Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irham Febrieka P.H.
"ABSTRACT
Bahasa Inggris digunakan di dalam situs web dengan tujuan melibatkan informasi Kepada masyarakat dunia. Tidak semua orang mengerti dengan bahasa Inggris. Pentingnya 2 faktor yang mempengaruhi, yaitu persebaran penduduk yang bisa bahasa Inggris di dunia; kualitas SDM & Lingkungan yang mendukungnya di negara pengakses situs web pengguna (dapat dilihat dengan indikator GDP per Kapita). Penelitian dimulai dengan mencari konten yang mendukung Bahasa Inggris terhadap situs web lalu lintas ditiap negara. Selanjutnya negara di dunia terbagi menjadi Kelompok negara berdasarkan penyebaran Bahasa Inggris dan berdasarkan PDB
per Kapita-nya. Pada kelompok negara berdasarkan penyebaran Bahasa Inggris Diharapkan hubungan yang besar terhadap penduduk yang bisa bahasa Inggris terhadap Diharapkan sebelumnya. Dan pada kelompok negara berdasarkan PDB per Capitanya PDB per kapita yang diinginkan dibandingkan yang diharapkan. Hasil penelitian yang terlihat di pengelompokan negara-negara Lingkaran Dalam dan sekitarnya. Hubungan penggunaan bahasa Inggris dalam konten situs web terhadap traffic berbanding lurus dengan persentase penduduk yang bisa bahasa inggris. Persentase penduduk yang bisa bahasa Inggris signifikan mempengaruhi pada negara-negara Memperluas Lingkaran. Selain itu hubungan penggunaan bahasa Inggris dalam konten situs web terhadap traffic juga berbanding lurus dengan tingkat PDB per Kapita. PDB per Kapita signifikan peran pada negara-negara Lower Middle Income.

.ABSTRACT
English is used on websites for the purpose of using information for the world community. Not everyone understands English. The importance of 2 influencing factors, namely the population that can speak English in the world; the quality of human resources and the environment that supports it in the country that accesses the user's website (can be seen with GDP per capita indicator). The research began by searching for content that supports English on traffic websites in each country. Furthermore, countries in the world are divided into groups of countries based on English distribution and based on GDP per capita. Within the group of countries based on the spread of English, it is expected that there is a large relationship with the English-speaking population. And in a group of countries based on GDP per Cotton, GDP per capita is desirable compared to what is expected. The results of the study are seen in the grouping of the Inner Circle countries and the surrounding area. The relationship between the use of English in website content and traffic is directly proportional to the percentage of the population that can speak English. The percentage of the population that can speak English significantly influences countries Expanding the Circle. In addition, the use of English in website content for traffic is also directly proportional to the level of GDP per capita. GDP per capita has an important role in low-income countries.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ametysta Suci
"Sensor berdasarkan metode elektrokimia dalam uji senyawa telah digunakan secara luas sebagai metode alternatif karena kesederhanaannya dan ekonomis dengan linearitas, sensitivitas, stabilitas, dan akurasi yang baik. Salah satu pengembangan dari metode ini adalah menggunakan elektroda cetak sablon (SPE) emas nanopartikel termodifikasi dalam pendeteksian capsaicin. Standar tingkat kepedasan sebelumnya, Unit Panas Scoville, cenderung subyektif dan tidak akurat. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan standar tingkat kepedasan dengan mengukur tingkat capsaicin, yang lebih akurat, presisi dan objektif berdasarkan prinsip elektrokimia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah voltametri siklik dalam kisaran potensial -0,5 V s/d + 1,0 V dengan kecepatan pemindaian 200 mV/s menggunakan SPE termodifikasi nanopartikel emas. Modifikasi elektroda dan sintesis partikel nano didasarkan pada metode elektrodeposisi dalam potensi +0.052 V selama 120 detik. AuNP/SPE memiliki kemampuan analitik yang baik dalam penentuan capsaicin dengan batas deteksi 4,59 μM, sensitivitas 141685,2 μAmM-1cm-2 dan linearitas 0,9998 dalam kondisi asam pada pH 1,2. Sensor AuNP/SPE memiliki pengulangan, stabilitas dan reproduktifitas yang baik dengan% RSD 0,57%, 1,11% dan 1,86% masing-masing. Hasil uji selektivitas menggunakan resorsinol dan Vitamin C menunjukkan bahwa elektroda ini memiliki selektivitas yang baik. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa elektroda AuNP/SPE dapat digunakan sebagai sensor capsaicin dalam makanan dengan persen pemulihan sebesar 109,19%.

