Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurulhuda Arfiyani
"Pemberian ASI yang tidak optimal memberi andil terhadap terjadinya 45% kematian akibat infeksi neonatal, 30% kematian akibat diare dan 18% akibat infeksi saluran napas pada balita. Di negara berkembang, sekitar seperempat sampai setengah dari kematian di tahun pertama kehidupan terjadi dalam minggu pertama kelahiran. Banyak intervensi yang dapat meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup bayi baru lahir dengan biaya yang relatif rendah dan layak untuk diimplementasikan, salah satunya adalah pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif pada minggu pertama kelahiran.
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran di wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priuk Jakarta Utara. Desain penelitian adalah cross sectional dengan sampel penelitian 79 responden. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia tujuh hari di wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priuk.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada satu pun hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran dengan umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, IMD, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan.

An Unoptimized ways of breastfeeding have played the role in 45% baby mortality of neonatal infection, 30% mortality of diarrhea and 18% mortality of respiratory tract infection. In developing countries, more than 25% mortality within one year lifespan occur in the first week of birth. There are so many ways of intervention that could increase the health and surviving chance of the newbornn with relatively inexpexsive method, which are also very much worth to be implemented. Early Initiation of Breastfeeding and Exclusive breastfeed within first week of birth are those methods mentioned above.
The objective of this research is understanding the factors of giving exclusive breastfeed within first seven days of birth in North Jakarta Kecamatan Tanjung Priok Public Health Center area. Design of this research is cross sectional with 79 respondents research sample. The population is mothers with seven days old baby within the said hospital area.
The result of the research conclude that there are not even one significant relation between giving exclusive breastfeed within first seven days of birth with age, education, occupation, parity, knowledge, Early Initiate Of Breastfeeding, spouse's support and medical attendant’s support.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Nuraeni
"Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Pemberian makanan pendamping sebelum usia 6 bulan dapat berisiko terhadap gangguan tumbuh kembang bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian MP-ASI dini dan faktor yang berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI dini. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 191 ibu yang memiliki bayi umur 2-12 bulan di wilayah Kecamatan Makasar. Penelitian dilakukan di tiga Puskesmas di wilayah Kecamatan Makasar, yaitu Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu, Puskesmas Kelurahan Kebon Pala, dan Puskesmas Kecamatan Makasar. Analisa hubungan menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pemberian MP-ASI dini di Kecamatan Makasar sebanyak 53,9%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status pekerjaan ibu dan tingkat pengetahuan ibu mengenai dampak pemberian MP-ASI dini dengan pemberian MP-ASI dini. Namun, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, paritas, praktik IMD, dan berat lahir bayi dengan pemberian MP-ASI dini.

Complementary foods are foods or drinks that contain nutrients, given to infants or children aged 6-24 months in order to meet the nutritional needs other than breast milk. Complementary feeding before the age of 6 months can be at risk for impaired growth and development of infants.
This study aims to describe the giving early complementary feeding and factors that influence of giving early complementary feeding. This study is a quantitative cross-sectional design and a sample size of 191 mothers of infants aged 2-12 months in the Districts Makasar. The study was conducted in three health centers in the Districts Makasar, namely Cipinang Melayu Health Centers, Kebon Pala Health Centers, and Makasar Health Centers. Analysis of the relationship using the chi square test.
The results showed that the prevalence of giving early complementary feeding in the Districts Makasar as much as 53,9%. Statistical test results showed significant relationship between maternal employment status and mother's level of knowledge about the impact of giving early complementary feeding in the giving early complementary feeding. However, there is no significant relationship between age, education, parity, early initiation of breastfeeding practices, and birth weight infants with giving early complementary feeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida
"Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya proporsi pemberian ASI eksklusif 6 bulan dan faktor-faktor yang berhubungan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok Jawa Barat tahun 2011. Penelitian ini menggunakan disain crossectional dengan responden adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 6 bulan sampai dengan 12 bulan sejumlah 172 responden. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober 2011.
Hasil penelitian didapatkan persentase pemberian ASI eksklusif 6 bulan masih rendah yaitu hanya 25,6%. Faktor predisposisi yang berhubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan adalah paritas (p=0,043, OR=2,333, 95% CI=1,084-5,022). Faktor pemungkin yang berhubungan bermakna adalah inisiasi menyusu dini (IMD) (p=0,024, OR=2,368, 95% CI=1,174-4,780) dan rawat gabung (p=0,009, OR=3,180, 95% CI=1,369-7,388). Faktor penguat yang berhubungan bermakna adalah dukungan suami (p=0,001, OR=3,737, 95% CI=1,737-8,040), dukungan sarana dan tenaga kesehatan (p=0,000, OR=3,974, 95% CI=1,896-8,329), dukungan teman (p=0,009, OR=3,388, 95% CI=1,402-8,189), dan dukungan keluarga (ibu dan ibu mertua) (p=0,002, OR=4,111, 95% CI=1,705-9,912). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dukungan keluarga (ibu dan ibu mertua) merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan (p=0,001, OR=5,606, 95% CI=2,086-15,068).
Saran untuk Dinas Kesehatan Kota Depok adalah adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan agar seluruh sarana kesehatan di Kota Depok untuk menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Sedangkan untuk Puskesmas Kemiri Muka adalah disarankan agar membuat klinik menyusui di puskesmas, dan memberikan penjelasan kepada ibu hamil dan menyusui, suami ibu hamil dan menyusui, dan keluarga ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif 6 bulan.

