Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
Raina Rehan
"Media sebagai elemen sentral saat ini masih banyak menampilkan gambaran-gambaran atau peran gender yang seksis, tidak terkecuali dalam Webtoon (Komik Digital). Penggambaran gender yang digambarkan secara seksis dalam Webtoon terdiri dari berbagai bentuk, salah satunya penggambaran karakter damsel in distress. Melalui penggambaran ini para penikmat atau audience secara halus diberikan penggambaran-penggambaran terkait peran gender yang berkecenderungan merugikan perempuan. Tidak hanya itu penggambaran karakter damsel in distress juga memperlihatkan nilai-nilai yang mendukung dominasi laki-laki. Hal ini seperti yang tampak dalam Webtoon Eggnoid. Pada dasarnya penggambaran karakter damsel in distress dalam Webtoon Eggnoid memperlihatkan bagaimana perempuan digambarkan melalui stereotip negatif dengan penggambaran perempuan sebagai makhluk yang lemah, rentan, dan tidak berdaya yang pada akhirnya diselamatkan oleh munculnya karakter laki- laki. Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perempuan digambarkan dalam media, khususnya Webtoon dan melalui penggunaan metode analisi isi (content analysis) dan penggunaan teori feminis radikal maka dalam penelitian ini ditemukan bahwa penggambaran karakter damsel in distress berhubungan dengan penggambaran stereotipikal yang ada dalam media dan berkaitan dengan pelanggengan dan penerimaan penindasan terhadap perempuan. Penggambaran karakter damsel in distress dapat dikatakan sebagai bentuk seksisme terhadap perempuan yang ada dalam media.
The media as a central element today still displays sexist images or gender roles, including Webtoons (Digital Comics). The depiction of gender that is sexist in Webtoon consists of various forms, one of which is the depiction of the character damsel in distress. Through this depiction, the connoisseurs or audience are subtly given depictions regarding gender roles that tend to harm women. Not only that, the depiction of the character damsel in distress also shows values that support male dominance. This is as seen in the Webtoon Eggnoid. Basically the depiction of the character damsel in distress in the Webtoon Eggnoid shows how women are portrayed through negative stereotypes by depicting women as weak, vulnerable and helpless creatures who are ultimately saved by the appearance of male characters. This study aims to see how women are portrayed in the media, especially Webtoons and through the use of content analysis methods and the use of radical feminist theory, in this study it was found that the depiction of the character damsel in distress is related to the stereotypical depiction in the media and related to with the perpetuation and acceptance of the oppression of women. So that the depiction of the character damsel in distress can be said to be a form of sexism towards women in the media."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Laras Adinda Nabila
"Perempuan yang menjadi penyintas kekerasan dalam pacaran (KDP) yang dipaksa melakukan aborsi tidak aman oleh pasangan atau mantan pasangannya mengalami berbagai lapisan viktimisasi dalam hidupnya atau viktimisasi berlapis. KDP, kekerasan reproduksi, kehamilan tidak diinginkan (KTD), dan pemaksaan aborsi sebagai lapisan viktimisasi dalam ranah domestik. Lapisan viktimisasi selanjutnya yaitu viktimisasi dalam ranah lingkungan sekitar (stigma, diskriminasi, victim blaming) atas KDP dan KTD (di luar nikah) terhadap penyintas perempuan. Penelitian ini menjabarkan mengenai pengalaman viktimisasi berlapis 3 (tiga) perempuan penyintas KDP yang dipaksa aborsi secara tidak aman dengan metode kualitatif feminist narrative analysis. Dengan teori feminis radikal dan perspektif viktimologi feminis, dapat membantu menganalisis pengalaman viktimisasi berlapis penyintas perempuan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sistem patriarki merupakan akar dari terjadinya viktimisasi berlapis terhadap perempuan penyintas KDP yang dipaksa aborsi oleh pasangan/mantan pasangan. Salah satu lapisan viktimisasi yaitu kekerasan domestik merupakan bentuk dari kekerasan berbasis gender (KBG) yang melanggengkan subordinasi terhadap perempuan. Meskipun perempuan ter-opresi atas viktimisasi yang dialami, perempuan tetap melakukan perlawanan (resistensi) sebagai bentuk penolakan dominasi laki-laki.