Based on electrochemical methods in compound testing have been widely used as an alternative method because of their simplicity and economics with good linearity, sensitivity, stability, and accuracy. One development of this method is to use modified gold nanoparticle screen printing electrodes (SPE) in the detection of capsaicin. The previous spiciness standard, the Scoville Heat Unit, tended to be subjective and inaccurate. For this reason, the aim of this study is to set a standard of spiciness by measuring the level of capsaicin, which is more accurate, precise and objective based on electrochemical principles. The method used in this study is cyclic voltammetry in the potential range of -0.5 V to + 1.0 V with a scanning speed of 200 mV/s using SPE modified gold nanoparticles. Electrode modification and synthesis of nanoparticles are based on the electrodeposition method in a potential of +0.052 V for 120 seconds. AuNP / SPE has good analytical ability in the determination of capsaicin with a detection limit of 4.59 μM, sensitivity of 141685.2 μAmM-1cm-2 and linearity of 0.9998 under acidic conditions at pH 1.2. AuNP/SPE sensors have good repeatability, stability and reproducibility with% RSD 0.57%, 1.11% and 1.86% respectively. The results of selectivity tests using resorcinol and Vitamin C show that these electrodes have good selectivity. Based on this study it can be concluded that the AuNP/SPE electrode can be used as a sensor of capsaicin in food with a recovery percentage of 109.19%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firza Savira Fauzi
"Eksaserbasi akut penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan bagian terbesar dari total beban PPOK dalam sistem perawatan kesehatan. Meskipun algoritma terapi merekomendasikan monoterapi sebagai pilihan pertama, terapi kombinasi lebih sering diresepkan pada pasien dengan eksaserbasi PPOK akut di Rumah Sakit Persahabatan pada tahun 2018. Oleh karena itu, analisis efektivitas biaya perlu dilakukan sebagai pertimbangan untuk pemilihan masa depan. terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas biaya menggunakan terapi kombinasi ipratropium-salbutamol dibandingkan dengan salbutamol pada pasien dengan eksaserbasi akut pasien rawat inap PPOK di Rumah Sakit Persahabatan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional deskriptif retrospektif dengan data sekunder dalam bentuk rekam medis pasien. Subjek penelitian adalah eksaserbasi akut pada pasien PPOK yang menerima terapi kombinasi dengan ipratropium-salbutamol atau salbutamol di Rumah Sakit Persahabatan pada tahun 2018. Karakteristik pasien dianalisis dengan metode statistik deskriptif menggunakan IBM SPSS v25.0. Efektivitas ditentukan berdasarkan peningkatan aliran ekspirasi puncak pasien ≥10% dan biaya yang digunakan dilihat dari perspektif rumah sakit dengan komponen biaya medis langsung. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemilihan terapi kombinasi ipratropium-salbutamol akan membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp 1.090.362,87 untuk meningkatkan 1 unit efektivitas.

