Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jupri Kartono
"Infeksi nosokomial merupakan masalah serius yang dapat menjadi penyebab kematian secara langsung atau tidak langsung. Hal yang paling ringan yang dapat dirasakan dengan terjadinya infeksi nosokomial adalah menjadi panjangnya lama rawat inap, dengan demikian biaya perawatan yang harus dibayar oleh pasien juga menjadi lebih besar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial di Ruang instalasi rawat anak rumah sakit Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Metode penelitian dengan metode case control di rumah sakit dengan 26 pasien sebagai kasus dan 78 sebagai kontrol dari pasien yang dirawat kurun waktu juni 2008 sampai dengan mei 2009 dengan melihat data sekunder rekam medis pasien. Pengambilan data pada bulan mei sampai juni 2009. Analisis yang digunakan adalah dengan analisis univariat, bivariat dengan chi square, multivariat dengan regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menunjukkan pada 95% CI tidak ada pengaruh usia terhadap infeksi nosokomial (p=1,000), jenis kelamin terhadap infeksi nosokomial (p=0,256) dan status gizi terhadap infeksi nosokomial 0,710), faktor ekstrinsik yang berpengaruh terhadap infeksi nosokomial adalah lama tindakan invasif (p=0,001), penggunaan antibiotik (p=0,003) sedangkan tindakan invasif tidak berpengaruh (p=1,000). Faktor keperawatan yang berpengaruh terhadap infeksi nosokomial adalah faktor lama rawat (p=0,001) sedangkan kelas ruang rawat tidak berpengaruh dengan nilai p=0,507. Dari analisis multivariate menunjukkan faktor yang paling berpengaruh adalah penggunaan antibiotik (p=0,025, OR=5,23). Pencegahan infeksi nosokomial diharapkan dapat dilakukan dengan penerapan prinsip aseptik dan antiseptik selama prosedur tindakan invasif, pelaksanaan prinsip patient safety, penggunaan alat pelindung diri yang baik, dan juga dengan penggunaan antibiotik secara rasional. Kerjasama yang baik antara staf dari berbagai profesi yang terlibat dalam perawatan pasien sangat penting dalam program pengendalian infeksi.

Nosocomial Infection is a serious problem which can be a cause of death directly or indirectly. The most light that can be perceived with the occurrence of nosokomial infection is a long inpatient, so that treatment costs should be paid by the patient also becomes larger. Research aims to identify risk factors that influence the occurrence of nosocomial infection installation child care unit of Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung hospital.
The research method with the case control method in the hospital base with 26 patients as cases and 78 as the control of the patient treated period June 2008 to May 2009 with the secondary data view patient medical record. The data collection on May to June 2009. Analysis is used by the univariat analysis, bivariat with chi square, multivariat with multiple logistic regression.
Results of research shows at the 95% CI does not have the influence of age on the nosocomial infection (p = 1,000), gender on the nosocomial infection (p = 0,256) and nutritional status on the nosocomial infection (p=0,710), ekstrinsik factors that affect the infection is long nosokomial action invasif (p = 0.001), use of antibiotics (p = 0,003) while the action invasif no effect (p = 1,000). Nursing factors affecting infection is a factor nosokomial old treated (p = 0,001) while the class room is not treated with a value of p = 0,507. Multivariate analysis shows from the most influential factor is the use of antibiotics (p = 0,025, OR = 5,23). Prevention of nosocomial infection can be expected with the implementation of the principle of aseptic and antiseptic action during invasif procedure, implementation of patient safety principles, use of protective equipment ourselves well, and also with use the antibiotics rationally. The good cooperation between staff from all professions involved in patient care is very important in the infection control program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tirta Sari
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
WY 157 Sar N98G
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Yanti
"Anak mempunyai keterbatasan dalam mengekspresikan nyeri pascabedah yang dialaminya, sehingga pengelolaan nyeri pada anak kurang mendapat perhatian. Hipnoterapi telah dikembangkan menjadi terapi komplementer dan alternatif yang dapat mengurangi nyeri dengan memberdayakan alam bawah sadar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap perubahan skor nyeri pascabedah pada anak usia sekolah dengan menggunakan desain preeksperimen dengan rancangan one group pretest-postest. Besar sampel sebanyak 14 anak usia sekolah pascabedah yang dipilih dengan consecutive sampling, menggunakan uji statistik paired t test. Hasil penelitian menunjukkan hipnoterapi menurunkan skor nyeri sebesar 5,071 (p< 0,001, t=25,992, CI 95% 4,650-5,493). Hipnoterapi dapat direkomendasikan menjadi intervensi nonfarmakologi dalam menurunkan intensitas nyeri.