Women who become survivors of intimate partner violence (IPV) are coerced into unsafe abortions by their partners or ex-partners experience various layers of victimization in their lives, known as multiple victimization. IPV, reproductive violence, unwanted pregnancy (UP), and forced abortion constitute layers of victimization within the domestic realm. Another layer of victimization involves the surrounding environment (stigma, discrimination, victim blaming) towards survivors of IPV and UP (outside of marriage). This research outlines the experiences of three women survivors of IPV who were forced into unsafe abortions using qualitative feminist narrative analysis. Employing radical feminist theory and a feminist victimology perspective helps analyze the layered victimization experiences of women survivors. The findings of this study reveal that the patriarchal system is the root cause of layered victimization against women survivors of IPV who are forced into abortion by their partners/ex-partners. One layer of victimization, domestic violence, is a form of gender-based violence (GBV) that perpetuates the subordination of women. Despite being oppressed by the victimization they experience, women continue to resist as a form of rejecting male dominance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Tabitha Chris Mahadewi
"Non-consensual image sharing pada dasarnya adalah penyebaran gambar atau video intim milik seseorang tanpa persetujuan orang tersebut. Dalam kasus ini, non-consensual image sharing dianggap sebagai suatu kejahatan yang bersifat gender, dimana kejahatan ini diklasifikasikan sebagai KBGO yang menimpa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman viktimisasi perempuan yang mengalami nonconsensual image sharing. Data yang didapatkan dari penelitian ini dikumpulkan melalui metode kualitatif atau wawancara tidak terstruktur kepada narasumber. Narasumber pada penelitian ini adalah AZ, KH, dan AK. Metode wawancara tidak terstruktur bersama ketiga narasumber ini digunakan untuk menggali lebih lanjut bagaimana pengalaman mereka saat mengalami non-consensual image sharing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan ini mengalami viktimisasi yang beragam. Fenomena ini dilihat oleh teori feminis radikal sebagai suatu bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan, serta kepemilikan modern terhadap perempuan. Para narasumber juga mengalami dampak akibat non-consensual image sharing yang mereka terima yang dibahas juga dalam penelitian ini.
Non-consensual image sharing pada dasarnya adalah penyebaran gambar atau video intim milik seseorang tanpa persetujuan orang tersebut. Dalam kasus ini, non-consensual image sharing dianggap sebagai suatu kejahatan yang bersifat gender, dimana kejahatan ini diklasifikasikan sebagai KBGO yang menimpa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman viktimisasi perempuan yang mengalami nonconsensual image sharing. Data yang didapatkan dari penelitian ini dikumpulkan melalui metode kualitatif atau wawancara tidak terstruktur kepada narasumber. Narasumber pada penelitian ini adalah AZ, KH, dan AK. Metode wawancara tidak terstruktur bersama ketiga narasumber ini digunakan untuk menggali lebih lanjut bagaimana pengalaman mereka saat mengalami non-consensual image sharing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan ini mengalami viktimisasi yang beragam. Fenomena ini dilihat oleh teori feminis radikal sebagai suatu bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan, serta kepemilikan modern terhadap perempuan. Para narasumber juga mengalami dampak akibat non-consensual image sharing yang mereka terima yang dibahas juga dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arin Anggita Alma Dei
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana bentuk dominasi hegemoni maskulinitas di Indonesia serta bagaimana hegemoni maskulinitas tersebut memengaruhi sikap normalisasi kekerasan yang dilakukan oleh anak laki-laki, secara khusus Novel Dear Nathan. Dengan metode kualitatif, penelitian ini berusaha melihat bagaimana pesan dan penggambaran yang dilakukan oleh penulis novel mengenai maskulinitas yang digambarkan pada setiap tokohnya. Teori yang digunakan adalah kriminologi budaya dan feminis radikal. Teori kriminologi budaya digunakan dalam menjelaskan bagaimana pesan kekerasan disampaikan dalam novel fiksi dapat memengaruhi perilaku pembacanya. Sementara itu, teori feminis radikal digunakan dalam menganalisis pesan, berupa hegemoni maskulinitas yang merupakan akar dari adanya normalisasi kekerasan oleh laki-laki. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa setiap karakter pada tokoh Dear Nathan mendukung hegemoni maskulinitas sehingga melakukan normalisasi kekerasan yang dilakukan oleh anak laki-laki. Namun, di sisi lain tokoh-tokoh tersebut hadir dengan suatu pemahaman yang dimiliki oleh penulis novel, dimana pembaca tidak hanya sebagai agen yang menerima pesan saja namun juga mendukung pesan tersebut. Dengan demikian, novel Dear Nathan ini tidak hanya sebagai instrumen dalam melanggengkan hegemoni maskulinitas, namun juga sebagai bukti adanya dominasi hegemoni maskulinitas di Indonesia.
