Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 2003
338.09 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003
330.959 81 MEM (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiyono
"ABSTRAK
Dengan dipusatkannya industri di pulau Batam akan memberikan implikasi pada pertumbuhan penduduk dan ekonomi di kawasan tersebut. Akibat lain yang tidak bisa dihindari yaitu produksi sampah juga semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha di dalam pengelolaan sampah sehingga dampak negatif oleh adanya sampah dapat dihindarkan.
Untuk melihat kelayakan sistem pengelolaan sampah diperlukan data komposisi sampah dari masing-masing sumber sampah seperti rumah tangga, pasar, komersial, fasilitas umum dan kawasan industri. Data ini dapat dipergunakan untuk memperkirakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pengelolaan sampah. Dari studi literatur menunjukkan data yang dimaksud belum ada. Mengingat pentingnya data dasar tersebut, maka dilakukan penelitian tentang analisis sampah padat perkotaan di Kotamadya Batam.
Hipotesis kerja yang diajukan adalah :
- Ada perbedaan karakteristik sampah berdasarkan lokasi sumber sampah (Rumah tangga, Pasar, Komersial, Fasilitas umum, Kawasan Industri).
- Ada perbedaan komposisi sampah berdasarkan lokasi sumber sampah (Rumah tangga, Pasar, Komersial, Fasilitas umum, Kawasan Industri),
- Ada perbedaan berat jenis sampah berdasarkan lokasi sumber sampah (Rumah tangga, Pasar, Komersial, Fasilitas umum, Kawasan Industri).
Tujuan umum
Untuk mengetahui data persampahan di Pulau Batam yang akan dipergunakan untuk merencanakan sistem pengelolaan dan alternatif penanggulangannya.
Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui perbedaan karakteristik sampah di masing-masing sumber sampah (Rumah tangga, Pasar, Komersial, Fasilitas umum, Kawasan lndustri).
- Untuk mengetahui perbedaan komposisi sampah di masing- masing sumber sampah (Rumah tangga, Pasar, Komersial, Fasilitas umum, Kawasan Industri)
- Untuk mengetahui perbedaan berat jenis sampah di masing- masing sumber sampah (Rumah tangga, Pasar, Komersial, Fasilitas umum, Kawasan Industri).
- Membuat alternatif sistem pengelolaan sampah padat perkotaan.
Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Kotamadya Batam untuk dapat dijadikan pedoman dalam penanganan pengelolaan kebersihan dan merupakan petunjuk di dalam penyediaan sarana dan prasarana (jumlah armada, alat yang dipakai, jumlah personil dan lahan ternpat pembuangan sampah) secara kualitatif ataupun kuantitatif, dan menjadi dasar dalam menentukan cara-cara pemusnahannya.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kotamadya Batam (Pulau Batam) selama delapan hari berturut-turut yang meliputi sumber sampah Rumah tangga, Pasar, Komersial, Fasilitas Umum, dan Kawasan Industri. Sedangkan metode yang digunakan adalah survai deskriptif analisis yang meliputi dalam Kecamatan Batam Barat dan Batam Timur,
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengelompokan data berdasarkan sumber sampah balk yang mengenai data komposisi maupun karakteristik sampah. Sedangkan data yang diperoleh ditabulasikan dengan menggunakan Sofsvare Excel dan sebagian lagi diproses dengan menggunakan SPSS,for Window tahun 1996, dan rancangan statistik yang digunakan adalah uji beda mean dengan uji i-Test Two Tails untuk mengetahui perbedaan pada masingmasing komposisi dan karakteristik sampah berdasarkan sumber sampah.
Dari survai analisis deskriptif di Kotamadya Batam dapat disimpulkan :
- Ada perbedaan berat jenis pada beberapa sumber sampah di antaranya pada pasar dengan rumah tangga (th<<-43,97 dan p<0,00I) , rumah tangga dengan fasilitas umum (th« 22,60 dan p<0,001), fasilitas umum dengan kawasan industri (th;1=2,76 dan p=0,031). Dengan demikian untuk mencapai kinerja yang optimal dari manjemen persampahan dari masing-masing sumber memerlukan sarana yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya sumber sampah rumah tangga dengan berat jenis yang besar memerlukan alat angkut yang lebih kokoh dibandingkan sumber sampah lainnya.
