Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Hiras
"Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin tajam mengharuskan setiap perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengelola usahanya. Salah satu Sara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ini adalah melalui peningkatan mutu yang dapat dilakukan melalui penerapan GKM di perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah hubungan dan pengaruh yang terjadi antara pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen terhadap hasil aktivitas GKM di PT. Indo Bharat Rayon. Di samping itu juga mengkaji hubungan dan kontribusi antara variabel babas dengan variabel terikat dengan analisis regresi berganda.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pelatihan, motivasi kerja, komitmen manajemen, dan hasil aktivitas GKM adalah melalui penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang dari 923 anggota GKM yang merupakan populasi dalam penelian ini.
Dari hasil analisis korelasi dan regresi berganda dengan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS ) versi 7.5 for windows, penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara masing-masing variabel pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen, terhadap variabel hasil aktivitas GKM. Kedua, secara bersama-sama pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen mempunyai hubungan dan pengaruh yang positif terhadap basil aktivitas GKM, dengan koefisien korelasi R = 0,603 dan persamaan regresi Y = 6,405 + 0,262 X1 + 0,181 X2 + 0,620 X3. Ketiga, berdasarkan hasil analisis regresi dengan metode stepwise menunjukkan bahwa variabel komitmen manajemen lebih dominan pengaruhnya terhadap hasil aktivitas GKM dibandingkan dengan variabel pelatihan dan motivasi kerja. Dilihat dari nilai R2 change, variabel komitmen manjemen memberi kontribusi sebesar 28,6% terhadap hasil aktivitas GKM, variabel pelatihan memberi kontribusi 5% dan motivasi kerja memberi kontribusi sebesar 2,8%.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas GKM di PT. Indo Bharat Rayon dipengaruhi oleh variabel pelatihan, motivasi kerja dan komitmen manajemen. Sehingga penulis memberi saran agar pelatihan, motivasi kerja, dan komitmen manajemen untuk ditingkatkan agar hasil aktivitas GKM di perusahaan ini semakin meningkat."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmansyah
"Dalam rangka menyongsong era globalisasi yang penuh tantangan, di
butuhkan sumber daya manusia yang berkualitas baik. Unluk memenuhi tantangan tersebut, pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat membawa peserta didik ke arah manusia yang berkualitas tersebut. Namun demikian, prestasi belajar khususnya pada pelajaran matematika yang direfleksikan melalui Nilai Ebtanas Murni (NEM) pada tingkat SLTP akhir- akhir masih tergolong rendah. Hal ini nengindikasikan bahwa kemampuan matematika peserta didik di tingkat SLTP belum sesuai dengan harapan.
Fenomena di atas mendorong penulis melakukan studi tentang pengaruh latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan dan pengaruh sub-sub variabel latar belakang keluarga dan
karakteristik pribadi siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia.
Untuk rnencapai tujuan penelitian tersebut, pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan efektifitas sekolah pada tingkat siswa. Pendekatan ini merupakan konsep penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang ditinjau dari berbagai tingkat; sekolah, kelas, serta pada tingkat siswa. Pada penelitian ini penulis memberikan penekanan pada faktor-faktor pada tingkat siswa yaitu latar belakang keluarga dan karakteristik pribadi.
Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini dipergunakan metode
kepustakaan dan metode survey. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi Pearsons serta analisis regresi Iinier berganda dengan metode stepwise.
Temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh variabel latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. NEM matematika SD, motivasi belajar serta macam bacaan yang dimiliki merupakan prediktor atas prestasi belajar saat ini.
Dalam usaha meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, temuan penelitian ini kiranya dapat dijadikan masukan bagi para pengambil keputusan dalam kebijakan pendidikan. Sistem NEM perlu dipertahankan karena
mempunyai standar penilaian yang baik. Motivasi siswa perlu ditingkatkan melalu pengembangan bahan bacaan buku pelajaran. Jumlah bacaan perlu diperbanyak melalui penyediaan perpustakaan publik atau bantuan buku bagi kalangan bawah."