Children have limitation in expressing pain sensation, so pediatric pain management gets less attention. Hypnotherapy was developed to be a complementary and alternative therapy for reducing pain by empowering the subconscious. The purpose of this tdy was to determine the effect of hypnotherapy to the changes of operative pain score in school-aged children with preexperimental design with one group pretest-posttest design. Sample size of 14 post operative school-aged children were selected by consecuyive sampling technique. The results of paired t test analysis, hypnotherapy significantly decreased pain by 5,071 (p<0,001,t=25,992, CI 95%=4,650-5,493). Thus, hypnotherapy can be recommended as a non pharmacological intervention to reduce pain.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadevita Septika A.M.
"Teori Konservasi Levine merupakan model keperawatan praktis dengan menggunakan prinsip konservasi yang berfokus pada keseimbangan energi anak sakit kritis untuk kesehatan dan penyembuhan. Keseimbangan energi ini dapat diperoleh dari asupan nutrisi yang adekuat. Hal ini ditemui pada lima kasus kelolaan yang dibahas dalam karya ilmiah akhir ini, dan ditemukan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan. Menurut teori Konservasi, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dapat diatasi dengan menggunakan prinsip konservasi energi, integritas sruktural, personal dan sosial, yakni pemberian nutrisi secara adekuat, sehingga dapat mengimbangi kebutuhan energi yang didapat dengan yang diperlukan tubuh. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kemajuan kesehatan setiap kasus berbeda, tergantung pada kondisi penyakit anak, yang ditandai dengan pindah ke ruang rawat lain atau meninggal dunia.

Levine Conservation Theory is a practice nursing model with conservation principles that focused in critical ill child energy balancing for health and healing. Energy balancing is got from the adequate intake nutrition. It was found in five cases that discused in this Final Assignment, with the problem was nutrition imbalance less than body requirement. According to Conservation theory, nutrition imbalance less than body requirement could be solved by implementing principles of energy conservation, structural conservation, personal conservation dan social conservation, that gave adequate nutrition so could make the balance of energy supply and demand. Result of the evaluation showed that the health progress in the cases was different, depend on child disease condition, that marked with moved to the other ward and death.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan teori Model Konservasi pada bayi dengan kebutuhan asuhan perkembangan. Bayi berat lahir rendah (BBLR) membutuhkan adaptasi yang luar biasa agar dapat mempertahankan kelansungan hidupnya, oleh sebab itu dibutuhkan perawatan NICU. Namun ternyata dampak dari perawatan NICU yang lama mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan disabilitas pada BBLR kedepannya. Oleh sebab itu intervensi dini harus sudah diberikan sejak awal bayi mulai dirawat melalui asuhan perkembangan. Asuhan perkembangan adalah segala upaya yang dilakukan dalam rangka memberikan dukungan fisik, psiko dan sosial kepada bayi berat lahir rendah dengan cara memodifikasi lingkungan agar dapat mempromosikan pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu intervensi dini yang dapat memperbaiki kekurangan stimulasi yang membangun untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan adalah stimulasi taktil kinestetik yang dilakukan oleh ibu.

