Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aris Hidayat
"Penelitian ini dilakukan untuk membahas perilaku kepatuhan pajak perusahaan khususnya perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga di Jakarta. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan dalam post positivism. Mengacu pada perspektif teoritis dan paradigma penelitian yang digunakan, maka sifat penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang tertumpu pada hypothetico deductive method. Variabel penelitian ini adalah keseragaman (uniformity) dan kepatuhan pajak.
Responden dalam penelitian ini adalah para professional pajak/pegawai yang menangani pajak yang bekerja pada perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga. Terdapat 39 tax profesional perusahaan pertambangan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Data di analisis dengan menggunakan correlation dengan program SPSS 11.5.
Penelitian ini menemukan bukti yang sama dengan penelitian sebelumnya Slemrod dan Sorun (1982), Feydeau dan Kulbokas (1989), Slemrod (1991), Wallschutzky (1993), Mills (1996) dan Prasetyo (2007) yaitu hubungan positif antara variabel keseragaman praktik akuntansi komersial dan fiskal dengan kepatuhan wajib pajak. Hal ini berarti semakin seragam (uniformity) perlakuan pembukuan antara akuntansi komersial dan fiskal, semakin tinggi tingkat tax compliance wajib pajak, demikian pula sebaliknya.

The Study was conducted to discuss the behavior of corporate tax compliance, especially mining companies registered on the Tax Services Office Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga in Jakarta. Paradigm used in this study can be classified in the post-positivism. Refers to the theoretical perspectives and research paradigms that are used, the nature of this research is explanative research based on the hypothetic deductive method. The study is uniformity (uniformity) and tax compliance.
Respondents in this research is the professional tax / tax officials who handle the work in the mining company listed on the Tax Services Office Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga. There are 39 professional tax mining companies participating in this research. Data on the correlation analysis using the program SPSS 11.5.
This study found evidence that the same as the previous research Sorun and Slemrod (1982), Feydeau and Kulbokas (1989), Slemrod (1991), Wallschutzky (1993), Mills (1996) and Prasetyo (2007) is a positive relationship between the variables uniform accounting practices commercial and fiscal compliance with the mandatory taxes. This means that the uniform (uniformity) bookkeeping treatment between commercial accounting and fiscal matters, the higher the level of tax compliance mandatory taxes, as well as vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25821
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Stella Rumenta
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh variabel-variabel Ukuran Perusahaan (SIZE), Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth), Struktur Aset (Tangibility of Assets), Leverage, Degree of Operating Leverage (DOL) dan Degree of Financing Leverage (DFL) terhadap Profitabilitas yang diukur menggunakan proksi Return On Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Penelitian dilakukan terhadap 80 perusahaan manufaktur di Indonesia selama periode 2011-2013. Metode penelitian menggunakan pengujian regresi data panel.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel dapat disimpulkan bahwa Size, Sales Growth, Tangibility of Assets dan Degree of Operating Leverage (DOL) berpengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas, baik menggunakan proksi ROA maupun ROE. Leverage berpengaruh signifikan terhadap Profitabilits dengan menggunakan proksi ROE. Sedangkan Degree of Financing Leverage (DFL) tidak memiliki pengaruh terhadap ROE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Kulsum
"ABSTRAK
Perilaku perusahaan penerima fasilitas pembebasan pungutan negara yang cenderung tidak sejalan dengan upaya peningkatan daya saingnya menuju pemantapan struktur ekspor non migas cukup menarik untuk diamati dan diteliti.
Masalah pokok tesis adalah ketergantungan perusahaan terhadap bahan baku impor yang sangat menentukan ketahanan hidupnya (survival), sehingga kecenderungan timbul perilaku yang tidak patuh terhadap ketentuan guna memperoleh fasilitas bahan baku tersebut.
Analisis memakai metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang memanfaatkan data hasil pemeriksaan lapangan, didukung hasil pengamatan, wawancara dan studi kepustakaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang tidak patuh sehubungan dengan ketergantungan bahan baku adalah keterbatasan sumber daya Bapeksta Keuangan, tidak adanya sanksi yang efektif, serta lemahnya daya saing perusahaan sehingga riskan terhadap pengaruh lingkungan yang memicu timbulnya pelanggaran yang memanfaatkan kelemahan peraturan.
