Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92669 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wirawan Bharata
"Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang semakin maju berdampak pada munculnya platform yang beranekaragam. Muncul pula tantangan-tantangan besar dalam perencanaan TI yaitu: 1). Memastikan keselarasan antara arsitektur, rencana TI dengan kebutuhan bisnis; serta 2). Menjaga keseimbangan antara efisiensi TI dan inovasi bisnis. Kedua tantangan tersebut dapat dipecahkan jika ada sebuah framework yang mengintegrasikan arsitektur bisnis dengan TI. Penelitian yang dilakukan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini bertujuan menghasilkan rancangan infrastruktur TI yang dapat menyokong kegiatan inti dan pendukung dari proses BPN. Penelitian ini melakukan analisis terhadap proses bisnis dan infrastruktur TI yang sedang digunakan dengan menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang memiliki pendekatan berbasis enterprise architecture. Hasil penelitian ini adalah pemetaan proses bisnis, arsitektur sistem informasi dan infrastruktur TI yang berorientasi layanan.

The rapidly increasing development and utilization of information technology (IT) has lead to emergence of different platforms. It also results to challenges in IT design, i.e: 1). Ensuring synchronization between IT architecture, IT plan with business needs; and 2). aintaining balance between IT efficiency and business innovation. Those two challenges can be solved with an framework which tegrates business architecture with IT architecture. This research, conducted in Badan Pertanahan Nasional (BPN), aims to build an IT infrastructure design which can support the core and supporting activities of process within BPN. This research analyzes the current business process and IT infrastructure using The Open Group Architecture Framework (TOGAF) with its enterprise architecture-based approach. The result is the mapping of business process, information systems architecture and service oriented IT infrastructure. Keywords : IT infrastructures, enterprise architecture-based approach, The Open"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-849
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baran Abdaha
"Suatu organisasi memerlukan infrastruktur teknologi informasi (TI) untuk mendukung kebijakan sistem informasi diatasnya sebagai bagian dari peningkatan keunggulan kompetitif organisasi tersebut. Dalam pemenuhan keunggulan kompetitif organisasi, TI dituntut sejalan dan mampu mendukung (support) bahkan diharapkan menjadi pendorong (key enabler) bisnis. Kebutuhan bisnis sendiri bergerak lebih dinamis dan selayaknya mampu diikuti oleh infrastruktur TI. Perusahaan PT XYZ adalah salah satu korporasi terkemuka tingkat nasional bidang jasa dan produk TI yang telah mengimplementasikan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun rancangan infrastruktur TI yang bersifat adaptif sebagai sebuah enterprise architecture berdasarkan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Menthod (ADM) pada organisasi dimana penelitian dilakukan. Konsep penelitian yang dilakukan adalah kualitatif melalui studi literatur dan pengumpulan data melalui wawancara serta observasi.
Enterprise architecture yang dibangun pada penelitian adalah representasi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi dipandu oleh prinsip-prinsip yang diinginkan oleh organisasi. Pada arsitektur bisnis disimpulkan perlu penerapan tata kelola TI. Arsitektur data mengusulkan pemanfaatan tingkat lanjut terhadap aset data yang dimiliki perusaahan untuk menunjang pencapaian bisnis dan pada bagian arsitektur aplikasi menghasilkan beberapa usulan peningkatan atau implementasi aplikasi baru berdasar identifikasi masalah yang ditemukan. Di bagian arsitektur teknologi, untuk mendukung konsep infrastruktur yang adaptif, penelitian merekomendasikan penerapan infrastruktur berbasis layanan dengan virtualisasi, penggunaan layanan cloud computing dan unified communication.

An organization needs infrastructure of information technology (IT) to support information systems policies thereon as part of improving the organization's competitive advantage. In fulfillment of the organization's competitive advantage, IT prosecuted in line and able to support (support) even expected to be the driving force (a key enabler of) business. Own business needs and should move more dynamically capable followed by IT infrastructure. PT XYZ is one of the leading national IT services and products that have implemented the information technology infrastructure to support business processes.
This study aims to establish design adaptive IT infrastructure as an enterprise architecture framework based on The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development menthod (ADM) in the organization where the study was conducted. The concept is a qualitative research conducted through the study of literature and data collection through interviews and observation.
