Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Alan Nuari
"Skripsi ini membahas tentang industri senjata di Indonesia sejak bernama Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat Pabal AD tahun 1958 hingga menjadi Perindustrian Angkatan Darat Pindad tahun 1962-1983 dan kemudian menjadi Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis di tahun 1983-1998 dengan nama PT. Pindad Persero . Terdapat juga gambaran kegiatan industri senjata di Indonesia dari masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda sampai akhir pemerintahan Orde Lama. Posisi geografis Indonesia yang berada di lingkungan strategis dunia membuat negara kepulauan ini menghadapi resiko dalam bidang pertahanan. Inti dari pertahanan Indonesia adalah Tentara Nasional Indonesia TNI yang dilengkapi dengan Alat Utama Sistem Persenjataan Alutsista yang memadai. Dalam melengkapi Alutsista, Indonesia menerapkan dua kebijakan, pertama membeli dari negara lain dan kedua memproduksi Alutsista dari dalam negeri yang diwujudkan dalam industri pertahanan. Pindad awalnya bergerak untuk membantu kelancaran kegiatan Angkatan Darat AD dengan menyediakan senjata dan peralatan militer. Setelah menjadi Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis BUMNIS , Pindad berganti nama menjadi PT. Pindad Persero dengan kegiatan utama melakukan produksi bidang alat dan peralatan yang membantu kebijakan pertahanan dan keamanan Indonesia.
This thesis discusses about the arms industry in Indonesia since it was named Artificial Equipment Factory Pabal AD in 1958 to become Industry of the Army Pindad in 1962 1983 and later became the State Owned Enterprise Strategic Industries in 1983 1998 under the name of PT. Pindad Persero . There is also an overview of the activities of the arms industry in Indonesia from the reign of Colonial Indies to the end of the Old Order government. Indonesia 39 s geographical position in the strategic environment of the world makes this archipelagic country at risk in the field of defense. The core of Indonesia 39 s defense is the Indonesian National Army TNI equipped with the main tool System Armament Alutsista is adequate. In equipping Alutsista, Indonesia implements two policies, first buying from other countries and second producing Alutsista from domestic which embodied in defense industry. Pindad initially moved to help smooth the activities of the Army AD by providing weapons and military equipment. After becoming a State Owned Enterprise Strategic Industries BUMNIS , Pindad changed its name to PT. Pindad Persero with the main activities of producing the field of tools and equipment that help the Indonesian defense and security policy."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Haryo Nugroho
"Skripsi ini membahas tentang dinamika sosial-ekonomi di jalur kereta api Yogyakarta-Secang, Magelang tahun 1950-1976. Kereta api di masa kolonial merupakan moda transportasi yang memberikan dampak besar. Jalur kereta api Yogyakarta-Secang di Jawa Tengah, merupakan salah satu jalur penting dalam menunjang aktivitas perdagangan masa kolonial. Sejak jalur ini dibuka tahun 1895, masyarakat sekitar merasakan manfaat dalam hal transportasi, pengangkutan barang, dan manfaat ekonomi seperti terbentuknya pasar di sekitar stasiun. Di sisi lain, pemerintah kolonial diuntungkan dalam hal pengangkutan menuju pelabuhan Semarang. Sejak tahun 1950 saat berdirinya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia DKARI sampai ditutupnya jalur ini pada 1976 karena letusan gunung Merapi, jalur ini memberikan dinamika tersendiri bagi masyarakatnya. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan memanfaatkan data primer berupa arsip, foto, buku, surat kabar sezaman dan dokumen bersadarkan metode ilmu Sejarah.