The objectives of this study was to asses the proportion of practice of exclusive breastfeeding for 6 months and their associated factors. This study used a crossectional design study. Respondents are mothers who had babies aged 6 to 12 months a number of 172. The study was conducted in October 2011.
The study found the percentage of practice exclusive breastfeeding for 6 months was still low at only 25.6%. The predisposing factors significantly associated with exclusive practice breastfeeding for 6 months is parity (p=0,043, OR=2,333, 95% CI=1,084-5,022). The enabling factors significantly related are early initiation of breastfeeding (p=0,024, OR=2,368, 95% CI=1,174-4,780) and rooming in (p=0,009, OR=3,180, 95% CI=1,369-7,388). The reinforcing factors significantly associated are support of her husband (p=0,001, OR=3,737, 95% CI=1,737-8,040), support of facilities and health workers (p=0,000, OR=3,974, 95% CI=1,896-8,329), support of friends (p=0,009, OR=3,388, 95% CI=1,402-8,189), and family support (mother and mother-in-law) (p=0,002, OR=4,111, 95% CI=1,705-9,912). The results of multivariate analysis showed that the support of family (mother and mother-inlaw) is the most dominant factor in association with exclusive breastfeeding 6 months (p=0,001, OR=5,606, 95% CI=2,086-15,068).
Suggestions for Depok City Health Office who developed policy of oversight to all health facilities in Depok City to apply the 10 steps to successful breastfeeding. For Kemiri Muka Public Health Center, it is recommended make breastfeeding clinic, and deliver information to pregnant and lactating mothers, her husband and families on the importance and benefits of exclusive breastfeeding 6 months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rike Galina Prastia Risti
"Berbagai studi telah menunjukkan manfaat ASI Eksklusif akan tetapi angka pemberian ASI eksklusif belum juga memuaskan. Efikasi diri merupakan salah satu faktor psikososial yang dapat mempengaruhi niat dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri menyusui dan perilaku memberikan ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional dan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan dengan melibatkan 160 responden ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan ASI eksklusif adalah efikasi diri (p value:0,001), IMD (p value:0,001), rawat gabung (p value:0,035), dan informasi ASI eksklusif saat prenatal (p value:0,010). Efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan dan informasi ASI eksklusif saat prenatal dengan nilai OR sebesar 7,2 (95% CI:3,0-17,3). Ibu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan ASI eksklusif 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki efikasi rendah Seseorang ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki komitmen yang kuat untuk menyusui dan akan melakukan usaha-usaha agar dapat tetap dapat berhasil memberikan ASI eksklusif. Keyakinan terkait menyusui sebaiknya telah dimiliki seorang ibu sebelum memulai proses menyusui sehingga setiap tenaga kesehatan seharusnya memberikan dukungan, pengetahuan, dan informasi tentang pemberian ASI untuk membangun efikasi diri menyusui pada masa prenatal agar tercipta keberhasilan ASI eksklusif.

Various studies have demonstrated the benefits of exclusive breastfeeding but the numbers of exclusive breastfeeding has not been satisfactory. Self-efficacy is one of the psychosocial factors that may affect the intention to give exclusive breastfeeding. This study was conducted to determine the relationship between breastfeeding self efficacy and exclusive breastfeeding behavior. The study design used is cross-sectional and implemented in the Kecamatan Cimahi Selatan, involving 160 respondents mothers with babies aged 6-24 months. Based on bivariate analysis, the variables associated with exclusive breastfeeding is self-efficacy (p value: 0.001), IMD (p value: 0.001), rooming in(p value: 0.035), and exclusive breastfeeding information when antenatal care (p value: 0.010). Self-efficacy associated with exclusive breastfeeding after being controlled by the variable of occupation and exclusive breastfeeding information with OR of 7.2 (95% CI: 3.0 to 17.3). Mothers who have high self-efficacy will give exclusive breastfeeding 7 times higher compared with mothers who have low efficacy. One mother who has high self-efficacy has a strong commitment to breastfeeding and will make efforts in order to remain able to successfully provide exclusive breastfeeding. Related confidence breastfeeding should have owned a breastfeeding mother before the start of the process so that every health worker should provide support, knowledge, and information on breastfeeding to build self-efficacy breastfeeding during prenatal to create the success of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Purwara Dewanti
"ABSTRAK
Dukungan yang diberikan kepada ibu menyusui untuk melakukan praktik menyusui
sesuai dengan rekomendasi WHO telah banyak dan beragam. Namun demikian,
meningkatkan praktik menyusui sesuai rekomendasi tersebut tampaknya memang
bukan hal yang mudah. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada ibu baik
oleh teman sebaya (peer) maupun tenaga ahli (professional) dapat berupa kelompok
pendukung ibu ataupun berupa konsultasi satu-lawan-satu atau individual.
Dukungan tersebut pada akhirnya akan sangat membantu apabila diberikan sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik ibu menyusui sehingga dapat mencapai praktek
menyusui yang sesuai dengan rekomendasi. Pendekatan kualitatif digunakan untuk
mengeksplorasi praktik menyusui dan pengalaman ibu dalam menghadiri kelompok
pendukung atau konsultasi individu. Praktek menyusui di kalangan ibu-ibu dalam
bentuk kelompok dan bentuk individu sesuai dengan rekomendasi. Kedua bentuk
dukungan dapat memberi manfaat bagi ibu dengan memberi edukasi utamanya jika
mereka mendapat dukungan menyusui (baik kelompok atau individu) sedini
mungkin yaitu selama masa kehamilan, tentang praktek pemberian ASI yang
direkomendasikan dan bagaimana mempertahankannya. Dukungan dalam bentuk
kelompok, dengan suasana yang tepat, ibu dapat berbagi pengalaman mengenai
menyusui dan saling memberi semangat satu sama lain. Sementara dukungan dalam
bentuk individu, ibu meningkatkan praktek pemberian ASI mereka dengan
mengatasi masalah menyusui secara lebih fokus dibantu oleh konsultan
laktasi/konselor menyusui. Praktek menyusui yang baik dapat terus dipertahankan
oleh pengalaman ibu dalam bentuk dukungan kelompok atau bentuk dukungan
individu yang menyediakan lingkungan yang kondusif untuk ibu belajar dan/atau
untuk mengatasi masalah menyusui

