Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wilda Welis
"Gizi lebih adalah suatu keadaan kelebihan berat badan bila dibandingkan dengan standar sesuai umur dan jenis kelamin. Gizi lebih pada dasarnya disebabkan ketidakseimbangan energi. Di satu sisi konsumsi energi yang berlebihan karena mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak tapi rendah serat seperti konsumsi fastfood dan makanan jajanan. Dari sisi lain rendahnya penggunaan energi karena gaya hidup sedentaris seperti banyaknya aktifitas menonton televisi dan sedikit berolahraga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gizi lebih pada siswa SLTP Kesatuan dan SLTP Bina Insani Kota Bogor. Desain penelitian ini adalah crossectional dan cara pengambilan sampel dengan cara acak sederhana. Sampel adalah siswa kelas 1, 2 dan 3 SLTP Kesatuan dan SLTP Bina Insani yang berjumlah 200 orang. Analisis data dilakukan dengan uji khai kuadrat dan regresi logistik ganda. Variabel independen adalah umur, jenis kelamin, pengetahuan gizi, persepsi terhadap tubuh, jumlah uang saku, frekuensi makan, kebiasaan jajan, kebiasaan mengkonsumsi .fastfood, konsumsi energi, protein, karbohidrat, lemak, lama menonton televisi, lama tidur, kebiasaan olah raga, pendapatan keluarga, pendidikan ayah, pendidikan ibu dan status gizi orang tua.
Hasil penelitian ini mendapatkan persentase siswa dengan gizi lebih sebesar (44,9%). Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin laki-laki, kebiasaan selalu jajan, kebiasaan olah raga yang rendah, pendidikan ayah yang rendah, pendapatan keluarga rendah dan orangtua yang gizi lebih dengan kejadian gizi lebih pada siswa. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda didapatkan variabel yang paling dominan berhubungan dengan gizi lebih adalah kebiasaan jajan ( OR= 5,311 ; 95% CI: 2,457 - 11,482 ).
Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan kepada Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional agar menggiatkan kembali program UKS dan promosi gizi siswa sekolah lanjutan tingkat pertama serta peningkatan sosialisasi PUGS untuk remaja.
Bahan Bacaan : 134 (1980-2003)

Analysis Factors Related to Overweight at Student of SLTP Kesatuan and SLTP Bina Insani in Bogor 2003Overweight is an increase of body weight above a standard for age and sex. Overweight is a problem of nutrient imbalance as more foodstuff are stored as fat than are used for energy and metabolism.
This study aim to examine factors that related to overweight at student of SLTP Kesatuan and SLTP Bina Lnsani in Bogor. This research using crossectional design and simple random sampling. The samples were student grade 1-3, total sample are 200 students. Data analysis by chi square and multiple logistic regression. Variables age, sex, knowledge nutrition, body perception, pocket money, food frequency, habit to buy snack, habit to eat fastfood, food consume, duration of viewing TV, sleep duration, exercise, family income, father and mother' education and nutritional status of parent are as independent variables.
The result of this study found that subject with overweight was 44,9%. Based on bivariate analysis, male, high habit to buy snack, low habit of exercise, low father's education, Iow family income and parental overweight showed significant correlation with overweight in adolescent. The most dominant variable to overweight was habit to buy snack. We recommended to Ministry of Health and Department of Education to reactive School Health Program (UKS), Nutrition Education and Marketing Indonesian Nutrition Guideline (PUGS) for adolescent.
