Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manus Setyantono
"Studi pembentukan gelembung pada fluida yang tidak diam telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan aliran pada proses pembentukan gelembung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan suatu water loop siklus terbuka. Gelembung dihasilkan oleh sebuah nosel yang berupa jarum. Proses pembentukan gelembung direkam dengan menggunakan handycam dan selanjutnya data-data visual tersebut diolah dengan program image processing sehingga diperoleh data data tentang ukuran, frequensi, pembentukan dan lintasan gelembung. Hasil pengolahan dan analisa data menunjukan bahwa kecepatan aliran mempengaruhi proses pembentukan gelembung. Pada fluida yang tidak diam gelembung yang terjadi mempunyai ukuran yang lebih kecil dan frequensi pembentukan yang lebih tinggi dibandingkan pada fluida diam. Semakin cepat aliran memberikan pengaruh mekanisme fisik gelembung yang semakin besar.

The bubble forming on unstatic fluid has been investigated. The Objective of this research is to find an effect of flow velocity in bubble forming process. This research is using an open cycles water loop. The bubble is produced by a nozzle like a needle. The bubble forming process is recorded by using handy cam and the visual data is processed with the image processing program to get the data of size, forming frequency and bubble traffic. Analyzed data shows that the flow velocity influences the bubble forming process. ln the unstatic fluid the bubble formed has a smaller size and bigger forming frequency than in the static fluid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marttriadhi Laksana
"Microbubbles Generator dengan menggunakan Spherical Ball (bola karet) dirancang untuk menghasilkan gelembung dalam ukuran miko. Alat uji ini dirancang berdasarkan persamaan Bernoulli dan memanfaatkan medan aliran fluida (air) yang melewati bola yang diletakan di dalam pipa.
Bola di dalam pipa akan menimbulkan perubahan kecepatan dan tekanan aliran disekitar bola, terutama di daerah down stream. Kecepatan aliran di daerah down stream meningkat dan tekanan turun. Dengan mengatur rasio diameter pipa dan bola, dapat diperoleh tekanan dengan nilai negatif pada sisi down stream.
Tekanan negatif ini akan menghisap udara luar masuk ke dalam aliran fluida melalui beberapa lubang kecil dari dinding pipa di area tekanan rendah (dibagian tengah bola di downstream).
Percobaan dilakukan dengan mengatur kecepatan dari aliran fluida, menggunakan Inverter. Frekuensi yang digunakan pada percobaan ini adalah 30, 32, 34, 36, 38 dan 40 Hz. Dari variasi kecepatan karena pengaruh frekuensi dan rasio diameter pipa dan bola dp/db, diharapkan menghasilkan gelembung udara dalam ukuran mikro (± 200 &micrp;m).
Dari hasil percobaan, diketahui bahwa dengan rasio diameter dp/db = 1,08 , microbubbles akan didapat pada frekuensi 40 Hz, dimana ukuran gelembung yang didapat adalah 0,086 mm. Dimana, nilai tersebut dipengaruhi oleh bilangan Re. Semakin besar bilangan Re-nya maka diameter microbubbles akan menjadi lebih kecil.

Microbubbles Generator with a spherical body (ball) is design to create a great number or bubbles in a micro size. This experiment product is made with respect to Bernoulli equation and utilize the fluid velocity region which is through the ball in the core of the circular pipe.
The spherical body is made, the water velocity especially in a downstream region become higher than the inlet velocity. By managing the ratio of pipe and ball diameter, the pressure around the downstream will become less.
If the pressure become less than the atmospheric pressure, air is automatically sucked into the water stream through a number of small holes drilled on the pipe wall in the lower pressure region down stream from the center of the body (ball). The experiment is conduted by disposing the velocity of fluid, using inverter. Inverter is control the frecuency and for this expriment it used 30, 32, 34, 36, 38 and 40 Hz. From these variable and the diameter ratio (dp/db), the Microbubble Generator will generate bubbles around 200 µm.
Based on the result of the experiment, it is known that by using diameter ratio dp/db = 1,08 mm, the best frequency to obtain a microbubbles is in 40 Hz. Where in that frequence, the bubble diameter is 0,086 mm. This result can be concluded that the microbubbles is influence by the Re number. If Re is becomes bigger than the size of the microbubbles will be smaller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38037
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fahmi Hidayat
"Penelitian mengenai karakteristik aliran fluida pada Micro Bubble generator tipe Spherical Ball in Flowing Water Tube telah dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami variabel-variabel penurunan tekanan (pressure drop), debit aliran fluida cair, debit aliran fuida gas yang terhisap serta hubungannya dengan ukuran bubble yang terbentuk.
