Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185024 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haposan, Immanuel Y.
"Manajemen membutuhkan informasi biaya produk sebagai salah satu dasar bagi pengambilan keputusan. Selain sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penetapan harga jual, informasi biaya produk juga berguna bagi manajemen untuk menentukan profitabilitas dari produk yang dihasilkan yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar bagi keputusan ekspansi atau abandonment. Karya akhir ini mencoba menganalisa dan mengevaluasi metode perhitungan biaya produk yang digunakan oleh Divisi Cold Storage PT. CPB sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan udang terpadu. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah (1) Studi Iiteratur atau kepustakaan yang dilakukan terhadap tulisan-tulisan yang berhubungan dengan tujuan penulisan dan (2) Studi lapangan yaitu dengan melakukan riset langsung di Divisi Cold Storage (DCS) PT. CPB.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa metode perhitungan biaya produk DCS tidak dapat menyajikan angka biaya produk yang akurat. Salah satu sumber distorsi adalah penggunaan nilai Equivalent Ratio (ER) sebagai basis alokasi biaya, balk biaya bahan baku udang, biaya tenaga kerja langsung maupun biaya overhead. Penggunaan nilai ER yang dihitung sebagai rasio antara harga jual terakhir suatu produk dengan suatu produk lainnya yang dijadikan patokan, mengakibatkan besamya biaya produksi yang dibebankan ke produk bergantung pada harga jual terakhir produk bukan oleh jumlah sumber daya yang dikonsumsi oleh produk. Untuk biaya overhead, selain penggunaan ER sebagai basis alokasi, penggunaan hanya satu cost pool dalam proses pembebanan biaya overhead merupakan sumber distorsi lainnya. Dengan hanya menggunakan satu cost pool seluruh biaya pemrosesan, pengolahan dan biaya overhead lainnya dikumpulkan dalam satu cost pool sebelum alokasi ke seluruh produk dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, saran-saran perbaikan berkaitan dengan pembebanan semua komponen biaya produksi dirumuskan. Berkaitan dengan pembebanan biaya overhead, penggunaan metode Activity-Based Costing (ABC) diusulkan untuk digunakan. Karena hal tersebut dalam karya akhir ini dikembangkan suatu model ABC yang dapat digunakan oleh DCS. Model ABC yang dikembangkan kemudian digunakan untuk mendistribusikan kembali biaya overhead ke produk. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil pembebanan biaya overhead jika digunakan metode pembebanan biaya produk yang saat ini digunakan. Hasil perbandingan mengungkapkan bahwa untuk seluruh produk terdapat perbedaan/selisih dalam jumlah biaya overhead yang dibebankan oleh kedua metode tersebut. Dalam beberapa kasus, perbedaan bahkan mencapai ratusan persen. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, perbedaan/ selisih yang ada antara kedua metode tersebut dipilah menjadi tiga kelompok, yaitu (1) perbedaan/selisih akibat penggunaan nilai ER sebagai basis alokasi, (2) selisih akibat perbedaan jumlah cost pool dan (3) selisih akibat perbedaan pemicu biaya. Pemilahan selisih kedalam tiga komponen di atas mengungkapkan bahwa selisih akibat penggunaan nilai ER merupakan komponen selisih dengan nilai selisih positif dan negatif terbesar dibandingkan kedua selisih lainnya.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T15026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.G. Darutama
"Dalam era tanpa batas seperti sekarang ini, kalkulasi biaya suatu produk harus dilakukan dengan tepat dan akurat, agar mampu bertahan dalam pasar yang ada. Namun pada kenyataannya kalkulasi biaya produk saat ini masih menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional, yang mengalokasikan biaya tidak Iangsung secara arbiter ke produk. Activity Based Costing adalah sebuah konsep baru dalam sistem akuntansi biaya, yang mencoba mengalokasikan biaya-biaya tidak Iangsung secara Iebih realistis ke produk yang dihasilkan. Dalam konsep Activity Based Costing ini, biaya produk diukur berdasarkan kegiatan untuk menghasilkan produk. Kegiatan untuk menghasilkan produk ini diukur berdasarkan besarnya sumberdaya yang dikonsumsi oleh kegiatan