Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspa Indah Wibiyanti
"Pencahayaan merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting untuk menciptakan kondisi kerja terbaik. Menurut Suma?mur (1981), pencahayaan yang baik merupakan salah satu upaya preventif untuk mengurangi kejadian kelelahanmata yang pada akhirnya akan menyebabkan kecelakaan kerja. Beberapa engalaman menunjukkan bahwa pencahayaan yang tidak baik (kurang memadai) disertai dengan tingkat kecelakaan yang tinggi. Menjahit merupakan salah satu pekerjaan yang sangat membutuhkan ketelitian tinggi, karena pekerjaan tersebut sangat mengandalkan ketajaman penglihatan yang terfokus pada mata penjahit. Oleh karena itu keberadaan tingkat pencahayaan yang memadai di tempat kerja menjadi syarat utama untuk menunjang kegiatan menjahit tersebut.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dan bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kondisi pencahayaan pada industri kecil pakaian jadi dan pembuatan tas khususnya pada APRAS Industri Kecil Pakaian Olahraga dan Boria Hand Bags (industri kecil pembuatan tas) di Kompleks Perkampungan Industri Kecil (PIK) tanpa melakukan uji statistik. Unit yang diteliti adalah lingkungan kerja yang berkaitan dengan tingkat pencahayaan serta proses kerja yang membutuhkan ketelitian tinggi dan pencahayaan yang cukup di APRAS Industri Kecil Pakaian Olahraga dan Boria Hand Bags di Kompleks Perkampungan Industri Kecil (PIK).
Data-data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi lingkungan kerja, pengukuran intensitas pencahayaan (iluminasi) dan wawancara kepada pemilik dan pekerja di industri kecil tersebut.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kondisi pencahayaan yang terdapat di APRAS Industri Kecil Pakaian Olahraga dan Boria Hand Bags tidak layak (sangat gelap), karena tidak memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Masing-masing hasil pengukuran yang diperoleh adalah sebesar 14,48%, 9,442%, 9,74%, 7,84%, 13,98% dan 8,29% dari standar untuk area kerja APRAS Industri Kecil Pakaian Olahraga serta sebesar 20,01%, 16,48%, 10,49%, 16,97%, 10,1% dan 22,81% dari standar untuk area kerja Boria Hand Bags. Di balik rendahnya tingkat pencahayaan pada kedua area pengukuran tersebut terdapat faktor-faktor yang memberikan kontribusi, di antaranya intensitas pencahayaan (iluminasi), sumber pencahayaan, warna dinding, langitlangit, bidang kerja dan lantai serta ketinggian langit-langit dan lampu."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"In aquatic ecosystems, light and nutrients in water column are the primary factors governing the planktonic primary productivity....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karin Rizky Irminanda
"Seiring dengan meningkatnya kompetisi global, pemerintah dan swasta mencari solusi untuk meningkatkan daya saing dari industri tekstil dan pakaian jadi. Industri 4.0 dianggap memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri. Meski demikian, implementasi Industri 4.0 mengalami beberapa hambatan. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan rencana jangka panjang untuk adopsi Industri 4.0 yang bernama Making Indonesia 4.0. Tetapi, apakah kebijakan -kebijakan tersebut mampu menyukseskan adopsi Industri 4.0 masih menjadi pertanyaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh struktur kebijakan yang mampu mendorong atau membatasi adopsi teknologi Industri 4.0 pada sektor tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan bagaimana industri tekstil dan pakaian jadi dapat lebih cepat mengadopsi teknologi Industri 4.0 dengan mempertimbangkan peran masing-masing aktor di dalamnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Ridwanto Harsono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sukardi
"Tesis ini tentang Pengamanan di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Perhatian utama dari tesis ini adalah kegiatan Satpam dalam melakukan pengamanan aktifitas di Perkampungan Industri Kecil (PIK).