This scientific final assignment is intended to describe the application of the theory of Conservation Model in infants with developmental care needs. Low birth weight infants needs a great effort to adapt and survive, therefore need neonatal intensive care unit (NICU). But it turns out the impac to fthe old NICU care resulting in high morbidity and disability. Therefore,early intervention should have been given since the beginning of the baby was admitted through developmental care. Developmental care is all the efforts made in order to facilitate and support the physical, social and psycho of low birth weight infant through modifications to the environment to be able to promote the growth and development of low birth weight infant. One of the early intervention that can correct the lack of stimulation to promote growth and development is a tactile kinestetic stimulation by the mother.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Yumni
"Respon psikologis pada ibu bersalin diantaranya adalah kecemasan yang disebabkan adanya nyeri selama persalinan. Respon tersebut merupakan stressor yang mempengaruhi aktifitas uterus dan dapat mengakibatkan persalinan berlangsung lama. Kecemasan dan nyeri pada ibu bersalin membutuhkan dukungan dari suami selama persalinan untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap lama kala I, kecemasan dan nyeri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post test only. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi sejurnlah 62 responden yang terdiri dari 42 responden sebagai kelompok perlakuan dan 20 responden sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah protokol intervensi pendampingan suami, lembar observasi pendampingan suami, format wawancara, partograf, kuesioner kecemasan, skala nyeri berdasarkan visual analogue scale. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat yaitu independent sample t rest. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna lama kala I, kecemasan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p lama kala I= 0,002, p kecemasan = 0,000 pada a = 5%). Karena kedua kelompok sampel setara, maka perbedaan ini dianggap sebagai pengaruh intervensi yang diberikan, sedangkan untuk nyeri tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p 0,180, a = 5%), namun sec-am kl nis, adanya pendampingan suami selama persalinan dapat menurunkan nyeri, terbukti pada kelompok perlakuan nilai nyeri 6 dan kelompok kontrol nilai nyeri 6,6. Hal itu menunjukkan bahwa pendampingan suami berpengaruh terhadap lama kala I, kecemasan dan bermanfaat menurunkan nyeri.

Psychological respond of the laboring woman is anxiety which cause by pain during the delivery process. That respond could be a stressor to the client and her fetus where it could influence to the uterine activity and cause prolong labor. The anxiety and pain on the woman in laboring might need spouse support in order to provide safe and comfort feeling to the client. The goal of this study is to identify the influence of husband existence the woman in laboring on the 1st stage of delivery process on the safe and comfort of the client. This quantitative research using quasi experiment using post test only method. The sample is chosen based on the inclusive criteria with the number of respondents were 62 participants, 42 as the treatment group and 20 as a control group. The instrument that have been used is the husband attendance intervention protocol, husband attendance observation form, interview guidance form, parto-graph, anxiety questioner, and visual analogue pain scale. The data analyze process used univariate and bivariate with independent sample t test. The result of this study shows the significant different on the length on 1st stage of delivery process and the anxiety of the client between intervention and control groups (with p=0,002 on length of 1st stage, p0,000 on anxiety with a=5%). Because the result were equal on the intervention and control group, therefore the different result was assumed as the influenced of the intervention group, where for pain aspect there was no significant different between intervention and control group (p=-0,150, c t=5%). Instead, on the clinical appearance shows that the husband attendance during the 1st stage of delivery process could minimize the pain on the client with pain scale score were 6 where on the control group the pain scale sore were 6,6. The conclusion of this study shows that the husband attendance could give significant influence on the length of the 1st stage of delivery process, and could minimize the anxiety and pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetti Solehati
"sehingga menimbulkan kecemasan. Penyebab ini tidak dapat dihilangkan, namun sensasi nyeri dan kecemasan dapat dikurangi dengan manajemen nyeri dan kecemasan baik secara farmakologi dan atau nonfarmakologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tehnik Benson relaksasi terhadap intensitas nyeri dan kecemasan klien post seksio sesarea. Desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test.