2001
T3137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"Latar belakang pemilihan judul tesis ini didasarkan pada kenyataan yaitu munculnya berbagai masalah di Biro Keuangan, diantaranya yaitu pegawai yang tidak taat pada jam kerja seperti datang terlambat atau pulang lebih awal, meninggalkan ruangan pada jam-jam kerja tanpa alasan yang jelas, lambat dalam menyelesaikan pekerjaan, sering tidak masuk kerja, lebih banyak mengobrol dengan sesama pegawai dari pada menyelesaikan pekerjaan. Dengan kata lain, masih terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap kedisiplinan, dan peraturan kepegawaian oleh para pegawai di lingkungan Biro Keuangan. Fenomena-fenomena tersebut sudah cukup untuk menggambarkan keadaan suatu organisasi pemerintahan yang tidak sehat, dan indikasi penyebabnya adalah proses kepemimpinan, rendahnya tingkat kepuasan kerja, dan buruknya lingkungan kerja. Hal ini dapat membawa dampak kepada rendahnya produktivitas pegawai.
Landasan teori yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini adalah teori organisasi dalam konteks pengembangan sumber daya manusia. Dikatakan oleh Simanjuntak ( 1985,41 ), dalam rangka peningkatan produktivitas kerja disuatu organisasi diperlukan pemimpin yang partisipatif dan kreatif. Disinilan peranan yang sangat penting seorang pemimpin dalam meningkatkan produktivitas pegawai. Disamping kepemimpinan yang mempunyai hubungan dengan produktivitas pegawai, terdapat pula faktor lain yang juga berhubungan dengan produktivitas pegawai yaitu kepuasan kerja, dan lingkungan kerja. Dengan demikian terdapat tiga faktor yang berhubungan dengan produktivitas pegawai.
Menurut Munandar ( 1985,51 ), bahwa kepuasan kerja adalah adanya interaksi antar tenaga kerja yang menghasilkan efek positif, sehingga timbul kepuasan kerja. Adanya kepuasan kerja tersebut dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Dengan demikian bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan dengan produktivitas pegawai. Faktor lain yang berhubungan dengan produktivitas pegawai adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan lingkungan manusia yang didalamnya para pegawai organisasi melakukan pekerjaan. Sagir ( 1985, 38 ), berpendapat bahwa lingkungan kerja yang baik dan nyaman dapat menciptakan produktivitas karyawan yang lebih tinggi dari pada bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak menyenangkan. Dengan demikian terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan produktivitas pegawai.
Selanjutnya pengertian produktivitas adalah keluaran, dirumuskan sebagai ratio darn apa yang dihasilkan terhadap keseluruhan masukan. Dengan kata lain, produktivitas merupakan ukuran dari kemampuan ( baik individu, kelompok, mapun organisasi ) untuk menghasilkan sesuatu produk! jasa dalam kondisi dan situasi tertentu, demikian pendapat Sagir ( 1985,50 ).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan jumlah populasi di Biro Keuangan sebanyak 78 orang. Pengambilan data responden dilakukan dengan menggunakan tehnik sensus, berstrata, dan proporsional. Sedangkan prosedur pengumpulan data dengan menggunakan instrumen kuesioner, survey dan wawancara. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja dengan produktivitas pegawai baik secara sendiri-sendiri mapun secara bersama-sama.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa : (1 ). Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja dengan produktivitas pegawai, yang berarti meningkatnya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai. (2 ). Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja secara bersama-sama dengan produktivitas pegawai, yang berarti meningkatnya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja secara bersamasama akan meningkatkan produktivitas pegawai.
Disamping itu dari hasil Crosstab variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja terhadap jabatan, golongan, pendidikan dan usia pegawai dapat diketahui persepsi pegawai tentang : (1 ). Kepemimpinan, semakin tinggi jabatan, golongan, pendidikan, dan usia pegawai maka persepsi tentang kepemimpinan semakin baik. (2 ). Kepuasan kerja, semakin tinggi jabatan, golongan, pendidikan, dan usia pegawai maka persepsi tentang kepuasan kerja semakin baik. ( 3 ). Lingkungan kerja, semakin tinggi jabatan, golongan, pendidikan, dan usia pegawai maka persepsi tentang lingkungan kerja semakin baik.