ABSTRAK
Intervention to promote breastfeeding practice according to WHO recommendations
given to breastfeeding mothers have been many and varied. Nevertheless, improving
breastfeeding practices as recommended does not an easy thing. Type of support
given to the mother either by peers and experts (professionals) can be in the form of
support group and/or one-on-one or individual consultation. Such support will be
helpful if given in accordance with the needs and characteristics of breastfeeding
mothers to achieve appropriate breastfeeding practices with the recommendation.
Qualitative approach was used to explore mothers’ breastfeeding performance and
mothers’ experience attending the group and/or individual exposure. The
breastfeeding practice among mothers in group exposure and individual exposure
were in accordance with the recommendation. Both exposures are beneficial for
mothers by educating mothers for recommended breastfeeding practice and how to
maintain it especially if they were exposed to the breastfeeding support (groups or
individual) as early as possible i.e. during pregnancy period. Specific in group
exposure, with the proper group ambiance, mother can share experiences on
breastfeeding and encouraging each other. While in individual exposure, mothers
improved their breastfeeding practice by treating breastfeeding problem with more
focus helped by breastfeeding counselor/lactation consultant. Good performance on
breastfeeding among mothers’ can be maintained by their experiences of group or
individual exposure that allow mothers learn in conducive environment and/or
solved mothers’ breastfeeding problem"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Febrianingtyas
"Secara signifikan faktor yang dapat diubah dalam praktek menyusui adalah efikasi diri. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pengaruh efikasi diri ibu bekerja dalam memberikan asi pada anak. Informan dalam penelitian ini adalah ibu bekerja (n=18) di Jakarta, Indonesia. Dalam studi ini terdapat enam komponen dari efikasi diri saat praktek menyusui, yang terdiri dari: pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, persuasi lisan, reaksi emosional, motivasi diri, dan waktu paparan terhadap informasi. Selain itu, praktek menyusui secara ekslusif tidak hanya dipengaruhi oleh efikasi diri tetapi juga lingkungan yang mendukung dimana ibu bekerja dan tinggal: lingkungan rumah sakit dan kesehatan, lingkungan rumah, lingkungan kerja dan kebijakan publik, dan norma masyarakat terkait praktek menyusui. Oleh karena itu, komponen-komponen efikasi diri dalam pemberian ASI disertai dengan lingkungan yang mendukung sangat diperlukan untuk meningkatkan lama pemberian ASI pada ibu bekerja. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengeksplorasi ibu bekerja dengan paruh waktu dibandingkan dengan waktu penuh untuk memberikan situasi yang berbeda terkait praktek pemberian ASI ekslusif mereka.

Breastfeeding self-efficacy was a significant modifiable factor of breastfeeding practice. Qualitative approach was used to provide a more complete picture of breastfeeding self-efficacy influenced working mothers’ breastfeeding practice. The informants of this study were working mothers (n=18) in Jakarta, Indonesia. The study revealed six components of breastfeeding self-efficacy, consists of: self-experiences; others’ experiences; verbal persuasions; emotional responses; self-motivation; and time exposure to information. In addition, exclusive breastfeeding practice was not only explained by breastfeeding self-efficacy but also by the other supportive environments in which working mothers live and breastfeed: hospital and health environment, home environment, work and public policy environment, and community norms about breastfeeding. Therefore, the components of breastfeeding self-efficacy accompanied by supportive environments were needed to increase the duration of breastfeeding performance of working mothers. Further research is required to explore the part time job compared with full time working mothers to provide different situations for their breastfeeding performances."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library