This thesis discusses how the hegemonic form of masculinity dominates in Indonesia and how this hegemonic masculinity influences the normalization of violence perpetrated by boys, specifically in the Novel Dear Nathan. Using a qualitative method, this research tries to see how the messages and depictions carried out by the novelist regarding masculinity are depicted in each character. The theories used are cultural criminology and radical feminists. The theory of cultural criminology is used to explain how messages of violence conveyed in fiction novels can affect the behavior of their readers. Meanwhile, radical feminist theory is used in analyzing messages in the form of hegemonic masculinity which is the root of the normalization of violence perpetrated by boys. The results of this study illustrate that each character in the character Dear Nathan supports hegemonic masculinity so that it normalizes violence perpetrated by boys. However, these characters come with an understanding that is owned by the author of the novel, which it turns out that the readers are not only an agent who receives the message but also supports the message, so that it can be said that the novel Dear Nathan is not only an instrument in perpetuating hegemonic masculinity but also as evidence of the dominance of hegemonic masculinity in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Qinthara Nafisah Azzahra
"Keterdesakan ekonomi telah menjadi faktor utama yang mendorong perempuan Indonesia untuk bekerja sebagai seorang pekerja rumah tangga migran di Malaysia. Selama proses migrasi, perempuan pekerja rumah tangga migran rentan menghadapi terjadinya pelanggaran hak seperti eksploitasi dan kekerasan. Eksploitasi dan kekerasan terhadap perempuan pekerja rumah tangga migran merupakan fenomena global yang terus berulang. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan realitas forced labour yang dialami oleh perempuan pekerja rumah tangga migran Indonesia di Malaysia. Dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif, penulis menemukan bahwa perempuan pekerja rumah tangga migran mengalami viktimisasi akibat dari situasi forced labour yang dihadapi selama bekerja. Forced labour dilihat sebagai bentuk kekerasan terhadap perempuan pekerja rumah tangga migran karena telah merugikan perempuan melalui dampak fisik, psikis, ekonomi, maupun sosial. Kekerasan ini telah memaksa perempuan untuk terus bertahan dalam kondisi buruk tanpa adanya pilihan untuk keluar. Teori feminis Marxist digunakan untuk menjelaskan bagaimana kapitalisme dan patriarki telah mempengaruhi penindasan terhadap perempuan pekerja rumah tangga migran. Kapitalisme terus mengedepankan eksploitasi tenaga kerja perempuan untuk memperoleh keuntungan dan menciptakan perbedaan kelas dalam masyarakat, sementara patriarki meminggirkan posisi perempuan.
Economic desperation has been a major factor driving Indonesian women to work as migrant domestic workers in Malaysia. During the migration process, women migrant domestic workers are vulnerable to rights violations such as exploitation and violence. Exploitation and violence against women migrant domestic workers is a recurring global phenomenon. This paper aims to describe the reality of forced labour experienced by Indonesian women migrant domestic workers in Malaysia. Using a qualitative content analysis method, the author found that women migrant domestic workers experience victimization as a result of the forced labour situation faced during their work. Forced labour is seen as a form of violence against women migrant domestic workers because it has harmed women through physical, psychological, economic, and social impacts. This violence has forced women to continue to endure bad conditions without the option to leave. Marxist feminist theory is used to explain how capitalism and patriarchy have influenced the oppression of women migrant domestic workers. Capitalism continues to prioritize the exploitation of women's labor for profit and creates class differences in society, while patriarchy marginalizes the position of women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Regina Vidya Trias Novita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan payudara pada ibu post partum dengan kompres kol dan RPS (reverse pressure softening) yang disebut Paket "Bunda Ceria". Desain penelitian ini quasi experiment pre dan post test, menggunakan quota sampling dengan 68 responden. Penelitian dibantu 2 kolektor data dari setiap rumah sakit. Validitas dan reliabilitas pengumpul data telah melakukan interreter reliability diperoleh uji kappa yang signifikan. Data dianalisa menggunakan independent sampel t-test dan chi square. Pada kelompok intervensi dan kontrol dilakukan intervensi selama 3 hari mengukur skala nyeri dan pembengkakan payudara dengan Humenick & Hill scale, hasil ada perbedaan yang signifikan skala nyeri dan pembengkakan setelah intervensi (p value 0.000; α 0.05). Evaluasi 7 hari menilai produksi ASI, hasil tidak ada perbedaan produksi ASI pada kedua kelompok (p value 0.32). Intervensi Paket "Bunda Ceria" lebih efektif menurunkan nyeri daripada intervensi rumah sakit (p value 0.000; α 0.05).
