Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Suhanto
"

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya tergantung dari banyak faktor, di antaranya adalah

manajemen portofolio proyek, terutama untuk organisasi yang bertipe proyek. PT XYZ sebagai salah satu
organisasi vendor pengembang perangkat lunak yang bertipe proyek, pada tahun 2018/2019 memiliki target profit
sebesar Rp 3 milyar, tetapi mengalami kerugian finansial sebesar Rp 9 milyar. Dalam karya akhir ini dianalisis
penyebab kerugian finansial PT XYZ yang terdiri atas permasalahan multidimensional dari tinjauan teori segitiga
strategis sistem informasi. Permasalahan manajemen portofolio proyek TI termasuk dalam dimensi strategi
organisasi dan terdiri atas komponen-komponen yang mengatur tata kelola proyek. Penelitian ini menggunakan
desain kualitatif dengan model manajemen portofolio proyek TI yang mengacu pada kerangka kerja Management
of Portfolios
(MoP) dari Axelos. Wawancara dilakukan terhadap lima pakar dengan spesifikasi sebanding sebagai
bahan masukan untuk melakukan perancangan. Setelah penelitian dilakukan, sebuah rancangan manajemen
portofolio proyek TI proyek yang cocok untuk PT XYZ bisa direkomendasikan yang meliputi dimensi: keselarasan
tujuan strategis, tata kelola, prinsip acuan, siklus hidup & proses, peran PMO, struktur organisasi, budaya
organisasi, dan
tools. Harapannya dengan menerapkan manajemen portofolio proyek TI proyek sesuai dengan
usulan solusi dari penelitian ini, PT XYZ diharapkan bisa mencapai target finansialnya.

 


The success of an organization in achieving its strategic objectives depends on many factors, including project

portfolio management (PPM). PT XYZ as one of the vendors of software development organization, in 2018/2019
had financial target of Rp 3 billion but suffered financial loss of Rp 9 billion. In this final paper, the analysis of
the causes of financial losses of PT XYZ consists of multidimensional problems from the review of information
systems strategic triangle theory. PPM issues are included in the dimension of organizational strategy. So, to solve
the root problems at PT XYZ, portfolio management needs to be designed in accordance with guidelines of
international best practices. This study uses a qualitative design with a PPM model that refers to Management of
Portfolios (MoP) from Axelos. Interviews have been conducted with five experts with reputable qualification.
After the research is done, a PPM design was proposed for PT XYZ that consist of the following dimensions:
strategic objective alignment, governance, principles, life cycle & processes, PMO role, organization structure,
organization culture, and tools. Hopefully, by implementing the project portfolio management in accordance with
the proposed solutions from this study, PT XYZ can achieve its financial targets.
 

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Sakti Wijayanto
"ABSTRAK
Kesuksesan proyek dengan kerangka agile dapat diukur dari ketepatan waktu, biaya, dan kepuasan stakeholder proyek. Studi kasus di PT Javan Cipta Solusi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan proyek dari sisi ketepatan waktu hanya mencapai 64%, belum sesuai dengan harapan pihak manajemen yang memiliki target mencapai 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun peringkat faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek dengan kerangka agile di PT Javan Cipta Solusi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan proyek. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan melakukan studi literatur, wawancara, dan kuesioner terhadap stakeholder internal perusahaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan AHP untuk menyusun peringkat faktor keberhasilan proyek.
Hasil dari penelitian ini, terdapat sembilan faktor yang perlu diperhatikan dalam mendukung keberhasilan proyek Agile. Faktor yang memiliki peringkat teratas adalah terkait keterlibatan pengguna. Rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada PT Javan Cipta Solusi terkait keterlibatan pengguna adalah dengan mengikutsertakan pengguna dalam tools yang digunakan untuk task management. "
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan Fathin
"Dalam bisnis saat ini, kebutuhan IT yang selalu berubah mendorong popularitas pengembangan perangkat lunak agile yang adaptif. Kerjasama tim menjadi krusial dalam menerapkan metode agile, memengaruhi kesuksesan proyek dan tujuan organisasi. Resesi global semakin menegaskan pentingnya kerja tim efektif bagi startup, terutama saat menghadapi upaya pengurangan anggota tim dalam situasi ketidakpastian tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kualitas kerja tim pada startup di Indonesia dan memberikan rekomendasi peningkatannya. Data dikumpulkan melalui survei online berdasarkan kerangka aTWQ dari startup-startup Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan Agile Teamwork Quality (aTWQ) sebagai alat evaluasi kualitas kerja tim, dengan fokus pada faktor-faktor kritis seperti communication, coordination, effort, cohesion, dan balance of contribution. Rekomendasi praktis mencakup pelatihan komunikasi efektif, penyediaan platform dokumen utama, penyesuaian waktu khusus untuk konfirmasi dan diskusi, penentuan forum yang tepat untuk membahas kendala komunikasi, pengakuan peran manajer dalam resolusi konflik, mendorong sesi berbagi informasi, penyelenggaraan kegiatan tim building, dan implementasi rotasi kolaborasi anggota proyek. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi berharga bagi startup di Indonesia, mendukung peningkatan kualitas kerja tim dalam lingkungan startup yang dinamis.