Penelitian dilakukan di RS Cibabat Cimahi sebagai kelompok intervensi dan RS Sartika Asih Bandung sebagai kelompok kontrol. Sampel pada masing- masing kelompok adalah 30 ibu post seksio sesarea dengan quota sampling berdasarkan kriteria. Tehnik Benson relaksasi merupakan penggabungan antara relaksasi dengan suatu faktor keyakinan filosofis atau agama yang dianut. Fokus dari relaksasi ini pada ungkapan tertentu yang memiliki makna menenangkan bagi klien itu sendiri, diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah. Benson relaksasi ini diberikan selama 4 hari tiap 12 jam dalam 10 menit. Intensitas nyeri (menggunakan skala VAS) dan kecemasan(menggunakan modifikasi skala HARS-Zung) diukur sebelum dan setelah intervensi selama 4 hari post seksio sesarea.
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata nyeri sebelum intervensi pada kelompok kontrol adalah 4,43 cm menurun menjadi 3,51 cm, sedangkan pada kelompok intervensi 4,97 cm menurun menjadi 2,63 cm. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa rata-rata kecemasan sebelum intervensi pada kelompok kontrol adalah 15,98 menurun menjadi 15,29, sedangkan pada kelompok intervensi 16,47 menurun 14,57 menjadi. Penelitian ini menemukan perbedaan yang bermakna penurunan rata-rata intensitas nyeri dan kecemasan sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok kontrol dan intervensi, juga antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p= 0.00).
Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan agar institusi pelayanan kesehatan terutama bagian maternitas dapat menggunakan tehnik Benson relaksasi sebagai salah satu standar operasional prosedur managemen nyeri nonfarmakologi pada ibu post seksio sesarea.

Client with post cesarean section is suffered of pain due to operative trauma and after pain. Anxiety is also appear among them. The cause of pain can not be eliminated. However, the sensation of the pain and anxiety state can be reduced by pain and anxiety management. The pain and anxiety management is not only pharmacological remedy but also non pharmacological treatment. The aim of the study is to identify the effect of Benson Relaxation technique on pain intensity and anxiety among client with post cesarean section. Design of the study is quasi experiment with pre and post test design.
The study was conducted at Cibabat hospital Cimahi as intervention group and Sartika Asih hospital as control group. The sample of each group is 30 of postcesarean section women with quota sampling based on criterion. The Benson relaxation technique is mix between relaxation and faith philosophical factor or religion. The focus of this relaxation is at certain world that has a meaning in order to make it calm for the client. This technique is saying several times with regular rhythm of surrender feeling. The Benson relaxation was given along 4 days every 12 hours for 10 minutes. The visual analog scale (VAS) is used to measure the pain intensity and HARS-Zung modification is used to measure the anxiety. Those instruments were applied before and after intervention along 4 days postcesarean section.
The result of the study showed that the mean of pain before intervention at control group was 4,43 cm. It was decreased to 3,51 cm. Meanwhile, the intervention group was 4,97 cm. It was decreased to 2,63 cm. In the study also found that the mean of anxiety before intervention at control group was 15,98. it was decreased to 15,29, but at intervention group was 16,47. It was decreased to 14,57. The study found the significant comparing of pain intensity and anxiety state before and after intervention at control and intervention group (p = 0,000). Thus, the Benson relaxation can reduce the pain intensity and anxiety state among client with cesarean section.
The researcher recommend for health services institution especially maternity department can use the Benson relaxation technique as a standard operational procedure of non pharmacological pain management among client with post cesarean section.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Suryani
"Perbaikan kesehatan ibu dan bayi menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Perbaikan tersebut diarahkan kepada kesehatan fisik dan psikologis. Masalah psikologis ibu postpartum primipara diantaranya kejadian postpartum blues yang merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan ibu secara tidak langsung. Dari hasil penelitian sebelumnya kejadian postpartum blues sangat tinggi sekitar 75% - 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi musik dalam mencegah postpartum blues pada ibu postpartum primipara. Penelitian ini menggunakan desain Quasi experiment, pretest-postest dengan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberi terapi musik instrumental yakni musik klasik tipe Mozart: Eine Kleine Nachtmusik dengan frekuensi 20-40 cps hertz lamanya 15-20 menit, dilakukan 2 kali sehari yakni pukul 8.00 dan pukul 14.00 selama 3 hari. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum primipara yang dirawat di ruang kebidanan RSCM Jakarta Pusat, dengan jumlah masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi 18 orang.