References : 134 (1980-2003)"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 11217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Devony
"Salah satu bentuk modal pembangunan adalah sumber daya manusia yang sehat yaitu sehat fisik, mental dan sosial. Remaja yang sehat dan memiliki daya tahan jantung paru yang baik akan mampu berprestasi dalam pelajaran maupun pekerjaan sehingga produktivitasnya meningkat, sementara dari hasil survei dan penelitian tentang kesegaran jasmani dari tahun 1990 sampai tahun 2000 ditemukan bahwa lebih dari 50% remaja siswa SMA mempunyai tingkat kesegaran jasmani kurang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran daya tahan jantung paru dan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan daya tahan jantung paru yaitu persentase lemak tubuh, kadar hemoglobin, denyut nadi, kebiasaan merokok, frekuensi olahraga, lama olahraga, jenis olahraga, umur dan jenis kelamin pada siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 kota Depok tahun 2004.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan rancangan cross sectional atau potong lintang. Sampel penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 kota Depok sebanyak 190 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur daya tahan jantung paru, persentase lemak tubuh, kadar hemoglobin, denyut nadi istirahat dan wawancara untuk mengetahui kebiasaan merokok, frekuensi olahraga, lama olahraga, jenis olahraga, umur dan jenis kelamin. Analisis data dilakukan secara univariat (rata-rata dan frekuensi), bivariat (uji korelasi dan Khai kuadrat untuk melihat faktor yang berhubungan dengan daya tahan jantung paru), multivariat (uji regresi logistrk berganda untuk melihat faktor yang paling dominan berhubungan dengan daya tahan jantung paru).
Hasil penelitian menemukan sebagian besar siswa (68,9 %) mempunyai daya tahan jantung paru dengan kategori kurang dam hanya 31,1 % siswa dengan daya tahan jantung paru kategori baik. Analisis bivariat mendapatkan hubungan yang bermakna antara umur (p = 0,047), jenis kelamin (p = 0,019), persentase lemak tubuh (p = 0,013), kadar hemoglobin (p = 0,002), denyut nadi istirahat (p = 0,000), frekuensi olahraga seminggu (p = 0,000) dan lama olahraga seminggu (p = 0,000) dengan daya tahan jantung pare, sedangkan kebiasaan merokok tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p = 0,34) dengan daya tahan jantung paru. Analisis multivariat mendapatkan vanabel yang paling dominan berhubungan dengan daya tahan jantung paru adalah frekuensi olahraga dalam seminggu (OR = 5,455).
Pembinaan program olahraga intensif perlu dilakukan di sekolah baik pada saat jam pelajaran olahraga dan kesehatan maupun pembinaan kegiatan ekstrakurikuler maupun di rumah. Untuk menunjang pelaksanaan program ini perlu adanya kerjasama yang baik antara Departemen Pendidikan Nasional dengan Departemen Kesehatan dalam melakukan survei tingkat kesegaran jasmani pada remaja sekolah.

Factors Related To Cardiorespiratory Endurance Of SMA 1 And SMa 3 Depok Students In 2004One primary point of view needed for succeeding all subjects of development and progree in this country is to have a good physical, mental and social health. Adolescent with good cardiorespiratory endurance will be able to reach a positive achievement whether in studying or working, so that their productivity increase. Whereas, other 50 % of SMA students still have a lower cardiorespiratory endurance.
This research is aimed at knowing the perspective of cardiorespiratory endurance and several related factors surch as: body fat percentage, hemoglobin, pulse, smoking habits, duration and frequency of sportsactivity, sort of sports, age and gender of SMA 1 and SMA 3 Depok Students in 2004.
The type of research is quantitative, using sectional cross device or transversal. Research samples are 190 SMA land SMA 3 Depok students. Data is gathered by measuring cardiorespiratory endurance, body fat percentage, hemoglobin level, pulse during resting, and by interviewing them of smoking habits, durations and frequency of sports activity, sort of sport, age and gender. Data analyzing process is applied univariantly (average and frequency), bivariaotly (correlation test and chi quadrat), Multivariant (double logistic regression)
The research finally finds most students (58,9%) have a lower cardiorespiratory endurance while 31,1% have a good one. Bivariant analysis abtains a meaningful relationship between age (p = 0,047), gender (p = 0,019), body fat percentage (p = 0,013), hemoglobin level (p = 0,002), puts during resting (p = 0,000), sports activity frequency per week (p = 0,000), sports activity duration per week (p = 0,000) and cardiorespiratory endurance, whereas smoking habits has no relationship with cardiorespiratory endurance Multivariant analysis obtains most dominant variable connected with cardiorespiratory endurance : sports activity frequency per week (OR = 5,455), hemoglobin level (OR = 4,721), puts during resting (OR= 5,103) and body fat percentage (OR = 2,979).