In today's business, the ever-changing IT needs have propelled the popularity of adaptive agile software development. Team collaboration is crucial in implementing agile methods, influencing project success and organizational objectives. Furthermore, the global recession emphasizes the importance of effective teamwork for startups, especially when there are efforts to reduce team members amid high uncertainty. The aim of this research is to evaluate the teamwork quality in Indonesian startups and provide recommendations for improvement. To achieve this goal, data will be collected from Indonesian startups through an online survey based on the aTWQ framework. This study utilizes the Agile Teamwork Quality (aTWQ) approach as an evaluation tool for assessing team quality in an agile environment. The focus is on critical factors such as communication, coordination, effort, cohesion, and balance of contribution. Practical recommendations include effective communication training, provision of a central document platform, adjustment of specific time for confirmation and discussion, identification of appropriate forums for addressing communication constraints, recognition of the manager's role in conflict resolution, encouragement of sharing sessions, organization of team-building activities, and implementation of project team collaboration rotations. The findings of this research are expected to offer valuable recommendations for startups in Indonesia, supporting the enhancement of team quality in a dynamic startup environment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ihsan Prasetyoputra
"ABSTRAK
Persaingan pada industri perbankan saat ini tidak hanya antar bank, akan tetapi terhadap perusahaan teknologi informasi yang dapat menciptakan produk digital dengan lebih awal dan menyesuaikan kebutuhan pengguna. Untuk itu menghadapai tantangan tersebut industri perbankan dapat menerapkan pendekatan Agile. Pendekatan Agile sendiri memiliki tingkat kesuksesan yakni hanya sebesar 39% dan 61% lainnya tidak. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu pendekatan Agile yang terbilang baru berkembang sehingga banyak yang belum begitu memahami pendekatan tersebut. Selain itu pada industri perbankan sendiri masih banyak yang menggunakan pendekatan tradisional dan berdasarkan data PricewaterhouseCoopers Indonesia sekitar 76% industri perbankan di tahun 2019 akan menggunakan pendekatan Agile. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor kesukesan kritis pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan Agile pada industri perbankan di Indonesia. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan pengolahan data statistik Analytic Hierarchy Process (AHP). Penelitian menghasilkan faktor kesuksesan kritis pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan Agile pada industri perbankan di Indonesia. Adapun faktor kesuksesan kritis secara berurutan dari terbesar ke terkecil yang dianggap dapat mempengaruhi kesuksesan tersebut yaitu komunikasi, praktik dengan pendekatan Agile, dukungan manajemen, team empowerment, pengetahuan & keahlian tim, budaya organisasi, karakteristik tim, dan integration & automation process.
ABSTRACT
Competition in the banking industry today is not only between banks, but for information technology companies that can produce digital products earlier and adjust user needs. To face this challenge, the banking industry can implement the Agile approach. Agile's own approach has a success rate of only 39% and 61% not. This can be caused by several factors, one of which is the Agile approach which is relatively new so that many do not fully understand the approach. In addition, in the banking industry there are still many who use traditional approaches and based on PricewaterhouseCoopers Indonesia data, around 76% of the banking industry in 2019 will use the Agile approach. Based on this, the research was conducted with the aim of analyzing critical success factors in software development with an Agile approach to the banking industry in Indonesia. The analysis was carried out by using Analytic Hierarchy Process (AHP) as a statistical data processing. The research produced a success factor in software development with an Agile approach to the banking industry in Indonesia. The top 5 ranking factors sequentially from the biggest to the smallest which are considered critical can influence the success of the communication factors, practice with Agile approach, management support, team empowerment, team knowledge, organizational culture, team characteristics, and integration & automation process."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nandang Sunandar
"PT XYZ merupakan perusahaan jasa konsultasi dan penyedia aplikasi, saat ini PT XYZ belum memiliki standar baku dalam proses pengembangan perangkat lunak. Berdasarkan analisis tahap awal yang dilakukan, hal tersebut menyebabkan tidak tercapainya 12% target waktu penyelesaian proyek. Maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut PT XYZ perlu meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak dengan standar baku proses pengembangan perangkat lunak yaitu dalam penelitian ini menggunakan CMMI Dev 1.3. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat kematangan dari aktivitas pengembangan perangkat lunak saat ini. Sehingga, menghasilkan rekomendasi peningkatan proses pengembangan peragkat lunak yang tepat bagi PT XYZ. Untuk menghasilkan rekomendasi maka dilakukan penilaian dengan metode SCAMPI-C dan pendekatan continuous representation, dengan pemilihan area proses penilaian menggunakan CMMI Roadmap. Penilaian dilaksanakan dengan metode PIID, kemudian dibuat skala prioritas dari rekomendasi yang dihasilkan dengan metode AHP. Penelitian ini menghasilkan capability level 0 dengan 3 practice yang terpenuhi dan 37 practice yang tidak terpenuhi dari 5 area proses yang terdapat pada project roadmap yaitu PP, PMC, REQM, CM, dan PPQA. Sehingga target yang akan dicapai adalah capability level 1. Dari 37 practice yang tidak terpenuhi untuk mancapai capability level 1 dibuat rekomendasi pada setiap practice dengan urutan prioritas pelaksanaan, sesuai hasil AHP, yaitu PP, REQM, PMC, CM, PPQA. Terakhir dilakukan validasi direktur dengan hasil rekomendasi semua 37 practice akan dilaksanakan.

