Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Royhan Aditama Fakhrul Reza
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendampingi manajemen usaha Ayam Aliong (skala menengah) untuk mengurangi risiko operasional usaha melalui pengembangan model bisnis inovatif. Peneliti menggunakan metode Business Coaching (BC) dengan kerangka Kanvas Model Bisnis. Pengumpulan data dan periode penelitian akan dilakukan dari bulan Desember 2022 hingga Maret 2023. Pada Kanvas Model Bisnis Ayam Aliong terdapat kelemahan pada key activities dan key resources. Untuk key activities lebih dikarenakan kurangnya karyawan Ayam Aliong akan risiko operasional sehingga nantinya akan dilakukan pemetaan dan mitigasi risiko operasional melalui metode matriks risiko. Salah satu risiko operasional yang akan peneliti tindak lanjuti adalah tingkat kematian ayam di kandang Ayam Aliong yang cukup berbiaya tinggi dan untuk risiko ini, peneliti mengajukan Standard Operational Procedur (SOP), yang berhubungan dengan key resources, agar dapat meminimalisir angka kematian. Dengan meneliti Ayam Aliong, Diharapkan dapat membantu Ayam Aliong mengelola masalah risikonya dan memitigasi risikonya sendiri serta dapat mengembangkan model bisnisnya kedepan.

The purpose of this research is to assist the business management of Ayam Aliong (medium scale) to reduce business operational risk through the development of innovative business model. Researcher uses the Business Coaching (BC) method with the Business Model Canvas framework. Data collection and the research period will be carried out from December 2022 to March 2023. In Ayam Aliong’s Business Model Canvas, there are weaknesses in key activities and key resources. For key activities, it is more due to the lack of Ayam Aliong employees in detecting operational risks so that operational risk mapping and mitigation will be carried out later through the risk matrix method. One of the operational risks that researcher will follow up on is the mortality rate of chickens in Ayam Aliong cage which is quite costly and for this risk, researcher proposes a Standard Operating Procedure (SOP), which is relate to key resources, in order to minimize mortality. By researching Ayam Aliong, it is hoped that it can help Ayam Aliong manage its risk problems, mitigate its own risks and be able to develop its business model in the future."
Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yendra Emirsyah Kivatra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan perbankan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia pada periode 2008 sampai dengan 2017. Menggunakan data laporan keuangan 32 bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dilakukan metode regresi data panel Pooled Least Square untuk menganalisis hubungan antara persaingan perbankan yang diukur dengan menggunakan Lerner Index, terhadap stabilitas perbankan yang diproksikan oleh Z-Score.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Lerner Index berpengaruh positif signifikan terhadap Z-Score. Penemuan tersebut sejalan dengan teori Competition- Fragility atau Concentration-Stability pada literatur persaingan perbankan. Dengan kata lain, dapat dikatakan apabila industri perbankan di Indonesia semakin terkonsentrasi dan tingkat persaingannya semakin rendah, maka akan menyebabkan stabilitas perbankan menjadi lebih tinggi dan jauh dari risiko kebangkrutan.

The purpose of this study is to determine the effects of banking competition on banking stability in Indonesia in the period of 2008 to 2017. Using 32 financial statements of banks that have been listed on the Indonesia Stock Exchange, Pooled Least Square panel data regression method was conducted to analyze the relationship between banking competition that is measured using the Lerner Index, on the banking stability proxied by the Z-Score.
Based on the results of the study, it was found that the Lerner Index had a significant positive effect on the Z-Score. These findings are in line with the theory of Competition-Fragility or Concentration-Stability in the banking competition literature. In other words, it can be said that if the banking industry in Indonesia is strongly concentrated and the level of competition is low, it will cause banking stability to be higher and far from the risk of bankruptcy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmyra Noor Khalida
"ABSTRACT
Benchmarking is one of the most effective means to develop and learn from successful cases. Benchmark study to Incheon Free Economy Zone IFEZ and Shenzhen Special Economic Zone Shenzhen would provide insights for Indonesian government, as the country now prepares to face the challenges of developing Nongsa Digital Park, the first industrial park to foster digital and technology enterprises. This paper discovers the key success factors behind IFEZ and Shenzhen. Besides located in the worlds most powerful economies ndash Republic of Korea and China ndash both are also among the most prominent and advanced SEZs, now pursuing the development of high technology industries. This study utilizes qualitative method with in depth interview and literature study as data collection technique. Several key success factors of IFEZ and Shenzhen found from the research 1 support from central and local government 2 clear strategic direction and purposes 3 efficient investment services 4 investment in research and development 5 develop linkage between local enterprise and foreign investors and 6 attract high quality talents from partnerships with universities.