tersebut. Penulis melakukan studi kasus dalam mengaplikasikan konsep Activity Based Costing pada kalkulasi biaya produk pengolahan aspal di PT. V. Pengaplikasian Activity Based Costing ini dilakukan penulis berdasarkan literatur-literatur yang diperoleh serta pengamatan yang dilakukan pada PT.V. Pengamatan penulis pada kegiatan produksi di PT. V., dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk-produk yang dihasilkan. Sifat konsumsi sumberdaya oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan, didasarkan pada transaksi-transaksi yang dilakukan untuk menghasilkan produk. Berdasarkantransaksitransaksi yang terjadi inilah biaya dibebankan ke produk. Berdasakan analisa tersebut diatas pembebanan biaya ke produk berdasarkan transaksi ini dapat mengurangi alokasi yang bersifat Volume based. Hal ini berarti pembebanan biaya ke produk dilakukan secara lebih realistis, karena berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk. Pengaplikasian Activity Based Costing ini dapat dilaksanakan secara efisien, karena kalkulasi biaya ke produk berdasarkan transaksi-transaksi yang ada, tanpa perlu mengubah sistem secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filemon Calvin Sucandra
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perhitungan biaya per pelanggan dengan sistem ABC konvensional dan TDABC, membandingkan perhitungan profitabilitas per pelanggan dengan sistem ABC konvensional dan sistem TDABC, dan menyarankan tindakan apa yang dapat dilakukan PT XYZ setelah mengetahui besarnya biaya per pelanggan. Penelitian merupakan studi kasus dengan metode penelitian berupa studi literatur, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XYZ memiliki pelanggan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. PT XYZ juga dapat mengklasifikasikan pelanggan berdasarkan jenisnya: passive, yaitu rumah sakit, pelanggan high cost-to-serve, yaitu apotik, pelanggan price-sensitive, yaitu institusi/tender, PBF, dan toko obat, dan pelanggan aggresive, yaitu supermarket.

This study aimed to compare the calculation of cost per customer with conventional ABC and TDABC system, calculation of profitability per customer compared with the conventional ABC system and TDABC system, and suggest what actions to do for XYZ after finding out the cost per customer. The research is a case study with research methods such as literature studies, interviews, and documentation.
The results showed that XYZ has customers which are profitable and unprofitable. XYZ also can classify customers by type: passive, ie hospitals, high customer cost-toserve, namely pharmacies, price-sensitive customers, namely institutional / tender, PBF, and drug stores, and customers aggresive, namely supermarkets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buchanan, James M.
Indianapolis: Liberty Fund, Inc., 1999
R 320.01 BUC c (VI)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Falah Dina
"Setiap kali dilakukan perubahan tarif air minum PDAM Jaya oleh pemerintah, seringkali diiringi oleh berbagai keluhan dan protes dari masyarakat pelanggan air minum PDAM Jaya. Perubahan tarif air minum ini diidentikkan dengan kenaikan tarif yang cenderung dianggap kurang realistis. Tujuan skripsi ini adalah untuk melakukan analisa terhadap penetapan tarif air minum yang realistis pada PDAM Jaya tahun 1994. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan buku-buku dari berbagai sumber, wawancara dengan berbagai pihak yang berwenang dalam tubuh PDAM Jaya, observasi langsung terhadap kegiatan operasional PDAM Jaya, studi terhadap dokumen-dokumen yang dimiliki PDAM Jaya serta survey yang dilakukan dengan mengambil sejumlah sample dari pengguna air minum non-PDAM Jaya. Ternyata tarif air minum PDAM Jaya ini sangat dipengaruhi oleh tingkat UFW (Kebocoran) dan PUF (Plant Utilization Factor) yang masih sangat tinggi. Alternatif termurah untuk memperoleh air bersih saat ini adalah dengan menggunakan pompa listrik, dan yang termahal dengan pembelian air mineral. Pihak masyarakat sendiri ternyata sangat awam dan kurang memperhitungkan soal harga perolehan air bersih mereka per meter kubiknya, terbukti dengan beraneka ragamnya harga perolehan air bersih yang mereka miliki dan banyaknya masyarakat yang tidak dapat menyatakan berapa rupiah tarif air minum PDAM Jaya per meter kubik yang mereka harapkan. Mereka hanya dapat menilai mutu air minum PDAM Jaya, yang saat ini rata-rata dari mereka menilainya masih dalam kondisi yang jauh dari memadai. Bagi PDAM Jaya sendiri, masih banyak kesempatan untuk dapat memperbaiki opini dari masyarakat ini, yaitu dengan memperbaiki kondisi PDAM Jaya itu sendiri hingga akhirnya dapat bersaing dengan sumber-sumber air bersih masyarakat lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Gitasari