- Ada perbedaan komposisi sampah seperti pada komponen gelas/kaca, kertas, organik, plastik untuk beberapa sumber sampah.
Salah satu perbedaan tersebut seperti terjadi pada komponen organik di sumber sampah rumah tangga - fasilitas umum dengan thi,=20,90 dan p<0,OO1. Makna dari perbedaan komposisi menunjukkan bahwa sampah di Kotamadya .Batam bisa dilakukan beberapa cara pengolahan sampah seperti dengan sistem pengomposan, daur ulang dan pengolahan dengan menggunakan tungku pembakar (incinerator) sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Ada perbedaan karakteristik sampah (kadar abu, kadar air, dan nilai kalor) pada beberapa sumber sampah seperti pasar dengan kawasan industri (ti,;, untuk nilai kalor =-2,68 dan p=O,0458), pasar dengan fasilitas umum (t1,;, untuk kadar air =3,57 dan p=0,0169). Dengan perbedaan yang ada mengarahkan kita bila dalam melaksanakan pengolahan sampah dengan menggunakan incinerator maka cara pemberian umpan pembakaran tersebut secara proposional sesuai dengan kriteria urnpan pembakaran denga incinerator untuk mencapai keadaan pembakaran yang optimal.
Hasil survai di lapangan menunjukkan bahwa pengelolaan persampahan di Kotamadya Batam dapat dilakukan dengan menggunakan kantong plastik terutama untuk sumber sampah rumah tangga dan pasar. Bila dimungkinkan pewadahan tersebut dengan cara pemisahan sehingga akan menjamin terkontaminasinya lingkungan dari pembusukan sampah dari komponen sampah organik, Pengangkutan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) bisa menggunakan jenis truk compactor dengan sistem bongkar/muat sampah yang lebih cepat.
Kecuali lebih estetis dan higienis truk compactor bisa mencapai kapasitas ritasi yang tinggi (3 ritasi per hari). Dengan demikian bisa ditekan penggunaan jumlah armada trek yang lebih besar untuk sumber sampah rumali tangga, pasar, komersial, fasilitas umum dan kawasan industri,
Penggunaan teknologi antara sistem pengomposan masih dimungkinkan untuk diterapkan. Dengan teknologi pengomposan dapat diterapkan pada sumber sampah yang banyak memproduksi komponen organik seperti sumber sampah rumah tangga (64,39%), dan sumber sampah pasar (77,99%) yang rnerupakan komponen utama dalam proses tersebut.
Proses teknologi daur ulang bisa diterapkan di Kotamadya Batam mengingat komponen sampah yang dapat didaur ulang cukup besar seperti komponen plastik (rata-rata 21,39%) dan kertas (rata-rata 25,45%) seperti yang terlihat di sumber sampah komersial, fasilitas umum dan kawasan industry.
Dari hasil survai karakteristik sampah di Kotamadya Batam yang meliputi kadar air (rata-rata 43,53%), kadar abu (rata-rata 12,51%)dan nilai kalor sampah (rata-rata 2.341,10 kCallkg.), maka perekayasaan teknologi sampah dengan menggunakan teknologi incinerator bisa digunakan di Kotamadya Batam. Kecuaii dapat mereduksi sampah padat perkotaan yang cukup berarti dan terlihat secara menyeluruh kota menjadi lebih estetika juga dapat menghindari polusi Iingkungan dari pengaruh negatif adanya sampah tersebut.
Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) merupakan tempat pemusnahan sampah dan amat menentukan di dalam proses penanganan pengelolaan sampah secara keseluruhan. Dari hasil survai di lapangan TPA yang ada di Bukit Sam Yong tidak layak lagi untuk menampung sampah dari daerah perkotaan karena menggunakan sistem open dumping.
Alternatif yang bisa dimungkinkan adalah penggunaan TPA dengan sistem sanitary landfill. Dengan penggunaan TPA dengan sistem sanitary landfill kemungkinan adanya resiko dampak negatif dari adanya sampah dapat dihindari, juga lebih higiens dan estetis.

ABSTRACT
Industrial Centralization in Batam Island would bring some implications on the population growth as well as the economic growth in that area. Consequently, the increasing of waste production is another thing which is not avoidable. Considering bad effects which may occur from increased waste amount, it needs some intensive efforts to control waste production.