Acute exacerbation of chronic obstructive pulmonary disease (COPD) constitutes the largest part of the total burden of COPD in the health care system. Although the therapeutic algorithm recommends monotherapy as the first choice, combination therapy is more often prescribed in patients with acute exacerbation of COPD at Friendship Hospital in 2018. Therefore, a cost-effectiveness analysis needs to be carried out as a consideration for the selection of future therapies. The purpose of this study was to analyze the cost-effectiveness of using ipratropium-salbutamol combination therapy compared with salbutamol in patients with acute exacerbation of COPD inpatients at the Friendship Hospital. This study used a retrospective descriptive cross-sectional design with secondary data in the form of a patient's medical record. Subjects were acute exacerbation of COPD inpatients who received combination therapy with ipratropium-salbutamol or salbutamol at Friendship Hospital in 2018. Patient characteristics were analyzed by descriptive statistical methods using IBM SPSS v25.0. Effectiveness is determined based on an increase in the patient's peak expiratory flow ≥10% and the cost used is seen from a hospital perspective with a direct medical cost component. Based on the research, it can be concluded that the selection of ipratropium-salbutamol combination therapy will require an additional cost of Rp 1,090,362.87 to increase 1 unit of effectiveness.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wike Widasari
"Liposom adalah teknologi pengiriman obat untuk meningkatkan kemanjuran dan keamanan obat. Liposom adalah vesikel amphiphilic yang memiliki bagian kutub dan non-kutub. Ini memungkinkan liposom untuk membawa obat-obatan hidrofilik dan hidrofobik. Kafein adalah zat psikoaktif yang disebut xanthine alkaloid yang memiliki sifat penetrasi kulit yang buruk. Ini karena kafein memiliki sifat hidrofilik. Jadi untuk meningkatkan konsentrasi kafein di lapisan kulit yang lebih dalam, diperlukan vesikel seperti liposom. Proses pembuatan liposom konvensional membutuhkan waktu lama, rumit dan dapat menghasilkan racun dari residu pelarut organik yang digunakan. Simulasi dinamika molekul dapat mengatasi keterbatasan pembuatan liposom konvensional dengan memvisualisasikan ikatan molekul dan menganalisis sifat-sifat liposom berdasarkan interaksi antar ikatan. Molekul kafein akan dikombinasikan dengan molekul kolesterol dan fosfolipid DPPC (1,2-dipalmitoyl-sn-glycero-3-phosphocholine). Simulasi dinamika molekul dilakukan pada Kafein dan liposom dengan komposisi Kolesterol - DPPC (1: 1; 1: 2; 1: 4) yang dipanaskan oleh 323 K dalam kotak virtual 100 Å dan diproduksi pada 125 ns. Sistem akan diproses menggunakan kuning. Visualisasi menghasilkan ikatan antar molekul untuk membentuk koleksi padat, ikatan tidak sempurna antar molekul dalam bentuk bola berlubang. Ini karena keterbatasan komputer dan kebutuhan untuk pelarut yang cocok. Sedangkan hasil analisis yang diperoleh dari ketiga liposom di atas stabil pada 323 K dan Kolesterol-DPPC (1: 4) memiliki ikatan paling padat dan volume terkecil adalah 44,7 Å X 43,4 Å X 58,8 Å (X, Y, Z). Energi potensial dari ketiga liposom akan berkurang yang menunjukkan keseimbangan energi di semua liposom.

Liposomes are a drug delivery technology to improve the efficacy and safety of drugs. Liposomes are amphiphilic vesicles that have polar and non-polar sections. This allows the liposome to carry hydrophilic and hydrophobic drugs. Caffeine is a psychoactive substance called xanthine alkaloid which has poor skin penetration properties. This is because caffeine has hydrophilic properties. So to increase the concentration of caffeine in the deeper layers of the skin, vesicles such as liposomes are needed. The process of making conventional liposomes takes a long time, is complicated and can produce toxins from the residues of organic solvents used. Molecular dynamics simulations can overcome the limitations of making conventional liposomes by visualizing molecular bonds and analyzing the properties of liposomes based on interactions between bonds. Caffeine molecules will be combined with cholesterol molecules and DPPC phospholipids (1,2-dipalmitoyl-sn-glycero-3-phosphocholine). Molecular dynamics simulations were carried out on Caffeine and liposomes with Cholesterol-DPPC composition (1: 1; 1: 2; 1: 4) heated by 323 K in a 100 Å virtual box and produced at 125 ns. The system will be processed using yellow. Visualization produces bonds between molecules to form solid collections, imperfect bonds between molecules in the shape of a hollow ball. This is due to computer limitations and the need for suitable solvents. While the analysis results obtained from the three liposomes above are stable at 323 K and Cholesterol - DPPC (1: 4) has the densest bond and the smallest volume is 44.7 Å X 43.4 Å X 58.8 Å (X, Y, Z). The potential energy of all three liposomes will decrease which shows the energy balance in all liposomes.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Dwi Pamungkas