Atas dasar hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah hendaknya pimpinan dalam mengusulkan pegawai untuk promosi jabatan dilakukan secara obyektif dan transparan, usul kenaikan pangkatl golongan pegawai agar dilaksanakan tepat waktu, pimpinan dapat merangsang pegawai untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baik melalui pendidikan formal maupun informal, serta pimpinan juga perlu memperhatikan kelompok usia pegawai.

Background Election of this thesis title is relied on fact that is appearance various problem of in Monetary Bureau, among others that is officer which do not meekly at work like coming lose timing or go home earlier, leaving room at office hours without reason of clear, tardy in finishing work, often do not enter activity, more chatting with officer humanity from at finishing work. Equally, still happened collision to discipline, and regulation of officer by all officer in monetary Bureau environment. The Phenomenon have last for depicting situation and indisposed governance organization, and its cause indication is leadership process, low of mount satisfaction of activity, and environmental obsolesce of activity. This matter can bring impact to lowering of officer productivity.
Basis for theory which is utilized in writing of this thesis is organizational theory in human resource development context. Told by Simanjuntak ( 1985,41 ), in order to make-up of work productivity a[n organization needed by creative and participative leader. Here very important role a leader in improving officer productivity. From other side leadership having relation with officer productivity, there are also other factor which is also relate to officer productivity that is satisfaction of activity, and activity environment. Thereby there are three factor related to officer productivity.
According To Munandar ( 1985,51 ), that satisfaction work is the existence of interaction between labor yielding positive effect, so that arise satisfaction of activity. Existence of satisfaction of the activity can influence labour productivity. Thereby that satisfaction of activity has relation with officer productivity, other related Factor with officer productivity is activity environment. Environmental of activity represent human being environment which in it all organizational officer conduct work. Sagir ( 1985,38 ), having a notion that balmy and good activity environment can create higher level employees productivity from at working inconvenience in the working environment Thereby there are relation between environment work with officer productivity.
Hereinafter congeniality of productivity is output, formulated as ratio from what yielded to overall of input. Equally, productivity represent size measure from ability (good of individual, group, and also organization) to yield something product/ service in a condition and certain situation, that way Sagir opinion ( 1985,50 ).
Used by Research method is descriptive method of qualitative - quantitative with amount of population in Monetary Bureau counted 78 people. Intake of Data responder conducted by using is techniques of census have, strata, and proportional. While data collecting procedure by using questioner instrument, interview and survey. This research is meant to know relation between leadership, satisfaction of activity, and environment work with officer productivity either through by self and also by together.
From result of research can know that (1). There are [relation/link] which are positive and significant between leadership, satisfaction of activity, and environment work with officer productivity, meaning the increasing of leadership, satisfaction of activity, and activity environment will improve officer productivity (2 ). There are relation which are positive and significant between leadership, satisfaction of activity, and environment work by together with officer productivity, meaning the increasing of leadership, satisfaction of activity, and environment work by together will improve officer productivity.
Beside that from result of Cross tab leadership variable, satisfaction of activity, and environment work to position, faction, officer age and education can know by officer perception about (1). Leadership, position excelsior, faction, education, and officer age hence perception about leadership progressively goodness (2 ). Satisfaction of activity, position excelsior, faction, education, and officer age hence perception about satisfaction work progressively goodness (3). Activity environment, position excelsior, faction, education, and officer age hence perception about environment work progressively goodness.
On the basis of result of the research, hence writer suggestion able to submit is head shall in proposing officer for the promotion of position conducted objectively and is transparent, promotion suggestion, officer faction so that executed on schedule, head can stimulate officer to increase ability and knowledge either through informal and also formal education, and also head also require to pay attention officer age group.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prahastuti
"Pemerintah pada tahun 1983 melakukan reformasi perpajakan, satu perubahan yang mendasar adalah diberikannya kepercayaan yang besar kepada Wajib Pajak. Hal ini ditandai dengan perubahan sistem pemungutan pajak dari official assessment system menjadi self assessment system. Dengan self assessment system tugas fiskus juga berubah dari pihak yang menentukan jumlah pajak terutang menjadi pihak yang memberikan pelayanan dan pengawasan.