Making a feasibility study of The Solid Waste Management Systems requires some data of waste composition from places in which solid waste is produced, such as from household, markets, commercial, public facilities, and industrial areas. The data is used in order to predict all facilities needed in the solid waste management Planning. Unfortunately, such kind of data was not available in literature's. Nevertheless, concerning the importance of such data, a research of municipal waste analysis was eventually conducted in Batam Island.
The research is based on a hypothesis as following :
a. There is the difference of waste characteristic subjected to the location of source of waste (Household, Markets, Commercial, Public Facilities, Industrial Areas).
b. There is the difference of waste composition subjected to the location of source of waste (Household, Markets, Commercial, Public Facilities, Industrial Areas).
c. There is the difference of waste density subjected to the location of source of waste (Household, Markets, Commercial, Public Facilities, Industrial Areas).
The General objective.
The General objective of the research is to obtain the data of solid waste in Batam Island which will be used in Planning Solid Waste Management.
The Specific Objective .
The Specific objective of the research includes :
- To know the difference of waste characteristic at each source of waste (Household, Markets, Commercial, Public Facilities, Industrial Areas).
- To know the difference of waste composition at each source of waste (Household, Markets, Commercial, Public Facilities, Industrial Areas).
- To know the difference of waste density at each source of waste (Household, Markets, Commercial, Public Facilities, Industrial Areas).
The benefit of the research.
This research will hopefully be a contribution for Batam City Government to make a sanitary management program for the whole city. Also, it is a qualitative and quantitative pointer in preparing the facilities (vehicles, equipment, The number of staff, waste disposal land), as well as in determining waste disposal site.
The Method of Research.
The research was entirely conducted in Batam City (Batam Island) in eight days consecutively covering the sources of waste (Household, Markets, Commercial, Public Facilities, Industrial Areas). Meanwhile, the method used is descriptive analyzing survey which includes West Batam and East Batam.
The data of waste characteristic and the data of waste composition were collected by classifying them based on the source of waste. Some of obtained data were processed in MS Excel, while some were processed by SPSS for Windows. In order to identify the differences in each data of waste characteristic and data of waste composition, The Statistical method applied in this research is Mean Difference Test with t-Test Two Tails.
The result obtained from the descriptive analysis survey can be concluded as following :
- There is the difference of waste density among waste sources, e.g., between Markets and Household (th;,=43,97 dan p <0,001), between Household and Public Facilities (th<<=22,60 dan dan p <0,001), between Public Facilities and Industrial Areas (th;L=2,76 dan p<0,031). Therefore, to reach the best performance, The facilities has to refer to the needs of each waste source. For instance, waste source with larger density number should have more vigorous forklift.
- There are the differences of waste composition of glass, papers, organic, plastics in some waste sources. One of them is the difference of waste composition of organic componenets between household and public facilities with th1(=20,90dan p
- These waste composition differences indicate that there are several ways that could be done to manage solid waste in Batam City. Among them are Fertilizer, Recycling, and using Incineration plant before final disposal.
- There are differences of characteristic waste (ash content, water content, calorie value) in some waste sources, such as between Markets and Industrial Areas (th;I- -2,68 dan p0,0458 for calorie value), between Markets and Public Facilities (th t=3,57 dan p = 0,0169 for water content). This indicates that if Incineration Plant is used, the best performance of burning process would be achieved by adjusting the proportion of waste put in the furnace to the burning capability of Incinerator itself.
The result from the survey conducted on the site indicates that, Regarding variety of waste composition at source, it would be better to provide plastic bag as a temporary bin at Markets and Household. Separation at source may also be made to avoid a contamination due to degradation of organic components. Waste Transportation using compactor with loading-unloading systems is probably the best way to convey trash from temporary dumping to final disposal site. Besides it is more esthetic and is more hygienic, it has also relatively high frequency per day (3 times per day). Thus, it can optimize the number of trucks operated at Household, Markets, Commercial, Public Facilities, and Industrial Areas.
The application of technology such as fertilizer and Recycling is still probably applied. At some sources which mainly produce organic component of waste, such as Household (64,39%) and Markets (77,99), Fertilizer is still an effective way to reduce the waste amount before disposing to landfill site.