PT XYZ is a consulting firm and application provider. PT XYZ does not have a standard in the software development process. Based on the initial analysis, this causes a delay of 12% of the project completion time target. So to solve these problems, PT XYZ needs to improve the software development process with the standard software development process, namely in this study using CMMI Dev 1.3. This study aims to determine the capability level and produce recommendations for improving the software development process that is right for the company. To make recommendations, conduct an assessment using the SCAMPI-C method assisted by PIID. The approach used is continuous representation, selecting the assessment process area according to the CMMI Roadmap, namely the project roadmap with PP, PMC, REQM, CM, and PPQA process areas. The result of this study is the ability level 0, with three practices meeting and 37 not meeting the five assessment process areas. So that it can determine the target it wants to achieve is level one of capability. To reach level one of capability, make recommendations from 37 practices that are unmet. Next, make a priority order of recommendations using AHP with the results of PP, REQM, PMC, CM, and PPQA. Finally, the Director validates the results of all recommendations that will implement by generating all recommendations from 37 practices that will implement."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bryant Alim Amrullah
"Perusahaan baik korporasi maupun BUMN selalu berupaya untuk memenangi pasar dan mencapai tujuan, dan target keuntungan. Perusahaan dapat membuat perencanaan yang terstruktur untuk mengoptimalkan pekerjaan. Dari total 31 proyek pengembangan produk yang dikerjakan tahun 2021, hanya 12 proyek yang telah dan selesai, serta dua proyek lainnya sedang berjalan. Hal tersebut merugikan perusahaan dan berdampak pada penguasaan pasar. Hal tersebut disebabkan tidak adanya pedoman tentang cara untuk melakukan mengembangkan produk perangkat lunak. Dampaknya, banyak proyek yang tidak tepat sasaran, tidak berhasil dieksekusi, dan tidak berhasil mencapai kesepakatan awal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi metodologi pengembangan produk perangkat lunak yang dapat menjadi pedoman bagi perusahaan berdasarkan konsep dari Essence Framework. Penelitian ini menggunakan metode Design Science Research (DSR) dalam melaksanakannya. Penelitian melibatkan tim internal perusahaan melalui Focus Group Discussion (FGD) untuk memberikan informasi artefak dan praktik, memilih artefak dan praktik, dan evaluasi proses. Evaluasi juga diberikan oleh expert dalam sesi Expert Judgement dari lima orang ahli untuk memberikan tanggapan dari eksternal perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 praktik terpilih yang bersifat iteratif berdasarkan prinsip kerja Agile yang dibagi menjadi tiga aktivitas communication, enam aktivitas planning, tiga aktivitas modelling, enam aktivitas construction, dan enam aktivitas deployment. Praktik tersebut didapatkan dari metode Agile yang paling populer tahun 2021, yakni Scrum, Kanban, Extreme Programming (XP), SAFe, Scrum of Scrums, Enterprise Scrum, Spotify Model, LeSS,dan Nexus, serta dua metode pengembangan perusahaan saat ini, yakni Watefall dan Prototyping.

