Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Endang Sri Hendarwati
"Pembicaraan tentang masalah wong cilik merupakan hal yang menonjol dari karya-karya Ahmad Tohari, khususnya cerpen-cerpennya. Masalah yang menyangkut kehidupan masyarakat lapisan bawah belum pernah dibicarakan terhadap dalam karya-karya Ahmad Tohari dalam bentuk karya ilmiah kesarjanaan. Skripsi ini membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan wong cilik seperti pendidikan, mata pencarian, dan lingkungan hidup mereka. Dalam skripsi ini dibicarakan wong cilik dengan berbagai problema hidup yang mereka hadapi sehari-hari, dan bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita tersebut mengatasinya. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan. Pertama, mengungkapkan kondisi, keberadaan, lingkungan, dan sikap hidup wong cilik dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin. Kedua, penelitian ini pun bertujuan untuk memeriksa apakah konsep wong cilik dalam esai-esai Ahmad Tohari terwujud di dalam cerpen-cerpennya. Ketiga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa pembicaraan tentang wong cilik terhadap cerpen-cerpen Tohari dan diharapkan dapat menambah wawasan pembaca terhadap pengkajian tentang masyarakat lapisan bawah di dalam karya sastra. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerpen-cerpen Tohari dalam Kumpulan Senyum Karyamin memang mengungkapkan kondisi, keberadaan, lingkungan, dan sikap hidup wong cilik. Kemudian, dari pembicaraan yang telah dilakukan pada Bab II dan III diketahui bahwa ada pergeseran orientasi tentang wong cilik dalam pandangan Tohari. Pergeseran pandangan ini terjadi sejalan dengan perkembangan proses kepengarangannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Alifa Husna
"Penelitian ini berisi tentang petualangan dari Novel Kita Pergi Hari Ini karya dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Pada penelitian ini akan berfokus mengenai unsur-unsur petualangan yang membangun novel Kita Pergi Hari Ini. Selain dari itu penelitian ini juga akan membahas kajian struktural dalam novel. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu akan mencari makna dari sastra tersebut menggunakan korpus yang diteliti. Selain itu penelitian ini dilakukan secara deskriptif, dengan cara mengumpulkan fakta, mengidentifikasi, dan merumuskan hubungan dalam dan antara variabel. Petualangan memiliki unsur tokoh utama protagonis atau hero yang berusaha melawan penjahat yang menghadapi banyak kesulitan. Penelitian ini akan mengambil permasalahan unsur-unsur petualangan dalam karya sastra. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat unsur petualangan dalam novel Kita Pergi Hari Ini. Hal itu disebabkan oleh adanya perjuangan dan kemenangan yang diraih oleh tokoh protagonis dalam karya sastra. Selain itu, unsur-unsur sastra lainnya seperti tokoh dan latar mendukung menjadi sebuah karya sastra yang utuh.

This research is about the adventures of the novel Kita Pergi Hari Ini by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. In this study, we will focus on the elements of adventure that build the novelKita Pergi Hari Ini. Apart from that, this research will also discuss structural studies in the novel. This study uses a structural approach with a qualitative descriptive method, which will seek the meaning of the literature using the corpus under study. In addition, this research was conducted descriptively, by collecting facts, identifying, and formulating relationships within and between variables. Adventure has elements of the main protagonist or hero trying to fight a villain who faces many difficulties. This research will take the problem of adventure elements in literary works. The result of this research is that there is an element of adventure in the novel Kita Pergi Hari Ini. This is due to the struggles and victories achieved by the protagonist in literary works. In addition, other literary elements such as characters and background support to become a complete literary work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Rohman
"Tesis ini membahas naskah Jawa yang berjudul Serat Darmasaloka SD. Teks SD ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa. Teks SD berbentuk puisi Jawa, yaitu tembang macapat. Berdasarkan isinya, teks SD termasuk sebagai teks piwulang. Kajian terhadap SD dilakukan secara filologis. Satu naskah, yaitu KS 539b/493 Ha naskah A digunakan sebagai naskah landasan untuk menyusun edisi teks. Edisi teks dilengkapi dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya, isi teks SD dikaji dari strukturnya untuk menunjukkan kekhasannya sebagai teks piwulang. Berdasarkan kajian isinya, teks SD merupakan perpaduan antara unsur budaya Islam dan budaya Jawa. Dalam teks, ada sejumlah tokoh yang bernama Islam, antara lain Siti Maryam, Seh Ngabdullah, dan Abu Bakar. Selain itu, ada pula nama tokoh yang berasal dari budaya Jawa, antara lain Kiai Sangit dan Ki Darmasaloka. Latar cerita dalam teks SD berada di negeri Arab, yaitu Bagedad, Madinah, dan Ngedhah-ngedhah. Meskipun demikian, penggambaran suasana tempat terasa seperti suasana tempat di Jawa. Secara umum alur teks SD dibawakan secara episodik dan linier, yaitu peristiwa disusun berurutan dari awal sampai dengan akhir cerita. Akan tetapi, seringkali jalan cerita ditunda. Penundaan ini dimanfaatkan oleh pengarang untuk memasukkan unsur ajaran atau piwulang. Teks SD mengandung nilai ajaran moral, antara lain ajaran nilai moral untuk perempuan, ajaran tasawuf, ajaran rukun dan hormat, larangan berzina, dan ajaran hukum Islam.

