need KB) dan merupakan faktor resiko bagi upaya peningkatan prevalensi kontrasepsi dan kematian ibu karena melahirkan. Dari beberapa hasil penelitian terdahulu, diketahui banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB. , meliputi faktor-faktor pendapatan, jumlah anak, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, wilayah tempat tinggal. Untuk mencapai tujuan penelitian, desain yang digunakan adalah cross sectional, menggunakan data SDKI tahun 1997. Sampel adalah semua akseptor dan kelompok unmet need K.B.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17410 responden kejadian unmet need K.B. ditemukan 14,9 %, 50,0 % dengan pendapatan rendah, 34,3 % mempunyai anak lebih dari tiga orang, 48,6. % tidak berkerja, 70,5 % tinggal di pedesaan, 63,6 % berpendidikan rendah, dan 4,1 % dengan pengetahuan kurang tentang metode keluarga berencana. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan, jumlah anak, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan wilayah tempat tinggal dengan kejadian unmet need K.B. dan pengetahuan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian unmet need K.B.
Untuk mengendalikan atau menurunkan kejadian unmet need K.B. kegiatan penyuluhan dan konseling perlu ditetapkan sebagai kegiatan prioritas dengan sasaran prioritas terdiri dari kelompok wanita PUS berpendapatan rendah, anak lebih dari tiga orang, tidak bekerja, dan tingkat pendidikan rendah. Dari aspek wilayah prioritas diarahkan kepedesaan.

Factors Related to Unmet Need of Family Planning(Analysing Data of SDKI 1997)Family planning program aimed to control birth rate by decreasing woman's fertility. These efforts including to establish Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) and encouragement of Pasangan Usia Subur (PUS) to use contraceptive. The issue unmet need of family planning among PUS's women and as risk factor of contraceptive prevalence and maternal mortality. From previous studies, there are some factors related to unmet need of family planning.
Objective of this study to find out factors that related to unmet need of family planning, including income, parity, mother?s job, mother's education, mother?s knowledge, and neighborhood. Using cross sectional design and SDKI's data year of 1997. The sample is all the acceptors and the unmet need of family planning group.
The result of this study shows that from 17410 respondents unmet need of family planning is 14,9 %, 50 % at low income, 34,3 % have 3 or more children, 48,6 % jobless, 63,6 % uneducated, 4,1 % low knowledge about family planning method, and 70,5 % living in villages. There is significant relationship between income, parity, job, education, knowledge, and neighborhood and knowledge is the most influenced factor.
To control or decreasing the unmet need of family, planning, dissemination information activities and counseling should be taken in to account as priority to target group which are women with low income, have 3 children or more, jobless, and uneducated. From territory aspect, priority directed to village.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan BKKBN, 1995
613.959 8 IND l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wachyu Winarsih
"Kasus infertilitas dapat menimbulkan kerugian baik materil maupun moril. Studi pustaka menunjukkan bahwa kontribusi laki-laki dan perempuan terhadap masalah infertilitas sebanding. Tetapi umumnya perempuan menanggung konsekuensi sosial yang lebih tinggi dari laki-laki sebagai dampak dari kasus infertilitas tersebut. Fakta ini menggambarkan bahwa hak-hak reproduksi perempuan masih diabaikan. Sementara di sisi lain juga diketahui bahwa infertilitas sebenarnya merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang dapat ditekan angka kejadiannya. Untuk itu diagnosa dan pencegahan infertilitas perlu untuk dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat variable-variabel yang diduga mempunyai hubungan dengan peristiwa infertilitas. Pola pikir analisa yang dipakai mengikuti ide Davis dan Blake (1956) pada analisa fertilitas tetapi dalam hal ini digunakan untuk sudut pandang sebaliknya yaitu infertilitas. Terdapat empat variabel antara infertilitas yaitu keguguran / lahir mati, pemakaian kontrasepsi pra konsepsi, frekuensi senggama dan pengeluaran makanan. Sedangkan variabel latar belakang yang diperkirakan mempunyai hubungan tidak langsung dengan peristiwa infertilitas antara lain status wilayah tempat tinggal, status kerja, pendidikan dan umur kawin pertama.