Both corporations and state-owned companies always strive to win the market and achieve their goals and profit targets. Companies can make structured plans to optimize work. By the total of 31 product development projects that will be carried out in 2021, only 12 projects have been completed and 2 others are currently in progress. These are detrimental to the company and has an impact on market share. This is happened because of the absence of guidelines on how to develop software products. As a result, many projects were not on target, were not successfully executed, and failed to reach the initial agreement. This study aims to provide recommendations for software product development methods that can be used as guidelines for companies based on the concept of the Essence Framework. This study uses the Design Science Research (DSR) method. The research involved the company's internal team through Focus Group Discussions (FGD) to provide information on artifacts and practices, select artifacts and practices, and evaluate processes. Evaluation was also given by the expert in the Expert Judgment session of five experts to provide feedback from external companies. The results showed that there were 24 selected iterative practices based on Agile working principles which were divided into three communication activities, six planning activities, three modeling activities, six construction activities, and six deployment activities.These practices are derived from the most popular Agile methods used in 2021, namely Scrum, Kanban, Extreme Programming (XP), SAFe, Scrum of Scrums, Enterprise Scrum, Spotify Model, LeSS, and Nexus, as well as two of the company's current development methods, Waterfall and Prototyping."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Novalina
"Dalam mencapai transformasi digital maka Bank XYZ sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia berusaha mengembangkan sistem dan aplikasi yang mendukung berjalannya proses bisnis sehingga dengan situasi demikian maka kebutuhan akan implementasi atau pengembangan teknologi informasi di Bank XYZ pun turut meningkat. Berdasarkan laporan dokumen Project Status Report APD tahun 2020 bersumber dari PMO, kesuksesan APD yang mencapai on schedule serta mengikuti definisi kesuksesan proyek menurut PMBOK yaitu sebesar 66%, sedangkan proyek lainnya dikategorikan sebagai potential to be delayed, delayed, live implementation dan hold/dropped. Persentase kesuksesan proyek di APD tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Berdasarkan analisis permasalahan, maka perlu dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek pada grup APD Bank XYZ. Pengukuran kematangan dilakukan dengan menggunakan model pengukuran PMMM Kerzner. Penelitian dilakukan dengan mixed method yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sebelum pengumpulan data kuantitatif, kuesioner PMMM divalidasi dengan metode kualitatif dengan wawancara kepada pakar sehingga memperoleh hasil tambahan 25 pertanyaan untuk melengkapi kuesioner. Selanjutnya, pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner untuk menghitung tingkat kematangan manajemen proyek. Pada tahap terakhir pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara untuk memperoleh rekomendasi dari pakar di bidang manajemen proyek. Berdasarkan hasil pengukuran maka diperoleh bahwa tingkat kematangan manajemen proyek grup APD Bank XYZ belum lolos di level 1. Berdasarkan hasil pengukuran maka diberikan rekomendasi baik dari best practices dan rekomendasi pakar dalam manajemen proyek. Beberapa rekomendasi peningkatan kematangan manajemen proyek antara lain training, penggunaan tools project management, landing plan dan knowledge management.