Set up alat penelitian berupa water loop dengan bubble generator berbentuk pipa berdiameter 28 mm yang telah dipasangi bola berdiameter 26 mm ditengah saluran pipa tersebut.
Setelah percobaan dilakukan, hasil yang didapatkan adalah kenaikan debit air sebanding dengan besarnya jatuh tekanan antara daerah up stream dengan daerah down stream, dan sebanding pula dengan kenaikan debit udara (gas) yang terhisap.

Research about characteristic of fluid flow at Micro Bubble generator type of Spherical Ball in Flowing Water Tube have been done.
Intention of this research is to comprehend the variable of pressure degradation (pressure drop), charge the liquid fluid flow, charge the gas fluid sipped and also its relation with the size of bubble formed.
Set the up of research appliance in the form of water loop by turbular bubble generator have diameter 28 mm which have been attached by the ball have diameter 26 mm in the middle of the channel.
After attempt is already done, the result is increase charge of water is proportional with the level of pressure drop between up stream area and down stream area, and proportional also with the increase charge of the sipped gas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38103
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Hermawan
"Perhatian utama setiap organisasi adalah menghasilkan produk berkualitas. Organisasi yang sukses harus dapat menawarkan produk mereka yaitu: memenuhi kegunaan dibuatnya produk tersebut, memuaskan harapan pelanggan, memenuhi standar yang berlaku dan spesifikasi produk, memenuhi aturan atau ketetapan yang bertaku dan trend dalam suatu masyarakat, mencerminkan kebutuhan lingkungan, dibuat dengan harga yang kompetitif, dan tersedia secara ekonomis 2 }. Masalah yang akan dianaiisa adalah mengenai faktor scrap bahan inli trasformator yaitu persentasi dari selisih jumlah berat actual scrap material core terhadap berat bersih yang dherbitkan design. Data yang didapat dari departcmen design menjadi acuan awal dalam pemesanan pembelian dengan faktor scrap secara umum sebesar 2% sampai dengan 5%. Karena bahan inti adalah termasuk kategori bahan yang selalu dikonsumsi (consumable material) maka ,pada .saal pembelian pihak purchasing memberikan penambahan faktor sebesar 2% sampai dengan 5% untuk menghindari kekurangan bahan saat proses manufaktur. Data awal yang diterbitkan oleh departemen logistik mengenai faktor scrap bahan inti, rata rata scrap terbuang per unit transfonnator adalah sekitur 8.4%. Untuk mengetahui faktor scrap secara aktual maka dilakukan penelltian dan analisa seperti judui diatas. Analisa dilakukan dengan menggunakan pareto analisis dan statistical process control dengan mengambil data-data dari departemen design, purchasing, logistik dan produksi serta departemen QC. Pengambilan kesimpulan untuk perbaikan sistem dilakukan dengan mengacu kepada hasil analisa data dan diskusi dengan pihak terkait. Disimpulkan bahwa pendekatan statistical process control dan pareto analisls yang dipakai dapat digunakan untuk menganafisa mengenai faktor scrap bahan inti transformator daya yang dapat mendekati aktual pelaksanaan dilapangan dan proses pengendalian mutu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief
"Pemeliharaan (maintenance) bagi suatu perusahaan sangatlah penting untuk menjaga fasilitas perusahaan yang ada dalam kondisi yang andal, hal ini diupayakan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut tidak terganggu dengan adanya kerusakan-kerusakan baik kerusakan ringan hingga kerusakan berat sewaktu beroperasi supaya hasil produksi tidak terlambat ke pelanggan atau mencegah tidak dapat berproduksi sama sekali. Perusahaan yang baru tumbuh seperti percetakan PT. Akasara Grafika Pratama sangatlah membutuhkan program pemeliharaan yang terencana dengan baik, khususnya jadwal pemeliharaan mesin cetak yang dipakai untuk berproduksi. Kerusakan-kerusakan baik yang berpengaruh langsung terhadap produksi sudah mulai terjadi. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan tersebut salah satunya yaitu tidak dilaksanakannya program pemelibaraan pencegahan (Preventive Maintenance). Untuk membuat suatu program pemelibaraan harus diketahui cara mengoperasikan serta pemeliharaan mesin tersebut dari buku petunjuk penggunaan serta pemeliharaan mesin tersebut yang dikeluarkan oleh perusahan pembuat mesin tersebut. Waktu pemeliharaan yang didapat dati buku panduan tersebut kemudian diolah kembali dengan informasi jumlah tenaga kerja guna mendapatkan waktu total pengerjaan pemeliharaan serta mencegah pengelompokan beberapa jenis pekerjaan padawaktu tertentu. Hasil yang didapat berupa jadwal pemeliharaan untuk program harian, mingguan, bulanan dan tahunan"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmadi Widagdo