This Thesis discusess about Dynamics of Social Economy in Yogyakarta Secang, Magelang Railway 1950 1976. Train in Indonesia colonial era had a big impact. Yogyakarta Secang line, one of the line in Central Java, is one of the most important line in trade activity. Since open in 1895, the society has experienced in transport convenient, logistics and economic benefits like market formation in the station from this line. In other case, colonial rule has esperienced benevit in transporting goods to Semarang harbour. Since Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia DKARI has formed in 1950 to Merapi eruption that closes this line, a dynamics had shared by this line to the society. This paper is a result of the qualitative research that use primary source like archieves, photos, books, contemporary news papers and documents based on history science method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viyaya Anitasari
"Tesis ini membahas tentang perkembangan kota Mimika pada periode 1967-1999. Pada 1967 adalah tahun penandatanganan Kontrak Karya pertama antara PT. Freeport dan orang Indonesia Pemerintah mengenai izin pemrosesan pertambangan di Mimika. Melalui kontrak itu, Freeport mulai untuk mengeksplorasi dan memproses produk pertambangan di Mimika. Kegiatan penambangan di Mimika mendorong cepat pengembangan di Mimika. Selain pembangunan, tingkat pertumbuhan ekonomi di Mimika juga kualitas tinggi. Banyak penduduk dari luar daerah Mimika bahkan di luar Papua tertarik untuk mencari pekerjaan Mimika. Selain menambang, bidang bisnis di Mimika juga beragam, membuat Mimika lebih dinamis. Nilai-nilai tradisional cara hidup penduduk asli di Mimika mulai bergeser ke nilai-nilai yang lebih modern karena penduduk asli mulai berinteraksi dengan penduduk asing dan di luar Papua yang datang ke Mimika. Peningkatan populasi dan perkembangan di daerah Mimika telah menyebabkan Mimika untuk mengubah status administratifnya dari yang dulunya merupakan kecamatan dari Kabupaten Fakfak, ke kabupaten baru bernama Kabupaten Mimika. Penelitian ini menggunakan metode historis, seperti heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan adalah arsip, buku, artikel, jurnal, tesis dan disertasi sebelumnya.

This thesis discusses the development of the city of Mimika in the period 1967-1999. In 1967 it was year of signing of the first Contract of Work between PT. Freeport and Indonesians Government processing permits in Mimika. Through the contract, Freeport began to explore and process mining products at Mimika. Mining activities in Mimika are encouraging fast development at Mimika. In addition to development, the level of economic growth in Mimika as well high quality. Many residents from outside the Mimika area even outside Papua are interested in finding work Mimika. In addition to mining, the business fields at Mimika are also diverse, making Mimika more dynamic. The traditional values ​​of the way of life of indigenous people in Mimika began to shift to more modern values ​​because the natives began to interact with foreigners and outside Papua who came to Mimika. The increase in population and development in the Mimika area has caused Mimika to change its administrative status from what was once a sub-district of Fakfak Regency, to a new district called Mimika Regency. This research uses historical methods, such as heuristics, criticism, interpretation and historiography. Sources used are archives, books, articles, journals, previous theses and dissertatiregarding miningons."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diendy Dewiyanti Ayudya F.
"Skripsi ini menjelaskan bagaimana gaya hidup perempuan Amerika Serikat pada tahun 1920-an. Perkembangan industri pada awal abad 20, Perang Dunia I, dan disahkannya Amandemen ke-19 pada tahun 1920 adalah faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya perempuan modern pada tahun 1920-an.
Sebelumnya perempuan Amerika terkurung dalam budaya Victorian yang melarang perempuan untuk memiliki kehidupan di luar lingkungan domestik. Dari penulisan ini bisa dilihat dinamika kehidupan perempuan Amerika Serikat, dari masa Victorian sekitar abad 19, awal abad 20, sampai dengan tahun 1920-an.

The focus of this study is to describe the American women’s lifestyle in the 1920s. The industrial development in the early 20th century, World War I, and the passing of the 19th Amendment in 1920 were the factors that underlying the emergence of the modern women in the 1920s.
Previously, American women trapped in a Victorian culture that forbids women to have a life outside of the domestic environment. The main focus of the study is to explain the dynamics of the American women's life, from the Victorian period starting from the 19th century to 1920s.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charisma Rahmat Pamungkas
"Kelompok musik AKA merupakan kelompok musik yang terbentuk di Jalan Kali Asin, Surabaya, pada tahun 1967. Kelompok ini memiliki empat anggota inti, yaitu Ucok Harahap (penyanyi), Soenatha Tanjung (pemain gitar), Syech Abidin Jeffri (penabuh drum), dan Arthur Kaunang (pemain bass), serta manager, yaitu Ismail Harahap. Kelompok ini mencapai puncak kejayaan pada periode 1967—1974, dan mendapat julukan musisi underground. Pemberitaan media massa membuat kelompok ini semakin terkenal pada periode tersebut. Kelompok ini mulai goyah pada periode 1974-1976.