Data yang dipakai pada penelitian ini merupakan data sekunder. Metoda analisa statistik yang dipakai adalah metoda log linear. Metoda ini dipandang lebih mempunyai fleksibilitas karena dengan metoda ini pola hubungan antara variabel penjelas dengan variabel respon maupun pola hubungan antar variabel penjelas menjadi dapat dilihat secara keseluruhan.
Dari 5539 wanita yang tercakup dalam sampel penelitian sekitar 2,15 persen di antaranya mengalami kasus infertilitas. Peristiwa keguguran / lahir coati berhubungan negatif dengan peristiwa infertilitas. Hal ini dikarenakan sekitar 88,24 persen dari kasus infertilitas merupakan kasus 'primary infertility' dan di sisi lain sebagian besar (98,40%) dari wanita yang pernah mengalami peristiwa keguguran / lahir mati ternyata merupakan wanita fertil. Frekuensi senggama yang tinggi berhubungan positif dengan peristiwa infertilitas. Resiko infertilitas wanita yang melakukan senggama lebih dari delapan kali per bulan adalah sekitar 5,25 kali dari resiko infertilitas wanita yang melakukan senggama tidak lebih dari satu kali per bulan.
Di antara variabel antara infertilitas, pemakaian kontrasepsi pra konsepsi merupakan variabel yang mempunyai hubungan paling kuat dengan peristiwa infertilitas. Resiko infertilitas wanita-yang pernah memakai kontrasepsi pra konsepsi adalah sekitar 8,45 kali lipat dari resiko infertilitas wanita yang tidak pernah memakai kontrasepsi pra konsepsi. Pengeluaran makanan berhubungan positif dengan infertilitas. wanita yang pengeluaran makanan per orang per bulan lebih dari 51.500 rupiah memiliki resiko infertilitas hampir empat kali resiko infertilitas wanita yang pengeluaran makanan per orang per bulan kurang dari 25500 rupiah. Tinggal di wilayah perkotaan maupun tinggal di wilayah perdesaan tidak terlalu berhubungan dengan infertilitas. Demikian pula status kerja seorang wanita juga tidak terlalu berhubungan dengan infertilitas.
Infertilitas di kalangan wanita berpendidikan tinggi didukung oleh adanya fakta wanita berpendidikan tinggi memiliki kecenderungan tinggi untuk tidak mengalami peristiwa keguguran / lahir mati. Sedangkan infertilitas di kalangan wanita berpendidikan rendah didukung oleh adanya fakta wanita berpendidikan rendah memiliki kecenderungan tinggi dalam hal pengeluaran makanan, frekuensi senggama dan pemakaian kontrasepsi pra konsepsi. Umur kawin pertama tidak berhubungan dengan infertilitas karena secara statistik hubungan umur kawin pertama dengan variabel antara infertilitas juga tidak nyata."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T9729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Hendrayanti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana hubungan paparan Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana (KIE KB) terhadap penggunaan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal jangka pendek (pil dan suntikan) pada wanita usia 35-49 tahun yang berstatus kawin di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2012. Sampel penelitian sebanyak 11.204 wanita usia 35-49 tahun berstatus kawin di Indonesia yang menggunakan kontrasepsi IUD, pil dan suntikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sebelum survey. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square, regresi logistik sederhana dan analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menekankan pentingnya pemberian KIE KB melalui berbagai media, baik melalui media massa, personal contact maupun melalui konseling pra pelayanan kontrasepsi. Paparan KIE KB yang tinggi pada wanita usia 35-49 tahun terbukti secara statistik berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada wanita usia 35-49 tahun berstatus kawin di Indonesia.

ABSTRACT
The focus of the this study is the analysis of the relationship of Family Planning Information Education and Counseling (FP IEC) to the use of Intra Uterine Device (IUD) which is compared with short-term hormonal contraceptives (pills and injections) among married women aged 35-49 years in Indonesia. This research is a quantitative research with cross sectional study design. This study was conducted using Demographic and Health Survey (DHS) 2012 dataset, with total sample of 11,204 married women aged 35-49 years in Indonesia using IUD contraception, pill and injection in the last 5 years before the survey. The data were analyzed by Chi-square test, binary logistic regression and multivariate analysis by multiple logistic regression. The results emphasize the importance of providing Family Planning Information Education and Counseling through various media, either through mass media, mass information or through counseling in health facilities. The high exposure of IEC in women aged 35-49 years has been shown to be statistically related to the
use of IUD contraception in women aged 35-49 years married in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>