In the other way, Recycling Systems could be operated at Commercial, Public Facilities, and Industrial Areas to process the materials which have a high value, like plastics (21,39%) and papers (25,45%). Waste characteristic survey covering water content (43,53%), ash content (12,51%), and calorie value (2341,10 kcatkg), indicates that Incineration Technology is another one recommended to be applied in Batam City.
Final Disposal Site, where the waste of the city to be finally dumped, has to be considered as one of the significant things in the waste management process.
Since it is still using Open Dumping System, existing location at Bukit Sam Yong seems to be improperly used to receive all wastes from the city. It strongly recommends to establish an alternative way using Sanitary Landfill System. Besides it is more hygienic and is more esthetic, Sanitary Landfill System has a minimum risk of effects from dumped wastes.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Ansis
"Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) sebagai salah satu instansi pemerintah berbentuk badan layanan umum memiliki tugas pengelolaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam. Tugas tersebut diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan proses-proses bisnis terkait pengelolaan pulau Batam, dengan dukungan sistem informasi dan teknologi informasi. Adanya kebutuhan dukungan SI/TI, ketersediaan dan integritas sistem informasi menjadi salah satu target kinerja unit TI pada BP Batam. Bencana atau gangguan pada SI/TI dapat menurunkan tingkat ketersediaan sistem informasi yang secara tidak langsung dapat mengganggu kelancaran proses bisnis, sehingga dibutuhkan suatu rencana keberlangsungan dan pemulihan sistem yang sesuai dengan kondisi BP Batam. Pada penelitian ini dilakukan perancangan Information Technology Disaster Recovery Planning (IT DRP) dengan menggunakan standar pedoman NIST SP 800-34 Rev.1. Langkah pada tahapan penelitian terdiri dari pembutan kebijakan, analisis dampak bisnis, identifikasi kontrol pencegahan, dan pembuatan strategi kontingensi. Kondisi organisasi juga menjadi pertimbangan perancangan IT DRP. Hasil rancangan IT DRP diharapkan dapat membantu pemulihan SI/TI secara efisien dan efektif dalam mendukung proses bisnis BP Batam ketika terjadi bencana atau gangguan, serta dapat meningkatkan tingkat ketersediaan sistem informasi BP Batam.

Batam Indonesia Free Zone Authority (BP Batam) as one of the government agencies in the form of a public service has the task of managing the free trade area and the free port of Batam. The task is realized in the form of implementing business processes related to the management of the island of Batam, with the support of information systems and technology. The need for IS / IT support, availability and integrity of information systems is one of the performance targets of the IT unit at BP Batam. Disasters or disruptions to IS / IT can reduce the level of availability of information systems that can indirectly disrupt the business processes, so that a system of sustainability and system recovery is needed in accordance with the conditions of BP Batam. In this study a design of Information Technology Disaster Recovery Planning (IT DRP) was carried out using NIST SP 800-34 Rev.1 guideline standard. The steps in the research phase consist of policy making, business impact analysis, identification of preventive controls, and making contingency strategies. The condition of the organization is also a consideration of the design of IT DRP. The results of the IT DRP design are expected to help recovey IS / IT efficiently dan effectively in supporting BP Batam's business processes in the event of a disaster or disruption, and can increase the level of availability of BP Batam's information system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Abdul Hakim
"Penelitian ini mengkaji penerapan Pasal 50 huruf a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat terhadap praktek monopoli yang dilakukan oleh perusahaan yang ditunjuk oleh negara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan studi kasus Monopoli Pengelolaan Air Bersih di Pulau Batam yang dilakukan oleh PT Adhya Tirta Batam (Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008). Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis yang menyatakan hak monopoli yang dimiliki oleh PT Adhya Tirta Batam bukan merupakan pengecualian sebagaimana yang diatur pada Pasal 50 huruf a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999. Pada studi kasus yang dianalisis dalam penelitian ini, terdapat bukti dampak kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat Kebijakan Penghentian Sambungan Air yang dilakukan oleh PT Adhya Tirta Batam, tetapi kerugian tersebut tidak terjadi karena adanya perilaku monopoli. Penghentian sambungan air dilakukan karena adanya keterbatasan kapasitas produksi dan distribusi air bersih, bukan karena untuk pembatasan output yang bertujuan untuk menaikkan harga.