Tujuan tesis ini adalah untuk menunjukkan kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh Satpam dalam mengamankan Perkampungan industri Kecil (PIK). Kegiatan pengamanan tersebut dapat dijadikan contoh dan pedoman oleh Satpam dalam melakukan pengamanan tempat-tempat industri di wilayah lain.
Masalah penelitian dalam tesis ini adalah pengamanan di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Dalam mengkaji pengamanan yang dilakukan oleh Satpam di Perkampungan Industri Kecil (PIK) digunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi etnografi yang dilakukan dengan cara pengamatan, pengamatan terlibat, wawancara dengan pedoman dan dokumentasi untuk mengungkapkan kegiatan Satpam dalam melakukan pengamanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perkampungan Industri Kecil dibangun berdasarkan Surat keputusan Gubernur DKI Jakarta nomer 532 tahun 1981, merupakan upaya pemerintah DKI Jakarta dalam rangka pembinaan dan pengembangan pengusaha kecil. Untuk mengelola Perkampungan Industri Kecil dibentuk badan yang dinamakan Badan Pengelolaan Lingkungan Industri dan Pemukiman (BPLIP) yang bertanggung jawab kepada Gubernur DKI Jakarta. Didalam mengelola Perkampungan industri Kecil Kepala BPLIP mengeluarkan Surat Keputusan nomer : 078.I/III/2000. tanggal 27 Maret 2000. tentang Penyempurnaan Seksi-seksi dan Petunjuk Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab pada Struktur Organisasi dan tata kerja BPLIP dan didalam Surat keputusan tersebut mengatur tugas, kedudukan maupun kewenangan Satpam.
Didalam menjalankan tugas pengamanan, Satpam PIK melakukan hubungan, koordinasi dan kerjasama yang dilakukan baik secara vertikal, horizontal dan diagonal dengan Satpam perusahaan, Satpam SLTPN 236, Hansip RW X, Satgas Linmas, pihak Kepolisian dan Koramil Cakung. Kegiatan pengamanan dapat bejalan dengan baik, didukung adanya imbalan dari para pengusaha di wilayah Perkampungan Industri Kecil. Untuk menjaga kekompakan, memudahkan koordinasi dan kerjasama di bentuk suatu wadah dengan nama Persatuan Sosial Satuan Pengamanan (PSSP).
Didalam melakukan pembinaan terhadap Satpam PIK, Kepala BPLIP mengeluarkan Surat Keputusan nomer 120.1/111/2002, tanggal 14 maret 2002, untuk menunjuk anggota Polri dari Polsek Cakung sebagai Tim Asistensi Permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat di areal Perkampungan industri Kecil. Didalam melaksanakan tugas Tim Asistensi tersebut mengadakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap Satpam di Perkampungan Industri Kecil.
Implikasi dari tesis ini adalah pemberdayaan potensi masyarakat didalam melakukan kegiatan Kamtibmas Swakarsa, melalui pembinaan Satuan pengamanan. Keberhasilan melakukan pembinaan terhadap Satuan Pengamanan, dapat membantu tugas Polri dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya di lingkungan dimana Satuan Pengamanan tersebut bertugas.