This thesis discusses a classical Javanesse manuscript entitled Serat Darmasaloka SD. This manuscript is written in Javanese languange and script. SD text is a narrative poetry, namely tembang macapat. Based on the content, SD is classified as piwulang. The analysis of SD manuscripts is based on philology theory. One manuscript, KS 539b 493 Ha manuscript A , is used as a basis for preparing the text edition. Text edition equipped with an Indonesian translation. Furthermore, the content of SD text be examined on the text structure to show the uniqueness as piwulang text. Based on the content analysis, text SD is a blend of elements of Islamic culture and Javanese culture. In the text, there are a number of figures that have names with shades of Islam, among others Siti Maryam, Seh Ngabdullah, and Abu Bakar. In addition, there is also the name of the character comes from the Javanese culture, among others Kiai Sangit and Ki Darmasaloka. Background story in the text SD in Arab countries, namely Bagedad, Medina, and Ngedhah ngedhah. Nevertheless, the depiction of the atmosphere of the place feels like the atmosphere of the place in Java. In general, plot of SD text delivered in episodic and linear, the events are arranged sequentially from the beginning until the end of the story. However, often the story was delayed. This delay is used by the authors to incorporate the teachings or piwulang. SD text contains the value of moral teaching, among other are teachings of moral values for women, Sufism, harmonious and respectful teachings, prohibition of adultery, and the teachings of Islamic law."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Fadhilla
"Sudut pandang hewan dalam karya sastra bukan lagi dianggap sebagai representasi dari karakter manusia seperti yang biasa muncul dalam cerita dongeng atau fabel. Kemunculan suara-suara dari tokoh hewan dilihat sebagai upaya dalam menyampaikan kritik dengan menggunakan bahasa yang baru. Penggunaan bahasa baru ini dianggap sebagai perlawanan terhadap adanya dominasi yang menghambat penyampaian kritik secara langsung. Hewan tidak lagi dianggap sebagai imitasi dari manusia. Akan tetapi, suara-suara yang muncul melalui tokoh-tokoh hewan tersebut memiliki makna baru yang perlu dipahami lebih lanjut. Pemosisian hewan sebagai hewan dan manusia sebagai manusia dibahas Deleuze dan Guattari dalam konsep becoming-animal. Hal yang dikemukakan dalam konsep tersebut merupakan tindakan-tindakan atau siasat yang dimunculkan oleh karakter-karakter hewan dalam karya sastra untuk mencapai sebuah hasrat atau keinginan sebagai bentuk dari the politics of becoming-animal. Beranjak dari pandangan tersebut, artikel ini akan melihat bagaimana tokoh-tokoh hewan dan manusia ditampilkan untuk mencapai tujuan atau keinginan dalam novel O. Artikel ini akan membahas kategorisasi penokohan di dalam novel O untuk melihat hasrat atau keinginan yang ingin dicapai oleh tokoh-tokoh di dalam teks. Di dalam novel O, hasrat atau keinginan yang ingin dicapai oleh tokoh utama adalah menjadi manusia. O sebagai seekor monyet betina memiliki keinginan yang sangat besar untuk menjadi manusia. Kontradiksi antara manusia yang ingin menjadi hewan dan hewan yang ingin menjadi manusia menohok persoalan humanisme dan animalisme. Novel ini ingin menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa untuk menjadi manusia, hewan perlu melakukan banyak pengorbanan. Akan tetapi, bagi seorang manusia, akan sangat mudah melakukan tindakan seperti hewan. Ketertkaitan antara being human dan becoming animal tidak terlepas dari kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

