Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melati
"Lingkungan pekerjaan memberikan pengalaman dan informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan wanita tentang pemeriksaan pap smear. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan wanita menikah yang bekerja dan tidak bekerja tentang pemeriksaan pap smear. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional dengan quota sampling dengan jumlah sampel 96 wanita menikah bekerja dan 96 wanita menikah tidak bekerja di Kelurahan Grogol, Depok.
Hasil analisis univariat menunjukkan persentase wanita menikah bekerja yang berpengetahuan baik tentang definisi (27,1%), tujuan dan manfaat (33,3%), kriteria (9,4%), prosedur (15,6%), dan jadwal pemeriksaan (9,4%). Persentase pengetahuan wanita menikah tidak bekerja yang berpengetahuan baik tentang definisi (18,8%), tujuan dan manfaat (29,2%), kriteria (11,5%), prosedur (15,6%), dan jadwal pemeriksaan (2,1%). Berdasarkan hasil tersebut, penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan pap smear perlu ditingkatkan dan dievaluasi agar pencegahan kanker serviks dapat lebih efektif.

Work environment give experience and information that can affect women's knowledge about Pap smears. This quantitative research with descriptive design aims to describe the working and not working married women's kwowledge about Pap smear. This research used proportional and quota sampling technique which the sample were 96 working married women and 96 not working married women in Kelurahan Grogol, Depok.
The results of univariate analysis showed the percentage of working married women who have good knowledge about the definition (27,1%), the purpose and benefits (33,3%), criteria (9,4%), procedures (15,6%), and the schedule (9,4%). The percentage of not working married women who have good knowledge about the definition (18,8%), the purpose and benefits (29,2%), criteria (11,5%), procedures (15,6%), and the schedule (2,1%). Based on these results, health education about Pap smear needs to be improved and evaluated for the prevention of cervical cancer can be more effective.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43362
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Enok Mamah Siti Murtasimah
"Tanpa dipengaruhi pengalaman sebelumnya, primigravida sering mengalami kebingungan dan kecemasan dalam melalui adaptasi kehamilan dan memilih penolong persalinan. Penolong persalinan memegang peranan penting dalam membantu primigravida menjaga kehamilan dan persalinan yang aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik penolong persalinan yang dipilih primigravida. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif sederhana. Sebanyak 47 kuesioner disebarkan. Hampir seluruh primigravida telah memilih tenaga kesehatan (bidan dan dokter kandungan) sebagai penolong persalinan namun tidak ada primigravida yang memilih perawat maternitas. Masih ditemukan primigravida yang memilih dukun beranak. Usia penolong persalinan tidak menjadi alasan primigravida memilih penolongnya. Pengalaman dan jenis kelamin perempuan menjadi faktor utama dalam memilih penolong persalinan. Tempat praktik pribadi penolong persalinan menjadi pilihan primigravida. Serta pelayanan yang memuaskan menjadi pilihan dari karakteristik sikap penolong persalinan. Kualitas pelayanan penolong persalinan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan rasa aman pada primigravida.

Regardless of previous experience, primigravid often experience confusion and anxiety through pregnancy adaptation and choosing labor helper. Labor helper play an important role to help primigravid to maintain maternal and labor safety. The purpose of this study was to identify the characteristics of labor helper selected by primigravid. This study used simple descriptive approach. As many as 47 questionnaires were distributed. Almost all primigravida had chosen health workers (midwives and obstetricians) as a labor helper. However, there is no primigvida who choose maternal health nurse. There are some primigavida who were still choosing witchdoctor. The age of labor helper didn't bother promigavid in choosing their helper. Experience and female gender were major factors in choosing labor helper. The practice place of helpers and satisfy service became primigravid options. Labor helper service quality need to be improved to provide more secure feeling among primigravid.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42785
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Mulyana
"Pengaruh hormon mengaktifkan kelenjar sebasea saat remaja, dan meningkatkan kelembaban genitalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja awal tentang kesehatan organ reproduksi wanita dan perilaku vulva hygiene. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana. Sampel penelitian mencakup 108 siswi kelas tujuh dan delapan, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas pengetahuan remaja cukup (62,0%) dan perilaku vulva hygiene baik (51,9%). Informasi mempengaruhi pengetahuan, yang menentukan perilaku. Peneliti menyarankan pemberian informasi kesehatan reproduksi oleh peer group secara berkala, mahasiswa keperawatan juga perlu mempelajari keterampilan menyampaikan materi kesehatan reproduksi bagi remaja secara efektif.