Hasil uji regresi logistik dan regresi linear ganda membuktikan ada pengaruh terapi musik terhadap pencegahan postpartum blues. Pada ibu yang diberi terapi musik terjadi penurunan skor kejadian postpartum blues sebesar 1,80. Ibu yang tidak diberi terapi musik memiliki peluang untuk mengalami postpartum blues sebesar 5,60 kali dibanding dengan ibu yang diberi terapi musik.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian terapi musik sangat efektif dalam pencegahan postpartum blues. Sebagai rekomendasi hasil studi ini perlu diberikan terapi musik bagi semua ibu postpartum sebagai salah satu intervensi terapi relaksasi di pelayanan kesehatan yakni rumah sakit, puskesmas maupun klinik betsalin
Rehabilitative the mother and baby health becomes priority to health development at Indonesian. The rehabilitative implementation was concern to physical health and psychological. The psychological problem of mothers postpartum primipara there are the postpartum blues evidence which becomes a factor indirectly contribute to mother health. The research result before the postpartum blues evidence very high almost 75%-80%.
This research purposed to know music therapy effectiveness in prevents postpartum blues on postpartum prim Para?s mother. This research utilize quasi experiment's design, pretest - posttest with control group and intervention group. Intervention group listened to instrumental music which is Mozart classical music type: Eine Kleine Nachtmusik with frequency 20-40 cps hertz?s in 15-20 minutes duration, sounding off in 2 times a day, on 8.00 WIB a.m and on 14.00 WIB p.m along 3 days. The sample in this observational is postpartum primipara's mother which was nursed at midwifery room RSCM Jakarta Pusat, with total each controls group and intervention group are 18 person.
The tests result of logistics regression and double linear regression prove there are available influence music therapy to postpartum blues? prevention. On mother which sounding off musical therapy decreased postpartum blues evidence score as 1, 80. Meanwhile mother that doesn't listened to musical therapy have opportunity to get postpartum blues evidence as 5, 60 times against mother was sounding off by music therapies.
The research conclusion is the implementation of listened in musical therapy so effective in postpartum blues? prevention. This result study recommendate it is needs to sound off musical therapy to all post partum?s mother as intervention relaxation therapy at health service center such as hospital, puskesmas and also the maternity clinic.
"
Depok: Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Hidayati
"Kemampuan ibu dalam melaksanakan perannya didukung oleh berbagai faktor diantaranya kedekatan ibu dan bayinya. Pemisahan antara ibu dan bayi segera setelah lahir dapat mempengaruhi hubungan ibu dan bayi selanjutnya.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain quasi eksperimen yang bertujuan untuk menguji pengaruh perilaku yang memfasilitasi bonding attachment terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya pada masa awal postpartum di Rumab Sakit Amelia Pare Kediri. Populasi penelitian lni adalah 108 orang selama bulan April- Mei 2006. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 responden yang memenuhl kriteria inklusi dengan teknik quota sampling. Untuk menguji homogenitas antara kelompok control dengan kelompok intervensi digunakan uji Chi Square, dengan hasil karakteristik kedua responden homogen.
Hasil panelitian menunjukkan babwa pengaruh perlakuan yang memfasilitasi bonding attachment terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya pada masa awal pastpartum didapatkan p = 0,000 yang berarti mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal ini juga dapat dilihat dari perhedaan yang cukup besar antara nilai mean pada kelompok kontrol dan intervensi, yaitu masing-masing 34,40 dan 62,00.
Mengingat karakteristik pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi sudah homogen, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan perawat yang memfasilitasi terjadinya bonding attachment berpengaruh terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya pada masa awal postpartum. Untuk itu perlu adanya kebijakan dari rumah sakit untuk menerapkan standar pelayanan yang berlandaskan family centered care yang memfasilitasi interaksi ibu-bayi serta merupakannya metode rawat gabung secara totalis, yang memberi kesempatan ibu dan keluarga untuk menimba ilmu dari perilaku perawat baik dalam perawatan ibu maupun bayinya.

