Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda
"Penelitian ini bertujuan mengetahui status budaya keselamatan pasien di RS Awal Bros Batam tahun 2016. Konsep yang digunakan adalah konsep budaya keselamatan pasien dari AHRQ 2004 yang diadopsi dari penelitian Puspitasari M. 2009, kemudian untuk perbaikan digunakan konsep keandalan sistem dari Marx D. 2010. Desain penelitian adalah sequential explanatory, menggunakan kuesioner AHRQ yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dilanjutkan dengan FGD untuk merumuskan upaya perbaikan dimensi lemah.Status budaya keselamatan pasien termasuk kategori budaya sedang, rerata persepsi positif 70,82. Kekuatan terbesar adalah pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan, umpan balik dan komunikasi tentang keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi. Dimensi terlemah terutama pada staffing, respon non punitive terhadap kesalahan, serah terima dan transisi. Saran perbaikan dengan mengurangi tugas non core job, program retensi karyawan, hotline service internal, leader lead tracer, pelatihan investigator.

This study aims to analys the hospital of patient safety culture of Awal Bros Hospital Batam in 2016. The concept used was the concept of patient safety culture from AHRQ 2004 which is adopted from Puspitasari M. research 2009, then for improvement used the concept of system reliability form Marx D. 2010. The research design was sequential explanatory, used questionnaire from AHRQ which has been translated to Indonesia language, followed by FGD to formulate the weak dimension improvement effort.Patient safety culture status categorized into medium culture, average of positive perception 70,82. The greatest strengths are in organizational learning and continuous improvement, feedback and communication about patient safety, communication openness. Weaknesses are primarily in staffing, non punitive responses to errors, handover and transitions must be fixed immediately. Improvement suggestions by reducing non core job assignments, employee retention programs, hotline service internal, leader lead tracer, investigator training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Arcan
"Tesis ini membahas kelayakan dan kesiapan Rumah Sakit RS Awal Bros Panamdi Pekanbaru menjadi RS Kelas B di era Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Standar pelayanan, SDM, peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki RS saat initelah melebihi standar RS kelas C. Perubahan sistem pembayaran fasilitaskesehatan menjadi prospective payment dengan Indonesian Case based group INACBG, menetapkan tarif INACBG RS kelas B lebih tinggi daripada RS kelasC.
Desain penelitian adalah operasional operational research denganmengumpulkan data primer dan sekunder dari RS Awal Bros Panam, RS Awal Bros Pekanbaru dan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan BPJS Cabang Pekanbaru. Tahap pertama penelitian adalah penilaian kelayakan perubahan kelas RS dengan menggunakan standar Permenkes no 56 tahun 2014. Kemudian tahap kedua menilai kesiapan rumah sakit melalui analisis situasi era JKN dengan membandingkan jumlah kasus dan klaim INACBG antara RS Kelas C dan Kelas B.
Hasil penelitian menunjukkan RS Awal Bros Panam telah layak dan siap untuk berubah menjadi RS kelas B berdasarkan standar pelayanan, SDM, peralatan danbangunan serta sarana prasarana. Namun masih tetap harus melengkapi beberapakekurangan pada standar-standar tersebut. Ruang lingkup analisis situasi masih berfokus pada aspek internal sehingga perlu dipertimbangkan lebih lanjut analisis kondisi eksternal RS seperti kebijakan Pemerintah dan Kebijakan BPJS Cabang Pekanbaru untuk benar-benar memastikan kelayakan dan kesiapan RS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Eriex Fornando Suka
"Salah satu insiden keselamatan pasien di rumah sakit adalah medication error. Institute of Medicine (IOM) memperkirakan 7000 kematian tiap tahun terjadi di Amerika Serikat berhubungan dengan Medication error. Alur yang menghubungkan keputusan dokter meresepkan obat dengan pasien benar-benar menerima obat terdiri dari beberapa langkah yaitu prescribing, transcribing, dispensing dan administration dimana pada tiap langkah ini dapat terjadi medication error.
Resep elektronik direkomendasikan untuk mengurangi medication error pada tahap prescribing dan transcribing. RS Awal Bros Panam Pekanbaru pada tahun 2017 terdapat 1.118 insiden keselamatan pasien dan 1.091 (98%) merupakan medication error. Dari total 1.091 medication error, 1.075 medication error terjadi pada tahap prescribing yang melibatkan resep elektronik.
Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan terhadap seluruh prescribing error pada resep elektronik yang tercatat oleh petugas farmasi pada periode 1 Januari - 30 September 2018. Penelitian kualitatif dilakukan dengan telaah dokumen dan wawancara mendalam dengan peresep.
Hasil penelitian kuantitatif yaitu insiden prescribing error 0,18%, dengan error paling sering terjadi pada tahapan penginputan dosis (26,64%), identitas obat (26,3%) dan identitas pasien (20,42%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara diagnosis (p value 0,03) dan penamaan obat (p value 0,021) dengan prescribing error pada resep elektronik. Analisis kualitatif dari wawancara mendalam didapatkan penyebab kesalahan adalah faktor design sistem resep elektronik dan alur pelayanan.

