Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Wahyudi
"Di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), petugas kesehatan merupakan pusat untuk memajukan kesehatan. Memproduksi, merekrut dan mempertahankan kesehatan masih merupakan tantangan utama yang dihadapi dunia. Kurangnya Sumber Daya Manusia untuk Kesehatan (HRH) tidak hanya terjadi di Indonesia, sebagian besar negara di dunia mengalami dua faktor demografi utama yang terkait dengan masalah ini. Pertama, harapan hidup yang lebih tinggi, menghasilkan jumlah pasien yang membutuhkan layanan kesehatan yang lebih baik. Kedua, itu adalah peningkatan besar dalam populasi yang telah mengakibatkan kebutuhan akan peningkatan sumber daya manusia kesehatan (WHO, 2006). SKN point 288 menyatakan: "Perencanaan SDM Kesehatan pada dasarnya dilakukan berdasarkan fakta (evidence-based) melalui peningkatan Sistem Informasi Kesehatan Kesehatan (SI-SDMK)" (Perpres 72 / 2012).
Hasil wawancara singkat pada studi awal di Pusat Data dan Informasi Badan PPSDM untuk Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas, diketahui bahwa pengumpulan data dan pencatatan data individu yang bekerja di fasyankes selama ini adalah masih dilakukan secara manual di Microsoft Excel. Sehingga para manajer data SDMK di tingkat fasyankes perlu merekapitulasi bentuk data individu yang telah ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe SI-SDMK berbasis Android dengan hak akses ke tenaga kesehatan di Fasyankes langsung untuk mendaftar, memeriksa status data individu, serta untuk memperbarui data individu jika ada data individu yang tidak akurat/tidak lengkap di sesuai dengan situasi aktual dengan melampirkan dokumen pendukung.
Badan PPSDM Kesehatan telah mengembangkan 3 (tiga) Instrumen Data untuk mendukung SI-SDMK dalam Aplikasi Berbasis Excel, Aplikasi Berbasis Desktop, dan Aplikasi Berbasis Web untuk memfasilitasi tugas pengelola SDMK di semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Aplikasi SI-SDMK ini dapat menginformasikan jumlah jabatan fungsional data kesehatan baik tingkat satuan kerja atau provinsi, informasi yang diperoleh baik dalam bentuk laporan maupun berupa grafik dan peta. Namun, ketika melihat cakupan data yang SI-SDMK dapatkan untuk Puskesmas dan Rumah Sakit untuk data individu SDMK tahun 2016 untuk Puskesmas 84% dan 2017 (hingga Oktober) 92%. Sedangkan untuk Rumah Sakit tahun 2016 36% dan 2017 (hingga oktober) 41% (SI-SDMK, BPPSDMK).

In the National Health System (SKN), health workers are central to health promotion. Producing, recruiting and sustaining health are still the main challenges facing the world. Lack of Human Resources for Health (HRH) is not only happening in Indonesia, most countries in the world experience two major demographic factors related to this problem. First, higher life expectancy, resulting in the number of patients requiring better health care. Secondly, it is a large increase in the population that has resulted in the need for increased health human resources (WHO, 2006). SKN point 288 states: "Health HR Planning is basically fact-based through improvement of Health Information System (SI-SDMK)" (Perpres 72/2012).
PPSDM Kesehatan Agency has developed 3 (three) Data Instruments to support SI- SDMK in Excel-Based Applications, Desktop-Based Applications, and Web-Based Applications to facilitate the tasks of SDMK managers in all districts/cities throughout Indonesia. This SI-SDMK application can inform the number of functional position of health data either level of work unit or province, information obtained either in the form of report or in the form of graph and map. However, when looking at data coverage that SI-SDMK get for Puskesmas and Hospitals for individual data SDMK year 2016 for Puskesmas 84% and 2017 (until October) 92%. While for hospitals in 2016 36% and 2017 (until October) 41% (SI-SDMK, BPPSDMK).
The results of a brief interview on the preliminary study at the Center for Data and Information of PPSDM Agency for Health and DKI Jakarta Provincial Health Office and Puskesmas, it is known that data collection and recording of individual data working in fashankes so far is still done manually in Microsoft Excel. So that the SDMK data managers at the fashankes level need to recapitulate the form of individual data that has been written. This study aims to develop prototype SI-SDMK based on Android with right to health personnel in Fasyankes directly to register, check the status of individual data, as well as to update individual data if there are inaccurate/incomplete individual data in accordance with the actual situation by attaching supporting documents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Permadi Sumarno
"Pada usia 60 tahun atau lebih (lansia) mulai terjadi penurunan fungsi tubuh sehingga rawan terserang berbagai penyakit. Untuk menghindarinya, lansia perlu selalu menjaga kebugaran tubuhnya dengan melakukan aktivitas fisik dan menjaga pola makan. Perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi telah membuat perubahan pada kehidupan manusia, dengan bermunculannya aplikasi berbasis mobile termasuk aplikasi kesehatan. Akan tetapi aplikasi kesehatan yang tersedia untuk lansia dinilai masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah membangun aplikasi kesehatan lansia berbasis mobile application agar lansia tetap dapat hidup produktif. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 di DKI Jakarta terhadap kelompok lansia berusia 60 – 70 tahun. Hasil wawancara kebutuhan sistem didapatkan bahwa 90% lansia membutuhkan aplikasi yang mendukung kesehatan lansia. Telah dibangun aplikasi yang sesuai kebutuhan lansia yang memuat video senam untuk lansia , menu makanan sehat, video siraman rohani, fitur data kesehatan yang menginformasikan data hasil pengukuran kesehatan dan notifikasi pengingat minum obat. Penerimaan lansia terhadap aplikasi ini cukup baik, sebanyak 80% lansia menyukai aplikasi ini. Sesuai dengan hal tersebut, pemanfaatan terhadap aplikasi sehat lansiaku ini dapat dijadikan pilihan utama bagi lansia untuk dapat menjaga kesehatan dirinya. Saran untuk Kementerian Kesehatan sebagai pemangku kebijakan bagi kesehatan lansia, kiranya dapat menyediakan atau mengembangkan aplikasi kesehatan lansia yang dapat digunakan oleh lansia secara mandiri.

At the age of 60 years or more (elderly) there is a decrease in body function so that they are prone to various diseases. To avoid this, the elderly always need to maintain their body fitness by doing physical activity and maintaining a healthy diet. Technological developments, especially in the field of information, have made changes to human life, with the emergence of mobile-based applications including health applications. However, the health applications available for the elderly are still considered insufficient. The purpose of this research is to build a mobile application-based elderly health application so that the elderly can still live productively. This research was conducted in 2020 in DKI Jakarta to a group of elderly people aged 60-70 years. The results of the system requirements interview showed that 90% of the elderly need applications that support elderly health. An application that is suitable for the needs of the elderly has been built which includes exercise videos for the elderly, healthy food menus, spiritual shower videos, a health data feature that informs health measurement results and notification of medication reminders. Elderly acceptance of this application is quite good, as many as 80% of the elderly like this application. In accordance with this, the use of this healthy application can be the main choice for the elderly to be able to maintain their health. Suggestions for the Ministry of Health as a policy maker for elderly health, presumably can provide or develop elderly health applications that can be used by the elderly independently."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library