"Daerah Aliran Ci Manuk adalah salah satu daerah aliran di Jawa. Delta Ci Manuk cenderung mengalami perubahan dari tahun 1963 hingga 2002. Perubahan dalam delta Ci Manuk didominasi oleh pertambahan dalam periode studi 1963-2002. Alasan DAS Ci Manuk dipilih sebagai lokasi penelitian adalah karena aliran Ci Manuk memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi dibandingkan dengan Daerah Aliran Sungai lainnya, selain itu di Kabupaten Sumedang dibangun bendungan untuk menahan laju endapan dan meminimalkan bencana banjir. Jadi itu Hal ini menimbulkan masalah yang dapat dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk delta dan perubahan area delta yang terjadi secara temporal dari tahun 2002 hingga 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis spasial digunakan untuk menggambarkan daerah dan deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan hasil perhitungan perubahan luas. Hasil penelitian ini adalah dinamika perubahan delta yang terjadi di wilayah delta barat didominasi oleh proses akresi dalam rentang waktu studi, sedangkan di wilayah delta timur ada proses abrasi dan pertambahan dalam rentang waktu studi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika perubahan di daerah delta adalah faktor internal di delta barat dan faktor secara eksternal di delta timur

Ci Manuk Flow Area is one of the flow areas in Java. The Ci Manuk Delta tended to experience changes from 1963 to 2002. Changes in the Ci Manuk delta were dominated by accretion in the 1963-2002 study period. The reason the Ci Manuk watershed was chosen as the research location was because the Ci Manuk flow had a high sedimentation rate compared to with other Stream Areas, besides that in the Sumedang District a dam was built to hold the sediment rate and minimize flood disasters. So that thing This raises a problem that can be done research to find out the factors forming the delta and delta area changes that occur temporally from 2002 to 2018. The method used in this study was spatial analysis and quantitative descriptive analysis. Spatial analysis is used for describing regions and quantitative descriptive to explain the results of the calculation of broad changes. The results of this study are the dynamics of delta change which occurred in the western delta region is dominated by the accretion process in the study time span, while in the eastern delta region there is an abrasion process and accretion in the study time span. The factors that influence the dynamics of changes in the delta area are internal factors in the western delta and factors externally in the eastern delta.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cristover Fernando
"Konversi karbon dioksida menjadi senyawa lain saat ini telah dilakukan secara luas. Namun, konversi CO2 menjadi senyawa lain masih sulit karena CO2 bersifat inert dan stabil pada suhu tinggi. Jadi, dibutuhkan bantuan dari katalis logam bervalensi rendah seperti Ni (0) dan Pd (0). Dalam hal ini, ZSM-5 dari mineral alam disintesis menggunakan zeolit alam Bayat-Klaten dan kaolin Belitung sebagai sumber silika dan alumina. Bahan ini digunakan sebagai katalis untuk reaksi hidrogenasi CO2 (sabatier reaction. Hasil modifikasi Ni (0) pada material yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM-EDX, BET dan XRD. Reaksi yang berlangsung dilakukan dengan variasi massa katalis (0,02 gram dan 0,03 gram), suhu katalis (673 K, 773 K, dan 873 K) dan variasi perbandingan gas H2 dan CO2 (1: 3, 1: 4, dan 1:5) untuk melihat kemampuan konversi CO2 menjadi CH4. Proses reaksi hidrogenasi menggunakan flow quartz reactor dan dianalisis dengan Instrumen GC-TCD. Hasil modifikasi Ni/ZSM-5 dan H/ZSM-5 karakterisasi dengan FTIR, SEM-EDX, BET dan XRD. Konversi terbesar yang didapat dari katalis 10% Ni/ZSM-5 sintetik dengan konversi dan yield berturut-turut 60,55% dan 23% pada suhu 773 K.