This study aims to reduce pain and swelling of the breast with cabbage compresses way and RPS (reverse pressure softening) called the package "Mother Cheers". The study design using a quasi experiment pre post test using a quota sampling by 68 respondents. The research was aided by 2 collectors data from each hospital. Validity and reliability of data collectors have done interreter reliability and obtained a significant kappa test. Data were analyzed using independent sample t-test and chi square. In the intervention group and the control intervention for 3 days is a scale measuring pain and swelling of the breast using Humenick & Hill scale. The result was there are significant differences on a scale of pain and swelling after intervention (p value 0000; α 0.05). Evaluation 7 days later to assess milk production there was no difference in milk production both of groups (p value 0:32). Intervention Packages "Mother Cheers" can reduce pain of the breast, than hospital (p value 0.000; α 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Verren Marcelia Suwandi
"Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman tiga transpuan dalam lingkungan Gereja Protestan di tiga gereja berbeda, yaitu Gereja Y, Gereja Z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana identitas gender para transpuan ini dipersepsikan, diakui, dan dihadapi dalam konteks religius yang seringkali patriarkis dan heteronormatif. Metode yang digunakan adalah Narrative analysis dimana penelitian ini menganalisis secara mendalam terhadap isi dan bentuk kisah yang disampaikan oleh transpuan dan pendeta. Hasil temuan data penelitian ini bahwa pendeta dan gereja X, Y, dan Z memiliki perlakuan berbeda-beda terhadap transpuan. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk memberikan dukungan dan ruang bagi transpuan dalam gereja, norma-norma heteronormatif dan patriarkal tetap menjadi hambatan utama yang perlu diatasi
This study explores the experiences of three transgender women within Protestant Church environments in three different churches, namely Church Y, Church Z. The purpose of this research is to analyze how the gender identities of these transgender women are perceived, recognized, and addressed within a religious context that is often patriarchal and heteronormative. The method used is narrative analysis, where this research deeply examines the content and form of stories conveyed by the transgender women and the pastors. The findings indicate that pastors and churches X, Y, and Z have varying approaches towards transgender women. Overall, the research shows that although there are efforts to provide support and space for transgender women within the church, heteronormative and patriarchal norms remain the main obstacles that need to be overcome."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amanda Zahrameisya
"Tugas Karya Akhir ini membahas terkait viktimisasi dari fenomena kejahatan pornografi deepfake non-konsensual yang melibatkan seorang perempuan yang bekerja dalam industri hiburan, yaitu aktris bernama Nina (nama samaran). Data dalam TKA ini diperoleh menggunakan data dari pemberitaan kasus aktris Nina di media melalui portal berita online, dan laporan oleh lembaga, seperti Komnas Perempuan, LBH APIK Jakarta, OHCHR, dan SAFEnet, dan hasil penelitian oleh perusahaan cybersecurity, seperti Deeptrace dan Home Security Heroes. Tujuan dari TKA ini adalah untuk memahami terkait bentuk-bentuk viktimisasi yang dialami oleh aktris Nina sebagai korban dari pembuatan dan penyebaran pornografi deepfake non-konsensual. Dengan menggunakan perspektif feminisme radikal, hasil analisis menunjukan bahwa aktris Nina merupakan korban kekerasan berbasis gender online (KBGO), lebih spesifiknya merupakan korban non-consensual intimate image (NCII) atau penyebaran konten intim tanpa persetujuan. Ditemukan pula bahwa Nina juga mengalami beberapa bentuk viktimisasi yang muncul dari viktimisasi pertamanya, seperti objektifikasi dan eksploitasi seksual, viktimisasi berganda oleh media, dan reviktimisasi.