In achieving digital transformation, Bank XYZ as one of the largest state-owned banks in Indonesia was trying to develop systems and applications that support the running of business processes. Based on that situation, the need for implementation or development of information technology at Bank XYZ was also increased. Based on the 2020 APD Project Status Report document report sourced from the PMO, information was obtained that the success of project that achieved on schedule and followed the definition of project success according to PMBOK was 66%, while other projects were categorized as potential to be delayed, delayed, live implementation and hold /dropped. The percentage of project success in APD does not meet the set targets. Based on the analysis of the problem, it was necessary to assess the maturity level of project management in the APD group Bank XYZ. Maturity assessment would be carried out using the PMMM measurement model by Kerzner. The research was conducted using a mixed-method, namely quantitative and qualitative. Quantitative data was collected using a questionnaire to calculate the maturity level of project management. The qualitative collection was carried out by interview to obtain recommendations from experts in the field of project management. Based on the measurement results, it is found that the maturity level of the APD Bank XYZ group project management has not passed level 1. Based on the measurement results, recommendations were given both from best practices and expert recommendations in project management. Several recommendations for increasing project management maturity include training, use of project management tools, landing plans, and knowledge management."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arsad Saifunas
"Proyek pengembangan perangkat lunak dikatakan sukses apabila pelaksanaan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan, penggunaan anggaran yang sesuai dan ruang lingkup yang disepakati. Penelitian ini mengambil studi kasus implementasi pengembangan perangkat lunak yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak XYZ yang banyak menangangi proyek pengembangan aplikasi di berbagai pemerintah daerah. Rata-rata pertahun dalam penyelesaian proyek pengembangan aplikasi di studi kasus ini tidak tercapai 100% sesuai dengan jadwal yang ditentukan karena terdapat beberapa kendala yang akhirnya terjadi peningkatan sumber daya dan adanya denda atas keterlambatan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun metodologi pengembangan perangkat lunak dan serta membuat panduan implementasi berdasarkan prinsip- prinsip Essence Framework. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan Design Science Research (DSR). Perencanaan dan pengembangan metodologi implementasi dilakukan menggunakan Focus Group Discussion terhadap tim yang terlibat dalam pengembangan aplikasi. Proses validasi hasil didalam penelitian ini menggunakan kombinasi antara umpan balik dari internal studi kasus dan eksternal studi kasus yang terdiri dari empat para ahli. Analisis hasil penelitian ini menghasilkan daftar tiga belas praktik yaitu (1) Identify Value (2) Visualize (3) Stories (4) Acceptance Criteria (5) Sprint Planning (6) Sprint (7) Sprint Review (8) System Demo (9) Limit Work in Progress (10) Pair Programming (11) Daily Scrum (12) Weekly Cycle (13) Whole Team. Praktik-praktik ini dihasilkan dari FGD dengan tim pengembang berdasrkan metode terpilih dari hasil studi literatur. Metode Agile untuk pengembangan perangkat lunak di pemerintahan berdasarkan studi literatur adalah Scrum, Lean, XP, Kanban. SAFe yang merupakan metode scaling yang paling populer berdasarkan survei Version One tahun 2020.