ABSTRAK
Benchmarking adalah salah satu metode paling efektif untuk berkembang dan belajar dari kasus-kasus yang terbukti berhasil. Benchmark study kepada Incheon Free Economic Zone dan Shenzhen Special Economic Zone sebagai Kawasan Ekonomi Khusus KEK dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada Pemerintah Indonesia yang sedang bersiap menghadapi tantangan dari pengembangan Nongsa Digital Park, industrial park pertama di Indonesia yang ditujukan untuk perusahaan digital dan teknologi. Riset ini mempelajari kunci-kunci penting di balik kesuksesan IFEZ dan Shenzhen. Selain keduanya berlokasi di negara dengan ekonomi terbesar dunia ndash; Korea Selatan dan Cina ndash; keduanya juga termasuk KEK paling unggul dan maju, karena sudah berfokus pada pengembangan industri high-tech. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan in-depth interview dan studi iterature sebagai teknik pengumpulan data. Beberapa kunci kesuksesan IFEZ dan Shenzhen yang ditemukan dari riset ini: 1 dukungan dari Pemerintah pusat dan lokal; 2 strategi dan tujuan yang jelas; 3 service untuk investor yang efisien; 4 investasi pada kegiatan research and development; 5 menciptakan hubungan antara perusahaan lokal dengan investor asing; dan 6 menarik tenaga kerja dengan keterampilan tinggi melalui kerjasama dengan universitas atau institusi pendidikan."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Kumalasari
"Penelitian ini bertujuan membantu usaha mikro Mamanda Baby Needs Rent dalam meningkatkan penjualan produknya secara berkelanjutan. Mamanda Baby Needs Rent bergerak di bidang jasa penyewaan perlengkapan bayi dan mainan anak. Metode kualitatif business coaching digunakan dalam penelitian ini untuk memahami realitas lapangan yang dihadapi pengusaha/pengelola usaha dan membantu pengusaha dalam mencapai targetnya dengan cara melakukan analisis data primer hasil wawancara dan observasi menggunakan alat manajerial seperti analisis kesenjangan, analisis STP, Marketing Mix, PESTEL, Porter's Five Forces, Business Model Canvas, dan SWOT Model Bisnis, serta analisis data sekunder untuk memahami lingkungan eksternal bisnis dengan lebih baik. Berdasarkan hasil analisis Pareto, Mamanda Baby Needs Rent menghadapi dua isu krusial yang perlu ditangani, yakni belum dilakukannya analisis data pelanggan dan absennya program loyalitas pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan business coaching dapat membantu Mamanda Baby Needs Rent meningkatkan penjualan produknya secara berkelanjutan dalam bentuk pengembangan model bisnis baru yang lebih inovatif, yang merupakan hasil pengembangan dari model bisnis sebelumnya setelah dilakukan pemetaan komponen model bisnis, evaluasi setiap komponen berdasarkan peta kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

This research aims to assist Mamanda Baby Needs Rent, a micro business engaged in baby equipment and children's toy rental services, in improving its product sales sustainably. A qualitative business coaching method is employed in this study to understand the on-the-ground realities faced by entrepreneurs/business managers and help them achieve their targets through primary data analysis from interviews and observations, using managerial tools such as gap analysis, STP analysis, Marketing Mix, PESTEL, Porter's Five Forces, Business Model Canvas, and SWOT Business Model analysis, as well as secondary data analysis to gain a better understanding of the external business environment. Based on Pareto analysis results, Mamanda Baby Needs Rent faces two crucial issues that need to be addressed, namely the lack of customer data analysis and the absence of a customer loyalty program. The research findings indicate that the implementation of a business coaching approach can help Mamanda Baby Needs Rent to improve its product sales sustainably through the development of a new, more innovative business model, which is a result of the development of the previous business model after mapping each component of the business model and evaluating them based on strengths, weaknesses, opportunities, and threats."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firliana Alvira