Conversion of carbon dioxide into other compounds nowadays have been widely carried out. However, the conversion is still difficult because CO2 is inert and stable at high temperatures. So it requires assistance from low-valence metal catalysts such as Ni (0) and Pd (0). In this work, ZSM-5 was synthesized using Bayat-Klaten natural zeolite and Belitung kaolin as its silica and alumina source. This material was used as support catalyst for CO2 hydrogenation reaction (sabatier reaction). The resulted for Ni (0) materials were characterized using FTIR, SEM-EDX, BET and XRD. The reaction was carried out with variations of catalyst mass (0.02 grams and 0.03 grams) temperature (673 K, 773 K, and 873 K) and mass flow ratio of CO2:H2 (1:3, 1: 4, and 1: 5). This reaction gave product only in the presence of Ni. The higher the Ni content the higher the conversion while the yield methane is unchanged. The highest conversion is shown by synthetic 10% Ni/ZSM-5 with conversion of 60.55% and yield of 23% at 773 K.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Ramdhoni
"Indonesia adalah wilayah yang memiliki bencana alam geologis. Salah satu bencana geologis yang cukup umum di Indonesia adalah tanah longsor. Tanah longsor adalah gerakan massa batuan atau tanah karena gaya gravitasi tarikan ke bawah yang disertai oleh kekuatan pendorong pada lereng yang lebih besar dari material bawaan. Bencana tanah longsor juga bisa disebabkan oleh perubahan fungsi hutan yang tidak seimbang. Mengubah fungsi hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman, dan kondisi vegetasi yang jarang di kawasan hutan akan meningkatkan potensi longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SMORPH untuk menentukan potensi tanah longsor dan Markov Chain-Cellular Automata untuk menghasilkan model prediksi perubahan tutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daerah sebaran potensial longsor dan pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap wilayah potensial longsor di Kabupaten Kebumen. Hasil penelitian menunjukkan daerah potensial sangat rendah yaitu 44,84% di wilayah selatan dan tengah Kabupaten Kebumen; daerah berpotensi rendah 2,36%; wilayah tingkat potensial sedang 41,42% yang didistribusikan secara acak dan daerah berpotensi tinggi 11,38% di utara dan barat daya Kabupaten Kebumen. Perubahan tutupan lahan hutan secara umum mengalami penurunan yang signifikan selama tahun 2003-2031 yaitu 139,33 Km2. Perubahan tutupan lahan di kawasan hutan karena aktivitas manusia dapat secara signifikan menyebabkan potensi tanah longsor meningkat. Ini disebabkan oleh hilangnya vegetasi yang mempengaruhi stabilitas lereng.

Indonesia is a region that has geological natural disasters. One of the geological disasters that is quite common in Indonesia is landslides. Landslides are movements of rock or soil masses due to the pulling downward force of gravity accompanied by a driving force on the slope greater than the congenital material. Landslide disasters can also be caused by changes in the function of forests that are not balanced. Changing the function of forests to become agricultural land, settlements, and the condition of sparse vegetation in forest areas will increase the potential for landslides. The method used in this study is the SMORPH method to determine the potential for landslides and Markov Chain-Cellular Automata to produce a prediction model for land cover change. The purpose of this study is to analyze the area of ​​potential landslide distribution and the effect of changes in land cover on landslide potential areas in Kebumen Regency. The results showed a very low potential area of ​​44.84% in the southern and central areas of Kebumen Regency; low potential area of ​​2.36%; region of medium potential level of 41.42% which is randomly distributed; and high potential areas of 11.38% in the north and southwest of Kebumen Regency. Changes in forest land cover in general experienced a significant decrease during 2003 - 2031 which was 139.33 Km2. Changes in land cover in forest areas due to human activities can significantly cause the potential for landslides to increase. This is due to the loss of vegetation which affects the stability of the slope.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kathan Gerry Vivaldi