Enterprise architecture is built on research is a representation of the business architecture, data architecture, application architecture and technology architecture guided by the principles desired by the organization. In business architecture inferred need IT governance implementation. Data architecture proposes the use of advanced data assets owned perusaahan to support the achievement of business and on the application architecture produces some of the proposed improvement or implementation of new applications based on the identification of problems found. In the technology architecture, to support the concept of adaptive infrastructure, the study recommends the implementation of service-based infrastructure with virtualization, the use of cloud computing services and unified communication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Ari Binsar
"Penelitian ini bertujuan untuk dapat Menganalisis terkait Kebijakan Pemerintah Kota Batam dalam mendorong pembangunan infrastruktur di Pulau Hinterland Galang Bulang dan Belakang Padang dari Elemen Ketahanan Nasional dan Menganalisis terkait Pembangunan infrastrukstur di Pulau Hinterland Galang Bulang dan Belakang Padang dari Persfektif Ketahanan Nasional serta Menganalisis Kendala yang dihadapi Pemerintah dalam pembangunan infrastrukstur di Pulau Hinterland Galang Bulang dan Belakang Padang dari elemen Ketahanan Nasional.Indonesia dengan menggunakan beberapa sudut pandang teori yaitu Grand Theory: Strategi Ketahanan Nasional, Middle Theory: Kebijakan Publik dan Appliied Theory: Pertahanan Kemanan Temuan dari penelitian ini Pembangunan infrastruktur di Pulau Hinterland berpotensi untuk meningkatkan ketahanan nasional sehingga pemerintah perlu melakukan berbagai kajian terhadap sumber daya di Wilayah Hinterlan dengan tujuan untuk memahami segala potensinya kemampuan negara untuk merespons ancaman Keamanan wilayah mempertahankan keamanan perbatasan menjadi prioritas untuk mencegah masuknya ancaman dari luar. Perubahan lingkungan strategis di wilayah hinterland Batam dapat menjadi kendala dalam menghadapi tantangan dalam mendapatkan dukungan keuangan dan perizinan. Perubahan Lingkungan Fisik seperti perubahan iklim, erosi pantai, atau kerusakan ekosistem, dapat menjadi kendala dalam implementasi kebijakan pembangunan infrastruktur daerah yang akan dikembangkan.

This research analyses the policies of the Batam City government regarding the infrastructures development of the Hinterland islands, which are Galang Bulang and Belakang Padang islands, based on the national resilience view point. Constrains concerning the efforts are considered likewise. Theories applied include: the Grand theory, focuses on the study of the national resilience strategies; Middle theory, concerns with issues of the public policy; and Applied theory, pays attention on defence and security domain. The infrastructures development of the Hinterland islands is potential to enhancement of the national resilience as a top priority. The resources analysis of the area in question is an urgent need in order to discover capacities of the country in its preventive effort from any incoming threats. While the strategic environmental changes around the Batam hinterland region can be a potential challenge in obtaining financial supports and permits, physical environmental changes, such as climate change, coastal erosion, and ecosystem damage, may be potential obstacles in implementing the regional infrastructure development policies."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Witoelar Kartaadipoetra
"Skripsi ini berusaha memusatkan perhatian pada pengaruh atau kontribusi infrastruktur pada sektor swasta, khususnya sektor manufaktur. Pertanyaan yang muncul terhadap kontribusi infrastruktur pada perkonomian adalah: pertama berapa besar kontribusi infrastruktur dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi , kedua bagaimana mekanisme dari kontribusi infrastruktur itu, dan ketiga apa yang mempengaruhi besarnya kontribusi itu. Dalam menganalisis kontribusi infrastruktur publik bagi sektor swasta, khususnya subsektor industri menengah dan besar, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan fungsi biaya translog di mana infrastruktur dimasukkan sebagai faktor produksi yang dalam jangka pendek bersifat tetap (fixed), namun dalam jangka panjang menjadi faktor produksi variabel. Data yang digunakan dalam skripsi ini sebagian besar adalah data industri sedang dan besar Indonesia yang termasuk dalam klasifikasi ISIC 2-digit, kecuali ISIC 33 dalam kurun waktu 1981-1992. Pembatasan ini dilakukan selain tentunya karena keterbatasan penulis, juga karena keterbatasan data khususnya data investasi sektor industri. Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagi berikut: Pertama, kedua faktor kuasi-tetap, stok kapital dan stok infrastruktur, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fungsi biaya variabel sektor industri. Peningkatan pada tingkat ketersediaan kedua faktor tersebut bagi industri akan menurunkan biaya variabel. Kedua, stok kapital memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap fungsi biaya variabel sektor industri jika dibandingkan dengan stok infrastruktur. Ketiga, dalam jangka pendek tenaga kerja bersifat substisi dengan bahan baku. Keempat, dalam kurun waktu yang diamati, produksi menunjukkan kecenderungan pada labor saving, capital using dan infrastructure using. Dan kesimpulan di atas beberapa usulan kebijakannya adalah yang timbul adalah: pertama, menekan biaya pemakai (user cost) dan kapital maupun dari infrastruktur. Kedua, meningkatkan rate of return dan infrastruktur. Ketiga, menekan biaya pengadaan (provision cost). Keempat, mengusahakan adanya recovery cost. Kelima, peningkatan kuantitas dan kualitas peran swasta. Beberapa saran penelitian selanjutnya: pertama, beberapa data masih bisa diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih dalam. Kedua, merujuk pada penelitian menarik yang dilakukan oleh Felstentein dan Ha (1995) yang tampaknya dapat menjadi arah penelitian selanjutnya. Penelitian ini menarik karena melihat pengaruh masing-masing infrastruktur terhadap fungsi biaya sektoral. Ketiga, salah satu aspek yang menarik untuk diteliti adalah benarkah dalam jangka panjang perusahaan dapat memiliki kendali atas investasi publik? Bagaimana mekanismenya? Asumsi yang mendasari skripsi ini sebenarnya menarik untuk diteliti lebih lanjut terutama bagi mereka yang tertarik pada ilmu ekonomi publik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Erzal Syahreza
"Untuk meningkatkan daya saing Indonesia harus dimulai dengan meningkatkan daya saing daerah daerah di Indonesia. Dikenal sebagai kota industri internasional, Kabupaten Karawang sudah seharusnya memiliki daya saing yang tinggi. Dimana daya saing yang tinggi tidak hanya berorientasi pada indikator ekonomi saja, tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kebutuhan infrastruktur berkelanjutan dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan Metode Skoring dan Uji Mann Whitney.
Hasil yang didapatkan adalah dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan Kabupaten Karawang, infrastruktur sosial (infrastruktur pendidikan dan infrastruktur kesehatan) lebih dibutuhkan daripada infrastruktur ekonomi (infrastruktur transportasi, infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur ultilitas, dan pusat ekonomi baru). Hal ini dibuktikan dari hasil skoring yang menunjukan infrastruktur sosial memiliki nilai lebih besar daripada infrastruktur ekonomi.

To increase the Indonesia competitiveness should begin to improve the regional competitiveness in Indonesia. Karawang Regency as an Internastional Industrial City supposed to have high competitiveness. Where the high competitiveness is not only oriented to economic indicators, but it can improve the society will being. Furthermore, the aim of this research is to analyze the sustainability infrastructure needs to increase the regional competitiveness in Karawang. While, the research method used in this research is Scoring Method and Mann Whitney U Test. The data collection process done by spreading the questionnaire.
So, the results showed that to increase regional competitiveness in Karawang, the social infrastructure (education infrastructure and health infrastructure) is more needed than economic infrastructure (transportation infrastructure, telecommunication infrastructure, public utility infrastructure, and new economic center). This evidenced by the scoring result that show the social infrastructure has greater value than economic infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhiyan Aulia
"Penerapan teknologi informasi (TI) dalam organisasi membantu pencapaian tujuan bisnis organisasi. Penerapan TI yang selaras dengan kegiatan organisasi memberikan manfaat signifikan terhadap kesinambungan organisasi. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki tugas memberikan arah kebijakan riset dan teknologi kepada pemerintah. BPPT menyiapkan arsitektur infrastruktur TI yang dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan strategis organisasi. Model Enterprise Architecture (EA) merupakan turunan dari kerangka The Open Group?s Architecture Framework (TOGAF) digunakan untuk mengembangkan arsitektur enterprise. Menggunakan Model EA serta menerapkan model Service-oriented Infrastructure (SOI) diharapkan dapat membuat model Infrastruktur TI adaptif yang menjadi acuan dalam mengembangkan infrastruktur TI di BPPT.