"Penelitian ini mengkaji tantangan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di De Saung, terkait peningkatan kinerja dan kesadaran merek mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, dengan memanfaatkan data primer dari kuesioner online dan offline yang disebar kepada pelanggan, serta data sekunder dari catatan keuangan. Alat analisis seperti analisis SWOT, analisis gap, dan analisis Pareto digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kinerja De Saung. Temuan penelitian menunjukkan adanya penurunan kinerja De Saung, ditandai dengan penurunan pendapatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini dapat disebabkan oleh kurang optimalnya pemanfaatan saluran promosi media sosial dan kurangnya penawaran promosi yang beragam. Selain itu, De Saung juga menghadapi persaingan dari bisnis sejenis, yang menuntut penyesuaian strategi mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini menyarankan pengembangan saluran pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek. Penelitian ini memberikan wawasan berharga dan rekomendasi bagi UMKM, khususnya De Saung, untuk mendorong pertumbuhan dan kesuksesan di pasar.

This study examines the challenges faced by Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia, specifically in De Saung, regarding their performance improvement and brand awareness. The research adopts a mixed-methods approach, utilizing primary data from online and offline questionnaires distributed to customers and secondary data from financial records. Analytical tools such as SWOT analysis, gap analysis, and Pareto analysis are employed to identify the factors contributing to De Saung's performance decline. The findings indicate a decrease in De Saung's performance, characterized by a decline in income compared to previous years. This decline can be attributed to underutilized social media promotional channels and a lack of diverse promotional offerings. Additionally, De Saung faces competition from similar businesses, necessitating adjustments to their strategies. To address these challenges, the study proposes the development of marketing channels to enhance brand awareness. This research offers valuable insights and recommendations for MSMEs, specifically De Saung, to foster growth and success in the market."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prisnawati Hidayat
"Tesis ini merupakan penelitian yang berformat studi kasus, dimana permasalahan yang terjadi merupakan problematika riil yang terjadi di PT. Mitra  Rajawali Banjaran, anak perusahaan dari holding company PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang bergerak di lini bisnis alat kesehatan, dengan produk utama berupa kondom. Sebagai satu-satunya produsen kondom lokal di Indonesia, ironisnya PT. MRB justru mengalami kerugian keuangan yang berkepanjangan, ditambah lagi dengan market share produknya yang hanya berada di kisaran 2%. Dengan potensi pasar industri kondom di Indonesia yang cukup atraktif, peta persaingan saat ini justru didominasi oleh produk-produk impor dengan persentase sekitar 98%. Menggunakan metode depth interview kepada beberapa aktor yang menjadi pengambil keputusan di perusahaan, diketahui bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah inefisiensi distribution channel dan kapasitas produksi, serta isu rendahnya kualitas produk yang terakumulasi menjadi permasalahan yang cukup kompleks. Dengan melakukan analisa yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini berupaya membangun beberapa opsi yang tujuan utamanya adalah untukmeningkatkan penjualan guna  melepaskan perusahaan dari defisit keuangan yang telah terjadi sekian lama. Opsi-opsi yang terbagi menjadi dua timeframe yaitu jangka pendek dan jangka panjang tersebut adalah dengan melakukan aliansi strategis dengan mekanisme B2B (maklon) dan mencari strategic investor untuk pendanaan hingga perusahaan dinilai mampu melakukan investasi, baik finansial dan non-finansial untuk membangun program pemasaran dan masuk ke pasar reguler, sedangkan opsi yang paling ekstrem adalah dengan melakukan likuidasi dari aset yang dimiliki oleh PT. MRB.