Rekomendasi penulis sebagai sumbangan pernikiran bagi Bapeksta Keuangan untuk mengurangi tingkat pelanggaran oleh perusahaan penerima fasilitas, yaitu :
1. Penajaman prioritas alokasi anggaran operasinal untuk pemeriksaan lapangan (post audit)
2. Peningkatan kemampuan dan jumlah personil
3. Mengkaji dan mengevaluasi sistim dan prosedur pelayanan pemberian fasilitas
4. Perumusan dan penerapan sanksi yang lebih tegas terhadap pelaku pelanggaran
5. Peningkatan pembinaan dan bimbingan kepada perusahaan
6. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait serta pemantapan koordinasi intern.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Lamora Theresia
"ABSTRAK
Status Badan Hukum Publik menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) mempunyai kewajiban untuk membuka informasi publik, baik atas dasar pengumuman maupun permintaan. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) ingin melepaskan diri dari kewajiban memberikan informasi yang diminta oleh Yayasan Pusat Pengembangan Informasi Publik (YP2IP) sebagai Badan Hukum Non-publik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa pemerintah perlu membuat peraturan secara khusus untuk memberi batasan yang rinci mengenai definisi Badan Hukum Publik, kemudian juga dibuat sebuah pedoman bagi yayasan, khususnya yayasan yang bergerak di bidang Pengembangan Informasi Publik.

ABSTRACT
Public Corporate as stated in Law Number 14, 2008 about Public Information Transparancy, has the obligation to disclose any public information in either way, by announcement or by demand. Oil and Gas Upstream Business Executive Unit (BP Migas) disclaims that they are not a Public Corporate, therefore they do not have obligation to disclose their information, as demanded by Public Information Development Center Foundation(YP2IP). This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by juridical normative approach and a case study. The researcher suggests that government should make a specific regulation that explains more specific about Public Corporate, and to make a guidelines about foundation, particularly about foundation of a Public Information Development
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanto Prabowo
"Memasuki tahun 2005, tanpa terasa genap satu dasawarsa usia Undang-Undang Perseroan Terbatas Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995, yang diundangkan pada tanggal 17 Januari 1995. Sepanjang masa itu, pembahasan dan kajian ilmiah mengenai perseroan terbatas tidak pernah usang dan bergerak dinamis seiring dengan perkembangan perusahaan menuju perusahaan modern.
Salah satu keistimewaan Perseroan Terbatas dibandingkan dengan bentuk badan usaha yang lain adalah bahwa Perseroan Terbatas merupakan badan hukum, sehingga ia adalah subyek hukum, pelaku ekonomi yang mempunyai beberapa nilai lebih dibandingkan dengan organisasi ekonomi lainnya. Perseroan Terbatas sebagai organisasi ekonomi mempunyai kemampuan lebih besar antara lain untuk mengembangkan diri, dan dapat dirancang pada usaha dengan skala besar baik lokal, nasional maupun internasional.
Seiring dengan meningkatnya volume usaha suatu perusahaan dan semakin besarnya pertumbuhan modal, maka perusahaan berusaha untuk melakukan perluasan usaha ke berbagai sektor usaha dengan membentuk perusahaan baru.
Pembentukan perusahaan baru ini melahirkan apa yang dinamakan sebagai anak perusahaan (subsidiary company) dan perusahaan pendirinya menjadi perusahaan induk (Holding Company).
Adakalanya lahirnya Holding Company bukan karena dibentuknya subsidiary company, namun dibentuk sebagai pemegang saham bagi perusahaan yang terpisah-pisah atau didirikan dengan maksud dan tujuan tertentu.
PRINSIP KEMANDIRIAN PERSEROAN TERBATAS DIKAITKAN DENGAN PERANAN DAN KEDUDUKAN HOLDING COMPANY, demikian judul dari tesis ini, disusun untuk mengkaji secara mendalam konsep perseroan terbatas sebagai badan hukum dihadapkan pada hubungan, peranan dan kedudukan holding company terhadap subsidiary yang tercerrnin dalam norma-norma peraturan perundang-undangan dan dalam praktek pengelolaan perusahaan.