Hormonal changes activate sebacea glands and increase genitalia moisture. The study aimed to find the knowledge level of female reproductive health and vulva hygiene behaviour in early female adolescents. The method of this research was quantitative descriptive. The data were collected from 108 female students in seventh and eighth grade by simple random sampling. Result showed that most respondents had sufficient knowledge (62,0%) and good vulva hygiene behaviour (51,9%). Information influence knowledge, that determine human behaviour. Researcher suggested that delivering information about reproductive health by peer group should be done regularly, nursing students also need to learn communication skill in deliver reproductive health materials for adolescents effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvana
"Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada mulut rahim dimana pembelahan sel menjadi tidak terkendali dan akan membentuk suatu massa jaringan yang patologis. Di Indonesia, prevalensinya cenderung meningkat mencapai 11,78% dan menempati peringkat kedua setelah kanker payudara. Penelitian dengan desain deskriptif sederhana ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswi S1 Reguler di salah satu Fakultas Universitas di Depok terhadap pencegahan kanker serviks. Metode yang digunakan adalah metode accidental sampling pada 100 orang responden mahasiswi dengan rentang usia 17-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswi tergolong rendah dan perilaku pencegahan kanker serviks tergolong negatif. Penelitian ini memberikan gambaran kepada institusi pendidikan keperawatan, untuk mensosialisasikan kanker serviks dan pencegahannya.

Cervical cancer is the growth of abnormal cells on the cervix where the fission of
cells become uncontrolled and will shape a mass of pathological tissue. In Indonesia, the prevalence is likely increase reached 11,78% and took the second rank after breast cancer.This research with simple descriptive desain aimed to know the description of undergraduate student?s knowledge level and behaviour of preventing cervical cancer in one of Faculty University in Depok to prevent cervical cancer. The method used a accidental sampling method to 100 respondents from Psychology students of University of Indonesia with range of age 17-25 years old. The results showed that the knowledge level of students classified as low and behaviour of preventing cervical cancer classified as negative. This study provides an overview to the nursing education institution, to socialize cervical cancer and its prevention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43591
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Noviatiningsih
"Menopause merupakan periode saat berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut akibat penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone. Penurunan kadar hormon tersebut menimbulkan gejala yang seringkali menyebabkan keluhan bagi perempuan pada masa menopause. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran keluhan kesehatan ibu rumah tangga pada masa menopause di Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan sampel sebanyak 117 ibu rumah tangga berusia 40-65 tahun yang dipilih secara quota sampling. Hasil menunjukkan bahwa 56% ibu rumah tangga mengalami keluhan kesehatan yang tinggi, sedangkan 44% lainnya mengalami keluhan kesehatan yang rendah. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan tentang menopause sebagai pendidikan kesehatan bagi ibu rumah tangga yang mengalami keluhan kesehatan pada masa menopause.

Menopause is a period when menstruation stops for twelve consecutive months due to the decline of the production of estrogen and progesterone. This decline can generate symptoms that repeatedly cause problems for women in their menopause period. In response to this phenomenon, this research was conducted to get a picture of what health problems are experienced by housewives in Pisangan Timur village, Pulogadung subdistrict, East Jakarta in their menopause period. A descriptive survey was used and 117 housewives between the ages of forty to sixty five years old living in the area were selected as the respondants based on quota sampling technique. The findings demonstrate that 56% of the respondants experience high problems, whereas 44% of them experience low problems. The research, therefore, suggests that seminar on menopause as a health education for housewives who suffer from health problems in their menopause period is important."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, In Siska
"Besarnya manfaat ASI ternyata tidak menjadi faktor pendukung berhasilnya program pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Ini terjadi karena ada faktor biologi berupa keluhan selama menyusui dan faktor psikososial berupa breastfeeding self-efficacy yang memengaruhinya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan keluhan ibu menyusui dengan tingkat breastfeeding self-efficacy. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan sampel ibu multigravida di Puskesmas Beji dan Sukmajaya Depok dengan 96 responden, dipilih dengan teknik kuota sampling dan menggunakan Breastfeeding Self-efficacy Scale - Short Form (BSES-SF) versi bahasa Indonesia untuk mengukur tingkat keyakinan diri ibu dalam menyusui. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan yang bermakna antara keluhan menyusui dengan tingkat self-efficacy ibu. Edukasi dan konseling mengenai breastfeeding self-efficacy dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan program ASI eksklusif.