Salah satu hal yang penting demi terlaksananya self assessment system adalah adanya kesadaran dari Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya. Untuk itu pihak fiskus harus melakukan penyuluhan baik untuk memasyarakatkan peraturan perundang-undangan maupun untuk mengetahui tingkat kepatuhan dari. Wajib Pajak dengan melakukan pemeriksaan.
Penyuluhan yang telah dilakukan oleh Pusat Penyuluhan Pajak Direktorat Jenderal Pajak, dilaksanakan dengan berbagai cara, antara lain melalui seminar, penataran, lokakarya, sarasehan, semiloka, pendidikan dan latihan, dan lain lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi pelaksanaan penyuluhan pajak yang telah dilakukan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Dalam tesis ini, analisis data dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menganalisis kepatuhan formal Wajib Pajak dalam melakukan pembayaran maupun pelaporan, dan dengan menganalisis kepatuhan material dengan melihat surat ketetapan pajak atas dasar hasil pemeriksaan yang kemudian dibandingkan dengan frekuensi penyuluhan yang telah dilakukan.
Berdasarkan data yang diperoleh, untuk kepatuhan formal dapat disimpulkan bahwa Wajib Pajak cukup patuh, hal ini dapat dilihat dari ketepatan pembayaran dan pelaporan, baik untuk pembayaran masa, pembayaran akhir tahun, SPT masa maupun SPT Tahunan.
Dalam hal kepatuhan material untuk tahun 1995 dan 1996 belum dapat dikatakan patuh, karena berdasarkan jumlah Wajib Pajak yang diperiksa, sebagian besar mendapatkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar. Khusus untuk tahun 1997 dari semua Wajib Pajak yang diperiksa mendapat Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan penyuluhan pajak meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak secara formal, yang dapat dilihat dari peningkatan dalam melakukan pembayaran maupun pelaporan, maupun secara material, yang dapat dilihat dari penurunan jumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang diterbitkan sebagai hasil pemeriksaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setyanto
"Secara umum ada anggapan bahwa krisis moneter yang bermula dari depresiasi rupiah yang tajam akan menghancurkan sistem perbankan, melalui exposure valuta asing, suku bunga tinggi dan tidak bergeraknya sektor riil. Penelitian ini mencoba melihat mengenai dampak krisis moneter terhadap dunia perbankan. Namun karena krisis moneter aspeknya terlalu luas dan relatif sulit dikuantifisir, maka untuk menyederhanakan penelitian, dicoba melalui perbandingan rata-rata kinerja salah satu bank swasta nasional devisa, yakni PT. Bank Kesawan baik sebelum maupun sesudah krisis moneter.
Dengan keterbatasan data yang ada (1994-98), rata-rata kinerja PT. Bank Kesawan berdasar model EAGLES bila dilakukan pengujian secara statistik (uji t) menunjukkan bahwa, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja (total) sebelum dan sesudah krisis moneter. Atau dengan perkataan lain, krisis moneter tidak berpengaruh terhadap kinerja PT. Bank Kesawan. Perbedaan yang signifikan hanya terjadi secara parsial pada indikator kinerja yang berkaitan dengan modal, seperti CAR ( Capital Adequacy Ratio) dan RMI ( Ratio Modal Inti ).
Penyebab dari masih tangguhnya PT. Bank Kesawan dalam menghadapi krisis diduga akibat oleh faktor : (I) adanya tambahan setoran modal dari pemilik/pemegang saham (2) adanya kebijakan uang ketat yang menjadikan pasar suku bunga tinggi, sehingga bank dapat menyiasati sebagai sarana penempatan dana yang relatif aman pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Interbank Call Money (3) peningkatan perolehan dari aktivitas fee based income dari hasil transaksi devisalvaluta asing mampu mengkompensir tipisnya net interest margin dari kegiatan perkreditan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surini Santoso
"Hubungan gaya kepemimpinan kepala dengan kinerja instruktur latihan kerja di BLK Malang. Gaya kepetnimpinan (leadership Style) adalah merupakan pola perilaku yang dilakukan oleh pemimpin (dalam hal ini kepala BLK) dalam upaya mempengaruhi perilaku (memodifikasi perilaku) bawahannya (dalam hal ini instruktur). Beberapa masalah yang hendak diteliti dirumuskan sebagai berikut: (1). setiap kepala BLK melakukan suatu macam gaya kepemimpinan yang bervariasi tergantung pada yang dipimpinnya, dimana dapat dikenali melalui pola perilaku tugas dan pola perilaku tenggang rasa, dan (2). tingkat kinerja instruktur BLK berbeda-beda satu sama lainnya.