This thesis is a research with case study format, where there are real problem that occurs in the PT. Mitra Rajawali Banjaran, a subsidiary of the holding company PT. Rajawali Nusantara Indonesia engaged in the medical devices business line, with condom as a primary product. As the only local condom manufacturer in Indonesia, ironically PT. MRB experienced a prolonged financial losses, coupled with low market share of its products, only in the range of 2%. With a quite attractive potential of condom industry market in Indonesia, competitive landscape today is dominated by imported products with percentages of approximately 98%. Using depth interview method to some actors who become decision makers in the company, it is known that it is influenced by several factors, including the inefficiency of distribution channels and production capacity, as well as the issue of low quality products that accumulate those problems becomes quite complex. By qualitative and quantitative analysis, this study sought to build several options whose main objective is toimprove sale in order to release the company from financial deficits that occurred for so long. The options are divided into two timeframes short term and long term, by doing a strategic alliance with B2B (tolling) mechanism and searching for strategic investor for financing until PT. MRB is able to invest both financially and non-financially to build marketing programs and penetrate into the regular market, while the most extreme option is to conduct liquidation of the assets owned by PT. MRB."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Herdiyan Pratama
"Rumah sakit adalah salah satu bisnis yang paling unik karena perlu menyeimbangkan perolehan keuntungan serta 'penyelamatan hidup' dalam hal kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pengelolaan biaya operasional yang efisien & efektif merupakan hal terpenting dalam keberlangsungan Rumah Sakit. Salah satu cost-driver yang paling berpengaruh dalam Operasi Rumah Sakit adalah Rantai Pasok Obat. Namun penelitian mengenai Rantai Pasok Obat-obatan masih terbatas, terutama di Rumah Sakit Swasta yang harus memberikan keuntungan kepada pemangku kepentingan serta mematuhi kebijakan pemerintah. Rumah Sakit Primaya adalah salah satu jaringan Rumah Sakit Swasta terbesar di Indonesia dengan cabang di kota-kota terbesar di Indonesia. Skripsi ini mengusulkan penggunaan Supply Chain Operations Reference (SCOR) untuk memodelkan Operasi Rantai Pasok Rumah Sakit sebagai alat untuk membantu dalam analisis manajerial rumah sakit. Meskipun SCOR adalah metode pemodelan rantai pasokan yang terbukti dan kuat, beberapa proses pelengkap mungkin ada yang tidak tercakup dalam standar SCOR. Oleh karena itu, tesis ini selanjutnya mengusulkan penggunaan Business Process Modelling Notation (BPMN) untuk digunakan sebagai alat pemodelan dengan menggunakan model SCOR sebagai basis. Penelitian yang dilakukan menemukan beberapa proses yang terstandarisasi dalam Operasional RS Primaya yang belum tercakup dalam model SCOR seperti rantai pasok internal di dalam RS serta beberapa event proses tambahan. Dengan begitu, penelitian dalam tesis ini akan berkontribusi pada pembentukan model Operasi Rantai Pasok Farmasi yang kuat yang saat ini dipraktikkan di Rumah Sakit Primaya.

