Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanny Handiyani
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan waktu membersihkan ruangan dengan peningkatan jumlah mikroorganisme melalui aliran udara dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme di udara setelah ruangan dibersihkan. Hal ini penting sebagai salah satu upaya perawat mengontrol infeksi nosokomial dengan cara mengatur jadual kegiatan perawatan klien di rumah sakit. Lowbury, 1981, dikutip dari Pritchard, 1992 menyebutkan bahwa tindakan mengganti balutan sebaiknya dilakukan 30 menit setelah kegiatan pembersihan ruangan. Jadi tidak melakukan aktivitas di ruangan sesaat setelah ruangan dibersihkan. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan yang signifikan jumlah koloni di udara sesaat setelah ruangan dibersihkan dibandingkan dengan jumlah koloni sebelum dibersihkan dan jumlah koloni pada udara setelah ruangan dibiarkan 15 menit setelah dibersihkan. Hal ini tedadi karena mikroorganisme dapat bergerak melalui aliran udara yang bergerak saat ruangan dibersihkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Desta Bambangsafira
"ABSTRAK
Kejadian Excessive Daytime Sleepiness (EDS) merupakan gejala yang timbul dari kecenderungan untuk merasakan kantuk yang berlebihan pada periode terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian EDS dengan kualitas tidur pada mahasiswa baru di rumpun ilmu kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan sebesar 107 responden yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Kejadian EDS diukur menggunakan kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS), sedangkan kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian EDS dan kualitas tidur yang buruk cukup tinggi terjadi pada mahasiswa. Sebanyak 52 orang (48,6%) mengalami EDS dan sebanyak 80 orang (74,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (p= 0,617 : x2= 0,249) antara kejadian Excessive Daytime Sleepiness dan kualitas tidur, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian EDS dan kualitas tidur. Selain itu, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan akibat kualitas tidur yang buruk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gowi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh latihan asertif terhadap perilaku kekerasan orang tua pada anak usia sekolah di Kabupaten Karawang. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Latihan asertif
dilakukan selama 6 sesi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan komunikasi asertif orangtua pada
kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol secara bermakna (p< 0,05). Kemampuan anak dalam mengendalikan emosi
pada kelompok intervensi meningkat, sedangkan pada kelompok kontrol menurun secara bermakna (p< 0,05). Latihan asertif
membantu orangtua menurunkan perilaku kekerasan pada anak melalui komunikasi asertif. Terapi ini direkomendasikan pada
orangtua, guru, dan pemberi pelayanan kesehatan."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Barnis Lady Mentari Alamdani
"ABSTRAK
Pelaku rawat informal berisiko untuk mengalami stres berlebih dan koping maladaptif dalam merawat klien diabetes pada perawatan paliatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres dan strategi koping pelaku rawat informal dalam perawatan paliatif. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan melibatkan sebanyak adalah 40 pelaku rawat sebagai responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner PSS 14 items dan CSI-SF 32 items. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaku rawat mengalami stres sedang (95%) dan koping yang sering digunakan adalah koping adaptif. Tidak ada hubungan antara tingkat stres dan karakeristik pelaku rawat informal (95% CI; p >0.05). Penelitian ini merekomendasikan penyedia jasa pelayanan paliatif untuk mengevaluasi pelayanan yang ada sehingga mengurangi stres dari para pelaku rawat informal dalam perawatan paliatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ayu Setyani
"Hipertensi menjadi masalah kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor penyebab tingginya prevalensi hipertensi. Penelitian bertujuan untuk menganalisa hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 107 pekerja semen X di Jawa Barat yang diambil dengan teknik convenience sampling di poliklinik pabrik. Proporsi kejadian hipertensi pekerja sebesar 48,1%.
Hasil penelitian diperoleh adanya hubungan antara pola makan (p=0,012) dan konsumsi alkohol (p=0,028) dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian menyarankan agar perawat kesehatan kerja melakukan pengendalian hipertensi pekerja dengan melakukan kontrol rutin tekanan darah serta promosi kesehatan modifikasi gaya hidup sehat.