Sesuai dengan masalah penelitian sebagaimana yang telah dirumuskan, beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1).mengetahui apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala BLK dengan kinerja instruktur, dan (2). mengentahui apakah ada perbedaan efektivitas, antara gaya kepemimpinan laissez faire, gaya kepemimpinan partispatif, gaya kepernimpinan demokratis, dan gaya kepemimpinan otokratis terhadap kinerja instruktur.
Hasil penelitian ini sangat berguna: (1). sebagai masukan kepada kepala BLK, khususnya kepala BLK di Malang dalam upaya meningkatkan kinerja instruktur melalui aplikasi gaya kepemimpinan, dan (2) sebagai masukan kepada pihak yang berwenang akan arti pentingnya semakin ditingkatkan pelaksanaan program in-service training bagi kepala BLK guna pernantapan fungsi kepemimpinan kepala BLK.
Atas dasar analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1). tinggi rendahnya kinerja instruktur di BLK Malang di pengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala BLK yang bersangkutan, dan (2). gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan demokratis lebih efektif daripada gaya kepernimpinan laissez faire dan gaya kepemimpinan otokratis dalam meningkatkan kinerja instruktur. Dalam arti bahwa gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan demokratis yang sama-sama efektif; sebaliknya gaya kepemimpinan laissez faire dan gaya kepemimpinan otokratis merupakan dua gaya kepemimpinan yang kurang efektif dalam meningkatkan kinerja instruktur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukaryono
"Pola Pemagangan mempunyai berbagai bentuk implementasi, antara lain Pusat pelatihan kerja sebagai penyelenggara pendidikan, industri sebagai tempat kerja. Penelitian ini mengamati Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di Ciputat, Tangerang. Pusat pendidikan dan Pelatihan teknisi (Pusdiklatek) berdiri tahun 1977, untuk bidang Mekanik Automotif, Listrik Automotif, dan Industri Mekanik.
Tujuan penelitian ini mengkaji Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di ciputat Tangerang dalam kaitannya dengan penyiapan teanaga kerja terampil dalam bidang kejuruan tehnik. Penelitian ini menggunakan metoda. kualitatif dengan model analisis interaktif dan peneliti sebagai instrumen utamanya. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan berpartisipasi, pelacakan fisik, dan studi dokumentasi. Selanjutnya data diklasifikasi dan ditelaah serta dibandingkan dengan referensi teori yang menjadi acuan peneliti.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia mempunyai program yang berorientasi praktek dan mengintegrasikan teori dengan pengalaman kerja di Industri. Pola Pemagangan mengikuti Duale Ausbildungs system yang dikembangkan di Jerman dengan isi kurikulum yang lebih menekankan praktek disamping teori sebagai penunjang dengan proporsi 70 % : 30 %. Kurikulum direncanakan dan dikelola sendiri dengan memperhatikan kebutuhan industri, khususnya industri automotif yang dikelola oleh PT. Star Motor Indonesia dan peserta didik diarahkan untuk menguasai bidang keahlian tertentu yang didasari pada keterampilan dan pengetahuan kelompok keahlian. Praktik terdiri atas modul-modul dan pelaksanaannyia dibagi perminggu, sehingga modul paling pendek adalah satu minggu.
Tahun pertama praktek di bengkel sekolah mempunyai porsi waktu yang lama, kemudian praktik di perusahaan, tahun kedua praktik di bengkel sekolah semakin berkurang dan praktik diindustri semakin banyak, dan tahun ketiga praktik di sekolah semakin kecil, dan praktik di industri porsi waktu semakin lama yaitu kurang lebih selama sepuluh bulan, pola ini mengacu pada sistem blok namun mengkombinasikan dengan kelompok pekerjaan atau jabatan.