Establishing an intensive sports program is needed to apply at school whether in sports class/lesson or in extracurricular activities. Application of this program needs good cooperation between national education dept and health dept.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betty Yosephin
"Anak sekolah adalah investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Merupakan kelompok usia yang sedang mengalami proses tumbuh kembang fisik dan psikosostal yang pesat. Salah satu masalah gar yang senng terjadi adalah anemia gizt. Anemia gizi best dapat menimbulkan berbagal dampak pada anak sekolah antara lain kesakitan dan kemattan akan meningkat, perkembangan otak dan pertumbuhan tisik teriambat, perkembangan motonk, mental, kecerdasan terhambat, daya tangkap belajar menurun. Revalensi anemia anak sekolah menurut laporan SKK 1 tahun 1995 sebesar 47,2%. Sedangkan hasil SKKRT 2001 menunjukkan prevalensu anemia pada kelompok umur - 14 tahun sebesar 28,3%. Salah satu strategi untuk mencegah dan menanggulangi masalati anemia jangka pendek yang telah dilakukan oleh pemenntah maupun non pemenntah diarahkan untuk membenkan suplementasi tablet besi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembenan suplementasi tablet besi dua Kali seminggu selama 12 minggu terhadap perubahan status anemia gizi dan taktor-taktor yang berhubungan dengan status anemia akhir anak SD di SU Jakarta Mara. Data yang digunakan adalah data sekunder dan studs data dasar pembenan suplementasi tablet best yang dilakukan oleh Yayasan Kusuma Buana ( YKB) tahun LUUS pada 6 SD di Jakarta Mara dengan rancangan one group pre post test tanpa ada kelompok kontrol. Sampel berjumlah 144 anak, dengan kriteria siswa yang mendenta anemia dare kelas 111 sampai dengan kelas V, mendapat suplementasi tablet besi, ketika wawancara tidak sakit, dan belum menarche.
Hasil penelitian mi menunjukkan baflwa anemia anak sekolah sebelum mendapat suplementasi 144 anak (1 N%) sedangkan anemia setelah suplementasi menurun menjadi 17 anak Hasil analisis bivariat mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan utama, dengan nilai p = 0,006 (nilai RR 1,618; 95% C1: 1,146-2,285), konsumsi sumber zat besi hem dengan nilai p= 0,021 (nilai RR 1,482; 95%CI : 1,075- 2,043 ), besar keluarga dengan nilal p = 0,045 (nilai RR 1,503; 95% 1,0114 - 2,249), pendidikan ibu dengan nilai p = 0,017 (nilai RR 1,538; 95% CI: 1,078- 2,196) terhadap status anemia akhir.
Disarankan agar pemenntah (Departemen Kesehatan dan DinasKesehatan Jakarta utara) menjadikan anak sekolah sebagai salali satu prioritas sasaran program penanggulangan anemia mengingat prevalensi anemia anak sekolah masih linggi, melakukan sosialisasi tentang tmgginya prevalensi pada anak sekolah dan dampak yang ditimbulkannya. Yalu dilalcukan penyuluhan terhadap anak sekolah dan orangtua tentang kebiasaan sarapan pagi, makanan jajanan, bahan makanan sumber zat besi, penyebab dan dampak anemia. Diperlukan pula penelitian lebih lanjut mengenai suplementasi zat besi dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol).

Schoolchild is nation investment because they are nation next generation. It was age group that experiencing rapid physical and psychosocial development. One of the nutrition problems that often occur is nutrition anemia. Ferrum anemia could emerge various impacts to schoolchild such as sickness and death will increase, brain development and physical development pursued, motorik, mental and intelligence development pursued, and learning adding capacity decrease. Anemia prevalence of schoolchild according to SKRT 1995 is 47,2%. While SKRT 2001 result shows anemia prevalence on 5-14 years old age group 28,3%. One of the strategy to prevent and overcome short-term anemia problems that conducted by whether government or non-government suggested to give ferrum supplementation.
This research was aimed to found the influence of ferrum tablet supplementation distribution twice a week for 12 weeks toward nutrition anemia status change and factors that related with last anemia status of elementary school children in six North Jakarta elementary schools. Data used is secondary data from basic data study of ferrum supplementation distribution that conducted by Kusuma Buana Foundation (YKB) year 2005 on 6 North Jakarta elementary schools using one group pre-post test design without control group. Total research subject are 144 children, using criteria of students who suffer anemia from Ill`d grade to grade, getting ferrum supplementation, when conducting interview not in sick condition and not yet menarche.