Hypertension is a health problem worldwide with increasing prevalence every year. Unhealthy lifestyle is one of the factors caused this increase in hypertension prevalence. This research aims to study the relationship between lifestyle with the incidence of hypertension. This research used cross-sectional design to 107 workers in West Java using convenience sampling technique taken in the clinic at the factory site.
The result showed the incidence of hypertension in workers was 48,1%. There was significant relationship among nutrition (p=0,012) and alcohol consumption (p=0,028) with the incidence of hypertension. The results suggest occupational health nurses to do routine blood pressure control and also health promotion about healthy lifestyle modifications.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Nur Indah Sari
"ABSTRAK
Diabetes merupakan penyakit progresif yang tidak hanya membutuhkan perawatan kuratif dan rehabilitatif tetapi juga perawatan paliatif. Salah satu indikator penting tercapainya perawatan paliatif yang efektif adalah kepuasaan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk menilai kepuasan pasien diabetes yang mendapatkan perawatan paliatif. Penelitian cross sectional ini melibatkan sampel pasien diabetes di balai asuhan keperawatan di Jabodetabek sebanyak 43 responden. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi dan terjemahan Home Care Client Satisfaction Instrument-Revised (HCCSI-R), Client Satisfaction Inventory (CSI), dan Long-form Patient Satisfaction Questionnaire (PSQ-III). Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 14% responden merasa cukup puas, 60,5% merasa puas, dan 25,6% merasa sangat puas. Dimensi tampilan fisik mendapatkan nilai paling rendah dalam kepuasan pasien di antara dimensi yang lain. Hasil penelitian ini tidak menemukan adanya perbedaan antara karakteristik individu dengan tingkat kepuasan. Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Suciani
"ABSTRAK
Spiritualitas merupakan salah satu hal yang terpenting dalam hidup seseorang, termasuk bagi pasien diabetik. Spiritualitas digambarkan sebagai pengalaman yang paling tinggi, hubungan yang lebih mendalam yang dirasakan terhadap Tuhan, sesama, termasuk terhadap alam. Studi pendahuluan ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kemampuan spiritualitas dan tingkat stres pasien diabetes yang melakukan perawatan luka di rumah perawatan. Penelitian potong lintang ini melibatkan sampel sebanyak 64 responden pasien diabetes di rumah perawatan di wilayah Jabodetabek, dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi dari Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality, Spiritual Involvement and Belief Scale Revised Version, Spiritual Health, and Life-Orientation Measure dan kuesioner Depression Anxiety Stress Scales (DASS). Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (p= 0,219; p< 0,05) antara kemampuan spiritualitas dan tingkat stres, namun secara klinis penelitian ini cukup bermakna karena responden dengan tingkat stres normal memiliki rerata kemampuan spiritualitas yang lebih tinggi dibanding kategori lainnya. Studi lanjutan perlu dilakukan untuk menguji hubungan factor lainnya terhadap kemampuan spiritual dan tingkat stress. Kemampuan spiritualitas pasien diabetik ini perlu lebih diperhatikan oleh seorang perawat ketika memberikan asuhan keperawatan pada pasien diabetikum sehingga dapat menunjang aspek lainnya yang berkontribusi dalam kemampuan perawatan diri pasien."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Desta Bambangsafira
"Kejadian Excessive Daytime Sleepiness (EDS) merupakan gejala yang timbul dari kecenderungan untuk merasakan kantuk yang berlebihan pada periode terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kejadian EDS dengan kualitas tidur pada mahasiswa baru di rumpun ilmu kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan sebesar 107 responden yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Kejadian EDS diukur menggunakan kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS), sedangkan kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian EDS dan kualitas tidur yang buruk cukup tinggi terjadi pada mahasiswa. Sebanyak 52 orang (48,6%) mengalami EDS dan sebanyak 80 orang (74,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (p= 0,617 : x2= 0,249) antara kejadian Excessive Daytime Sleepiness dan kualitas tidur, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi kejadian EDS dan kualitas tidur. Selain itu, upaya promotif dan preventif dapat dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan akibat kualitas tidur yang buruk.