This study examine implementation of article 50 (a) Law Number 5 Year 1999 concerning Prohibition of Monopolistic Practices And Unfair Business Competition toward monopolistic practices which is done by a company appointed by state. This study use descriptive method by using case study of Monopoly of Water Treatment in Batam Island by PT Adhya Tirta Batam (Case Number 11/KPPU-L/2008). Based on the analysis, this study declare that PT Adhya Tirta Batam?s monopoly right was not exempted from implementation of Article 50 (a) Law Number 5 1999. In this case study, there was evidence of society loss as impact of Ceasing Water Connection Policy by PT Adhya Tirta Batam, but that loss was not occur cause of monopoly practice. Ceasing water connection which is done by PT Adhya Tirta Batam because there was lack of production and distribution capacity, not intended to limit output in order to increasing the price."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 28755
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chairina Hanum
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh terjadinya kasus kemiskinan masyarakat pesisir di Tanjung Gunclap, Kota Batam. Terdapat beberapa permasalahan utama yang menyebabkan kemiskinan di daerah ini antara lain, turunnya kualitas wilayah perairan yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat akibat pencemaran dari pabrik galangan kapal dan limbah rumah tangga, kurangnya modal sosial yang oleh masyarakat seperti kurangnya rasa percaya antar anggota masyarakat, dan beberapa perllaku dan pola pikir masyarakat yang sudah membudaya, tidak adanya mata pencaharian yang dimiliki oleh masyarakat, dan kurangnya sarana dan prasarana umum seperti listrik dan jalan.
Tujuan dari Tesis ini tidak hanya mengkaji permasalahan dan potensi yang oleh Tanjung Gundap tetapi juga merumuskan rencana aksi pemberdayaan masyarakat pesisir yang akan digunakan sebagai rekomendasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Medco Power Indonesia. Tesis ini menggunakan metode kualitatif berupa Particyoatory Rural Appraisal (ZPRA) yang melibatkan masyarakat dan metode kuantitatif berupa Analytical Hierarchy Process (AHP) yang melibatkan 7 (Tujuh) orang Expert yang merupakan perwakilan dari Stakeholders.
Berdasarkan analisa secara kualitatif dan kuantitatif, dirumuskan bahwa program pemberdayaan yang direkomendasikan antara lain pembangunan sarana dan prasarana berupa listrik, alat pengolahan air, jalan umum dan pemberian modal usaha produktif berupa modal uang bagi wirausaha yang bergerak di bidang lingkungan, bimbingan dan pelatihan wirausaha, pendirian koperasi jual beli dan simpan pinjam dan membuka jalur distribusi dan pemasaran bagi produk - produk yang dihasilkan oleh masyarakat.

The background of this Thesis was coastal community poverty which happened in Tanjung Gundap, Batam City. There are several main problems which cause the poverty in 'this region such as, quality degradation on water area (which become the main work 'field for them) because of pollution from shipyard and households near the area, lack of community`s social capital such as, lack of trust between the community, community`s behavior and way of thinking that has became a culture, no alternative job for the community and lack of public facilities such as electricity and public road.
The purpose of this Thesis is not only to analyze the problems and resources potency in Tanjung Gundap but also formulating action plan for coastal community empowerment which will be use as recommendation for Corporate Social Responsibility (CSR) Program from PT. Medco Power Indonesia. This Thesis using qualitative method, Participatory Rural Appraisal (PRA) which involved the community dan quantitative method, Analytical Hierarchy Process (AI-IP), which involved 7 (seven) Expert whom are representative from stakeholders.
Based on qualitative and quantitative analysis, recommended empowerment program that could be given are build the public facilities such as electricity, water treatment machine, public roads and productive entrepreneur capital such as cash money for environmental entrepreneur, entrepreneurship training, establish a sell - buy corporation and save - loan corporation, open distribution part for community`s product."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Puspita
"Batam merupakan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang mendapatkan insentif pajak, salah satunya insentif pajak atas pembebasan PPN, dan Bea Masuk. Insentif tersebut diakomodasi oleh industri galangan kapal di Batam, dimana industri galangan kapal Batam mendapatkan pembebasan PPN dan Bea Masuk atas impor bahan baku dan komponen kapal. Penelitian ini akan menfokuskan kebijakan insentif pajak di Batam yang dinikmati oleh industri galangan kapal di Batam dan mengevaluasi kebijakan tersebut apakah sudah memenuhi kriteria evaluasi kebijakan sebagaimana diungkapkan oleh Dunn dalam perspektif efektifitas, efisiensi, kecukupan, resposivitas, dan ketepatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode kualitatif pula. Hasilnya adalah pemberian insentif pembebasan PPN dan Bea Masuk pada impor bahan baku dan komponen kapal belum memberikan manfaat yang signifikan bagi pemerintah dan industri galangan kapal di Indonesia.