"PT YIMM adalah sebuah perusahaan manufaktur salah satu produksinya adalah perakitan sepeda motor. Dalam proses perakitan sepeda motor banyak sekali peralatan yang digunakan dan salah satu yang paling penting adalah Fastener Air Tool. Fastener Air Tool merupakan alat bantu yang digunakan untuk mempermudah pemasangan part-part pada rangka untuk menjadi satu unit sepeda motor. Produksi yang dilakukan oleh PT.YIMM berkembang dengan pesat karena permintaan yang semakin meningkat, hal ini menuntut semua elemen perusahaan untuk menjaga fasilitas produksinya secara berkesinambungan. Agar fasilitas produksi tersebut dapat digunakan dengan baik tanpa adanya gangguan maka diperlukan sistem pemeliharaan yang baik. Sistem pemeliharaan yang tepat untuk dilaksanakan dibagian perakitan adalah sistem Autonomous Maintenance, dimana peralatan yang dipakai terus menerus sahingga diperlukan sistem perawatan mandiri yang dilakukan oleh pihak produksi sendiri. Dalam penerapan Autonomous Maintenance banyak hal-hal yang perlu diperbaiki yaitu pengetahuan (knowledge), kernampuan (skill) dan yang penting adalah kebiasaan (habit dan moral). Ketiga hal tersebut merupakan bagian penting yang diperbaiki oleh PT. YIMM untuk mencapai target TPM melalui Autonomous Maintenance. Setelah melakukan tahap-tahap persiapan untuk melaksanakan Autonomous Maintenance, hasil yang dicapai pada saat evaluasi periode pertama menunjukkan kemajuan yang berarti. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai indeks OEE sesudah penerapan Autonomous Maintenance membaik dari sebelumnya dan nilai pengeluaran perusahaan dapat ditekan sehingga target perusahaan terhadap profit meningkat"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irat Poerwandy
"Banyak hal dapat dilakukan guna meningkatkan kapasitas produksi dari sebuah proses atau mesin. Salah satu cara diantaranya dengan mengurangi terjadinya gangguan/kerusakan pada mesin (breakdown) selama mesin direncanakan untuk berjalan dan mengeluarkan hasil. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan tadi diantaranya dengan memaksimalkan manfaat dari aktivitas perawatan. Dalam hal ini aktivitas perawatan yang mampu mendeteksi terjadinya penyimpangan kondisi mesin dan parameter penunjang lainnya serta mencegah terjadinya penghentian mesin pada waktu yang tidak direncanakan. Melalui serangkaian analisa dan observasi penyebab penghentian mesin (breakdown) pada salah satu mesin kemasan sekunder maka dibuatlah rencana dan langkah perbaikan/pencegahan melalui penyusunan kembali metode perawatan yang mengedepankan peran oparator dalam membantu aktivitas perawatan (perawatan mandiri). Hasil dari pelaksanaan perawatan mandiri khususnya pada mesin kemasan sekunder diharapkan frekuensi terjadinya gangguan teknis mesin berkurang dan peran dari operator mesin dalam membantu aktivitas perawatan menjadi meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saepul Anwar
"Penelitian ini membahas mengenai fenomena bubble plume di dalam cairan diam. Bubble plume merupakan kumpulan bubble yang tementuk di dalam cairan. Percobaan dilakukan pada suatu tangki air berukuran 30 x 30 x 60 em. Karakteristik bubble plume yang meliputi karakterislik geometri, bubble CO!Illtituent, dan suara yang dihasilkan diamati. Pengambilan data dilakukan pada tekanan udara ko!llltan dengan memvariasikan laju aliran udara dan jumlah nosel/diameter ring pada air tawar dan air !aut. Data yang didapat adalah gamharlfoto atau viden pergerakan buhblelbubble plume dan suara bubble plume yang diukor dengan Sound Level Meter. Geometri bubble dan plume