The benefit of breastfeeding were not a supporting factor to success exclusive breastfeeding’s program in Indonesia. These were because biological factors such as difficulties breastfeeding and psychosocial factors such as breastfeeding self-efficacy that influence it. This study wanted to examine the correlation between difficulties breastfeeding with breastfeeding self-efficacy levels. The design study was descriptive correlative with cross-sectional. The sample were the multigravida mothers in Sukmajaya and Beji Depok Health Center with 96 respondents that was selected by quota sampling technique. This study instrument used The Breastfeeding Self-efficacy Scale - Short Form (BSES-SF) in Indonesian version to measure the level of breastfeeding self-efficacy. Result showed a significant correlation between difficulties breastfeeding with breastfeeding self-efficacy levels. Education and counseling in breastfeeding self-efficacy are needed to improve the success of exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiwayu Imano Fadhli
"Pada umumnya primigravida belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang proses serta prosedur persalinan. Dalam keadaan sehat primigravida dapat melahirkan pervaginam, namun akibat ketidaktahuan tentang proses serta prosedur persalinan, primigravida menjadi takut untuk melahirkan pervaginam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang proses serta prosedur persalinan dan motivasi untuk melahirkan pervaginam. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan 96 responden yang diambil melalui teknik quota sampling baik yang ditemui di Puskesmas maupun di rumah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62,5% ibu primigravida memiliki pengetahuan tinggi tentang proses serta prosedur persalinan. Sebanyak 51% ibu primigravida memiliki motivasi yang tinggi untuk melahirkan pervaginam. Mayoritas primigravida memiliki pengetahuan tinggi tentang proses serta prosedur persalinan dan motivasi tinggi melahirkan pervaginam. Sosialisasi tentang proses dan prosedur persalinan serta motivasi dari tenaga kesehatan untuk melahirkan pervaginam dapat mengurangi angka kelahiran melalui operasi sesar dan kematian ibu dan bayi.

Generally primigravida do no thave enough knowledge about process and procedure of labor. In ahealthy state primigravida can give birth vaginally, but due to ignorance about the process and procedure of labor, primigravida be afraid to give birth vaginally. This study aims to describe the knowledge of primigravida about the process and procedure of labor and motivation to give birth vaginally. This studyis cross-sectional with 96 respondents were taken through aquota sampling technique is encountered either in the health center or at home.
The results showed that 62.5% primigravida has a high knowledge about the process and procedure of labor. A total of 51% primigravida highly motivated to give birth vaginally. The majority primgravida have high knowledge about the process and procedure of labor and motivate to giving birth vaginally. Socialization of labor processes and procedures and motivation from health workers to recommended primigravida to give birth vaginally, so that it can reduce the number of births by caesarean section and maternal and infant mortality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Hamidah
"Intensi menyusui sangat berkaitan erat dengan tingkat kesiapan ibu untuk menyusui dan pengetahuan ibu tentang menyusui, hal ini sejalan dengan teori planned behaviour. Cakupan ASI eksklusif di Indonesia terutama Jawa Barat masih sangat minim, hal itu disebabkan oleh banyaknya ibu yang bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan antara pengetahuan dan kesiapan menyusui dengan intensi menyusui. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan jumlah sample 31 ibu hamil dan bekerja di Kelurahan Tugu. Teknik pengambilan data menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian ini adalah kusioner data demografi, kuesioner pengetahuan menyusui, kuesioner kesiapan menyusui dan intensi menyusui.
Hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan intensi menyusui (p=0,045), dan hubungan yang bermakna antara kesiapan menyusui dengan intensi menyusui (p=0,022). Rekomendasi penelitian ini adalah peningkatan program edukasi mengenai ASI eksklusif untuk peningkatan intensi menyusui agar terjadi peningkatan cakupan ASI eksklusif.

Breastfeeding intention is associated with mother?s knowledge and readiness of breastfeeding, which si in line with the theory of planned behavior. Scope of exclusive breastfeeding in Indonesia, especially in West Java is still very low, caused by number of working mothers. This study aimed to identified correlation between mother?s knowledge and readiness of breastfeeding and breastfeeding intention . With cross-sectional study, sample (n=31) of pregnant and working mothers successfully completed the questionnaire. consecutive sampling was used as data collection techniques. The instrument included demographic data, questionnaire about knowledge of breastfeeding and breastfeeding intentions.
Chi-square test results showed a significant correlation between level of knowledge and mother?s intention to breastfeed (p=0,045), and a significant association between mother?s readiness to breastfeeding and intention to breastfeed (p=0,002). Therefore, it?s important to increase the exclusive breastfeeding education program to increase breastfeeding intention, so there will be an enhancement in coverage of exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S62678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Farhana
"Periode antenatal adalah periode yang ditandai dengan adanya perubahan anatomi, fisiologi, dan psikososial pada ibu hamil. Berbagai perubahan tersebut menyebabkan terjadinya keluhan tertentu terutama saat memasuki trimester ketiga kehamilan. Salah satu keluhan yang sering terjadi pada saat trimester tiga kehamilan adalah masalah tidur. Masalah tidur terjadi karena adanya ketidaknyamanan akibat perubahan yang terjadi pada ibu hamil saat memasuki trimester tiga. Apabila masalah tidur terus menerus terjadi, maka kualitas tidur ibu hamil menjadi buruk dan menyebabkan terjadinya gangguan tidur. Intervensi yang perlu diterapkan untuk mengatasi dampak negative dari masalah tidur yaitu meningkatkan kualitas tidur melalui gerakan yoga antenatal. Karya tulis ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis asuhan keperawatan pada ibu antenatal trimester tiga yang mengalami masalah tidur dengan masalah keperawatan yaitu gangguan rasa nyaman dengan penerapan gerakan yoga antenatal. Karya tulis ini menggunakan metode case study pada salah satu ibu hamil yang memasuki trimester tiga kehamilan. Hasil evaluasi dari penerapan gerakan yoga antenatal adalah meningkatkanya kualitas tidur klien sehingga mampu meningkatkan kenyamanan klien selama proses kehamilan. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan penerapan gerakan yoga antenatal pada ibu hamil trimester tiga dengan masalah tidur.

