Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Achmad Yusrianto
"Mesin pencuci buah-buahan adalah suaiu mesin yang digunakan untuk mencuci buah-buahan khususnya dari jenis umbi-umbian yaitu singkong, wortel dan ubi jalar. Cara kerja mesin ini adalah menggunakan alat penyikat yang berputar dan menggunakan air untuk membasahi buah-buahan sela.ma proses pencucian. Mesin ini berguna sehagai pencucian awal sebelum umbi-umbian tersebut diolah menjadi produk lain ataupun langsung dijual ke konsumen. Seperti telah diketahui bahwa jenis umbi-umbian ini buahnya terdapat di dalam tanah sehingga hasil panennya memerlukan pencucian awal sebelum diolah atau diproses lanjut. Pencucian yang dimaksud yaitu memisahkan sisa-sisa tanah, daun-daun kering, ataupun kotoran lain yang menempel pada kulit luar dari buah-buahan Sasaran pengguna mesin ini adalah petani budidaya tanaman jenis tersebut atau untuk digunakan oleh industri menengah ke bawah, misalnya industri tepung tapioka, tepung ubi jalar, kripik singkong dll. Penulis akan membuat rancangan suatu mesin pencuci buah-buahan berdasarkan mesin yang sudah ada sebelumnya serta melakukan modifikasi pada beberapa bagian mesin untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan dari pengguna mesin yang telah disebutkan di atas. Proses perancangan meliputi sketsa desain awal, perhitungan sistem transmisi mesin dan konstruksi sampai mendapatkan suatu rancangan mesin yang optimal serta perhitungan rencana biaya pembuatannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37580
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gunawan Susanto
"Perkcmbangan produk elektronika pada dekade terakhir ini berkcmbang begitu pesatnya. Kemajuan teknologi ini harus dltunjang pula dengan inovasi prnduk komponen elcktronika seperti transistor yang dihasUkan oleh industri semi konduktor. Chip yang terbuat dari bahan semikonduktor, merupakan inti dari komponen ini. Perlakuan yang benar terhadap chip daiam peralcitan transistor akan menghasilkan produk semikonduktor yang berkualitas. Dalam proses Assembly terdapat proses mounting yaitu proses menempelkan chip ke 1eadframe. Sctclah selesai di Mounting produk kemudian di bonding yaitu pengaitan pad chip dengan lead frame. Proses mounting dan bonding terjadi pada mesin yang berbeda dimana pemindahan produk dHakukfln secara manual dengan trolley atau kereta dorong Sehingga muncul masalah-masalah sebagai berikut: l. Proses mounting dan bonding terjadi pada mesin yang terpisah dimana kedua proses memerlukan kondisi temperature yang stabil Jika temperatur kurang atau perpindahan panas yang terjadi terlalu 1ambat, maka akan menyebabkan kegagalan produksi. 2. Dari proses mounting dan bonding teljadi perpindahan produk yang mempunyai ratusan jenis produk sehingga rawan terjadinya mixing. 3. Produk hasil mounting sangat sensitive pengaruh Juar baik debu maupun benturan ketika dikirim. 4. Proses mounting memerlukan waktu yang cepat sehinnga pemindahan panas juga harus cepat sehinngga perlu daya yang besar. 5. Teljadinnya korosi produk karena proses rnenunggu bonding. Dari pennasalahan yang mendasar tersebut perlu untuk dilakukan suatu perbaikan yang tepat dan baik pada kedua proses sebingga masalah - masalah diatas dapat djseiesaikan yaitu dengan pernbentukan conveyor aJrtar proses yaitu dari mounting ke bonding."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37821
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardandi Suryawan
"Banyak sistem kerja yang digunakan oleh sebagian besar pelaku usaha kecil dan menengah masih menggunakan permesinan dan peralatan yang tidak memenuhi permintaan banyak pelanggan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya keinginan pelaku usaha untuk lebih berkembang lagi, padahal di satu sisi tuntutan pelanggan sangat kompetitif. Sehingga semua pelaku usaha kecil dan menengah khususnya yang bergerak dibidang pemesinan dan perbengkelan harus lebih tajam lagi dalam melihat tuntutan tersebut. Salah satunya adalah apa yang dirasakan oleh pelaku usaha dibidang permesinan yang khusus menangani pemotongan pipa yang harus memiliki tingkat presisi yang tinggi. Dimana dalam setiap proses produksi selalu menghasilkan produk yang kurang presisi dalam hasil pemotongannya.
Padahal ini lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia yang sudah terlalu lelah dalam menangani proses pemotongan tersebut. Tetapi dibalik itu semua ada yang lebih dominan lagi yang menjadi faktor penyebabnya, yaitu faktor feeder yang selama ini digerakkan secara manual. Jika Feeder itu dilakukan modifikasi menjadi semi otomatis, maka proses produksi akan menjadi.lebih baik lagi dan tingkat kelelahan dan tingkat kualitas serta pengiriman ke semua pelanggan pasti akan lebih diterima oleh kondisi pasar yang menuntut produk yang memiliki kualitas yang baik, harga yang murah, dan waktu pengiriman yang tepat waktu.
A lot of system of job used by most of small and medium industry still use machinery and equipments which do not fulfill request of a lot of customers. This matter because of dovsmhill it desire in one side of demand of customer very competitives. So that all entreupreuneur of small and medium industry specially in machinery and workshop have to be more sharply again in seeing the demand. One of them is what felt by entrepreuneur is effort area of special machinery handle cutting of pipe which must own level of high precicion. Where is in each production process always yield product which less precision in result of its. amputation.Though this more amount because of factor of tired too human being in handling process of the cutting. But on the otherhand all in once more dominant again becoming factor of cause from all that, that is factor of feeder which during the time movement in manual. If that Feeder conducted by a modification become semi automatically, hence the production process will become better again and storey level of fatigue and mount quality and also delively to all customer surely will more accepted by condition of market claiming good Quality, cheap Cost, and timely Delivery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37565
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Martua Mulyadi JF
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37547
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sentot Novianto
"Proses pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) dengan mekanik yang pernah ada adalah menggunakan gaya berat. Proses pengelasan gaya berat ini memiliki kekurangan dalam pengontrolan kecepatan pengelasan. Kecepatan pangelasan merupakan salah satu parameter yang menentukan hasil pengelasan. Alat bantu pengelasan yang dibuat ini adalah alat bantu menggunakan servo motor sebagai penggerak holder electrode las smaw, dengan adanya servo motor tersebut dimaksudkan untuk dapat mengontrol kecepatan pengelasan yang diinginkan. Pengujian alat bantu pengelasan ini dengan membandingkan kinerjanya dengan pengelasan gaya berat, sehingga akan diperoleh parbandingan yang signifikan. Seperti perbandingan kecepatan pengelasan yang hanya dapat dijangkau oleh alat bantu las gaya berat dengan kecepatan pengelasan dari alat bantu las dengan motor de dan juga sudut pangelasan dari kedua alat bantu. Data pengujian akan ditunjukkan dalam tugas akhir ini berikut dengan kesimpulan dan hasil pengujian tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37597
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library