Mother's capability implement mother's role supported by various factor among other's maternal - infant propinquity. Separated mother with her babyafter birth immediately, can influence relationship mother- baby furthermore.
This research is a Quasi Experiment Design which quota to examine the influence treatment which facilitated bonding attachment toward adolescent mother in taking care of her baby at beginning of postpartum in Amelia Pare Kediri Hospital. Population in this research are 108 people from April until May 2006. Amount of samples in this research are 90 respondents who have an inclusion criteria by quota sampling. To examine homogeneity between control group and intetvention group are used Chi Square test with result both of respondent characteristics are homogeneous.
Result of this research indicate that the influence treatment which facilitated bonding attachment toward adolescent mother in taking care of her baby at beginning of postpartum are p = 0,000. It means that they have different significantly. This case can be showed from difference mean value in control group and intervention group, each group are 34.40 and 62,00. Considering characteristic of control group and intervention group have homogeneous, so it can be concluded that nurse act which facilitated bonding attachment influenced toward mother's self confidence in taking care of her baby at beginning postpartum. Because of that, it need a policy in hospital to apply the service standard which have base to family centered care which facilitated of maternal- infant interaction and applying a combination care method totally, giving an opportunity for mother and family to study knowledge of nurse act for mother and her baby's care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warsiti
"Mempunyai anak merupakan suatu bagian dari siklus kehidupan perempuan yang secara natural terjadi. Infertilitas adalah keadaan yang menyimpang dari apa yang seharusnya terjadi dan dianggap sebagai suatu ancaman terhadap kehidupan perempuan. Suatu studi kualitatif fenomenologi telah dilakukan untuk menggali berbagai pengalaman berupa stres dan koping, termasuk kebutuhan yang diinginkan dan makna pengalaman hidup perempuan dengan infertilitas. Partisipan dipilih dengan kriteria tertentu berdasarkan teori, atau berdasarkan konstruk operasional penelitian sebelumnya (theorybased/operational construct sampling). Delapan partisipan yaitu perempuan dengan masalah infertilitas yang tinggal di daerah Yogyakarta telah berpartisipasi pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam sebanyak dua kali yang dilengkapi dengan catatan lapangan. Wawancara direkam kemudian dibuat transkip wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengalaman hidup dengan infertilitas adalah tidak menyenangkan, ketegangan terjadi baik bersumber dari diri sendiri yang berupa harapan mempunyai anak yang belum tercapai maupun faktor eksternal karena tuntutan dari mertua, orang tua dan juga orang lain. Cara atau upaya yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah bervariasi, baik upaya yang berfokus masalah maupun berfokus emosi. Untuk mengatasi masalahnya, mereka membutuhkan dukungan sosial dari suami, keluarga, teman maupun dari tenaga kesehatan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa pemberi pelayanan kesehatan perlu lebih memahami keadaan psikologis dan kebutuhan akan dukungan sosial pada perempuan dengan infertilitas dan perlunya dibentuk support group di tatanan pelayanan kesehatan untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi perempuan dengan masalah infertilitas.

To have a child is part of the live cycle of the women that happen naturally. Infertility could be seen as deviation that could happen in some woman where threat their live because of this condition. The goal of this qualitative study using phenomenology approach is to explore the live experience on stress and coping mechanism, included wanted requirement and meaning life experience on women with infertility. The participant is chosen with criteria on theory based or operational construct sampling. Eight participants joined with this study and data were collected by deep interview twice to each participant. The interview is recorded and transcribes and analyzed. The result of this study shows that the live experience of the infertility woman were inconvenience and tense feeling not only caused by internal expectation to have a child but also external expectation from the parents, parents in law, and the people surrounding them. Various way and effort that they have done in order to solve their problem focused on their personal and emotion focused coping. To solve their problem they need support from their husband, family, friends or the health workers. The result of this study provides implication that the health workers are expected to be more empathy to the psychological condition and the need of support to the infertility woman and the demand of support group on the health care setting to help and solve the problem which is faced by the infertility woman."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>