Hospital is one of the most unique business as it needs to balance profit-making as well as ‘life-saving’ in terms of customer satisfaction. Therefore, efficient & effective operational cost management is paramount in a Hospital’s sustainability. One of the most influential cost-driver in a Hospital Operation is the Pharmacy or Drugs Supply Chain. However, research regarding the Drugs Supply Chain is limited, particularly in Private Hospitals in which it has to deliver profit to the stakeholder as well as comply with government policies. Primaya Hospital is one of the biggest Private Hospital chains in Indonesia with branches across Indonesia's biggest cities. This thesis proposes the use of Supply Chain Operations Reference (SCOR) to model the Hospitals Supply Chain Operations as a tool to assist in the hospital's managerial analysis. While SCOR is a proven and robust method of supply chain modeling, some complementary processes may exist which are not covered by the SCOR standard. Therefore, this thesis further proposes the use of Business Process Modeling Notation (BPMN) be used as a modeling tool using the SCOR model as a basis. The research conducted finds a few processes standardized in Primaya Hospital Operations which are not yet covered by the SCOR model such as the internal supply chain within the Hospital as well as some added process events. In this sense, the research in this thesis will contribute to the establishment of a robust Pharmacy Supply Chain Operation model currently practiced in Primaya Hospital."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farahdina Al Anshori
"Di Kawasan Perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT), pembangunan infrastruktur listrik belum terlaksana secara optimal. Selain sebagai provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah, pendanaan dari Pemerintah terbatas, serta ada terlalu banyak pihak dalam pembuatan dan implementasi kebijakan di Kawasan Perbatasan yang mengakibatkan perlunya koordinasi ekstra. Untuk itu riset ini diawali dengan mempertanyakan bagaimana kondisi pembangunan infrastruktur di sana. Ditemukan bahwa kondisinya belum optimal karena koordinasi dan komunikasi antar lembaga pemerintah sendiri masih belum berjalan baik, anggaran terbatas, dan tidak menarik bagi investor. Padahal ada keinginan, termasuk dari masyarakat untuk menumbuhkan ekonomi lokal yang jelas membutuhkan stabilitas pasokan listrik. Menghadapi problematika tersebut, skema blended finance ditawarkan sebagai alternatif dengan perspektif collaborative governance sebagai dasar mengingat sudah pasti ada kolaborasi dalam menjalankan blended finance. Di samping mengkonstruksi skema yang dapat dijadikan alternatif tersebut, desain kolaborasi yang sesuai dengan sistem konteks blended finance juga dikonstruksi berdasarkan tiga teori collaborative governance, yaitu dari Donahue & Zeckhauser, Emerson & Nabatchi serta Ansell & Gash. Hasilnya, penelitian ini mengusulkan bahwa untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan Perbatasan Darat, dapat digunakan skema blended finance untuk level usaha kecil yang terdiri dari dua tahapan, yaitu feasibility study dan joint venture. Skema ini kemudian direplikasi dan diagregasi untuk menarik dana katalis dengan skala yang lebih besar. Dalam skema ini, sejumlah hal yang harus diperhatikan adalah para pemangku kepentingan, jenis dan peran setiap investor, sumber dana dari publik atau swasta, instrumen pendanaan, serta jangka waktu kerjasamanya. Dalam menjalankan skema blended finance ini, kolaborasi dilakukan dengan memadukan ketiga model kolaborasi yang telah disebutkan. Para aktor kolaborasi harus memperhatikan sejumlah prasyarat serta pendorong yang akan mempengaruhi jalannya proses kolaborasi. Skema blended finance dan desain kolaborasi ini diharap dapat diaplikasikan dalam meningkatkan kerjasama di pemerintahan dan pihak terkait untuk mengakselerasi pembangunan di Kawasan Perbatasan Darat di NTT dan menjadi solusi ketika pembangunan terhambat karena permasalahan pendanaan.

At the border of Nusa Tenggara Timur (NTT), the development of electricity infrastructure has not been implemented optimally. Apart from being the province with the lowest electrification ratio, funding from the Government is limited, and there are too many parties in policy-making and its implementation at the border which results in the need for extra coordination. Therefore, this research begins by questioning the condition of infrastructure development there. It was found that conditions were not optimal because coordination and communication between government agencies themselves were still not running well, the budget was limited, and it was not attractive to investors. Whereas they, including the local community, desire to grow the local economy, which clearly requires a stable supply of electricity. Facing these problems, a blended finance scheme is offered as an alternative with a collaborative governance perspective as a basis considering that there is definitely collaboration in carrying out blended finance. In addition to constructing the alternative scheme, collaboration with blended finance as its system context is also