AKA band was formed on Jalan Kali Asin, Surabaya, in 1967. This band had four main player, which are Ucok Harahap (vocalist), Sunatha Tandjung (guitarist), Syech Abidin Jeffri (drummer), Arthur Kaunang (bassist), and also a manager named Ismail Harahap. They reached their peak of popularity in 1967—1974, and was referred as underground musician. News about AKA on mass media helped AKA reach its peak of popularity. This group had to face instability in 1974-1976."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mardiani
"Pada 26 Desember 1996 meletus kerusuhan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Skripsi ini berupaya untuk mengungkapkan sebab-sebab serta dampak kerusuhan tersebut dengan menggunakan metode penelitian, yakni metode sejarah. Pemicu terjadinya kerusuhan tersebut adalah kasus penganiayaan ustadz oleh oknum Polisi. Kasus penganiayaan kemudian menimbulkan rasa solidaritas dari generasi muda Islam Tasikmalaya yang direpresentasikan dalam bentuk acara doa bersama pada 26 Desember 1996 di Mesjid Agung Tasikmalaya. Setelah acara doa bersama, ketidakpuasan akan penanganan kasus penganiaayaan membuat massa melakukan tindak kekerasan terhadap simbol kepolisian lalu bergeser pada tindak kekerasan terhadap aset etnis Tionghoa. Pergeseran sasaran kekerasan tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori collective action dari Charles Tilly. Kerusuhan di Tasikmalaya pada 1996, meminjam istilah Charles Tilly, termasuk dalam aksi kolektif dengan kekerasan bentuk brawls (aksi tanpa kekerasan yang berakhir dengan penyerangan) yang bergeser menjadi opportunism (kekerasan yang memanfaatkan kesempatan).

At December 26th 1996 a soical riot emerged in Tasikmalaya, West Java. Using methods of history as its research method, this thesis tries to explain causes and affects of that riot. The triger of the riot was ustadz’s mistreatment case by policemen. Hence, arising of the solidarity from Islam youth of Tasikmalaya. Then, they reacted by doing doa bersama at Mesjid Agung Tasikmalaya. At the end, mass felt unsatisfied toward mistreatment case handling, they did violence action to police symbol and shift to Chinese assets. Based on Charles Tilly’s collective action theory, the riot in Tasikmalaya is collective action by violence. The type of this collective action is brawls (nonviolence action which end by attacking) which is switching to opportunism (violence that exploiting opportunity)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanisa Tricahyani
"Skripsi ini menjelaskan tentang sebuah generasi penentang perubahan budaya Amerika setelah Perang Dunia II yang bernama Generasi Beat. Perubahan kondisi dan gaya hidup masyarakat kearah modern dan konsumtif menjadi faktor lahirnya generasi ini. Melalui karya sastra, Generasi Beat atau beatniks mengungkapkan kekecewaannya dengan gaya mereka masing-masing. Generasi Beat melahirkan sebuah bentuk karya sastra baru yang menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

This thesis explains about a generation which rejected the changing of American Culture after World War II named Beat Generation. The alteration of society condition and lifestyle toward modernity and consumptive become factors of the birth of this generation. Through literature, Beat Generation or Beatniks express their disillusionment with their own style. Beat Generation creates a new form of literature which inspired the next generation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014;2014
S54563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Zarfina
"Skripsi ini membahas mengenai "Kampung Janda" selama pelaksanaan Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh tahun 1989-1998 dan perkembangan setelah status DOM dicabut. Pengoperasian yang dilakukan untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia, dalam pelaksanaannya telah menimbulkan berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh gerakan yang menentang pemerintah yaitu Gerakan Aceh Merdeka (GAM), melainkan masyarakat sipil terutama perempuan. Sebutan "Kampung Janda" pada desa bernama Cot Keng di Kabupaten Pidie Jaya akibat dari banyaknya para ayah dan suami yang hilang maupun meninggal selama pemberlakuan DOM. Penelitian skripsi ini membuktikan bahwa istilah "Kampung Janda" merupakan salah satu dampak yang tidak biasa dari pemberlakuan operasi militer di Aceh. Melalui istilah ini juga Cot Keng mendapat perhatian, baik dari pemerintah maupun pihak asing yang meningkatkan kesejahteraan desanya. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah dan menggunakan sumber-sumber primer (a.l. dokumen, koran dan majalah sezaman, wawancara, dll.) dan sumber sekunder (a.l. buku, jurnal, dll.).