Batam is a free trade zone that get tax incentives, such as the incentive on VAT exemption and import duty. The incentives are accommodated by the shipbuilding industry in Batam. Shipbuilding industry get the VAT exemption of import duty on imported raw materials and components of ships. This study will focus on the policy of tax incentives used by the industry Batam shipyard in Batam and evaluate the policy if it appropriate with the criteria for policy evaluation based on William Dunn?s theory. This research was conducted with a qualitative approach and qualitative methods as well. The result is the provision of VAT exemption and import duty exemption on imported raw materials and components of ships have not provided significant benefits for the government and the shipbuilding industry in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Suroso
"Badan Pertimbangan Jabatan dan Golongan (BPJG) merupakan badan yang dibentuk untuk menjamin objektivitas dan kualitas proses pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pejabat struktural unit kerja di BP Batam. Dalam pelaksanaan tugasnya, BPJG menggunakan sistem Human Resource Management (HRM) untuk mendukung proses seleksi calon pejabat, namun sistem HRM ini belum dapat menghasilkan daftar calon yang memenuhi syarat untuk diseleksi menjadi pejabat struktural secara otomatis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan pola pengisian daftar calon pejabat struktural BP Batam berdasarkan data riwayat jabatan yang ada di sistem HRM (2010-2020) menggunakan teknik data mining, sehingga diharapkan dapat mempercepat proses penyusunan daftar calon pejabat struktural BP Batam oleh BPJG dan dapat digunakan untuk mengembangkan fitur dashboard talent pool pegawai BP Batam. Tahapan penelitian ini dilakukan menggunakan metodologi CRISP-DM dan tiga algoritme data mining klasifikasi yaitu Decision Tree, Support Vector Machine (SVM), dan Naive Bayes. Model klasifikasi Decision Tree menghasilkan performa terbaik pada dua skenario eksperimen yang dilakukan, yaitu skenario class imbalanced dataset dan skenario class balanced dataset. Model klasifikasi Decision Tree menghasilkan 25 pola pengisian jabatan struktural di BP Batam dan atribut Golongan BP merupakan atribut yang paling menentukan untuk memprediksi suatu tingkat jabatan.

Badan Pertimbangan Jabatan dan Golongan (BPJG) was formed to guarantee the objectivity and quality process of promotion, mutation and dismissal structural official at BP Batam. BPJG uses the Human Resource Management (HRM) system to support the selection process for prospective officials, however this system unable to automatically produce a list of candidates who meet the requirements to be selected as official. The objective of this research is to find patterns in filling the list of candidates for structural officials based on historical data in the HRM system using data mining techniques, so it will accelerate the process of compiling a list of candidates for structural officials by BPJG and also it can help BP Batam to develop employee talent pool feature for HRM. This research were carried out using the CRISP-DM methodology and three classification algorithms namely Decision Tree, SVM, and Naive Bayes. The Decision Tree classification model yields the best performance in the two experimental scenarios, namely the class imbalanced dataset and the class balanced dataset. The Decision Tree classification model yields 25 patterns for filling the list of candidates for structural officials and Golongan BP attribute is the most decisive attribute for predicting a position level. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni`mah Hidayah
"Sejalan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1913 Batam yang telah berkembang sebagai suatu wilayah perkotaan memerlukan penyusunan peraturan. Selama ini Pengaturan wilayah Batam sedikit banyak telah mempengaruhi kewenaangan dan tanggung jawab antara Otorita Batam dan Pemerintah Kota Batam. Kota Batam memerlukan pengaturan yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia, karena para pelaku usaha Iangsung melakukan kegiatan antar negara terutama dengan Singapura dan Malaysia. Wilayah Batam harus diatur tersendiri sebagai suatu daerah istimewa. Batam, yang selama ini dikenal sebagai "Bonded Zone" atau secara de facto merupakan " free trade zone". Status ini perlu dituangkan dalam bentuk Undang-Undang agar lebih mempunyai kepastian hukum.