Tindakan yang dilakukan dalam pemberdayaan potensi masyarakat adalah dikembangkan kegiatan Pemolisian Masyarakat (Community Policing) dalam program pembinaan Kamtibmas, sehingga masyarakat dapat memahami dan merencanakan kebutuhannya dalam mengamankan diri sendiri, barang-barang maupun usahanya. Perlu disempurnakan dan dikembangkan suatu wadah yang dibentuk oleh pihak-pihak terkait dalam pengamanan Perkampungan Indutri kecil, berupa Persatuan Sosial Satuan Pengamanan (PSSP), untuk menjaga kekompakan, koordinasi dan kerjasama sehingga tugas pengamanan dapat berhasil. PSSP dapat dijadikan contoh dan pedoman bagi Satpam dalam melakukan pengamanan tempat-tempat industri diwilayah lain."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ko Matias Adrian Kosasih
"Model faset STL merupakan salah satu format CAD yang sering dipakai dalam industri manufaktur, namun file STL tidak memiliki informasi hubungan bentuk atau topologi apapun terhadap fitur dari model tersebut. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah metode identifikasi fitur dan pengaplikasiannya dalam proses pembuatan toolpath dari model faset semi-open impeller. Dimulai dari membaca file STL, membuat struktur data, proses identifikasi fitur impeller, daerah ruang lingkup (bounded volume) hingga proses pembuatan toolpath secara otomatis menggunakan fitur tersebut. Metode yang dikembangkan telah diimplementasikan ke dalam program dalam bahasa C++ dan dapat mengidentifikasi berbagai fitur impeller seperti blade, shroud, hub dan lain-lain pada impeller dan menghasilkan toolpath secara otomatis.

STL file format is one of the most used CAD formats in manufacturing industry, but this format doesn’t contain any topological information about the relationships between features in it. This research developed a method to identify the features of semi-open impellers in such faceted models and to generate toolpath using that features. The method spans from reading the STL files, making data structure, identifying features, determining bounded volumes to generating toolpaths automatically using those features. The developed method is implemented to a program and able to reliably identify many features including blade, shroud, hub, etc of the impeller and able to generate toolpath automatically.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Harry Budiutomo Harmadi
"Adanya faktor skala ekonomi dalam pemilihan lokasi menyebabkan beberapa perusahaan yang sej erns memilih berada pada lokasi yang berdekatan, sehingga membawa dampak menurunnya biaya produksi perusahaan. Berkumpulnya beberapa perusahaan sejenis dalam suatu Iokasi industri disebut aglomerasi industri. Hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa suatu kota memiliki perusahaan yang jenisnya sama lebih darn sate, dan adanya kecenderungan bahwa kota akan berkembang di sekitar lokasi industri. Suatu kota industri yang besar terbentuk karena adanya aglomerasi ekonomi dalam produksi. Ada dua jenis aglomerasi ekonomi, yaitu localization economies dan urbanization economies.
Menurut Henderson (1988), localization economies terjadi jika biaya produksi perusahaan-perusahaan sebagai bagian darn suatu industri menurun pada saat total output darn industri meningkat. Sedangkan urbanization economies terjadi jika biaya produksi sebuah perusahaan secara individual menurun saat total output clan wilayah urban/ perkotaan meningkat. Terdapat kontroversi darn efek yang ditimbulkan oleh localization economies (dikemukakan oleh Alfred Marshall) dengan urbanization economies (diidentifikasi oleh Jane Jacobs). Mills, Henderson, 0 hllallachain dan Satterthwaite mengatakan bahwa localization economies lebih panting dibanding urbanization economies, karena pertumbuhan tenaga kerja suatu sektor lebih tergantung pada besarnya sektor tersebut daripada besarnya wilayah perkota nl metropolitan sektor tersebut berada.
Secara umum, pro duktifitas modal dan tenaga kerja sektor industri di Jakarta cukup bank, dimana modal per tenaga kerja dan upah per tenaga kerja mempengaruhi output per tenaga kerj a. Artinya kenaikan modal dan upah akan mampu mendorong kenaikan output. Aglomerasi ekonomi yang terjadi pada mayoritas sub-sektor industri di Jakarta merupakan aglomerasi jenis localization dan urbanization economies, dimanaperusahaan-perusahaan di sektor industri memilih berlokasi di Jakarta karena pertimbangan biaya produksi yang lebih murah, dan juga karena pertimbangan besarnya jumlah penduduk. Hal inn didukung oleh kenyataan bahwa infrastruktur yang ada di DKI Jakarta lengkap, terutama untuk akses transportasi dankomunikasi, serta posisi Jakarta sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional.