The viewpoint of animal in literary works is no longer considered as a representation of human character as it appears in fairy tales or fables. The appearance of voices from animal figures is seen as an attempt at conveying criticism using a new language. The use of this new language is regarded as a fight against dominance that impedes the direct delivery of criticism. Animals are no longer considered imitations of humans. However, the voices that emerge through the animal figures have a new meaning that needs to be understood further. The positioning of animals as animals and humans as humans is discussed by Deleuze and Guattari in the concept of becoming animal. The things proposed in the concept are actions or tactics raised by animal characters in literary works to achieve a desire as a form of the politics of becoming animal. Moving on from that view, this article will look at how animal and human figures are displayed to achieve the goals or desires in novel O. This article will discuss the categorization of characterizations in novel O to see the desires that wanted to be achieved by the characters inside the text. In novel O, the desire that the main character wants to achieve is to be human. O as a female monkey has a tremendous desire to become a human being. The contradiction between human beings who want to be animals and animals who want to be human, mention the issue of humanism and animalism. This novel wants to convey a message to the reader that to be human, animals need to make many sacrifices. However, for a human being, it would be very easy to do an animal like act. The relationship between being human and becoming animal is inseparable from the condition of Indonesian society today. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayidatul Ummah
"Tesis ini membahas identitas keturunan Hadrami dalam naskah drama Fatimah (1938) karya Hoesin Bafagih yang ditengarai berupaya mendiskusikan wacana baru terhadap tanah air mereka (baru) yaitu Indonesia melalui konsep representasi (1990) dan identitas (1997) dari Stuart Hall serta konsep nation dari Anderson (1991). Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan adanya tarik ulur identitas budaya dan membongkar nasionalisme keturunan Hadrami yang direpresentasikan melalui tokoh dan penokohan. Hasil analisis membuktikan bahwa Fatimah (1938) mengandung propaganda kebangsaan dengan menunjukkan keberpihakannya pada narasi keindonesiaan dibandingkan kehadramian. Keberpihakan tersebut bisa dilihat melalui penanda dalam teks yang mendiskreditkan gagasan konservatif, eksklusif dan anti-nasionalis sejak awal hingga akhir cerita. Sementara itu, sikap teks yang terlihat mengedepankan kepentingan identitas etnik dengan cara melakukan otokritik, dibaca sebagai strategi yang digunakan teks untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dengan tujuan mengubah kehadramian tradisional menjadi kehadramian yang berorientasi nasional, yakni dengan menyuguhkan gagasan progresif, inklusif dan nasionalis. Faktanya, strategi ini juga merupakan bagian dari cara teks untuk memperlihatkan bahwa Fatimah (1938) mewakili semangat zaman, di mana bangkitnya semangat keindonesiaan diawali dengan gagasan-gagasan yang bersifat etno-nasionalisme. Fatimah (1938) merupakan tonggak lahirnya identitas baru sebagai orang Indonesia berdarah Hadrami sekaligus “corong” bagi Persatuan Arab Indonesia (PAI).

This research identifies Hadhrami descent in Fatimah play script by Hoesin Bafagih (1938). This playscript discusses new discourses of their homeland, Indonesia. This study employed the representation concept (1990) and the identity concept (1997) by Stuart Hall and the nation concept by Anderson (1991). This research investigates the tug-of-war of cultural identity and discovers Hadhrami descent's nationalism represented in the play's characters and characterizations. The research results prove that Fatimah (1938) contains national propaganda by presenting its alignment with Indonesian, not Hadhrami. The alignment is presented by textual signifiers that discredit conservative, exclusive, and anti-nationalist ideas from the beginning to the end of the story. Meanwhile, textual narration that prioritizes ethnic identity through self-criticism is interpreted as the text's strategy to grow national awareness to shift the Hadhrami traditions to national-oriented Hadhrami. This strategy is manifested by presenting progressive, inclusive, and nationalistic ideas. Furthermore, this strategy is the texts' method and shows that Fatimah (1938) represents the zest of times when ethnonationalism ideas initiate Indonesian spirits. Besides, Fatimah (1938) is the pioneer of a new identity as an Indonesian with Hadhrami blood and becomes a tool for the Indonesian Arab Union"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hanafi