This research shows that schoolchild anemia cases before getting 144 children supplementation (100%) while anemia cases after supplementation decrease to 77 children (53,5%). From bivariate analysis result obtained significant relation between main eat behavior, with p = 0,006 (RR value 1,618; 95% CI; 1,146-2,285), hem ferrum source consumption with p = 0,045 (RR value 1,503; 95% Cl; 1,004-2,249), mother education with p = 0,017 (RR value 1,538; 95% CI; 1,078-2,196) toward last anemia status.
Government suggested (North Jakarta Health Department and Health Official) making schoolchild as one of the anemia prevention program target considering that schoolchild anemia prevalence still high, conducting socialization toward high prevalence of schoolchild and emerged influence. Need conducted counseling toward elementary school child and parents about breakfast behavior, snack food, food substances with ferrum source, anemia cause and impact. Further research also needed toward ferrum supplementation and using control group."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Rachmiaty
"Kalsium adalah zat gizi yang sangat penting untuk pertumbuhan pada masa remaja. Karena masa remaja adalah masa dimana kebutuhan kalsium paling banyak dibutuhkan, terutama untuk pertumbuhan untuk mencapai peak bone mass yang optimal yang didukung dengan aktivitas yang cukup. Aktivitas yang tinggi dapat mempengaruhi kebutuhan kalsium, seperti aktivitas pada atlet. Atlet cabang olahraga senam dan renang mempunyai kepadatan tulang paling rendah. Asupan kalsium atlet remaja di Amerika masih dibawah RDA, yaitu 95.5% pada aki-laki dan 56.3% pada perempuan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan makanan sumber kalsium atlet remaja cabang olahraga renang dan faktor-faktor yang berhubungan di Klub Renang Wilayah Jakarta Selatan tahun 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan makanan sumber kalsium antara lain adalah karakteristik atlet remaja (jenis kelamin, besar uang saku per bulan, pengetahuan umum gizi dan pengetahuan kalsium), karakteristik orang tua (pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua), dan frekuensi konsumsi bahan makanan sumber kalsium. Subjek penelitian adalah atlet remaja cabang olahraga renang usia 13-19 tahun yang terdaftar sebagai anggota di klub renang di bawah naungan Pengda PRSI DKI Jakarta yang berlatih di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross sectional, dengan pengambilan sample jumlah total populasi.
Hasil penelitian ditemukan bahwa rata-rata konsumsi makanan sumber kalsium responden dalam sehari masih dibawah AKG 2005 untuk remaja, yaitu 777.01 mg per hari. Responden yang konsumsi makanan sumber kalsiumnya diatas rata-rata lebih banyak terdapat pada laki-laki (51.6%), pada atlet remaja yang uang sakunya lebih dari sama dengan Rp 500.000,00 (53.4%), pada atlet remaja yang pengetahuan gizinya cukup (55.6%) dan pengetahuan kalsiumnya cukup (59.6%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan atlet remaja tentang kalsium dengan asupan makanan sumber kalsium (P < 0.05). Dari hasil uji statistik juga didapatkan ada hubungan antara makanan sumber kalsium, yaitu es krim susu dengan asupan makanan sumber kalsium. Bahwa dengan asupan makanan sumber kalsium yang cukup bahan makanan sumber kalsium yang paling sering dikonsumsi adalah es krim susu. Namun bahan makanan sumber kalsium lainnya juga memiliki kecenderungan yang sama, yaitu semakin sering dikonsumsi makan asupan makanan sumber kalsiumnya juga akan semakin cukup."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zahara
"Skripsi ini membahas kepatuhan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2006-2008 dalam membaca label informasi zat gizi, komposisi dan kedaluwarsa produk pangan kemasan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang (Cross Sectional). Hasil penelitian menunjukan tingkat kepatuhan membaca label kedaluwarsa lebih tinggi dibandingkan dengan label infomasi zat gizi dan komposisi. Hasil penelitian menyarankan perlu diadakan program pendidikan mengenai label pangan terutama label informasi zat gizi dan komposisi yang nantinya dapat mengubah sikap dan persepsi masyarakat akan pentingnya membaca label pangan sebagai usaha preventif dan promotif.