Analisis regresi data panel menunj ukkan bahwa terdapat perbedaan basil yang mendasar antara data industri dengan klasifikasi ISIC 2 digit dengan industri berdasarkan klasifikasi ISIC 3 digit dalam observasi. Sub-sektor industri di DKI Jakarta yang mengalami aglomerasi industri ialah sub-sektor Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kulit, Industri Kertas dan Barang Barang darn Kertas, Percetakan dan Penerbitan, Industri Kimia dan Barang-Barang darn Kimia, Petroleum, Batu Bara, Karat, dan Barang darn Plastik, Industri Barang-Barang Ban Logam, Mesin dan Perlengkapannya, Industri Pengolahan Lainnya. Sedangkan sub-sektor Industri Makanan, Minuman Serta Tembakau, Industri Kayu dan Barang-Barang dari Kayu, Termasuk Alat-Alat Rumah Tangga darn Kayu, Industri Barang-Barang Galian Bukan Logam, dan Industri Dasar Logam tidak mengalami aglomerasi. Pada golongan pokok industri teridentifikasi tidak terjadi aglomerasi industri.
Perlu ada penyusunan kebijakan industri yang lebih diarahkan hanya pads industri yang memang mengalami aglomerasi. Sebaiknya pemerintah daerah DKI Jakarta lebih mengutamakan sub-sektor industri yang sudah terkonsentrasi kuat, dan mengalami aglomerasi jenis localization economies sekaligus urbanization economies."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gareth Nkomo
"Tujuan – Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak signifikan pemadaman listrik terhadap perusahaan manufaktur yang beroperasi di Bulawayo, Zimbabwe. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji secara komprehensif dampak langsung dan tidak langsung pemadaman listrik terhadap produktivitas, jadwal produksi, dan pemenuhan pesanan oleh perusahaan manufaktur di Bulawayo.
Metodologi – Studi ini adalah studi kualitatif yang menggunakan sampling purposif untuk wawancara. Responden adalah eksekutif dari perusahaan manufaktur dan pejabat pemerintah. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola dan tema dalam data.
Temuan – Hasil menunjukkan bahwa pemadaman listrik memiliki dampak langsung terhadap produktivitas, biaya operasional, moral karyawan, dan keuntungan bagi perusahaan manufaktur, yang mengurangi daya saing mereka di pasar lokal dan internasional. Namun, meskipun ada tantangan, perusahaan manufaktur telah mengembangkan strategi adaptasi seperti menginvestasikan dalam generator listrik cadangan dan menyesuaikan jadwal produksi. Temuan ini menekankan pentingnya suplai listrik yang dapat diandalkan untuk mempertahankan operasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bulawayo.
Kesulitan – Fokus khusus pada Bulawayo, yang merupakan kota industri di Zimbabwe, menawarkan kesempatan unik untuk mengkaji konteks sosio-ekonomi dan infrastruktur Bulawayo yang khusus. Ini dapat mengungkapkan kelemahan dan tantangan yang unik dibandingkan dengan daerah lain.

Purpose – This study aimed to investigates the significant impact of power outages on manufacturing companies operating in Bulawayo, Zimbabwe. The purpose of this study is to comprehensively examine the direct and indirect impacts of power interruptions on productivity, production schedules and fulfilment of orders by the manufacturing companies in Bulawayo.
Methodology – This is a qualitative study using purposive sampling for interviews. Respondents were executives from manufacturing companies and government officials. Thematic analysis was used to identify and analyze patterns and themes within the data.
Findings – The results show that power disruptions have a direct impact on productivity, operational costs, employee morale and profitability for manufacturing companies, reducing their competitiveness in both local and international markets. However, despite these challenges, manufacturing enterprises have developed coping strategies such as investing in backup power generators and adjusting production schedules. The findings underscore the critical importance of reliable electricity supply for sustaining operations and driving economic growth in Bulawayo.