constructed based on three collaborative governance theories, i.e. from Donahue & Zeckhauser, Emerson & Nabatchi, and Ansell & Gash. As a result, this study proposes that for infrastructure development at the border, a blended finance scheme can be used is in the small business level which consists of two stages, namely a feasibility study and a joint venture. This scheme is then replicated and aggregated to attract catalyst funds on a larger scale. In this scheme, a number of things that must be considered are the stakeholders, the type and role of each investor, sources of funds from the public or private sector, funding instruments, and the period of cooperation. In adopting this scheme, collaboration is carried out by combining the three collaboration models that have been mentioned. Collaborative actors must pay attention to a number of prerequisites and drivers that will affect the course of the collaboration process. It is hoped that this blended finance scheme and collaborative design can be implemented to increase cooperation in government and related parties to accelerate development at the border of NTT and become a solution when development is hampered due to funding problems."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Dian Wulandari
"Dilakukan penelitian terhadap PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang telekomunikasi yang menghadapi tantangan besar terkait perubahan di bidang teknologi, bisnis, regulasi dan gaya hidup digital. Menggunakan kerangka dynamic capabilities yang diyakini memampukan suatu perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara elemen-elemen dynamic capabilities, learning, unlearning dan budaya berinovasi; elemen pengungkit apa yang dominan; dan bagaimana skenario dan strategi perbaikan dynamic capabilities di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penelitian menggunakan metode system dynamics, dan teknik pengumpulan data survey dan wawancara mendalam untuk memverifikasi hasil survey.Hasil validasi terhadap struktur hubungan dynamic capabilities menunjukan bahwa struktur dinyatakan valid dimana terdapat hubungan kausal variabel sebagaimana dikonstruksikan dalam Causal Loop Diagram. Demikian juga hasil validasi output, nilai penyimpangan antara output model dengan data faktual di bawah 5, sehingga model pun dapat dikatakan valid. Berdasarkan uji sensitivitas untuk mencari variabel pengungkit dari keseluruhan sistem diperoleh empat pengungkit utama. Berdasarkan simulasi trial and error terhadap empat variabel pengungkit utama diperoleh hasil dua skenario dan strategi Smart dan Disruptive.
Temuan akademis penelitian ini adalah pentingnya kapabilitas learning dan unlearning serta perlunya perusahaan memberikan perhatian pada penerapan struktur organisasi yang tepat khususnya yang mendukung keputusan-keputusan investasi. Penelitian ini juga menemukan perlunya alignment dan synergy untuk memastikan bahwa upaya-upaya sensing, seizing dan transforming menghasilkan value perusahaan yang lebih tinggi secara group, serta dibutuhkannya upaya-upaya partnership dengan industri lain sehingga tercipta cospecialization.Penelitian ini menyimpulkan 1 ditemukan praktek dynamic capabilities di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang tampak pada keterkaitan antara elemen-elemen dynamic capabilities dan learning, unlearning, serta budaya inovasi dan bagaimana dampak elemen-elemen tersebut kepada kinerja perusahaan melalui pengembangan sumber daya berwujud dan tidak berwujud, 2 empat daya ungkit utama yaitu 1. setting organizational boundaries and control platform; 2. adopting cospecialization; 3. adopting decision making protocol; 4. Unlearning. 3 skenario dan strategi Smart dan skenario dan strategi Disruptive dan perlunya pengelolaan sumber daya manusia secara lebih intensif.

The present study was conducted on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, a State Owned Enterprises engaged in telecommunications business which faces major challenges related to changes in technology, business, regulation and digital lifestyle. Using the dynamic capabilities framework believed to enable a company to achieve a competitive advantage it was aimed at determining the relatedness among the elements of dynamic capabilities, learning, unlearning and culture of innovation the dominant levers and the scenarios and strategies for improvement of dynamic capabilities in PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The present study used the system dynamics method. Data were collected by means of survey and in depth interviews to verify the survey results.Results of the validation of the relationship structure of the dynamic capabilities indicated that the structure was valid in which there was causal relationships among variables as constructed in the Causal Loop Diagram. Similarly, results of the validation of output also showed that the deviation value of the model output from the factual data was below 5 thus, the model could be considered valid. The sensitivity test for determining the lever variables of the whole system showed four main levers. Trial and error simulation of the four main levers produced two scenarios and strategies.