This essay discusses the Public Health in 2006-2008 students' compliance to read the nutrition information, composition and of expired label on food packages. This research is quantitative research with a cross cut (Cross Sectional) design. Results of research showed the level reading compliance of expired label more than nutrition information and the composition label. Research results suggest that education programs need to be on food labels, especially the nutrition information and the composition label that can change the attitudes and public perception of the importance of reading food labels as one of a preventive and promotional efforts."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Kurnianingsih
"Skripsi ini membahas tentang perilaku diet penurunan berat badan yang dilakukan remaja putri di 4 SMA terpilih di Depok tahun 2009. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor individu (status gizi, citra tubuh, pengetahuan gizi dan diet, rasa percaya diri) dan faktor lingkungan (pengaruh keluarga, teman sebaya, media massa dan tokoh idola) terhadap diet penurunan berat badan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat ukur kuesioner dan menggunakan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 235 responden remaja putri dari 4 SMA terpilih (SMAN 2, SMAN 6, SMA Muhammadiyah 1 dan SMAIT NF) di Depok.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 37.4% responden berdiet untuk menurunkan berat badan. Faktor status gizi, citra tubuh, pengetahuan gizi, pengaruh keluarga, teman sebaya, media massa dan tokoh idola menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan diet penurunan berat badan. Saran dari peneliti adalah mengembangkan peran Dinas Kesehatan Depok, pihak sekolah dan media massa dalam pelaksanaan program edukasi gizi pada remaja putri tentang perilaku diet, gambaran bentuk tubuh ideal dan pentingnya asupan gizi pada masa remaja.

The focus of this study is the weight-loss dieting behavior among adolescent girls of 4 selected high schools in Depok 2009. The purpose of this study is to understand individual factors (nutritional status, body image, nutritional and dieting knowledge, self esteem) and environmental factors (family, peer, media mass and idol figure influences) to the weight loss dieting behavior. This study is a quantitative and was measured with questionnaire, and using cross-sectional design. The study participants included 235 adolescent girls from 4 selected high schools (SMAN 2, SMAN 6, SMA Muhammadiyah 1 dan SMAIT NF) in Depok.
The result shows that 37.4% of the girls dieting to loss weight. Nutritional status, body image, nutritional knowledge, influences of family, peer, media mass and idol figure are significantly related to the weight-loss dieting behavior. The author suggests the Depok Ministry of Health, schools, and mass medias to have a role in implementing the nutrition education for the adolescent girls especially about dieting behavior, body image perception, and the importance of nutrition intake in adolescent age."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masajeng Puspito Palupi
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi kurang pada siswi SMA/SMK usia 14-19 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara asupan makan energi dan zat gizi, kebiasaan makan dan faktor sosial ekonomi dengan satus gizi kurang pada sisiwi di 4 SMA/SMK terpilih di kota depok jawa barat tahun 2011.
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari Program IPTEKS bagi masyarakat yang berjudul Peningkatan Kemampuan Siswi SMA di Kota Depok dalam Mendeteksi Dini KEK (Kekurangan Energi Kronik) tahun 2011. Jumlah sampel penelitian ini adalah 173 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13,3% siswi memiliki status gizi kurang. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat dengan status gizi kurang. Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor sosial ekonomi, perilaku makan, dan asupan lemak dengan status gizi kurang pada siswi.

This paper discusses the factors relating to the status of malnutrition among high school student / vocational school aged 14-19 years. The purpose of this study is to know the relationship between the intake of food energy and nutrients, dietary habits and socioeconomic factors to the overall status of malnutrition among sisiwi in 4 high school / vocational school selected in the west Java town of Depok in 2011.
The research conducted is the type of research design crosssectional study using secondary data from science and technology program for the community titled Upgrades Schoolgirl Senior High School in Depok city in Detecting Early KEK (Chronic Energy Deficiency) of 2011. The number of samples of this study was 173 respondents. The results showed that as many as 13.3% of female students have less nutritional status.