Akhirnya, kami menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan kami tesis ini dapat memberikan manfaat sebagai wacana dalam ilmu hukum ekonomi, khususnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan, pengelolaan perusahaan dan holding company."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Yuliansah
"PT. KA (Persero) as a BUMN (Badan Usaha Milik Negara/State Owned Company) running business in the field of transportation in its performance measurement satisfactorily takes as its reference KEP. MEN BUMN No. 100 dated June 4, 2002, i.e. performance 'measurement based on 3 aspects, those are financial aspect with 50 score in weight, operational aspect with 35 score in weight, and administrational aspect with 15 score in weight. Based on the said performance measurements, PT. KA (Persero) for 4 years (2001-2004) achieves the average score of 66.84 or A as "Healthy" criteria. What must be observed the said score is slightly different 1.84 point from the "Not Healthly Enough" that is 65. The said result is a tendency of achieving decresed score in financial aspect, especialy ROE (Return On Equity), ROl (Return On Investment), and TATO (Total Assets Turnover).
Performance evaluation thus far still giving great attention/weight on financial aspect has its weakness. The basis of financial aspect evaluation on financial report has its limitation that is only on financial activity report in certain period/duration and incapable to maximally explain the relation or link between those periods. Business cycle in carrying out the strategic vision and mission of the company experiences three stages that is growth, sustain, and harvest, which are of course different in the pattern of income, pattern of operational costs, or investment policies, thus resulting in performance measurement limited on financial aspect is not too effective as the basis of decision making.
Performance measurement with Balanced Scorecard approach gives other alternatives of the measured aspect in the said performance measurement including 4 aspects that is financial aspect, internal business process aspect, and expenditure & development aspects. Financial aspect in Balanced Scorecard approach is still considered strategic for financial performance is the result from other performances.
The frame of mind is as follow: Financial performance represented by ROCE (Return On Capital Employed) is Scorecard measurement in financial perspective. This measurement is the result of product/service sales continuously repeated and developing of the consumers reflecting the height level of loyalty among the customers. Loyalty occurs by the existence of
customer satisfaction or level of service quality. Increasing service quality is achieved through internal business process through training, improving the skill level of the employees, and work satisfaction of the employees.
The result of performance measurement of PT. KA (Persero) with Balanced Scorecard achieves the total score of 66 of the total maximal score of 95 with "Good" criteria. The range of total score for good criteria is between total score of 64.63 to 79.83. This result provides the picture to management that achievement of performance score based on the dominant State Miinisterial Decree of BUMN with financial aspect must be observed and to be made as the consideration in measuring performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hendra Wiyanto
"ABSTRAK
Teori dan riset keuangan tidak menyediakan kepuasan bagi faktor-faktor apa yang berpengaruh pada struktur modal atau bagaimana keputusan itu berpengaruh pada kinerja perusahaan. Didasarkan pada konsep Andrews mengenai strategi korporasi, diusulkan bahwa keputusan struktur modal hendaknya didasarkan nilai dan tujuan dari manajemen, dengan kombinasi faktor-faktor internal dan eksternal secara kontektual di mana perlu perhatian yang kuat pada resiko dan pengendalian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan strategi korporasi dengan struktur modal ditinjau dan dimensi Andrews dengan batasan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Hipotesis penelitian ini didasarkan pada karakteristik pengukuran Rumelt dan proposisi Andrews di mana pengkategorian strategi seharusnya memperlihatkan perbedaan hubungan tingkat hutang secara signifikan dikendalikan aspek keuangan secara kontekstual. Model regresi berganda digunakan dalam pengujian hipotesa untuk menguji asumsi implisit dari sebuah hubungan yang tidak saling mempengaruhi. Sedangkan uji F digunakan dalam menguji hipotesa nol dari tidak adanya interaksi antara kategori strategi dan variabel keuangan secara kontekstual.
