Uji banding dilakukan untuk mengetahui kelayakan alat laboratorium dengan alat laboratorium lain yang telah terakreditasi. Pada penelitian ini, uji banding dilakukan menggunakan sampel film plastik BOPP (
Biaxial Oriented Polypropylene) untuk membuktikan mesin uji tarik LFPlus yang dimiliki oleh Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI (DMM FTUI) layak digunakan. Uji banding ini menggunakan standard ASTM D 882. Hasil uji banding laboratorium DMM FTUI dengan laboratorium PERTAMINA memperlihatkan selisih persentase < 2 %.
Setelah uji banding, uji tarik dengan variasi kecepatan tarik 100; 300; 500; 700 dan 900 mm/min dan lebar sampel 10; 17,5; dan 25 mm diuji tarik masing-masing sebanyak 9 sampel untuk mendapatkan kondisi terbaik dari mesin LFPlus. Dari pengujian tersebut, lebar sampel 17,5 mm merupakan kondisi pengujian yang optimum dan mempunyai sifat
reproducibility yang baik karena memperlihatkan hasil kuat tarik yang cenderung stabil pada variasi kecepatan. Secara keseluruhan kecepatan tarik 500 mm/min dapat digunakan pada berbagai variasi lebar, hal ini sesuai dengan ASTM D 882. Namun untuk meningkatkan produktifitas, lebar sampel 17,5 mm dengan kecepatan tarik 700 mm/min dapat menjadi alternatif. Fenomena luluh yang terjadi pada sampel film plastik BOPP dapat terbaca dengan program Nexygen pada kecepatan tarik rendah atau 100 mm/min, dan fenomena penurunan beban setelah luluh (
post-yield stress drop) terlihat jelas pada
kecepatan tarik tinggi atau 900 mm/min.
Penelitian ini diharapkan menjadi acuan mesin uji LFPlus milik Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Cross-check testing is done to know the feasibility of the laboratory?s instrument with the other instrument which has been accredited. The cross-check testing use BOPP plastic film to know the feasibility of tensile machine tester LFPlus belonging to Departement of Metallurgy and Materials FTUI. This testing is based on ASTM D 882. The difference of cross-check testing of DMM FTUI?s laboratory and PERTAMINA?s laboratory are less than 2 %.
The tensile test with tensile speed 100; 300; 500; 700 and 900 mm/min and width of sample 10; 17,5; and 25 mm variation was done to 9 sample respectively, after the cross-check testing to get the good condition of the LFPlus machine?s tensile tester of plastic film. This test uses sampling method according to the condition of the instrument and ASTM D 882 standard. The result of the test, width of 17,5 mm is the optimum testing condition and has a good reproducibility because the tensile strength was stable in speed variations. Generally, the tensile speed of 500 mm/min can be used in many witdh variations, the result was appropriated to ASTM D 882. But to increase productivity, the sampel width of 17,5 mm and tensile speed 700 mm/min can be the alternative. The yield phenomenon can only read by Nexygen program if it has lower tensile speed or tensile speed of 100 mm/min and post-yield stress drop phenomenon could be seen more clearly at high tensile speed or tensile speed of 900 mm/min.
Hopely this research could be the reference, so it will develop the quality of education at Departement of Metallurgy and Materials FTUI.