"Tesis ini mengkaji novel Semua Ikan di Langit (2017) Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang dilihat sebagai alegori dari perjalanan spiritual manusia dalam memahami konsep ketuhanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan naratologi yang melihat hubungan sintagmatik dan paradigmatik dalam teks dan semiotika berdasarkan gagasan signifikasi dari Roland Barthes. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur narasi novel merupakan suatu alegori dari perjalanan spiritual manusia. Struktur narasi novel mengungkapkan adanya suatu perjalanan yang bukanlah perjalanan spasial, melainkan suatu perjalanan yang bersifat personal dan batiniah yang telah dimaknai dari perjalanan imajiner tokoh dalam teks. Perjalanan yang bersifat personal dan batiniah ini sangat erat kaitannya dengan perjalanan spiritual yang dialami oleh manusia. Selain itu, temuan melalui pemaknaan simbol-simbol dalam teks mengungkapkan konsep ketuhanan yang dapat dilihat sebagai upaya memahami Tuhan yang ditempuh melalui perjalanan spiritual manusia. Dari pemaknaan terhadap simbol-simbol dalam teks, ditemukan beberapa gagasan yang mengungkapkan tentang ketuhanan, yaitu meliputi konsep kesucian Tuhan, keagungan Tuhan, dan kemahakuasaan Tuhan

This thesis explore Semua Ikan di Langit (2017) novel by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie which is seen as human’s spiritual journey allegory in understanding the concept of God. This research is using narratology approach which looking the relation of syntagmatic and paradigmatic in the text and semiotic based on signification idea by Roland Barthes. The analysis shows that the narrative structure of the novel is an allegory from the human’s spiritual journey. Narrative structure of the novel unfold a journey that is not spatial journey, however it is a personal and inner in nature which interpreted from imaginer character’s journey in text. A journey that is personal and inner in nature is closely related with spiritual journey that is experienced by human. Besides that, findings through interpretation towards the signs in the text unfold the concept of God which is seen as an effort to understand God which taken by human’s spiritual journey. Through interpretation towards the signs in the text, it is found some ideas that unfold about God, which includes the concept of holiness of God, greatness of God and powerful of God"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ais Nurbiyah Al-jum`ah
"Bissu dalam masyarakat Bugis tidak hanya dipandang sebatas identitas gendernya yang androgini. Masyarakat Bugis sangat menghormati dan memuliakan bissu karena posisi dan perannya. Pada masa pemberontakan Kahar Muzakkar, posisi bissu perlahan luntur dan terus mengalami perubahan hingga masa Reformasi. Tesis ini membahas transformasi bissu dalam novel Tiba Sebelum Berangkat (2018) karya Faisal Oddang melalui konsep objektifikasi dari Strelan & Hargreaves (2005), dan konsep gender dari Butler (1990). Penelitian ini berupaya membongkar transformasi bissu, yang dikenal sebagai manusia yang suci dan sakral. Hasil analisis menunjukkan bahwa bissu dalam novel Tiba Sebelum Berangkat (2018) mengalami transfomasi dari bissu yang suci dan sakral yang ditunjukkan melalui tokoh Puang Matua Sakka menjadi bissu yang menggugurkan kesakralan dan kesuciannya melalui tokoh Rusmini dan Mapata. Selain itu, transformasi bissu juga ditunjukkan melalui identitas gender para tokoh bissu. Bissu dalam tatanan gender masyarakat Bugis merupakan androgini, dan aseksual namun dalam novel Tiba Sebelum Berangkat (2018), tokoh bissu diperlihatkan mengalami perubahan identitas gender dari androgini menjadi homoseksual. Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa novel Tiba Sebelum Berangkat (2018) selain menunjukkan tranformasi bissu, dalam hal ini, bissu yang dulunya merupakan manusia sakral, dianggap sebagai perwakilan Dewata menjadi sosok yang tidak ada bedanya dengan manusia biasa yang memiliki naluri, gejolak perasaan, dan hasrat seksual. juga memperlihatkan kritik atas objektifikasi yang diterima bissu pada masa Kahar Muzakkar, Orde Baru, dan Reformasi.