Sampel untuk penelitian ini dipilih perusahaan-perusahaan manufaktur berjenis korporasi di Bursa Efek Jakarta yang telah "go public" pada periode tahun 1989-1991. Hasil penelitian secara kuantitatif ini menunjukkan interaksi antara strategi korporasi dan variabel keuangan secara kontekstual tidak signifikan. Hal ini mungkin disebabkan jumlah sampel dan keterbatasan dari sifat laporan keuangan tetapi tidak ada pernyataan yang mutlak tentang hubungan strategi atau variabel keuangan untuk struktur modal yang dapat dibuat.
Kontribusi lebih lanjut dari penelitian ini disarankan variabel-variabel yang berinteraksi dengan strategi korporasi diikuti perilaku-perilaku yang didasarkan struktur modal. Secara khusus, hal yang disarankan adalah tambahan studi secara kualitatif yang dapat dicakup oleh proposisi aslinya.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Soepriyono
"Harga dan kinerja dari IPO merupakan salah satu isu yang tidak pernah berhenti dalam literatur bidang keuangan. Sebagai hasil dari debat panjang terhadap sebab dari imbal hasil awal yang tidak normal dari IPO dan penurunan kinerja jangka panjang dari IPO, berbagai hipotesis telah dihasilkan oleh para peneliti dibidang keuangan. Literatur bidang keuangan secara empiris memuat keduanya baik mendukung ataupun menyanggah keterangan hipotesis-hipotesis tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti imbal hasil dari IPO dengan data yang dihasilkan bursa saham di Indonesia, yaitu BEJ (Bursa Efek Jakarta), untuk periode 2000, 2001 and 2002, dalam dua tahap. Tahap pertama, hubungan antar imbal hasil dianalisa dengan analisis regresi univariat. Tahap kedua, faktor-faktor imbal basil diuji dengan analisis regresi multivariat cross section.
Pada tahap pertama diperoleh hasil bahwa initial returns secara statistik signifikan lebih dipengaruhi oleh intraday returns dibandingkan opening price returns. Hubungan antara intraday returns dan opening price returns ditemukan negatif, ini diperkirakan karena pasar mulai mengkoreksi nilai saham IPO. Dan hubungan antara imbal hasil jangka panjang dengan imbal hasil jangka pendek juga ditemukan negatif, ini disebabkan pasar dalam jangka panjang telah mengkoreksi peni laian yang berlebihan (overvaluation) dan kesengajaan (fads) dari para investor pada awal perdagangan.
Perbedaan rerata imbal hasil diuji terhadap setiap proporsi dari variabel rencana penggunaan dana IPO untuk investasi (INVEST), membayar hutang (DP), dan sebagai modal kerj a (WC), secara statistik pada setiap variabel tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antar proporsi. Namun perbedaan rerata imbal hasil dikarenakan penjualan saham pemilik lama (SS) atau tujuan IPO lainnya (INVEST, DP, dan WC), rerata imbal basil secara statistik signifikan brbeda pada periode 12 dan 36 bulan.
Perbedaan secara statistik tidak ditemukan antara privatisasi dan bukan¬privatisasi pada setiap rerata imbal hasil.
Secara statistik tidak ditemukan perbedaan rerata imbal hasil antar proporsi dari variable pendapatan kotor IPO (GP), presentase saham IPO yang ditawarkan (OP), dan rasio harga penawaran IPO dengan labs sebelum IPO per saham (PER).
Hanya pada periode 36 bulan, secara statistik ditemukan perbedaan rerata imbal hasil antar proporsi dari variable umur perusahaan (AGE) dan rasio hutang terhadap ekuitas (DER).
Juga hanya pada periode 12 bulan, secara statistik ditemukan perbedaan rerata imbal hasil antar proporsi dari variable besarnya perusahaan (FS).
Pada tahap kedua diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja saham TO yaitu ukuran perusahaan (FS), penggunaan dana IPO untuk modal kerja (WC) dan shareholder sale (SS) secara statistik signifikan berpengaruh positif cukup kuat (R2 = 53%) pada imbal hasil jangka panjang (periode 36 bulan). Sementara ukuran perusahaan (FS) pada imbal hasil jangka pendek berkorelasi negatif. Faktor pembayaran hutang (DP) secara signifikan berkorelasi positif pada imbal hasil jangka pandek.