Terdapat unsur-unsur yang saling terkait dalam pertyelenggaraan Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia. Pertama, keterkaitan antara sistem kurikulum dengan profil pekerjaanatau jabatan. Kedua, keterkaitan antara iklim dan suasana beiajar dengan iklim dan lingkungan kerja. Ketiga dalam penyelenggaraannya terdapat keterpaduan antara prinsip pendidikan dan prinsip pekerjaan, sehingga teori dan praktek yang diperoleh di sekolah dapat menunjang penerapan di lapangan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Poernomo
"Implementasi strategi akan menberikan hasil yang diharapkan jika organisasi bisnis yang melakukan mampu menciptakan keunggulan bersaing disemua sisi dan saling terkait, sebagaimana dikatakan Porter, mulai dari mendesain produk; membuat; memasarkan atau mendistribusikan; hingga pada faktor-faktor pendukungnya. Hal ini mengisyaratkan semua sumber daya organisasi harus berperan aktif di dalamnya, yang oleh Pearce disebut sebagai key internal factors, sedang dalam teori Grant dikenal dengan sebutan resource based strategy (strategi yang didasarkan pada sumber daya internal atau kapabilitas internal perusahaan).
Implementasi strategi inilah yang menjadi tema sentral penelitian. Penelitian ini bertolak dari realita bahwa semenjak diluncurkannya Pakto 1988, persaingan menperebutkan dana masyarakat makin bertambah ketat sehingga permasalahan yang hendak dicari jawabnya adalah bagaimana implementasi strategi bersaing BRI pasca pakto 1988 dalan pengerahan dana masyarakat serta implikasi yang ditimbulkan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan unit analisis PT. BRI. Informasi yang dibutuhkan sebagian besar bersifat kualitatif. Data kuantitatif yang ada hanya sebagai pendukung analisis. Teknik penggalian informasi nenggunakan wawancara mendalam pengamatan tidak terlibat dan studi pustaka.
Hasil penelitian nenunjukkan pada inplementasi kebijakan fungsional, pada aspek pemasaran. PT. BRI menerapkan strategi pertumbuhan dengan sub strategi konsentrasi, dengan variasinya penetrasi pasar; pengembangan produk; dan perluasan pasar. Di padu pula dengan nenerapkan strategi generik Porter, yaitu overall cost leadership (misal skala ekononi); differentiation (misal Simpedes dan Sinaskot); fokus (misal Simpedes), selain menerapkan kebijakan ALBA dalam menentukan harga produk.
Peningkatan kualitas tenaga peneliti dengan tugas belajar (dalam maupun luar negeri) agar mampu melakukan riset sendiri, baik nenyangkut produk maupun pelayanan merupakan sasaran penting untuk menumbuhkan keunggulan sumber daya manusia dari bagian penelitian dan pengembangan. Pengenbangan ini dilengkapi pula dengan adanya in house training di setiap kantor wilayah merupakan wujud lain dari bagian sumber daya manusia.
Pengkomputerisasian di semua kantor cabang dan unit, penggantian sistem kasir menjadi sister teler, pembentukkan all round teller system, customer service group adalah ditujukan pula untuk membangun keunggulan bersaing di bagian back office dan front office.
Demikian pula penyempurnaan struktur dengan membentuk RGH, Desk Retail Banking, RBH, UBH, HLO, UDO pada implementasi organisasional dan perekayasaan gaya kepempimpinan serta budaya organisasi yang mengacu pada nilai-nilai kedisiplinan dalan menjalankan tugasnya pada implementasi, kepemimpinan dimaksudkan pula kearah keunggulan bersaing.
Jelas, konsep value chain Porter dan resource based strategy Grant diupayakan diterapkan sebaik mungkin. Namun implikasi dari implementasi strategy bersaing yang dikembangkan oleh BRI masih terdapat beberapa kelemahan yang secara jangka panjang akan menghambat berjalannya rantai nilai tersebut, yaitu pada sistem insentif pengerahan dana; perluasan jaringan kantor cabang dan sistem pengembangan sumber daya manusia.
Walau demikian, dari beroperasinya rantai nilai yang ada saat ini kinerja (pangsa pasar) pengerahan dana PT. BRI menunjukkan hasil yang menggembirakan karena terjadi peningkatan di setiap tahunnya, yaitu tahun 1989:7,30 % ; tahun 1990 : 7,75 %; tahun 1991 : 7,54 %; dan tahun 1992 : 8,18 %."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Karsini
"Melalui uji rata-rata dua sampel (23 responder peneliti dan 30 responden non-peneliti) diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas kelompok sampel peneliti dan non-peneliti. Rata-rata produktivitas peneliti lebih besar dibandingkan dengan produktivitas non-peneliti.