The results of statistical tests showed significant relationship between intake of energy, protein, fat and carbohydrates with less nutritional status. But there is no significant relationship between socioeconomic factors, feeding behavior, and fat intake with the status of malnutrition among girls.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Bantarpraci
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain cross sectional dan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada PNS. Populasi penelitian adalah dewasa yang terdaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan sampel sebanyak 122 yang didapatkan dengan metode simple random sampling. Penelitian dilakukan pada 2-19 April 2012 dengan menggunakan instrument berupa kuesioner, microtoise, timbangan seca dan food models.
Hasil penelitian menunjukkan 32,8% responden mengalami obesitas. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi, pendidikan terakhir, asupan energi, asupan protein, asupan lemak dan asupan karbohidrat dengan kejadian obesitas pada PNS. Sedangkan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, status pernikahan dan aktivitas fisik dengan obesitas. Peneliti menyarankan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk mengadakan edukasi dan penyuluhan mengenai gizi agar terhindar dari risiko penyakit akibat obesitas.
The study is a quantitative study using cross sectional design and aims to determine the factors associated with obesity in the PNS. The study population is adults who are registered as civil servant in the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises with a total of 122 samples obtained by simple random sampling method. The study was conducted on 2 to 19 April 2012 by using the instrument in the form of questionnaires, microtoise, Seca scales and food models. The results showed 32.8% of respondents were obese.
The results of bivariate analysis showed that there was a significant association between nutritional knowledge, the latest education, energy intake, protein intake, intake of fat and carbohydrate intake with the incidence of obesity in the PNS. Whereas no significant association between age, sex, marital status and physical activity with obesity. Researchers suggest to the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises to conduct education and counseling on nutrition in order to avoid the risk of disease due to obesity.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asli Madupa
"Kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu faktor penyebab utama teljadinya aterosklerosis. Total kolesterol tinggi merupakan masalah utama di negara-negara sedang berkembang khususnya di daerah perkotaan. Di Indonesia, SKRT 2001 ditemukan prevalensi total kolesterol >200 mg/dl di Jawa-Bali untuk parkotaan (8,9 %) lebih tinggi daripada perdesaan (5,2 %) dan SKRT 2004 untuk seluruh Indonesia ditemukan di Perkotaan (14,8 %) dan perdesaan (12,3 %).
Penehtian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat total kolesterol dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tinglrat total kolesterol orang dewasa di perkotaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah semua responden orang dewasa di perkotaan yang terpilih dalam SKRT 2004 dan memenuhi syarat penelitian, yaitu 892 orang. Pengolabeo data mengganakan program SPSS dan STAT A. Analisis data menggunakan uji statistik two independent sample t test dan regresi logistik ganda model faktor determinan.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi total kolesterol tinggi sebesar 9,98 %, rnta-rata umur responden 44,58 tahun, sebagian besar responden adalah laki-laki 54,93 %, status kawin 86,55 %, gemuk 68,50 %, tidak aktif 76,01 %, konswnsi sayur dan buah rendah 93,16 %, pendidikan rendah 63,34 %, pendapatan rendah 63,34 % dan pengeluaran pangan berlemak rendah 63,79%. Umur berhubungan bennakna dengan tingkat total kolesterol (p=0,022), dimana umur pada responden total kolesterol tinggi (46,49 tahun) lebih tua dibandingkan total kolesterol nonnal (44,37 tahun). Ada hubungan yang bermakna jenis kelamin dengan tingkat total kolesterol (OR=2,23; 95%CI:l,35-3,67} Demikian pula status gizi (IMT) berhubungan bermakna dengan tingkat total kolesterol (0R=2,46; 95o/.CI;l,55-3,89). Jenis kelamin merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan tingkat total kolesterol (OR 2, 19; 95% CI:l,30-3,69).
Kesimpulan, fuktor yang berhubungan dengan tingkat total kolestcrol orang dewasa adalah umur, jenis kelamin dan status gizi. Faktor yang paling dorninan berhubungan dengan tingkat total kolesterol adalah jenis kelamin. Direkomenda.sikan perlunya program promosi pernantauan kadar lipoprotein kolestcrol (HDL, LDL) sebagai deteksi dini tetiadinya aterosklerosis dan pornantauan rutin kadar total kolesterol pada orang dewasa muda (<35 tahun). Meningkatkan program pencegahan fuktor predisposisi pada perempuan dan parlu kebijaknn perbaikan status gizi melalui program penurunan berat badan pada orang dewasa gemuk (lMT >25 kg/m2) agar mencapai status gizi tidak gemuk (lMT :525 kg/m2).