One of patient safety incident in hospital is medication error. Institute of n (IOM) predicting 7000 death every year in United State of America associated with medication error. The pathway connecting clinician's decision to prescribe a medication and the patient consists of several steps : ordering, transcribing, dispensing, administration, where areas each stage can make medication error.
Electronic receipts is recomended to reduce medication error in prescribing and transcribing stages. RS Awal Bros Panam Pekanbaru in 2017 have 1.118 patient safety incident and 1.091 (98%) is medication error. From 1.091 medication error, there are 1.075 medication error occur at prescribing stage involving electronic receips.
The method of research conducted with a quantitative and qualitative approach. Quantitative research conducted to all prescribing error in electronic receipt that collected by pharmacist in 1 January – 30 September 2018. Qualitative research conducted with document review and depth interview with precriber.
The result of quantitative research are the incident of prescribing error 0,18% with the most errors at the dose input stage (26,64%), drug identity (26,3%) and patient identity (20,42%). The result of Statistical test show a significant correlation between diagnosis (p value 0,03) dan drug naming ('p value' 0,021) with prescribing error in electronic receipt. Qualitative analysis from depth interview show the cause of errors are electronic receipt design system factor and servis flow.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheirly N. Indra Azhari
"Latar belakang: Berbagai faktor diketahui memengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit, mulai dari mutu layanan, harga hingga citra merek. Kepuasan dan loyalitas pasien IGD Rumah Sakit Eka Cibubur masih menjadi salah satu permasalahan dari keseluruhan pelayanan Rumah Sakit, yang berdampak pada kinerja operasionalnya berupa pertumbuhan negatif pada tahun 2023.
Tujuan: Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis dan menguji berbagai faktor yang memengaruhi kepuasan dan loyalitas pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Eka Cibubur.
Metode: Merupakan studi kuantitatif pada 163 pasien yang menggunakan layanan IGD Rumah Sakit Eka Cibubur pada Desember 2023 hingga Januari 2024. Data diambil dengan menyebarkan questionnaire kepada pasien yang telah ditentukan setelah diujicobakan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan analisis multivariat serta estimasi hubungan saling ketergantungan antara variabel laten secara bersamaan melalui uji Stuctural Equation Modeling (SEM).
Hasil: Kepuasan pasien dipengaruhi oleh mutu layanan (p = 0,034), harga (p = 0,000) dan citra merek (p = 0,015). Sedangkan loyalitas pasien hanya dipengaruhi oleh citra merek (p = 0,003) dan kepuasan pasien (p = 0,003). Selain itu, kepuasan pasien memediasi penuh hubungan antara harga (p = 0,024), namun tidak memediasi hubungan antara mutu layanan (p = 0,109) dan citra merek (p = 0,068) dengan loyalitas pasien.
Kesimpulan: Mutu layanan, harga dan citra merek yang dipersepsikan dengan baik oleh pasien IGD terbukti memengaruhi kepuasan akan layanannya. Dengan loyalitas akan penggunaan layanan berikutnya sangat ditentukan oleh kepuasannya, khususnya kepuasan akan harga yang terbukti sangat memengaruhi loyalitas pasien akan penggunaan layanan IGD selanjutnya. Lebih lanjut, studi terhadap faktor lain masih perlu dilakukan guna perbaikan berkelanjutan.

Background: Various factors are known to influence patient satisfaction and loyalty in a hospital's Emergency Room (IGD), ranging from service quality, price to brand image. Satisfaction and loyalty of emergency room patients at Eka Cibubur Hospital is still one of the problems of the hospital's overall services, which has an impact on its operational performance in the form of negative growth in 2023.
Objective: The main objective of this research is to analyze and test various factors that influence patient satisfaction and loyalty at the Emergency Department (IGD) of Eka Cibubur Hospital.
Methods: This is a quantitative study on 163 patients who used the emergency room services at Eka Cibubur Hospital from December 2023 to January 2024. Data was collected by distributing questionnaires to patients who had been determined after being tested first. Then, multivariate analysis was carried out and estimation of the interdependence relationship between latent variables simultaneously through the Structural Equation Modeling (SEM) test.
Results: Patient satisfaction is influenced by service quality (p = 0.034), price (p = 0.000) and brand image (p = 0.015). Meanwhile, patient loyalty is only influenced by brand image (p = 0.003) and patient satisfaction (p = 0.003). In addition, patient satisfaction fully mediates the relationship between price (p = 0.024), but does not mediate the relationship between service quality (p = 0.109) and brand image (p = 0.068) and patient loyalty.
Conclusion: Service quality, price and brand image that are well perceived by emergency room patients have been proven to influence satisfaction with their services. Loyalty regarding subsequent use of services is largely determined by satisfaction, especially satisfaction with price which has been proven to greatly influence patient loyalty regarding subsequent use of ER services. Furthermore, studies on other factors still need to be carried out for continuous improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library