The antenatal period is a period marked by anatomical, physiological, and psychosocial changes in pregnant women. These changes cause certain complaints, especially when entering the third trimester of pregnancy. One of the most common complaints during the third trimester of pregnancy is sleep problems. Sleep problems occur because of discomfort due to changes that occur in pregnant women when entering the third trimester. If sleep problems continue to occur, then the quality of sleep of pregnant women becomes poor and causes sleep disturbances. Interventions that need to be applied to overcome the negative impact of sleep problems are improving sleep quality through antenatal yoga practice. This paper aims to analyze nursing care for third trimester antenatal mothers who experience sleep problems with nursing problems, namely discomfort with the application of antenatal yoga poses. This paper uses a case study method on a pregnant woman entering the third trimester of pregnancy. The results of the evaluation of the application of antenatal yoga practice is to improve the quality of the client's sleep so as to increase the client's comfort during the pregnancy process. Therefore, this paper recommends the application of antenatal yoga poses for pregnant women in the third trimester with sleep problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia, translator
"ABSTRAK
Kepuasan pengalaman persalinan merupakan harapan bagi ibu bersalin, namun hal tersebut tidak selalu menjadi kenyataan dikarenakan terdapat beberapa ibu yang mengalami ketidakpuasan pengalaman persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan pengalaman persalinan pada Ibu multipara yang dilakukan episiotomi dan tidak dilakukan episiotomi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan desain studi komparatif dan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dengan jumlah besar sampel yang digunakan yaitu 107 ibu postpartum. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner The Statisfaction with Childbirth Experience (SWCBE) versi Bahasa Indonesia. Analisis univariat kepuasan pengalaman persalinan menggunakan nilai mean. Analisis bivariat menggunakan uji T-Independen. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value < 0,05 yang menandakan adanya perbedaan yang signifikan rata-rata kepuasan pengalaman persalinan pada ibu multipara yang dilakukan episiotomi dan tidak dilakukan episiotomi. Hasil penelitian ini menguatkan bahwa tindakan episiotomi cukup dilakukan jika terdapat indikasi yang kuat untuk dilakukannya. Jika hal tersebut dilakukan pada saat yang tidak tepat nantinya berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan sebagai salah satu penyumbang ketidakpuasan pengalaman persalinan. Maka dari itu, perlu adanya pengajaran kesiapan persalinan bagi ibu bersalin sejak masa kehamilan, sehingga ibu merasa siap dengan persalinannya dan memberikan pengalaman yang positif bagi setiap ibu bersalin dimasa mendatang.

ABSTRACT
A satisfaction of childbirth experience is a hope for mothers giving birth. In fact, it cannot be happened easily as they wished for because there are some mothers who dissatisfaction in childbirth experience. This research aims to determine the differences about satisfaction of childbirth experience in multiparous mother that had been done with and without episiotomy. This descriptive research is using comparative study and sample technique using non probability sampling with total sample of 107 postpartum mother. Data collection has been done by using Indonesian version of The Satisfaction with Childbirth Experience (SWCBE). Univariate analysis of childbirth experience satisfaction is using mean score. Bivariate analysis using independent t-test. The result showed p value < 0,05 which indicates there was a significant differences in the average level of satisfaction of the experience of childbirth in multiparous mothers who had an episiotomy and who did not do an episiotomy. The results of this study reinforce that episiotomy is enough if there are strong indications to do. If this is done at the wrong time, it will have a negative impact on maternal health and as a contributor to dissatisfaction with the childbirth experience. Therefore, there is a need to teach the readiness of childbirth experience for mothers during pregnancy, that mothers feel ready with childbirth and provide a positive experience for every maternity mother in the future."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>