The application of Information Technology (IT) in an organization could help achieving organization?s business goal. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) has a responsibility giving direction of research and technology policies to government. BPPT had prepare the IT infrastructure architecture that could adapt from thestrategic requirement?s changes of the organization. Enterprise Architecture (EA) Model is a derivative model from The Open Group?s Architecture Framework (TOGAF) which used to develop an enterprise architecture. Using EA model and complement with Service-oriented Infrastructure (SOI), BPPT expect to build an adaptive IT infrastructure model that could become a reference model in development of BPPT IT infrastructure."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T852
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dennys Alpha Yunus
"[ABSTRAK
Arsip Nasional memegang peranan penting dalam pelestarian kearsipan nasional.
Pengelolaan arsip yang baik menciptakan suatu tata kelola pemerintahan yang
baik. Untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai bagian dari
e-government maka arsip nasional membangun Simpul Informasi Kearsipan
Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN). SIKN dan
JIKN menjadi landasan bagi pemerintah untuk implementasi e-records dan earchieves bagi yang selama ini dikembangkan oleh Arsip Nasional. Implementasi SIKN dan JIKN masih tahap awal dan membutuhkan banyak perubahan dan penyesuian terkait kebutuhan dan pengembangan di sisi aplikasi dan infrastruktur teknologi.
Penggunaan TOGAF ADM sebagai framework untuk merancang enterprise
architecture memberikan kebutuhan yang lebih jelas bagi kebutuhan IS/IT SIKN
dan JIKN. TOGAF memberikan solusi bagi perancangan enterprise architecture
yang lebih sistematis dan terorganisir dengan baik. Melalui TOGAF ADM dapat
diketahui kondisi IS/IT SIKN dan JIKN yaitu arsitektur saat ini, usulan untuk
arsitektur, dan gap analisis. Diharapkan dengan penggunaan TOGAF framework dalam enterprise architecture, ANRI memiliki perencanaan yang baik dalam membangun SIKN dan JIKN dan sesuai dengan ekspektasi pemerintah, ANRI, dan masyarakat.

ABSTRACT
National Archives of Indonesia (Arsip Nasional Republik Indonesia) plays an
important role in the preservation of the national archives. A Good archives
records management could create a good governance. To create good governance as part of the e-government, the National Archives develop Simpul Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) and Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN). SiKN and JIKN would be the basis for the government for the implementation of e-Records and e-Archives for which has been developed by the National Archives. Implementation SIKN and JIKN may still in the early stages and requires a lot of changes and adjustments related to the needs and development basis on the system and infrastructure technology of SIKN and JIKN. The use of TOGAF ADM as a framework for designing enterprise architecture provides a good requirements for the needs of the IS / IT of SIKN and JIKN. TOGAF provides a good solution for design of enterprise architecture to be more systematic and well-organized. By using TOGAF ADM, It would know the condition of IS/IT SIKN and JIKN like architecture as-is, identification solution (architecture to-be), and gap analysis. The result of use TOGAF framework for develop enterprise architecture is ANRI have good planning in develop SIKN and JIKN and in accordance with the expectations of, National Archives of Indonesia, and public society., National Archives of Indonesia (Arsip Nasional Republik Indonesia) plays an
important role in the preservation of the national archives. A Good archives
records management could create a good governance. To create good governance
as part of the e-government, the National Archives develop Simpul Informasi
Kearsipan Nasional (SIKN) and Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN).
SiKN and JIKN would be the basis for the government for the implementation of
e-Records and e-Archives for which has been developed by the National
Archives. Implementation SIKN and JIKN may still in the early stages and
requires a lot of changes and adjustments related to the needs and development
basis on the system and infrastructure technology of SIKN and JIKN.
The use of TOGAF ADM as a framework for designing enterprise architecture
provides a good requirements for the needs of the IS / IT of SIKN and JIKN.
