Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Utami Winandaria
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA4075
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yenti
"ABSTRAK
Sejalan dengan banyaknya obat batuk yang mengandung lebih dari satu komponen zat berkhasiat, maka diperlukan metode analisis yang mempunyai akurasi dan presisi yang tinggi, namun lebih mudah dan murah di dalam pelaksanaannya. Salah satu metode analisis yang dapat digunakan adalah spektrofotometri derivatif, melalui pengukuran serapan masingmasing komponen pada panjang gelombang zero crossing komponen lainnya yang terdapat dalam campuran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode penetapan kadar dekstrometorfan hidrobromida, pseudoefedrin hidroklorida, gliserilguaiakolat, dan triprolidin hidroklorida dalam campuran dari tablet dan sirup obat batuk yang mengandung dua sampai empat zat aktif tersebut secara spektrofotometri derivatif dan menguji validitasnya. Untuk campuran pseudoefedrin hidroklorida dan triprolidin hidroklorida,
masing-masing zat diukur serapannya pada panjang gelombang 230,0 nm dan 227,6 nm (derivat pertama); campuran pseudoefedrin hidroklorida dan gliserilguaiakolat, masing-masing zat diukur serapannya pada panjang gelombang 245,8 nm dan 251,2 nm (derivat pertama); dan campuran pseudoefedrin hidroklorida dan dekstrometorfan hidrobromida, masingmasing
zat diukur serapannya pada panjang gelombang 245,4 nm dan 251,2 nm (derivat pertama). Sedangkan campuran yang mengandung tiga zat maupun empat zat aktif tersebut, masing-masing zat tidak dapat ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri derivatif karena tidak dapat ditentukan panjang gelombang analisis untuk setiap zat dalam campurannya. Dari hasil
uji perolehan kembali menunjukkan bahwa metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk menetapkan kadar pseudoefedrin hidroklorida dan triprolidin hidroklorida dalam campuran keduanya dalam sediaan tablet, namun tidak dapat digunakan dalam sediaan sirup. Metode ini juga dapat digunakan untuk menetapkan kadar gliserilguaiakolat dalam campurannya dengan pseudoefedrin hidroklorida dalam sediaan tablet dan sirup, namun
tidak dapat digunakan untuk menetapkan kadar pseudoefedrin hidroklorida dalam campurannya dengan gliserilguaiakolat dalam sediaan tablet dan sirup. Metode ini tidak dapat digunakan untuk menetapkan kadar pseudoefedrin hidroklorida dan dekstrometorfan hidrobromida dalam
campuran keduanya dalam sediaan sirup.

ABSTRACT
As the development of cough medicine which contains more than one active substance, the simple and cheap analysis with high accuracy and precision is needed. One of the methods that can be implemented is derivative spectrophotometry, by determining each compound at zero crossing wavelength of another compound in mixture. The goal of this research is to find a new method to determine the concentration of dextromethorphan hydrobromide, pseudoephedrine hydrochloride, glycerylguaiacolate, and triprolidine hydrochloride in cough tablets and syrups which contain two to four compounds by using derivative spectrophotometry method. Another goal of this research is to examine the validity of the derivative spectrophotometry method. In the mixture containing pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride, each compound is determined at 230,0 nm and 227,6 nm (first derivative); in the mixture of pseudoephedrine hydrochloride and glycerylguaiacolate, each compound is determined at 245,8 nm and 251,2 nm (first derivative); and in the mixture of pseudoephedrine hydrochloride and dextromethorphan hydrobromide, each compound is determined at 245,4 nm and 251,2 nm (first derivative). In the mixture containing three or four compounds, each compound cannot be determined because these compounds do not have analytic wavelength. The result of recovery test shows that derivative spectrophotometry method can be used in determining the concentration of pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride in tablet, but the method cannot be used in syrup. The method can also be used in determining the concentration of glycerylguaiacolate in combination with pseudoephedrine hydrochloride, but cannot be used in determining pseudoephedrine hydrochloride concentration in combination with glycerylguaiacolate in tablet and syrup. This method cannot be used in determining pseudoephedrine hydrochloride dextromethorphan hydrobromide concentration in syrup."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2006
S32540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Y. Dapi
"Ekstrak etanol daging buah salak secara in vitro menunjukkan efek antidiabetes. Penelitian ini bertujuan menguji ekstrak tersebut pada tikus putih jantan yang dibebani glukosa. Metode yang digunakan adalah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Tiga puluh ekor tikus dibagi dalam 6 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif, kontrol negatif, kelompok dosis 1, dosis 2, dan dosis 3. Tikus dipuasakan selama 24 jam dan diukur kadar glukosa puasanya, kemudian diberikan larutan uji. Setelah satu jam, kadar glukosa diukur kembali, dan diberikan larutan glukosa 2 g/KgBB. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan glukometer Accu-Chek Active dan pengukuran dilakukan pada menit ke 30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian glukosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daging buah salak tidak memberikan efek penurunan kadar glukosa darah. Berdasarkan kurva toleransi glukosa oral dan pada uji statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33123
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Atmaja K.J
"Daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fsb.) telah dimanfaatkan sebagai obat
tradisional untuk terapi penyakit hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efek hepatoprotektif infus daun sukun pada kerusakan hati tikus putih jantan yang
diinduksi dengan karbon tetraklorida. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus
putih jantan galur Sprague-Dawley yang dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok
I (kelompok kontrol normal) dan kelompok II (kontrol induksi karbon
tetraklorida) hanya menerima larutan karboksimetilselulosa (CMC) 0,5%.