Hal-hal di atas mendorong penulis untuk menyusun tesis tentang PEMBENTUKAN FREE TRADE ZONE (FTZ) DI INDONESIA, STUDI KASUS PEMBENTUKAN FTZ BATAM. Kasus Pembentukan FTZ Batam, ini menarik dilihat dari proses pembuatan kebijakan pemerintah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan, terutama kebijakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Berkenaan dengan pemberian kepastian hukum bagi status Batatn ini, pemerintah terkesan bertindak lambat dan tidak mampu membuat keputusan. Seakan-akan ada masalah dalam proses pembuatan peraturan perundangundangan, karena telah terjadi kepemimpinan pemerintah yang lemah dan koordinasi yang belum berjalan dengan baik. Kepercayaan masyarakat, dunia usaha dan pasar, sangat terpengaruh oleh ketidakmampuan pemerintah dalam membuat keputusan yang baik dan tepat waktu. Ada anggapan bahwa lambannya proses pembuatan keputusan seringkali disebabkan oleh karena Dewan Perwakilan Rakyat pada masa reformasi selalu mencari kesempatan untuk menyulitkan pemerintah. Namun, dalam kasus penetapan FTZ Batam ini tidak demikian.
Pemerintah tidak menyepakati konsep FTZ dalam Rancangan Undang-Undang yang telah dibuat oleh DPR. Menurut pemerintah, bentuk FTZ yang sesuai bagi Batam adalah enclave. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Babas Menjadi Undang-Undang, yang merupakan payung hukum pembentukan UU FTZ Batam perlu disesuaikan pasal-pasalnya agar mengakomodasi pembentukan FTZ Batam.
Pengertian FTZ yang sampai saat ini masih terdapat keraaancuan, baik dalam perdebatan, Undang-Undang maupun Rancangan Undang-Undang, sehingga perlu kejelasan atau ketegasan dalam menerapkan konsep FTZ di Indonesia, khususnya FTZ bagi Batam. Keberhasilan Batam sebagai FTZ tergantung dari pengaturan hubungan antara Pemerintah Kota dan Otorita Batam. Agar hubungan ini dapat berjalan dengan baik, perlu segera dikeluarkan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, khususnya Pasal 21. Rancangan Undang-Undang FTZ Batam jangan dibiarkan berlarut-larut, karena keadaan tanpa keputusan ini menyebabkan ketidakpastian dalam iklim investasi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T14481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Eka Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gap yang terjadi
antara kepemimpinan yang ada pada top level rnanagement (intended)
dengan teaming organization yang berkembang di organisasi ini, termasuk
di dalamnya level manajer (deliberate) dan level karyawan (emergent)
serta menjelaskan pengaruh dari gap tersebut terhadap basis daya saing.
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan mengambil studi
kasus pada Otonta Batam Salah satu Badan Otorita untuk kawasan Pulau
Batam dan sekitarnya yang berada Iangsung di bawah Presiden.
Sampel diambil secara random yang berstrata secara tidak
proporsional (disproportionate stratified random sampling) dari dua
wilayah sebanyak 153 sampel yang terdiri dan 2 manajer dan 151
karyawan. Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Leaming Organizational Profile (LOP), untuk mengetahui pembelajaran
yang saat ini berkembang pade level karyawan dan manajer (emergent
versus deliberate) dan principles of developmental leadership questionare
untuk mengetahui kepemimpinan yang seat ini berkembang pada level
pimpinan (intended). Untuk mengukur variabel-vanabel tersebut
digunakan skala licked.
Dan hasil penelitian, diketahui bahwa kafyawan dan manajer di
Otorita Batam tingkat pembelajarannya masih di_ bawah rata-rata dar_i
standar yang diuji oleh Marquardt dan tingkat kepemimpinan di Otorita
Batam pun masih kurang dari standar nilai menurut J.W. Gilley oleh
karena itu, secara umum dapat dinyatakan bahwa dengan adanya
standar yang masih di bawah rata-rata, maka. usaha top level
management Otorita Batem untuk membangun leaming organization dan
kepemimpinan masih memiliki kelemahamkelemahan yang mendasar
sebagai basis daya saing."
2001
T5257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>