"ABSTRAK
Perusahaan telekomunikasi mencapai titik kritis. Tingginya tingkat investasi, kompetisi dari perusahaan teknologi dan keinginan pelanggan yang dinamis membuat perusahaan harus  melakukan strategi agar perusahaan dapat tetap tumbuh dan dapat menjalankan bisnisnya. Peningkatan pendapatan diiringi dengan efisiensi pada beban operasional yang mendasari PT XL Axiata Tbk (XL) untuk melakukan merger dan akuisisi terhadap PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) di tahun 2014. Penelitian ini menganalisis dampak dari bergabungnya dua perusahaan melalui analisis sinergi serta melihat apakah ada peluang tumbuh bagi XL setelah terjadinya akuisisi. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada kinerja keuangan XL periode sebelum akuisisi 2011-2013 hingga lima tahun setelah akuisisi 2014-2018.
Berdasarkan hasil evaluasi sinergi dengan menggunakan metode DCF menunjukan bahwa nilai transaksi akuisisi lebih tinggi dari harga pasar wajar. Sinergi pendapatan dan sinergi beban untuk beberapa aspek menunjukan nilai yang positif. Sedangkan sinergi finansial dengan pengukuran nilai tambah pada perusahaan setelah akuisisi ditemukan rata-rata negatif. Growth opportunity XL memiliki nilai positif pada saat masa integrasi akuisisi namun menunjukan nilai negatif pasca akuisisi.

ABSTRACT
Telecommunication companies reach a critical point. The high level of investment, competition from technology companies, and dynamic customer behavior make the company have to make a strategy so that the company can continue to grow and be able to run its business. PT XL Axiata Tbk (XL) to conduct merger and aqcuisition towards PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) in 2014. This research links it with connecting it with two companies engaged in the analysis field post-aqcuisition. Evaluations carried out in this study were published in the XL period before aqcuisition (2011-2013) up to five years after aqcuisition (2014-2018).
Based on the results of the synergy effects using the DCF method, the value of the acquisition transaction is higher than the fair market price, the results of revenue synergies and the synergy of cost for several aspects (semi-variable cost & fixed cost) showed positive values, while financial synergy found a negative value (on average).  The opportunity for XL's growth was positive during integration but shows negative post-aqcuisition."
2019
T54644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wattimena, Reza Alexander Antonuis, 1983-
"Tulisan ini memetakan keadaan di antartika (kutub selatan) dan arktik (kutub uatara). Keadaan terkini beserta peluang konflik akan dijabarkan secara umum. Kedua kutub dunia itu kini dipenuhi ketidakpastian, akibatnya melimpahkan sumber daya alam, tegangan militer dan aturan yang tidak jelas."
Jakarta: Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 51 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Winardi
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai biaya pokok produksi pada PT. Supratama Aneka Industri. Dimana perhitungan biaya pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan menggunakan metode tradisional dibandingkan dengan metode activity based costing untuk mengetahui sejauh mana distorsi biaya pokok produksi dari metode yang digunakan perusahaan. Perhitungan dengan metode activity based costing dilakukan sesuai dengan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode tradisional yang digunakan perusahaan saat ini memiliki distorsi yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan metode activity based costing. Dimana produk A, B, dan D mengalami overstated, sedangkan produk C, E, dan F mengalami understated.