This thesis discusses about "Kampung Janda" during the implementation of Military Operation Area (DOM) in Aceh 1989-1998 and the developments after DOM status revoked. The operation objective is to maintain the territorial stability of Indonesia, but the implementatation of the operation has caused many human rights violations. The impact not only affect the Anti-Government Movement, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), but also civilian,especially women. The term of "Kampung Janda" in a village called Cot Keng in Pidie Jaya because many fathers and husbands lost or died during the DOM. This thesis research proves that the term of "Kampung Janda" is one of the unusual impact of the implementation of military operations in Aceh. Because of this term, Cot Keng also received attention from government and foreigners who want to improve the social welfare of the village. This thesis uses the method of historical research and use of primary sources (e.g. documents, contemporary newspapers and magazines, interviews, etc.) and secondary sources (e.g. books, journals, etc.).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugito
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang dampak pembangunan jalan tol Jakarta ?
Cikampek terhadap kehidupan ekonomi masyarakat di Kabupaten Bekasi dan
Kabupaten Karawang tahun 1980 ? 1998. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan pendekatan sejarah sebagai metode penelitian yang terbagi dalam
empat tahapan antara lain: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa dalam proses pembangunan jalan tol Jakarta ?
Cikampek terdapat dinamika yang terjadi di masyarakat khususnya mengenai
ganti rugi pembebasan lahan yang digunakan untuk pembangunan jalan tol
tersebut. Akan tetapi, pembangunan jalan tol juga memberikan dampak ekonomi
terutama dalam meningkatkan sektor industri dan jumlah tenaga kerja bagi
masyarakat di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang yang secara langsung
dilalui pembangunan jalan tol tersebut.

ABSTRACT
This research discusses about the impact development of Jakarta ? Cikampek
Highway again economic life of society in the Bekasi and Karawang regency in
1980 ? 1998. He authors used historical approach as method of research which is
devide into for stages include: Heuristics, Criticism, Interpretation, and
Historiography. The result of this research shows that in the process of
development Jakarta ? Cikampek Highway there are dynamics that occur in the
society, especially regarding land acquisition compensation which is used for the
development that?s Highway. However, the development of Highway also provide
economic impact, especially in the increasing of industrial sector and the number
of workers for the people in Bekasi and Karawang regency which directly passed
by development of that highway.;"
2016
S64796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Dzulfia Fahmi
"Penelitian ini membahas mengenai dilema dalam diri Pandji Poestaka, sebuah majalah budaya terbitan Balai Pustaka pada era kolonial, kurun waktu 1922-1935. Sebagai salah satu produk terbitan Balai Pustaka yang merupakan badan resmi pemerintah dalam menangani persoalan bacaan, Pandji Poestaka menghadapi kenyataan bahwa ia tidak bisa begitu saja lepas dari tanggung jawab mendukung pemerintah, terutama saat situasi politik berkembang lebih dinamis dan kompleks pada tahun 1920-1930-an yang mana mulai banyak ancaman yang datang dari luar pemerintah kolonial. Hal tersebut membuat Pandji Poestaka dipaksa berperan untuk membela kepentingan pemerintah. Pada waktu yang sama, Pandji Poestaka mencoba tetap mempertanggung jawabkan personalitasnya sebagai majalah budaya dengan menawarkan gagasan baru tentang kebudayaan Indonesia dan elemen di dalamnya. Sebagai majalah yang lahir pada saat budaya nasional Indonesia belum sepenuhnya terbentuk, Pandji Poestaka mencoba memberikan arah dan contoh budaya dari seluruh dunia, yang mana kemudian Barat dipandang oleh Pandji Poestaka sebagai panutan terbaik bagi Indonesia. Penelitan ini memperlihatkan upaya Pandji Poestaka untuk tetap bertahan di Hindia dengan dihadapkan pada dilema antara berkontribusi menjaga kekuasaan kolonial dan konsisten menawarkan gagasan baru tentang budaya nasional Indonesia.

This research discusses the dilemma within Pandji Poestaka, a cultural magazine published by Balai Pustaka in the colonial era between 1922 to 1935. As one of the magazines published by Balai Pustaka, an official government agency established to address the issue of reading, Pandji Poestaka faced the fact that it could not simply escape from the mandate it received from the government especially when the political situations grew more dynamic and complex in the late 1920 1930 and the publication of materials seen as a threat to the government more rampant. Pandji Poestaka was forced to take the role of defending government interest. At the same time, Pandji Poestaka tried to remain true to its ideal as a cultural magazine. It saw itself to be responsible for offering new ideas about Indonesian culture and its element. As a magazine that was born at a time when Indonesia rsquo s national culture was not fully formed, Pandji Poestaka was looking for directions and examples from around the world, The West however was seen by Pandji Poestaka as the great model for Indonesia. This study shows the efforts made by this magazine to survive in the Indies while facing dilemma between contributing to maintaining the colonial power and consistently offering new ideas about Indonesian culture."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S68145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>