Originality – The focus specifically on Bulawayo which is an industrial hub in Zimbabwe offers a unique opportunity to examine Bulawayo's specific socio-economic and infrastructural context can reveal unique vulnerabilities and challenges compared to other regions.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yanuar P.
"ABSTRAK
PD. JB adalah perusahaan home industri pengolahan kayu yang membuat peti pengepakan dan palet dengan menggunakan mesin-mesin modem. Produk yang dihasilkan ini berdasarkan pesanan konsumen yang digunakan untuk mendukung produksi maupun untuk mengirim barang_ Pelanggan utama PD. JB adalah PT. Toyota Astra Motor (peti pengepakan untuk pengiriman eksport CKD komponen mobiI).
Dalam menjalankan usahanya PD. .TB masih dikelola secara tradisional sebagai suatu usaha sampingan Namun seiring dengan naiknya nilai lukar dolar yang menyebabkan meningkamya ekspor yang dilakukan pelanggan, permintaan pun bertambah. Perusahaan mulai tumbuh dan mempunyai prospek yang menjanjikan.
Dipihak lain, perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelola permintaan, akibatnya sering teujadi keterlambatan dalam pengiriman karena masalah produksi dan bahan baku.
Tulisan skripsi ini adalah merancang suatu konsep sistem perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan (PPIC) berdasarkan pendekatan integrasi MRP II dan JIT dengan mengambil contoh kasus pada produksi bulan Agustus |999 di PD. JB.
Untuk itu dikumpulkan dan diolah data yang diperlukan. Merancang konsep langkah-langkah pelaksanaan perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan.
Kemudian menganalisa dan menerapkan sistem PPIC pada kondisi produksi bulan Agustus 1999. Diharapkan dapat menjadi pola PPIC untuk mengatasi masalah dan memberikan umpan balik untuk perbaikan kuakitas, biaya dan pengiriman (QCD)"
2000
S49912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Oktaviani
"Hubungan diversifikasi, inside blockholder ownership (blok kepemilikan saham manajer atas atau direksi) dan nilai perusahaan telah diteliti di berbagai negara. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan dari inside blockholder ownershqs terhadap level diversifikasi dan pengaruh negatif signifikan dari level diversiflkasi terhadap nilai perusahaan.
Penelitian terhadap 141 perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan dari inside blockholder ownership dan outside blackholder ownership (blok kepemilikan saham di luar manajemen dan publik) terhadap level diversitikasi. Ini berarti manajer yang diberi porsi saham lebih besar akan cenderung mengurangi tindakan diversifikasi dan outside blackholder ownership melakukan pengawasan yang efektif terhadap tindakan diversifikasi manajer. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perusahaan yang size-nya Iebih besar cenderung untuk melakukan diversifikasi. Sementara umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap level diversifikasi.
Akan tetapi, penelitian ini tidak menemukan pengaruh signifikan dari level diversifikasi dan inside blockholder ownership terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PER. Sementara variabel profitability berpengaruh positif signifikan terhadap PER, sedangkan Ieverage, dividen dummy, ourside blockholder ownership dan size berpengaruh negatif signifikan terhadap PER.

The relationship between diversification, inside blockholder ownership and value of the firm has been researched in different countries. The studies have concluded that inside blockholder ownership has negative impact on the level of diversification and level of diversification has negative impact on the value of the firm.
Using 141 manufacturing companies listed in the Jakarta Stock Exchange, this research provides evidence on the level of diversification and the value of the firm. Level of diversification is negatively affected by inside blockholder ownership and outside blockholder ownership, but positively affected by size. Meanwhile, age does not have significant impact on the level of diversification. Hence managers with higher ownership stakes in the firm are associated with reduced levels of diversification and outside blockholder provides ejective monitoring on managers diversification efforts.
However, we find that level of diversification and inside blockholder ownership do not have significant impact on the value of the firm measured by price earning ratio (PER). While profitability has signyicant positive impact on PER, leverage, dummy dividend, size, and outside blockholder ownership have significant negative impact on PER.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>