Melalui uji chi square diperoleh hasil:
1 . Tidak ada kaitan yang signifikan antara produktivitas dengan perbedaan jabatan pegawai di Balitbang Depdagri,
2. Tidak ada kaitan yang signifikan antara tingkat penghasilan dengan produktivitas pegawai di Balitbang Depdagri, Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pegawai akan terus bekerja dengan tingkat penghasilan berapa pun, dan pegawai sadar bahwa disamping bekerja sebagai pegawai negeri mereka harus mencari tambahan penghasilan.
3. Terdapat kaitan yang positif dan signifikan (a = 5%) antara ketersediaan fasilitas dengan produktivitas pegawai (koefisien korelasi kontingensi C = 0.45), Kondisi fasilitas penelitian Balitbang Depdagri saat ini relatif masih kurang, khususnya sarana informatika.
4. Terdapat kaitan yang positif dan signifikan (a = 5%) antara keahlian (skill) pegawai dengan produktivitas pegawai (koefisien korelasi kontingensi C = 0.41). Peningkatan keahlian melalui pendidikan merupakan salah satu upaya positif untuk meningkatkan produktivitas pegawai,
5. Terdapat kaitan yang positif dan signifikan (a = 5%) antara kebijakan pimpinan Balitbang Depdagri dengan produktivitas pegawai (koefisien korelasi kontingensi C = 0.385), Pegawai Balitbang Depdagri menghendaki kebijakan pimpinan yang dapat meningkatkan kualifikasi pegawai sehingga dapat menjadi peneliti.
Berdasarkan temuan ini maka peningkatan produktivitas pegawai di Balitbang Depdagri dapat ditempuh dengan peningkatan tiga faktor yaitu fasilitas penelitian, kemampuan atau keahlian pegawai, dan kebijakan pimpinan yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi pegawai untuk mengembangkan diri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hastuti Nawaningsih
"Pengembangan industri kecil menengah keramik sangat strategis, komoditi ini mempunyai nilai tambah, prospek pasar yang cerah, penghasil devisa, penyerapan tenaga kerja besar dan berdampak luas pada kesejahteraan masyarakat banyak serta tangguh menghadapi badai krisis.
Pengembangan ini menghadapi tantangan dan peluang dalam pasar terbuka, memprioritaskan masalah dalam memutuskan alternatif strategi peningkatan daya saing industrikecil menengah keramik.
Urutan prioritas dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ini adalah, kondisi faktor (sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, modal, pemasaran, ilmu pengetahuan teknologi dan sarana prasarana), kondisi permintaan (permintaan dan pangsa pasar dalam negert, permintaan ekspor dan pangsa pasar dunia), struktur persaingan (informasi pasar, desain, mutu produk, ketepatan waktu, industri pesaing, harga produk, dan barang pengganti), industri terkait (pemasok bahan baku, perusahaan
perdagangan/lrading company, pemasok bahan pengemas), Kebijakan pemerintah (iklim usaha kondusif, komitmen nasional, kebijakan negara tujuan ekspor) dan terakhir kesempatan/peluang ( perdagangan bebas, kurs mala uang, blok perdagangan).
Pelaku yang berperan adalah industri kecil menengah keramik,
pemerintah, asosiasi, perbankan, pelanggan dan perguruan tinggin Lembaga penelitian pengembangan. Prioritas tujuan adalah peningkatan daya saing, peningkatan omset penjualan dan perluasan pasar.
Alternatif strategi yang dilaksanakan dengan program pebinaan baik dari pemerintah maupun swasta, diferensiasi dengan membangun keunggulan mutu, teknologi, karakteristik dan pelayanan pelanggan dan peningkatan sarana prasaran yang dapat menunjang pengembangan industry kecil menengah keramik. Untuk itu perlunya kesadaran penerapan standardisasi mutu produk dan manajemen, serta kebijakan system ekonomi bisnis yang berkeadilan, transparan berpihak pada industry kecil menengah.
"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>