diukor pada basil print out sebingga didapatkan gambaran fisik dati bubble/bubble plume secara detail seperti diameter, bentuk, maupun dinarnik:a gelembung mulai dati pembentukan bingga mencapai permuk:aan cairan. Hnsil yang didapat dari percobaan adalah bahwa perubahan diameter bubble terbadap ketinggian air cenderung rneningkat walaupun sangat keciL Pada laju aliran udara yang lebih besar, diameter bubble yang dihasilkan (pada air tawar) ratarata lebih besat. Sedangkan diameter bubble pada air !aut rata-rata lebih kecil (dengan ukuran yang lebih merata/seragam) dibanding pada air tawar pada laju aliran udam yang sama Penarnbahan jumlah ring nossel tidak signifikan mempenga.ruhi perubahan diameter rata·rata bubble. Dari foto dan basil perhitungan, diketahui hahwa bentuk bubble yang melintasi cairan pada pereobaan ini adalah elips. Semakin mendekati permukaan cairan, maka diameter bubble plume yang terjadi ukan semakin besat. Jika laju aliran udara ditambah, maka diameter bubble plume akan cenderung lebih keeil dengan bentuk bubble plume yang lebih lurus. Diameter bubble plume yang te~adi pada air !aut cenderung lebih kecil dibanding pada air tawar pada laju aliran udara yang sama. Dengan penambahan jundak noselldiameter ring maupun laju aliran udam, maka SPL bubble plume bertambab keras. SPL bubble plume pada air laur relatif lebih pelan dibanding pada air tawar pada laju aliran adara yang sama"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnanto Bayu Adi
"Penelitian ini membahas mengenai fenomena bubble plume di dalam cairan diam. Bubble plume merupakan kumpulan bubble yang terbentuk dj dalam cairan. Percobaan dilakukan pada suatu tangki air berukuran 30 x 30 x 60 cm. Karakteristik bubble plume yang meliputi karakteristik geometri, bubble constituent, dan suara yang dihasilkan diamati. Pengambilan data dilakukan pada tekanan udara konstan dengan memvariasikan laju aliran udara dan jumlah nosel/diameter ring pada air tawar dan air laut Data yang didapat adalah gambar/foto atau video pergerakan bubble/bubble plume dan suara bubble plume yang diukur dengan Sound Level Meter. Geometri bubble dan plume diukur pada hasil print out sehingga didapatkan gambaran fisik dari bubble/bubble plume secara detail seperti diameter, bentuk, maupun dinamika gelembung mulai dari pembentukan hingga mencapai permukaan cairan. Hasil yang didapat dari percobaan adalah bahwa perubahan diameter bubble terhadap ketinggian air cenderung meningkat walaupun sangat kecil. Pada laju aliran udara yang lebih besar, diameter bubble yang dihasilkan (pada air tawar}rata­ rata lebih besar. Sedangkan diameter bubble pada air !aut rata-rata lebih kecil (dengan ukuran yang lebih merata/seragam) dibanding pada air tawar pada laju aliran udara yang sama. Penambahan jumlah ring nossel tidak signifikan mempengaruhi perubahan diameter rata-rata bubble. Dari foto dan hasil perhitungan, diketahui…"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Subiyanto
"Gelembung dapat dibentuk dari udara yang dialirkan melewati orifice (celah sempit) di dalam cairan pada kedalaman tertentu, Gelembung dapat digunakan mulai dari industri kimia, penambangan. sampai pengamatan kondisi pembentukan awan. Pada penelitian ini pernbentukan ge1embung dalam aliran laminar vertikal diamati dengan metode visualisasi untuk mengetuhui pengaruh suatu aliran laminar padu karakteristik pembentukan gelembung. Peralatan yang digunakan adalah berupa water loop vertikal yang terdiri dari water reservoir, flowmeter dan pipa pengamaum yang transparan. Gelembung akan dibentuk oleh nozzle dimana suplai udaranya didapat dari pompa airator. Air akan disirkulasikan dari water resevoir melewati flowmeter, pipa pengrunatan kemudian kern bali ke water resevoir dengan bantuan pompa sebagai gaya penggeraknya. Dari pengamatan ini menunjukkan bahwa aliran fluida juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik gelembung. Perubahan aliran fluida yang sangat kecil tidak mempengaruhi diameter gelembung, tetapi ini berbeda dengan waktu pelepasan gelembung yang semakin cepat sebanding dengan kenaikkan laju aliran dalam pipa pengamatan"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>