Excessive Daytime Sleepiness (EDS) is a symptom that arises from the tendency to feel excessive sleepiness during the awake period. This study aimed to identify the relationship between excessive daytime sleepiness and sleep quality among first year students at faculty of health sciences. This study used cross sectional design, involving 107 samples of students from the faculty of health science at University of Indonesia. Samples were selected by proportional stratified random sampling. EDS was measured by using Epworth Sleepiness Scale (ESS) while sleep quality was measured by using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results shows that the prevalence of EDS and poor sleep quality is high enough among college students. A total of 52 people (48.6%) experienced EDS and as many as 80 people (74.8%) had poor sleep quality.The result showed that there was no significant relationship (p= 0.617 : x2= 0.249) between excessive daytime sleepiness and sleep quality, so further studies are required to identify factors affecting sleep quality or contributing to the incidence of EDS. This study recommended health promotion as a preventive effort to reduce the number of EDS and to increase students sleep quality.
"
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Setyaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang pengaruh Cognitif Behavior Therapy (CBT) terhadap perubahan harga diri klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di unit hemodialisa RS H Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode quasi eksperimen pre-post test without control group. Penelitian dilakukan terhadap 27 responden (klien GGK) yang sedang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan harga diri baik dari aspek kognitif maupun perilaku yang signifikan sesudah dilakukan intervensi CBT (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi hasil penelitian CBT dijadikan salah satu terapi spesialis bagi klien GGK di unit hemodialisa pada khususnya dan klien yang mengalami gangguan psikososial pada umumnya.

The aims of this study is to describe the effects of cognitive Behavior Therapy (CBT) to changes in self-esteem of patients with Chronic Kidney Disease (CKD) in hemodialysis units H Hospital Jakarta. The study was conducted using a quantitative approach, with the method quasi experimental pre-post test without control group. The study was conducted on 27 respondents (CKD patients) who are undergoing hemodialysis. The results showed that there were changes in self-esteem in terms of both cognitive and behavioral intervention that significantly after CBT (p= 0,000; α= 0,05). Recommended studies of CBT is can be as one specialist treatments for patients CKD in Haemodialysis Unit particularly and in patients with psychosocial disturbances in generally."
Akademi Keperawatan Husada; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Efy Afifah
"ABSTRAK
Kebutuhan terhadap tenaga sumber daya manusia yang berkualifikasi baik yang diimbangi dengan sikap percaya diri yang baik akan semakin bertambah dengan semakin meningkatnya peradaban manusia, perkembangan teknologi pada berbagai bidang ilmu termasuk bidang kesehatan. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan menuntut adanya tenaga kerja di bidang kesehatan yang berkualifikasi baik disertai dengan sikap percaya diri yang baik.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sikap percaya diri dengan nilai ujian praktek laboratorium yang diperoleh.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa KDM program angkatan 1999 diperoleh bahwa tingkat percaya diri mahasiswa dengan kualifikasi baik adalah sebesar 47%, sedangkan 50% cukup dan 3%. Untuk itu perlu diadakan upaya-upaya untuk meningkatkan sikap percaya diri mahasiswa selain meningkatkan kemampuan akademiknya baik teori maupun praktek.
Hasil uji korelasi Pearson memperlihatkan bahwa nilai korelasi yang diperoleh adalah sebesar r = - 0,125. Hal ini menunjukkan bahwa antara sikap percaya diri dengan nilai hasil ujian praktek di laboratorium adalah kecil sekali, dengan ketentuan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah linear. Dengan Hipotesa tidak dapat diterima.
Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai hasil ujian tidak berpengaruh terhadap sikap percaya diri mahasiswa. Untuk itu perlu diidentifikasi faktor-faktor lain yang secara bersama-sama mempengaruhi sikap percaya diri mahasiswa.
Hal tersebut perlu dilakukan agar pada tahap selanjutnya bisa diketahui factor-faktor apa-apa saja yang perlu mendapat perhatian yang lebih besar yang pada akhirnya bisa memenuhi tujuan menghasilkan serta meningkatkan produktivitas SDM yang memenuhi kualifikasi baik dan mempunyai sikap percaya diri yang baik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>