Kelompok III-V masing-masing merupakan kelompok yang diberi infus daun
sukun selama tujuh hari berturut-turut, yaitu 13,5 g/kg BB (dosis 1), 27 g/kg BB
(dosis 2), dan 54 g/kg BB (dosis 3). Pada hari ke-7, semua kelompok selain
kelompok normal diinduksi dengan karbon tetraklorida dosis 0,4 ml/kgBB secara
peroral dua jam setelah pemberian infus terakhir. Parameter kerusakan hati
diamati melalui pengukuran aktivitas alanin aminotransferase (ALT), kadar
peroksida lipid hati, dan kadar kadar peroksida lipid plasma. Hasil uji ANOVA
(p<0,05) memperlihatkan bahwa pemberian infus daun sukun dengan dosis 54
g/kgBB (dosis 3) selama tujuh hari berturut-turut sebelum induksi karbon
tetraklorida dosis 0,4 ml/kgBB memiliki efek hepatoprotektif ditinjau dari
parameter aktivitas ALT plasma dan kadar peroksida lipid hati."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vergina Sitar O. B.
"Krim dapat dibuat dengan metode hot process ataupun cold process.
Pada penelitian ini diformulasikan krim pelembab yang mengandung asam
glikolat dengan metode pembuatan secara cold process menggunakan basis
krim Emulgade® CM dan Emulgade® CPE masing-masing pada kecepatan
pengadukan 2000 rpm dan 4000 rpm. Adanya asam glikolat dan kecepatan
pengadukan yang berbeda diperkirakan dapat mempengaruhi stabilitas fisik
krim. Uji stabilitas dilakukan melalui cycling test, uji mekanik dan pengamatan
pada penyimpanan selama 8 minggu di suhu kamar, suhu tinggi (40oC±2oC),
dan suhu rendah (4oC±2oC). Parameter kestabilan pada ketiga suhu yaitu
organoleptis, pH, diameter globul rata-rata diukur setiap 2 minggu selama 8
minggu, sedangkan konsistensi dan viskositas diukur pada awal pembuatan
dan akhir penyimpanan minggu ke-8. Semua krim menunjukkan kestabilan
fisik berdasarkan pengamatan organoleptis, pemeriksaan pH, diameter globul
rata-rata, cycling-test dan uji mekanik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mariyah Ulfah
"Penelitian untuk memeriksa kandungan arsen (As) dan timbal (Pb) dalam daun teh segar dan minuman teh kemasan telah dilakukan dengan menggunakan daun teh segar yang diambil dari pekebunan teh di Puncak, Bogor berdasarkan jarak, yaitu 0-5, 20-40, dan 60-80 m dari jalan raya dan tiga jenis minuman teh kemasan dari pabrik yang berbeda. Daun teh segar yang telah dikeringkan dengan oven (analisis Pb) maupun yang tidak (analisis As), kemudian didestruksi dengan cara basah. Sampel yang akan dianalisis arsen, didestruksi dengan H2SO4 pekat dan H2O2 30%, sedangkan yang akan dianalisis timbal didestruksi dengan HNO3 pekat, H2SO4 pekat dan H2O2 30%. Kemudian sampel minuman teh kemasan didestruksi dengan H2SO4 pekat dan HNO3 pekat. Sampel yang telah didestruksi dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA), sedangkan untuk analisis arsen dilengkapi dengan hydride vapor generator (HVG). Diperoleh hasil bahwa jarak mempengaruhi kadar timbal dalam daun teh segar yaitu 0-5 m sebesar 0,5542 ppm, 20-40 m sebesar 0,3995 ppm, dan 60-80 m sebesar 0,2092 ppm, sedangkan jarak tidak mempengaruhi kadar arsen karena arsen hanya terdeteksi pada 60-80 m yaitu 2,7867 ppb. Pada minuman teh kemasan terdeteksi timbal yaitu paling besar 0,2449 ppm dan terkecil 0,1676 ppm dan arsen tidak terdeteksi pada semua sampel."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Novita
"ABSTRAK
Kitosan adalah polimer alam yang bersifat nontoksik dan biokompatibel, namun karena dapat larut dalam suasana asam maka dibuat sintesa derivat kitosan yaitu kitosan ftalat. Kitosan direaksikan dengan ftalat anhidrida, kemudian hasil yang diperoleh yaitu kitosan ftalat diuji gugus fungsinya menggunakan FTIR dan ditentukan juga derajat subtitusinya secara spektofotometri UV-Vis. Pada penelitian ini kitosan ftalat digunakan sebagai matriks sediaan lepas lambat
dengan teofilin sebagai model obat. Berdasarkan evaluasi FTIR, diperoleh gugus amida pada 1660-1670 cm’, gugus aromatis pada 1580 cm dengan derajat subtitusi sebesar 8,94%. Daci hasil uji disolusi tablet teofilin diketahui bahwa kitosan ftalat memiliki kemampuan sebagai matriks dalam sistem penghantaran sediaan obat lepas lambat
ABSTRACT
Chitosan is a natural polymer that is nontoxic and biocompatible, but because it can dissolve in an acid environment, so synthesis of chitosan derivates namely chitosan phthalate is made. Chitosan reacted with phthalate anhydride, then the result is chitosan phthalate was tested using FTIR and degree of subtitution of phthalate group was determined by spectrophotometry UV-Vis. In this study, chitosan phthalate used as a matrix of sustained release dossage form with theophylline as a model of drug. Based on rue evaluation obtained amida group at 1660-1670 cm", aromatic group at 1580 cm’ with degree of subtitution 8,94%. From the dissolution of theophylline tablets, it is known that chitosan phthalate has an ability as a matrix of sustained release drug delivery system"
Depok: [Universitas Indonesia;, ], 2010
S33107
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>