High cholesterol level is one of main cause factor; the occurrence of atherosclerosis cholesterol is main problem in developing countries especially in urban area. In Indonesia, from SKRT 2001 found cholesterol prevalence 2:200 in Java-Bali for urban is higher (8,9 %) than rural (5,2 %) and SKRT 2004 for entire Indonesia found in urban (14,8 %) and rural (12,3 %).
These research aims are to find the view of total cholesterol level and factors that related with adult total cholesterol level in Indonesia urban area. This research is using cross sectional design, Research sample are all adult respondent in urban area that chosen from SKRT 2004 and qualified for research, which are 892 peoples. Data processed by SPSS and Stata program. Data analysis is using two independent sample t-test and double logistic regression test of determinant factor model.
Research result shows total cholesterol level proportion is 9,98 o/o, age mean is 44,58 years old, most of the respondent is men 54,9 %, marital status 86,55 %, obesity 68,50 %, inactive 76,0 l %, low vegetables and fruit consumption 93,16 %, low education 63,34 %, low income 63,34 %, and low fat food expenditure 63,79 %_ Age have significant relation with total cholesterol (p=0,022), where age of high total cholesterol respondent (46,49 year) older than normal cholesterol (44,37 %)- There are significant relation of gender with total cholesterol level (OR~,23; 95% CI: I ,35- 3,67). Thus with nutrition status (BMI) significantly related with total cholesterol level (OR~2,46; 95o/oCI:1,55-3,89). Gender is dominant factor that with total cholesterol level (OR=2,19; 95% Cl: I ,30-3,69).
Conclusion, factor that related with adult total cholesterol level is age, gender, and nutrition status. The most dominant factor related with total cholesterol level is gender. Suggested promotion program to monitor cholesterol lipoprotein level (HDL, LDL) as early detection of atherosclerosis and routine monitoring of early adult total cholesterol level (<35 year). Improving predisposition factor prevention program on women and need nutrition recovery policy through weight decreasing program on obesity adult (BMI>25 kg/m2) to achieve non-obese nutrition status (BMI;25 kg/m2).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T32465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Fadhilah Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari perilaku diet penurunan berat badan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut pada siswi SMAN 5 Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, pengambilan sampel secara random berkelompok (cluster sampling), dan dianalasis dengan menggunakan uji chi-square. Sampel penelitian ini terdiri dari 188 siswi kelas X dan XI. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2013 - 6 April 2013.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 34% responden melakukan diet penurunan berat badan. Penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku diet penurunan berat badan berhubungan secara signifikan dengan status gizi (p-value 0.008), citra tubuh (pvalue 0.000), pengaruh keluarga (p-value 0.000), pengaruh teman dekat (p-value 0.000), dan pengaruh media massa (p-value 0.000).
Disarankan adanya program edukasi gizi seperti pelatihan penilaian status gizi dan penyuluhan tentang perilaku diet penurunan berat badan agar remaja putri dapat menilai status gizinya secara akurat dan dapat memahami konsep diet penurunan berat badan secara benar.

The aim of this study is to determine the percentage of dieting behavior and its correlates among students (adolescent girls) at SMAN 5 Tasikmalaya. This study uses cross-sectional design, cluster sampling method, and analyzed using the chi-square test. The study sample consisted of 188 students of class X and XI. This study was conducted on March 25, 2013 - April 6, 2013.
The result of this study shows that 34% of respondents doing a diet. This study also found that dieting behavior has been associated with nutritional status (p-value 0.008), body image (p-value 0.000), family influence (p-value 0.000), peer group influence (pvalue 0.000), and influence of the mass media (p-value 0.000).
The researcher suggests the existence of nutrition education programs such as training about nutritional status assessment and counseling about dieting behavior so that adolescent girls can assess the nutritional status accurately and understand the concept of dieting behavior correctly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>