ABSTRACT
This thesis analyzes the cost of production at PT. Supratama Aneka Industri. Where the calculation of the cost of production carried out by the company uses the traditional method compared to the activity based costing method to determine the extent of distortion of the cost of production from the method used by the company. Calculations using the activity based costing method are carried out according to the literature. The results of the analysis show that the traditional method used by the company today has a significant distortion when compared to the activity based costing method. Where products A, B, and D are overstated, while products C, E, and F are understated.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Desti Kristarini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis perhitungan biaya produksi PT X dengan menggunakan metode Activity-Based Costing pada dua pelanggan utamanya, PT A dan PT B. Studi kasus ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pengolahan data-data internal yang dimiliki perusahaan.
Hasil akhir dari penelitian ini berupa hasil perhitungan biaya produksi dengan metode Activity-Based Costing yang menunjukkan bahwa komponen biaya produksi dalam memenuhi pesanan PT A lebih besar daripada PT B dan besarnya biaya produksi yang relatif lebih besar pada kedua pelanggan jika dihitung dengan metode Activity-Based Costing. Hal tersebut disebabkan karena terdapat biaya aktivitas yang besar untuk memenuhi pesanan PT A dan terdapat biaya yang tidak teralokasikan dengan sesuai dan masih berdasar pada perkiraan perusahaan pada metode tradisional.
Selanjutnya, rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah menerapkan perhitungan biaya produksi dengan metode Activity-Based Costing, melakukan evaluasi atas biaya pelanggannya, meminimalisasi cycle time setiap produk, dan lebih fokus pada transaksi pembelian bahan baku dan aset secara lokal.

The purpose of this research is to analyze the calculation of product costs in PT X using Activity-Based Costing method for its two main customers, PT A and PT B. This case study is conducted by doing an observation, interview, and internal data processing owned by the company.
The final results of this research are product costs calculation in Activity-Based Costing method that shows the larger amounts of product costs? component in fulfilling PT A's orders than PT B's and the larger amounts of product costs with Activity-Based Costing method calculation. Those results occur because there are larger amounts of activity costs in fulfilling PT A's orders and some costs that are not allocated accordingly and still based on company's estimations in traditional method calculation.
Moreover, the recommendations that can be suggested to the company are implementing product costs calculation in Activity-Based Costing method, doing an evaluation of the customer costs, minimalizing cycle time to each product, and more focusing on the materials and asset purchasing locally.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Sophia
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana pembebanan alokasi overhead yang dilakukan UI ke setiap program studi pada masa UI BHMN. Skripsi ini membahas tentang pentingnya pendidikan bagi peningkatan kualitas pribadi dan masyarakat secara keseluruhan. Perubahan status UI dari universitas negeri menjadi BHMN lalu kelak akan menjadi BHP yang memerlukan suatu perhitungan biaya yang lebih baik. Penjelasan tentang bagaimana ketentuan yang diatur dalam UU BHP.
Skripsi ini menjelaskan bagaimana perhitungan alokasi overhead yang dibebankan dari UI ke masing-masing program studi, mendeskripsikan apa saja aktivitas yang dilakukan oleh UI dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bagaimana pembebanan biaya overhead yang seharusnya dibebankan UI ke setiap fakultas; dan bagaimana kemungkinan model pembebanan overhead dengan menggunakan model Activity Based Costing yang dapat digunakan di UI.

This final paper will explain about overhead cost allocation in UI-BHMN period. This final paper will explain the urgency of education in improving personal and society quality. The UI transition from state universiity to BHMN, and BHMN to BHP are in need of a better costing system. Explanation about the amount of education fee that can be collected from students are stated in UU BHP.
This final paper will explain about the overhead cost allocation from UI to each study programme, describe every activities in UI and the cost paid for those activities. This study is qualitative research with descriptive method. The result of this study will give advice on how to allocate overhead cost to each programme; and the possibility of implementing ABC model in UI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6531
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>