"Nilai yang hilang adalah nilai yang tidak disimpan dalam variabel tertentu dalam pengamatan. Nilai yang hilang dapat ditemukan dalam data di hampir semua bidang penelitian dan dapat mempersulit analisis data. Self-Organizing Maps (SOM) adalah metode clustering berbasis jaringan saraf yang dapat digunakan sebagai metode imputasi, di mana SOM menyalahkan nilai-nilai yang hilang dengan menggeneralisasi pengamatan mengandung nilai yang hilang. Ensemble Self-Organizing Maps (E-SOM) adalah pengembangan metode imputasi SOM, di mana metode E-SOM diterapkan kerangka ensemble dengan menggunakan beberapa SOM untuk meningkatkan kemampuan generalisasi. Dalam tesis ini metode E-SOM dan SOM diimplementasikan untuk imputasi nilai yang hilang dalam data Penyakit Jantung Afrika Selatan dengan menggunakan 15 ansambel dan berbagai variasi dalam jumlah neuron. Pada data imputasi kedua metode ini kemudian dibentuk oleh model klasifikasi Hutan Acak dan dilakukan evaluasi kinerja model yang dibentuk menggunakan nilai akurasi dalam data pengujian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa untuk model yang terbentuk dari data imputasi E-SOM menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik untuk variasi 20, 30, 50, 60, dan 80 neuron dalam klasifikasi data pengujian. Sedangkan untuk variasi 40 neuron, model terbentuk dari data imputasi SOM menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik, dan untuk variasi 70 neuron, kedua metode menghasilkan nilai akurasi yang sama. Selain itu, menerapkan berbagai kombinasi variasi dalam jumlah neuron dan jumlah ansambel dalam metode ini imputasi E-SOM. Model Random Forest dihasilkan dari data dari imputasi E-SOM dengan kombinasi 60 neuron dan 5 ansambel menghasilkan nilai akurasi paling optimal.

Missing values ​​are values ​​that are not stored in certain variables in the observation. Missing values ​​can be found in data in almost all fields of research and can complicate data analysis. Self-Organizing Maps (SOM) is a neural network based clustering method that can be used as an imputation method, where SOM blames missing values ​​by generalizing observations contains missing values. Ensemble Self-Organizing Maps (E-SOM) is the development of the SOM imputation method, in which the E-SOM method is applied to an ensemble framework by using multiple SOMs to improve generalization capabilities. In this thesis the E-SOM and SOM methods are implemented for the imputation of missing values ​​in South African Heart Disease data with using 15 ensembles and various variations in the number of neurons. In the imputation data the two methods are then formed by the Random Forest classification model and an evaluation of the performance of the model is formed using the accuracy values ​​in the test data. The evaluation results show that the model formed from E-SOM imputation data produces better accuracy values ​​for variations of 20, 30, 50, 60, and 80 neurons in the classification of test data. As for the variation of 40 neurons, the model formed from SOM imputation data produces a better accuracy value, and for the variation of 70 neurons, both methods produce the same accuracy value. Other than that, applying various combinations of variations in the number of neurons and the number of ensembles in this method imputation E-SOM. The Random Forest model is generated from data from the E-SOM imputation with a combination of 60 neurons and 5 ensembles producing the most optimal accuracy value
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moudy Ramadhiyanti Putri
"Tanaman padi adalah tanaman pangan bagi kebanyakan orang Indonesia. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018, Kabupaten Bogor adalah salah satu daerah dengan produksi beras yang cukup rendah. Pada 2015 produksi beras turun 26.307 ton dari 2014. Ada kebutuhan untuk upaya meningkatkan ketahanan pangan dengan melihat perkiraan produktivitas beras di Kabupaten Bogor, tepatnya di Kabupaten Cariu dan Tanjungsari sebagai lumbung beras utama. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, metode penginderaan jauh dapat digunakan. Penggunaan citra Sentinel-2A yang memiliki resolusi spasial 10 meter dapat diterapkan untuk melihat fase penanaman padi berdasarkan usia tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis studi spasial produktivitas padi menggunakan citra Sentinel-2A disertai dengan metode NDVI (Normalize Difference Vegetation Index) untuk menentukan usia beras dari awal tanam hingga akhir panen dan dapat memperkirakan produktivitas padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi produktivitas padi pada ketinggian kurang dari 100 mdpl memiliki nilai 5,52 ton/ha, sedangkan pada ketinggian optimal 100-500 mdpl nilai produktivitas beras meningkat menjadi 6,31 ton/ha, dan kembali menurun pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut yaitu 5,34 ton/ha.