The findings of this study is the importance of academic capability of learning and unlearning as well as the need for companies to pay attention to the application of appropriate organizational structures, especially supporting investment decisions.The study also found the need for alignment and synergy to ensure that efforts sensing, seizing and transforming generate higher corporate value in group, as well as the need for partnership efforts with other industries so as to create cospecialization.In conclusion, the present study found 1 the practices of dynamic capabilities in PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, as shown by the relatedness of the elements of dynamic capabilities and learning, unlearning, and innovation culture and the impact of these elements on the performance of the company through the development of tangible and intangible resources 2 four main levers 1. setting organizational boundaries and control platform 2. Adopting co specialization 3. Adopting decision making protocol 4. Unlearning 3 Smart and Disruptive scenarios and strategies and the need for more intensive human resource management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D1722
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Purbasari
"Ekosistem kewirausahaan dikenal sebagai suatu konsep yang dapat mempromosikan keunggulan daya saing karena disusun oleh sistem jaringan yang berguna untuk mendukung persaingan. Beberapa penelitian mengenai model ekosistem kewirausahaan telah dilakukan, namun belum ada model ekosistem kewirausahaan yang mampu menjelaskan bagaimana proses interaksi antar aktor dan faktor berlangsung di dalam ekosistem dalam rangka mencapai keunggulan daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model ekosistem kewirausahaan yang mampu menjelaskan hal tersebut, dengan menjadikan industri kreatif di wilayah Priangan Timur sebagai lokus penelitian. Penelitian ini menggunakan paradigma postpositivisme dengan metode mix methods. Informan dan responden terdiri dari aktor pelaku usaha, pemerintah, perbankan, profesional, pasar dan masyarakat sosial. Perspektif network theory digunakan sebagai pendekatan analitis untuk mengembangkan model ekosistem kewirausahaan. Penelitian ini mengembangkan model konseptual yang menggambarkan mekanisme seperti transfer pengetahuan, kewirausahaan produktif, dan inovasi yang dapat mendorong keunggulan daya saing. Adapun masyarakat sekitar (Aktor masyarakat sosial) merupakan aktor yang paling berperan, sementara pola interaksi antar aktor dan faktor menunjukkan keterbatasan peran dan interaksi dari aktor pemerintah, perbankan dan profesional terhadap pelaku usaha dalam ekosistem kewirausahaan industri kreatif di wilayah Priangan Timur Meningkatkan keterlibatan pelaku usaha dan akademisi secara berkelanjutan dalam program pemerintah dan pembentukan komunitas industri menjadi beberapa saran praktis dari penelitian ini. Sementara untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji mengenai kolaborasi, sinergi dan alignment pada proses interaksi antar aktor dalam ekosistem kewirausahaan karena dianggap penting bagi peningkatan performa ekosistem kewirausahaan dalam menghasilkan kewirausahaan produktif. Kata Kunci: Ekosistem Kewirausahaan; Network Theory; Industri Kreatif; Keunggulan Daya Saing; Kewirausahaan

An entrepreneurial ecosystem is believed to promote competitive advantage. Some experts have generated models of entrepreneurial ecosystems, but these exemplars do not describe the interaction and associations between the elements within the ecosystem in order to achieve competitive advantage. This study aims to create a conceptual model of how elements within the ecosystem may be linked to each other, by making the creative industries in the East Priangan region as research locus. This study uses the postpositivism paradigm with mix methods. Informants and respondents consisted of entrepreneur, government, banking, professionals, markets and social communities. The network theory perspective is employed as an analytical approach to develop an entrepreneurial ecosystem model. The entrepreneurial ecosystem model posited in this study describes that the entrepreneurial ecosystem will influence competitive advantage through mechanisms such as knowledge transfer, productive entrepreneurship, and innovation. The social community (society actor) has the most important role, while the pattern of interaction between actors and factors shows the limited role and interaction of government, banking and professional actors in the entrepreneurial ecosystem of creative industries in the East Priangan region. Increasing the involvement of entrepreneurs and academics sustainably in the government programs, and formulating an entrepreneurial community are some practical suggestions that can be given from the results of this study. While for further research can examine collaboration, synergy and alignment in the process of interaction between actors within entrepreneurial ecosystem, because these are considered important for improving the performance of entrepreneurial ecosystem in generating productive entrepreneurship. Keywords: Entrepreneurial Ecosystem; Network Theory; Creative Industries; Competitive Advantage; Entrepreneurship"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library