Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
A.A.Sg. Dwinta Kuntaladara
"Jika kawasan pada umumnya memilih untuk hanya mendukung universalitas HAM, maka tidak demikian bagi ASEAN. Ia mendukung prinsip universal melalui instrumen-instrumen HAM internasional. Dengan bersamaan, ia membuat AHRD yang turut mengatur bahwa HAM harus ditegakkan dengan mempertimbangkan partikularitas regional maupun nasional. Penelitian ini menganalisis bagaimana diskursus kontestasi HAM menjelaskan pembuatan AHRD tersebut. Penelitian ini berupaya mendapatkan penjelasan yang mendalam dan tuntas melalui pendekatan kualitatif dan interpretatif. Penelitian ini juga menggunakan logika dari Queer Theory yang memungkinkan untuk mengalisis kasus tersebut. Ternyata ditemukan bahwa ketika AHRD dianalisis dengan menggunakan teori tersebut, AHRD dapat dipahami sebagai dokumen yang menawarkan jawaban bagi kebutuhan realita sosial ASEAN.
Regions in general choose to only support universality in human rights. However, ASEAN supports universality through various international instruments. At the same time, the region also supports particularity through its AHRD by considering both regional and national particularities. This research aims to see how the contestation between both principles explain this case. In doing so, this research uses qualitative and interpretative approaces to achieve deep and thorough explanations. It also uses the logics of Queer Theory in realising such goal. When AHRD is analysed using that logic, it is found, that the document offers answers to ASEAN’s social reality."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47339
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
A. Fauzan Azhima
"Gerakan Zapatista merupakan gerakan masyarakat lokal yang berhasil di Amerika Latin. Pergerakan mereka dimulai pada 1 Januari 1994 hingga sekarang ini. Selama pemberontakan mereka, Gerakan Zapatista mampu mendapatkan otonomi dari Pemerintah Meksiko, berperan dalam merubah peta politik di Meksiko, serta menjadi gerakan sosial yang berpengaruh di dunia internasional. Capaian Gerakan Zapatista tersebut didapat melalui keterhubungan yang erat dengan Masyarakat Sipil Global. Keterhubungan dengan Masyarakat Sipil Global tersebut, membuat Gerakan Zapatista mampu memperoleh boomerang effect untuk merubah kebijakan Pemerintah Meksiko kepada mereka, mendapatkan bantuan materi dan sumber daya manusia, menjadi sorotan masyarakat internasional, dan bertransformasi menjadi gerakan sosial yang besar dan populer. Tanpa keterhubungan tersebut Gerakan Zapatista mungkin akan menemui kegagalan atau kemandekan seperti banyak gerakan masyarakat lokal lain di Amerika Latin.
Zapatista Movement is a succeed case of indigenous movement in Latin America. The movement began at Januari 1, 1994 until nowadays. During the movement, Zapatista Movement achieved autonomy rights from Mexican Government, had significant role in Mexico changing politics, and became an influential social movement in the world. Zapatista Movement got their achievements through solid linkage with Global Civil Society. The linkage helped Zapatista Movement got the boomerang effect for Mexican Government, received many resources-including human resources, got exposed internationally, and transformed into bigger also more popular social movement. Without the linkage, Zapatista Movement might end up with failure or stagnation like some others indigenous movement in Latin America."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library