TOGAF provides a good solution for design of enterprise architecture to be more
systematic and well-organized. By using TOGAF ADM, It would know the
condition of IS/IT SIKN and JIKN like architecture as-is, identification solution
(architecture to-be), and gap analysis. The result of use TOGAF framework for
develop enterprise architecture is ANRI have good planning in develop SIKN and JIKN and in accordance with the expectations of, National Archives of Indonesia, and public society.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Arryani Sari
"Arsitektur enterprise merupakan suatu landasan organisasi yang terdiri dari komponen-komponen, hubungan antar komponen tersebut, hubungan antar komponen dengan lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengelola perancangan sistem tersebut dan evolusinya. Perkembangan arsitektur enterprise yang pesat dan pentingnya arsitektur enterprise membuat banyak perusahaan di seluruh dunia memutuskan untuk menerapkan arsitektur enterprise untuk mendukung proses bisnis yang dijalankannya. Namun tidak semua organisasi mendapatkan manfaat yang dijanjikannya, karena bergantung pada manajemen arsitektur enterprise yang dijalankan oleh organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keterkaitan antara komponen manajemen arsitektur enterprise atau enterprise architecture management (EAM) dan dampaknya terhadap manfaat TI maupun manfaat bisnis. Terdapat 4 manfaat TI yang diamati yaitu efisiensi TI, fleksibilitas TI, ketersediaan informasi, keselarasan strategis dan 4 manfaat bisnis yang diamati yaitu keunggulan operasional, kedekatan konsumen, kepemimpinan produk dan kecerdasan strategis. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan melibatkan 92 sampel yang terdiri dari perusahaan BUMN dan BUMS yang diolah dengan menggunakan pendekatan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa EAM terbukti memberikan pengaruh positif terhadap manfaat terkait teknologi terutama pada  efisiensi dan keselarasan strategis, manfaat terkait teknologi terbukti pengaruh positif terhadap manfaat terkait bisnis terutama ketesediaan informasi terhadap kedekatan konsumen dan kepemimpinan produk, serta EAM terbukti memberikan pengaruh positif terhadap manfaat bisnis melalui manfaat TI terutama dalam keunggulan operasional dan kecerdasan strategis. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa manajemen arsitektur enterprise mampu meningkatkan kinerja bisnis melalui peningkatan kinerja TI.

Enterprise architecture (EA) is the fundamental organization of a system, embodied in its components, their relationships to each other and the environment, and the principles governing its design and evolution. The rapid development and the importance of EA in business lead companies all over the world to decide implementing EA and use the architecture for supporting their business processes. However, not every company perceived the potential benefits of EA because the benefits gained by the companies depend on how the companies perform the enterprise architecture management (EAM). Therefore, this study aims to identify relations between enterprise architecture management (EAM) and EA benefits perceived by the company, both the information technology (IT) related benefits and the business related benefits. In this study, the IT related benefits observed consist of 4 benefits including IT efficiency, IT flexibility, information availability, and strategic alignment. The business related benefits observed also consist of 4 benefits which are operational excellence, customer intimacy, product leadership, and strategic agility. This research having 92 companies, both private companies and state-owned companies, for research sample and performed using quantitative methods with structural equation modeling- partial least square (SEM-PLS) approach. Result of the research shows that EAM positively related to the IT related benefits perceived by the company, especially to the IT efficiency and strategic alignment, the IT related benefits have positive impacts to the business related benefits perceived by the company particularly on the impacts of information availability that improved companies’ customer intimacy and product leadership, and the EAM  have positive impacts to the business related benefits perceived by the company foremost on companies’ operational excellence and strategic agility. Those reasons prove that EAM can improve the achievement of business related benefit through the attainment of related benefits."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Restu Wirawan
"Bencana kota Palu pada tahun 2018 berdampak secara fisik maupun non-fisik, dengan jenis bencana gempa bumi, liquifaksi dan tsunami. Sebagai kota yang dilewati oleh patahan Palu Koro, Palu sangat rentan terhadap ancaman bencana alam, sehingga pembangunannya harus berorientasi pada ketahanan bencana terutama dalam rencana tata ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak bencana terhadap struktur dan pola ruang, menganalisis ketahanan masyarakat dalam mengahadapi bencana tsunami, menganalisis kebijakan dan program pemerintah pasca bencana, dan merumuskan strategi mitigasi bencana berbasis penataan ruang pasca bencana di kota Palu. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode gabungan (mixed methods). Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil analisis menunjukan bahwa dampak bencana pada struktur dan pola ruang kota Palu cukup massif, ditandai dengan rusaknya prasarana kota dan kawasan budidaya terutama permukiman. Untuk ketahanan masyarakat, dari social vulnerability index diketahui masyarakat memiliki kerentanan kerentanan sedang – tinggi terhadap bencana dengan kepadatan penduduk menjadi faktor utama, sedangkan modal sosial diketahui modal sosial masyarakat cukup baik dengan rata-rata menjawab Setuju. Hasil analisis kebijakan menunjukan bahwa ketidaksesuaian antara aturan yang ditetapkan dan kondisi eksisting. Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan ruang di kota Palu yang berbasis mitigasi bencana dengan mengutamakan isu inklusivitas, integrasi rencana tata ruang dengan zona rawan bencana, melakukan pemerataan persebaran permukiman, serta senantiasa melibatkan masyarakat dalam perumusan penataan ruang.