Bissu in the Buginese community is not only a matter of gender identity who is androgyny. The Buginese community put a high attention to respect and glorify the bissu with respect to his position and role. In the years of rebellion by Kahar Muzakkar, the position of bissu slowly faded away and it continued to change until the era of Reformasi. This thesis looks at the transformation of bissu in the novel of Tiba Sebelum Berangkat (2018) which was written by Faisal Oddang by applying the concept of objectification by Strelan & Hargreaves (2005) and the gender concept by Butler (1990). This study attempts to dismantle the transformation of bissu who is well-known as holy and sacred. The analysis result shows that bissu in the novel of Tiba Sebelum Berangkat (2018) experiences the transformation from bissu who is holy and sacred shown by the figure of Puang Matua Sakka who releases is purity and sanctity through the figure of Rusmini dan Mapata. In addition, the transformation of bissu is also shown by the gender identity of bissu figures. With respect to the gender category in Bugis community, bissu is androgyny and asexual. However, in Tiba Sebelum Berangkat (2018), bissu figures are shown to experience the change of gender identity from androgyny to homosexual. Therefore, it can be concluded, that Tiba Sebelum Berangkat (2018) describes the transformation of the bissu, in this case, bissu who is considered the representation of Dewata is a figure who has no difference from the ordinary human being who possesses instinct, feeling, and sexual orientation, as well as displays criticism to the objectification by Kahar Muzakkar and government.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kuwati
"Karya akhir ini membahas pengelolaan seni pertunjukan yang
mementaskan Topeng Tolay di Rawa Bunga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengelolaan seni pertunjukan yang sesuai dengan jenis seni pertunjukan dan masyarakatnya akan membantu perkembangan seni pertunjukan serta senimannya. Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan untuk dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan seni pertunjukan yang kami lakukan dengan menyajikan pertunjukan Topeng Tolay di Rawa Bunga merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan seni pertunjukan tradisi, memberikan hiburan serta apresiasi seni tradisi bagi masyarakat. Topeng Tolay merupakan salah satu jenis seni pertunjukan teater tradisi yang berkembang di Desa Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Di Kabupaten Tangerang terdapat 17 (tujuh belas) grup Topeng yang sejenis, tetapi yang masih diminati masyarakatnya hanya ada 3 (tiga) grup yaitu: Topeng Tolay (Grup Cipta Wargi) di Desa Sukabakti, Odah (Grup Sinar Muda) di Gintung, dan Saban (Grup Pusaka Sinar Baru) di Rajek. Pertunjukan Topeng Tolay terdiri dari: musik Dangdut, Kliningan, Jaipong, Tari Gawil, Lawak dan Drama.

The focus of this study is the management of performing art staging
Topeng Tolay, Tangerang at Rawa Bunga. This research is qualitative descriptive interpretive. The appropriate management of performing arts would support the development of the arts and artists. It will help organising performing arts to reach the goal effectively andefficiently. Staging and performing Topeng Tolay at Rawa Bunga was one of the efforts to develop traditional performing arts, entertaining people, and giving the traditional communities appreciation. Topeng tolay is one of the traditional theatrical performance from Sukabakti, Kecamatan Curug, Tangerang. There are 17 (seventeen) similar groups but only 3 (three) groups which are still preferred by the people : Topeng Tolay (Grup Cipta Wargi) at Sukabakti, Odah (Grup Sinar Muda) at Gintung, and Saban (Grup Pusaka Sinar Baru) at Rajek. Topeng Tolay performance consists of : Dangdut Music, Kliningan, Jaipong Dance, Gawil Dance, Comedy, and Drama."
2009
T26171
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Baroroh
"
ABSTRAK
Penelitian Unsur-unsur didaktis dilakukan terhadap majalah Bobo tahun 1995. Tujuannya adalah untuk (i) mendeskripsikan tokoh dan penokohan dongeng (ii) mendeskrip_sikan tema dan amanatnya (iii) mendeskripsikan unsur-unsur didaktis berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah mengumpulkan dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, membaca dongeng-dongeng tersebut, menentukan dongeng-dongeng yang akan dianalisis, dan mencari unsur didaktisnya berdasarkan analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanatnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif yakni melakukan analisis terhadap semua data terlebih dahulu, baru kemudian menarik kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis deskriptif yaitu menganalisis dongeng-dongeng yang sudah dipilih sebagai data melalui analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanat, dan kemudian memberi gambaran unsur-unsur didaktis yang diperoleh berdasarkan analisis di atas. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa unsur didaktis dalam dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, semuanya disampaikan melalui tokoh dan cerita itu sendiri.
"
1997
S10912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salim Djundam
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis serta menentukan tema_tema drama anak-anak yang diterbitkan pada kurun waktu tahun 1980-an. Sembilan belas naskah drama yang terhimpun dalam 9 buku drama menjadi sumber data dalam penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, sedangkan teknik analisis yang digunakan terhadap drama-drama ini adalah teknik deskriptif-kualitatif. Penelitian berhasil mengklasifikasikan tema-tema yang terdapat dalam 19 drama anak-anak menjadi 5 tema sentral. Di samping itu, kecenderungan-kecenderungan yang sama dalam penyajian tema juga dikemukakan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum, ke-19 drama anak-anak yang diteliti, disajikan dengan pertimbangan realitas dan imajinasi penikmatnya (anak-anak)."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S10911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>