Rice plants are a food crop for most Indonesian people. Based on BPS West Java Province data in 2018, Bogor Regency is one of the regions with quite low rice production. In 2015 rice production decreased by 26,307 tons from 2014. There is a need for efforts to improve food security by looking at estimates of rice productivity in Bogor Regency, precisely in the Districts of Cariu and Tanjungsari as the main rice barns. To get accurate results, remote sensing methods can be used. The use of Sentinel-2A imagery which has a spatial resolution of 10 meters can be applied to see the rice planting phase based on planting age. This study aims to analyze the spatial study of rice productivity using Sentinel-2A imagery accompanied by the NDVI (Normalize Difference Vegetation Index) method to determine the age of rice from the beginning of planting to the end of harvest and can estimate rice productivity. The results showed that the estimated productivity of rice at an altitude of less than 100 masl has a value of 5.52 tons/ha, while at the optimum height of 100-500 masl the value of rice productivity increased to 6.31 tons/ha, and again decreased at an altitude of more of 500 meters above sea level which is 5.34 tons/ha.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Priscilla
"Penelitian ini menganalisis kelimpahan dan jenis mikroplastik pada bandeng Chanos chanos, air, dan endapan tambak bandeng di Muara Kamal dan Marunda, Teluk Jakarta. Pengambilan sampel bandeng dilakukan dengan kriteria umur 5 sampai 6 tahun berusia bulan dengan jumlah sampel 6 ikan dari setiap lokasi. Air dan sedimen tadinya diambil dari 5 titik di kolam bandeng di setiap lokasi. Saluran pencernaan diekstraksi dari setiap bandeng dihancurkan dengan pereaksi asam nitrat yang kuat (HNO3 65%). air sampel disaring menggunakan plankton net dengan ukuran mesh 300 μm dan sedment sampel dikeringkan dalam oven. Solusi NaCl terkonsentrasi digunakan untuk mencapai flotasi mikroplastik pada setiap sampel disiapkan saluran pencernaan ikan bandeng, air yang disaring, dan sedimen kering. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya.
Sampel ditempatkan di Sedgwick Rafter Chamber dan penghitungan mikroplastik dilakukan dilakukan untuk partikel dengan ukuran mulai dari 20 μm hingga 4 mm berdasarkan bentuk partikelnya serat, film, fragmen, dan granula. Hasil yang diperoleh untuk sampel dari Muara Kamal menunjukkan jumlah mikroplastik 3.005 ± 437,4 partikel ind-1 dalam ikan bandeng, 103,8 ± 20,7 partikel L-1 dalam air, dan 111.680 ± 13.204,2 partikel Kg-1 dalam sedimen. Mikroplastik Kelimpahan ditemukan lebih rendah dalam sampel dari Marunda dengan 2.090 ± 545 partikel ind-1 in bandeng, 90,7 ± 17,4 partikel L-1 dalam air, dan 82,480 ± 11,226,4 partikel Kg-1 dalam sedimen.

This study analyzes the abundance and types of microplastics in Chanos chanos, water, and milkfish pond deposits in Muara Kamal and Marunda, Jakarta Bay. Sampling of milkfish is carried out with the criteria of age 5 to 6 years old with a sample of 6 fish from each location. Water and sediment were taken from 5 points in the milkfish pond at each location. The digestive tract is extracted from each milkfish destroyed by strong nitric acid reagents (65% HNO3). water. The sample was filtered using a plankton net with amesh size of 300 μm and the sample sedment was dried in an oven. The concentrated NaCl solution is used to achieve. Microplastic flotation in each sample was prepared by the digestive tract of milk fish, filtered water, and dry sediment. Observations were made with a light microscope. Samples were placed in the Sedgwick Rafter Chamber and microplastic calculations were carried out for particles ranging in size from 20 μm to 4 mm based on the particle shape of the fibers, films, fragments, and granules. The results obtained for samples from Muara Kamal showed the amount of microplastic 3.005 ± 437.4 particles ind-1 in milkfish, 103.8 ± 20.7 L-1 particles in water, and 111,680 ± 13,204.2 Kg-1 particles in sediments. Abundance microplastic was found lower in samples from Marunda with 2,090 ± 545 ind-1 particles in milkfish, 90.7 ± 17.4 L-1 particles in water, and 82,480 ± 11,226.4 Kg-1 particles in sediment.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library