The Palu city disaster in 2018 had physical and non-physical impacts, with the types of earthquakes, liquefaction and tsunami disasters. As a city traversed by the Palu Koro fault, Palu is very vulnerable to the threat of natural disasters, so its development must be oriented towards disaster resilience, especially in spatial planning. This study aims to identify the impact of disasters on spatial structures and patterns, analyze community resilience in dealing with the tsunami disaster, analyze post-disaster government policies and programs, and formulate disaster mitigation strategies based on postdisaster spatial planning in Palu city. The approach used is quantitative with mixed methods. Data was collected by distributing questionnaires, in-depth interviews, and literature studies. The results of the analysis show that the impact of the disaster on the structure and spatial pattern of the city of Palu is quite massive, marked by the destruction of city infrastructure and cultivation areas, especially settlements. For community resilience, from the social vulnerability index, it is known that the community has moderate to high vulnerability to disasters with population density being the main factor, while social capital is known to be quite good with community social capital with an average answer of Agree. The results of the policy analysis show that there is a discrepancy between the established rules and the existing conditions. Therefore, it is necessary to carry out spatial planning in the city of Palu based on disaster mitigation by prioritizing the issue of inclusiveness, integrating spatial plans with disaster-prone zones, distributing settlements evenly, and always involving the community in the formulation of spatial planning."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, David Sutrisno Halomoan
"ABSTRAK
Koperasi Trashion Indonesia adalah UKM yang berlokasi di jakarta selatan yang bergerak di bidang daur ulang sampah khususnya sampah plastik rumah tangga. Sampah didaur ulang dan diproduksi menjadi barang-barang fashion yang dapat digunakan sehari-hari seperti tas, payung, dan lain sebagainya. Segmen pasar yang dilayani oleh Trashion sebagian besar adalah orang asing yang berada di Jakarta. Target pasar ini cukup sulit dijangkau karena pemasaran yang dilakukan oleh trashion hanya dengan melalui bazaar yang tidak setiap hari diadakan. Pada UKM ini juga tidak dilakukan pembuatan laporan keuangan sehingga keadaan finansial sulit dianalisis. Pada Tesis ini, akan dibahas strategi pemanfaatan teknologi informasi untuk mengembangkan bisnis Trashion. Strategi pemasaran yang dianjurkan adalah dengan membuat website resmi, penerapan search engine optimization (SEO), dan menggunakan media sosial untuk menjangkau target pasar dan sebagai sarana promosi dan edukasi pasar. Perbaikan lain yang dilaksanakan adalah pembuatan laporan keuangan dan pembukuan menggunakan perangkat lunak akuntansi. Secara keseluruhan, Proses penerapan perbaikan penggunaan website, SEO, dan media sosial telah mencapai 70% dari total proses perbaikan sedangkan penggunaan perangkat lunak akuntansi telah mencapai 37,5% dari total proses perbaikan.

ABSTRACT
Koperasi Trashion Indonesia is a small business located at South Jakarta which core business is recycling household plastic waste. This SME recycled household trash into daily fashion product such as handbags, umbrellas, etc. Trashion?s Target segment are mostly foreigners who currently in Jakarta. Trashion have difficulties in reaching the segment because trashion only sell their product in event such as bazaar which is not occurred everyday. This SME also do not have financial report so it is difficult to analyze their financial performance. This paper will discuss strategies to use information technology to develop Trashion?s business. The proposed strategy are creating an official website, implementing Search Engine Optimization (SEO), and using social media as a mean of promotion and market education. Other improvements that will be applied are to create a financial report and transaction recording using accounting software. Overall progress of utilization of website, SEO, and Social media has reach 70% while utilization of accounting software overall progress is 37.5%
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>