This thesis discusses the victimization of the phenomenon of non-consensual deepfake pornography involving a woman who’s working in the entertainment industry, namely an actress named Nina (pseudonym). The data in this thesis obtained using data from news coverage of the actress Nina's case in the media through online news portals, and reports by institutions, such as Komnas Perempuan, LBH APIK Jakarta, OHCHR, and SAFEnet, and research results by cybersecurity companies, such as Deeptrace and Home Security Heroes. The purpose of this thesis is to understands the forms of victimization experienced by actress Nina as a victim of the creation and distribution of non-consensual deepfake pornography. By using radical feminist perspective, the results of the analysis show that actress Nina is a victim of online gender-based violence (KBGO), more specifically a victim of non-consensual intimate image (NCII) or the distribution of intimate content without consent. It was also found that Nina also experienced several forms of victimization that emerged from her first victimization, such as sexual objectification and exploitation, multiple victimization by the media, and re-victimization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nahdalina
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2589
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Raden Hendra Ariyapijati
"Faktor luar yang mempengaruhi struktur perkerasan jalan adalah volume dan beban lalulintas serta lingkungan (temperatur, cuaca). Kerusakan jalan yang utama berupa deformasi permanen dan fatigue. Peningkatan mutu aspal dilakukan memodifikasi aspal dengan additive. Untuk mendapatkan aspal modifikasi dengan nilai PG (performance grade) bervariasi dilakukan dengan penambahan additive (crumb rubber dan aspal buton) pada aspal dasar. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi reologi mekanistik aspal, menyelidiki modulus resilien bahan perkerasan, menyelidiki karakterisik deformasi permanen dan fatigue berdasarkan kajian temperatur dan reologi mekanistik aspal dan pengembangan model fatigue Monismith. Perubahan Performance Prade (PG) aspal modifikasi dibentuk dari hasil uji dynamic shear reometer yang menunjukkan kinerja mekanistik aspal dan indikasi deformasi permanen dan fatigue. Modulus kompleks (G)* dengan perubahan temperatur telah memberikan gambaran sifat viskoelastis aspal dan berindikasi pada campuran aspal agregat. Kenaikan nilai modulus kompleks (G)* berpengaruh terhadap nilai Modulus Resilien (MR). Deformasi permanen pada perkerasan aspal terjadi pada temperatur tinggi. Campuran aspal modifikasi yang terbaik yaitu campuran aspal dengan PG 68-24, dengan alur yang terjadi paling kecil dengan laju deformasi 0,05 mm/menit dan stabilitas dinamis 840 lintasan/mm. Pengembangan model deformasi pada penelitian ini merupakan pengembangan dari model Vesys. Pengembangan model Monismith dengan pendekatan temperatur kritis performance grade dari reologi mekanistik aspal modifikasi telah dihasilkan dari penelitian ini.
External factors that affect the structure of the road pavement are the volume and load of traffic and the environment (temperature, weather). The main road damage is permanent deformation and fatigue. Asphalt quality improvement has been carried out by modifying asphalt with additives. To get modified asphalt with varying PG (performance grade) values, it is done by adding crumb rubber and buton asphalt to the base asphalt. This study aims to identify the mechanistic rheology of asphalt, investigate the pavement resilient modulus, investigate the characteristics of permanent deformation and fatigue based on the study of temperature and mechanistic rheology of asphalt and the development of the Monismith fatigue model. Changes in Performance Grade (PG) of modified asphalt were formed from the results of dynamic shear rheometer test which showed the mechanistic performance of asphalt and indicated permanent deformation and fatigue. The complex modulus (G)* with temperature change has given an overview of the viscoelastic properties of asphalt. The increase in the value of complex modulus (G)* affects the value of the Resilience Modulus (MR). Permanent deformation of asphalt pavement occurs at high temperatures. The best modified asphalt mixture is asphalt mixture with PG 68-24, with the smallest grooves with a deformation rate of 0.05 mm/minute and dynamic stability of 840 tracks/mm. The development of the deformation model in this study is the development of the Vesys model. The development of the Monismith model with a performance grade critical temperature approach of modified asphalt mechanistic rheology has resulted from this research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library