The Pricing and performance of IPO is one of those issues that are never laid to rest in the finance literature. As a result of the long standing debate on the reasons of abnormal initial returns from IPO and long-term under-performance of IPOs, various hypotheses have been formulated by finance researchers. The empirical finance literature contains both supporting and conflicting evidence for these hypotheses. This study aimed to investigate the IPO returns by the data generated by an emerging market, namely JSX (Jakarta Stock Exchange), for the period 2000, 2001 and 2002, in two stages. In the first stage, the relation between returns was analyzed by univariate regression analysis. In the second stage, the determinants of returns were examined by the cross sectional multivariate regression analysis.
On the first stage were found the results that initial returns were statistically significant prefer influenced intraday returns to opening price returns. Relationship among intraday returns and opening price returns were found negatif, perhaps, these are because market had just been beginning to correct IPO stocks. And relationship among long-term returns and short-term returns were negative, caused in long-run period market was correcting overvaluation and fads of investors in initial trading.
Comparation of mean returns were examined between proportions of variable of using IPO fund to investment (INVEST), debt payment (DP), and working capital (WC), statistically on each variables were not found significant differences between proportions. Unless comparation of mean returns caused by shareholder sale (SS) to the other IPO purposes (INVEST, DP, and WC), the mean returns were statistically significant different in 12 and 36 months periods.
Statistically differences were not found among privatization and non.-privatization on each mean returns.
Statistically were not found mean return differences between proportions of variable of gross proceed (GP), percentage IPO stock offered to the public (OP), and ratio of the IPO offering price to pre-IPQ earning per share (PER).
Only in 36 months period, statistically were found mean return differences between proportions of variable of firm age (AGE) and ratio debt to equity (DER).
Also only in 12 months period, statistically was found mean return difference between proportions of variable of firm size (FS).
On second stage were found results that factors were influencing IPO stock performance are firm size (FS), usage of IPO fund for working capital (WC) and shareholder sale (SS), statistically significant had strong enough positive influences (R2 = 53%) in long-term return (36 months period). Meanwhile firm size (FS) had negative correlation with short-term returns. Debt payment (DP) factor had significantly positive correlation in short-term returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden David Febriminanto
"Objektif dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan prosedur analisis data panel (fixed effect model) pada 206 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2001-2010 atau 10 tahun. Ada lima rasio sebagai determinan struktur modal yang digunakan yaitu rasio tingkat pengembalian terhadap aset perusahaan; rasio profatibilitas atau kemampulabaan; ukuran perusahaan; pertumbuhan penjualan dan rasio pertumbuhan aset perusahaan.
Penelitian ini ingin melihat hubungan kelima determinan tersebut terhadap struktur modal, dimana kelima determinan ini diambil dari gap penelitian terdahulu yang memberikan hasil yang berbeda. Kemudian hasil hubungan tersebut diperbandingkan dengan teori tentang struktur modal yang terdiri dari teori keagenan, Jensen dan Meckling (1976), Pecking Order Theory Myers (1984), Trade off model dan Signaling Theory, Bhattacharya (1979). Populasi dalam studi ini adalah 206 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa rasio tingkat pengembalian terhadap aset perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sebagian besarhasil penelitian memberikan dukungan terhadap teori pecking order Myers (1984).

The objective of this paper is to examine determinants of capital structure of firms which listed on Indonesia Stock Exchange. The investigation has been performed using panel data procedure for a sample of 206 public firms listed on the Indonesia Stock Exchange during 2001-2010. There are five determinants used in this paper: Return on Assets, Size of firm, Growth of Assets, Growth of Sales and Net to Profit Margin.
This paper intended to examine the effect of five determinants of capital structure, which these determinants taken from previous gap research. Then the effect compared by theory of capital structure; Agency Theory, Jensen and Meckling (1976), Pecking Order Theory Myers (1984), Trade Off Model and Signaling Theory (1979), Bhattacharya (1979). Population in this study are public company listed in Indonesia Stock Exchange were taken as a sample using a purposive sampling method.
The result of this study indicate that Return on Assets and size of firm have significant effect on capital structure. The result mostly support Pecking Order Theory Myers (1984).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>