Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairunnisak
"Latar Belakang: Stroke iskemik yang disertai dengan diabetes melitus merupakan kondisi yang sering terjadi. Serangan stroke iskemik akut seringkali terjadi bersamaan dengan kadar glukosa darah yang meningkat. Pemberian dukungan nutrisi diperlukan untuk membantu mengontrol glukosa darah dan membantu memperbaiki kapasitas fungsional pada pasien stroke iskemik dengan DM. Salah satu nutrisi yang dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah adalah asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang berasal dari minyak zaitun.
Metode: Serial kasus ini melaporkan empat pasien stroke iskemik yang disertai dengan diabetes melitus dengan rentang usia 52-66 tahun dan status gizi yang bervariasi. Terapi medik gizi diberikan sesuai dengan pedoman nutrisi untuk penderita stroke dan diabetes melitus, serta diberikan tambahan minyak zaitun untuk mencapai pemenuhan target MUFA dan suplementasi mikronutrien vitamin B kompleks, vitamin C, asam folat dan tablet seng.
Hasil: Kadar glukosa darah keempat pasien selama perawatan berada dalam rentang 140-180 mg per dL, sesuai dengan rekomendasi. Kapasitas fungsional dua pasien mengalami peningkatan sedangkan dua pasien lainnya tidak mengalami perubahan.
Kesimpulan: Dukungan nutrisi dengan penambahan bahan makanan sumber tinggi MUFA pada pasien stroke iskemik dengan diabetes melitus ikut membantu dalam proses penyembuhan pasien.

Background: Ischemic stroke accompanied by diabetes mellitus is a common condition. Acute ischemic stroke often occurs together with the increase of blood glucose levels. Nutritional support is needed to control blood glucose and improve functional capacity. One of nutrient that can control blood glucose levels is monounsaturated fatty acids (MUFA), which derived from olive oil.
Methods: This case series reported four ischemic stroke patients accompanied by DM which age range of 52-66 years and varied nutritional status. Nutritional medical therapy was given in accordance with nutritional guidelines for stroke and DM. All of patients were given an additional olive oil to achieve the fulfillment of MUFA targets and supplementation of micronutrient such as vitamin B complex, vitamin C, folic acid and zinc tablets.
Results: The blood glucose levels of all patients during the treatment were in the range of 140-180 mg per dL, according to the recommendations. The functional capacity of the two patients has increased while the other two patients have not.
Conclusion: Nutritional support with the addition of high-source of MUFA food in ischemic stroke patients with diabetes mellitus may support the improvement of healing process.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahayu Widyawardani
"Latar Belakang:
Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit infeksi yang bersifat kronis dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Perubahan metabolisme akibat infeksi Mycobacterium Tuberkulosa(M.TB) dan aktivasi sistem neurohormal turut berperan terhadap terjadinya malnutrisi, yang dapat memberikan efek negatif terhadap prognosis pasien dengan TB Paru. Penderita TB Paru mengalami penurunan kapasitas fungsional dan kualitas hidup. Terapi Medik Gizi sejak awal diagnosis ditegakkan, akan mendukung proses pemulihan pasien TB.
Kasus :
Dalam serial kasus ini, dipaparkan empat kasus pasien TB Paru dengan berbagai faktor risiko, diantaranya adalah penyakit TB Paru, TB Miliar, PPOK et causa TB Paru, Meningitis TB. Pada awal pemeriksaan didapatkan adanya defisiensi asupan makronutrien dan mikronutrien, hipoalbuminemia, CRP yang meningkat, hemoglobin (Hb) yang turun, penurunan kapasitas fungsional dan kualitas hidup. Terapi medik gizi diberikan secara individual, sesuai dengan kondisi klinis, hasil pemeriksaan laboratorium, dan analisis asupan makan terakhir.
Hasil:
Tiga dari empat pasien mengalami peningkatan asupan, perbaikan kondisi klinis, dan kapasitas fungsional serta kualitas hidup pasien. Status nutrisi pasien tidak mengalami perburukan selama perawatan,
Kesimpulan:
Terapi Medik gizi yang adekuat pada pasien TB dapat mempertahankan status nutrisi pasien dan mendukung perbaikan kondisi klinis, kapasitas fungsional, serta kualitas hidup pasien.

Background:
Pulmonary tuberculosis (pulmonary TB) is a chronic infectious disease with high morbidity and mortality. Changes in metabolism due to infection with Mycobacterium Tuberculosis and activation of the neurohormal system contribute to the occurrence of malnutrition, which can have a negative effect on the prognosis of patients with pulmonary TB. Patients with pulmonary TB have decreased functional capacity and quality of life.Early medical nutrition therapywill support the recovery process of pulmonary TB patients.
Case :
In this case series, four cases of pulmonary TB patients were presented with various risk factors, including pulmonary TB disease, miliar TB, COPD et causa lung TB, and TB meningitis. Deficiency of macro and micronutrient intake, hypoalbuminemia, increased CRP, decreased hemoglobin (Hb), decreased functional capacity and quality of life were found at the beginning of examination. Nutrition medical therapy is given individually, according to clinical conditions, results of laboratory examinations, and analysis of recent food intake.
Result :
Three out of four patients experience increased intake, improvement of clinical conditions, functional capacity and quality of life. The nutritional status of patients did not experience worsening during treatment.
Conclusion:
Adequate nutritional medical therapy in TB patients can maintain patient nutritional status and support improvement of clinical conditions, functional capacity, and quality of life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library