A software development project is regarded to be successful if it is completed within the allotted schedule, on budget, and with the agreed-upon scope. This research takes a case study of the implementation of software development carried out by a Software Development Company named XYZ which handles many applications development projects in various local governments. The annual average for the completion of the application development project in this case study failed to achieve its 100% target implementation timeline because there were several obstacles which eventually resulted in an increase in resources and a fine for project delays. This study aims to develop a software development methodology and to create an implementation guide in the case study organization based on the principles of the Essence Framework. This study adopted the Design Science Research (DSR) methodology. Focus Group Discussions (FGD) with the development team in the case study were used to plan and build the implementation methodology. Expert judgment was also conducted by interviewing four experts to obtain input from a different perspective. The analysis of this research resulted in list of thirteen practices that can be selected implementation methodology to be used as reference in the case study organization, namely (1) Identify Value (2) Visualize (3) Stories (4) Acceptance Criteria (5) Sprint Planning (6) Sprint (7) Sprint Review (8) System Demo (9) Limit Work in Progress (10) Pair Programming (11) Daily Scrum (12) Weekly Cycle (13) Whole Team. These practices are chosen through FGD with development team based on Agile methods defined from the literature review for government software development, namely Scrum, Lean, XP and Kanban. The SAFe approach is also mentioned since, according to a VersionOne survey conducted in 2020, it is the most often used scaling strategy."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Septiana Sani
"PT Mitra Integrasi Informatika (MII) merupakan perusahaan vendor yang memiliki jasa konsultasi dan solusi di bidang TIK. Saat ini sudah banyak proyek dari permintaan klien-klien yang diselesaikan oleh MII. Dalam melakukan bisnisnya, MII memiliki target penghasilan. Untuk mencapai target tersebut tentunya didukung oleh pengerjaan proyek yang sesuai dengan scope, timeline, dan budget. Namun, realita yang dimiliki saat ini, terdapat 68% dari total proyek mengalami keterlambatan delivery di tahun 2021 yang mempengaruhi pula pada pembengkakan biaya. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa akar permasalahan terjadi pada area lingkup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi dan memberikan usulan rekomendasi perbaikan proses kontrol terhadap lingkup dalam permintaan perubahan yang terjadi pada proyek di MII agar tidak mengalami keterlambatan delivery proyek yang berpengaruh pada reputasi perusahaan dan mencapai target penghasilan tahunan yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan hasil wawancara dari narasumber sebagai landasan dalam melakukan analisis pada area manajemen lingkup proyek menggunakan praktik terbaik dari PMBOK 6th Guide.

PT Mitra Integrasi Informatika (MII) is a vendor company that has consulting services and solutions in the field of ICT. Currently, many projects from clients' requests have been completed by MII. In conducting its business, MII has an income target. To achieve this target, of course, it is supported by project work that is in accordance with the scope, timeline, and budget. However, the current reality is that 68% of the total projects experience delivery delays in 2021 which also affects cost overruns. From the results of the analysis, it was found that the root of the problem occurred in the scope area. The purpose of this study is to evaluate and provide recommendations for improvement of the control process on the scope of requests for changes that occur in projects at MII so as not to experience project delivery delays that affect the company's reputation and achieve the annual income target that has been set. This research is qualitative in nature, using the results of interviews from resource persons as a basis for analyzing the project scope management area using best practices from the PMBOK 6th Guide."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Tiarma
"Proporsi pembelanjaan teknologi yang beralih ke cloud setelah krisis global pandemi COVID-19 diperkirakan pada tahun 2024 nanti akan makin meningkat mencapai 14,2% dari total belanja teknologi global, bertambah 9,1% dibandingkan tahun 2020 lalu. Software as a Service (SaaS) menjadi segmen pasar terbesar dalam layanan public cloud dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 117,8 miliar USD pada tahun 2021 menurut survei yang dilakukan Gartner pada tahun 2020. Penelitian ini mengambil studi kasus implementasi aplikasi Digital HR SaaS cloud computing yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konsultasi global PT XYZ di salah satu klien. Proyek implementasi SaaS di klien PT XYZ tidak tercapai 100% sesuai rencana jadwal implementasi karena adanya kemunduran selama satu bulan dari rencana yang telah ditetapkan yang akhirnya menyebabkan peningkatan total biaya proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metodologi implementasi aplikasi SaaS dan membuat panduan untuk implementasinya di suatu perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip dari Essence Framework. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan Design Science Research (DSR). Perencanaan dan pengembangan metodologi implementasi dilakukan menggunakan Focus Group Discussion (FGD) terhadap tim implementasi PT XYZ dan juga expert judgement dengan melakukan wawancara terhadap lima ahli untuk mendapatkan umpan balik dari segi eksternal organisasi. Analisis penelitian ini menghasilkan daftar lima belas praktik yang dapat dipilih dalam metodologi implementasi SaaS yang dapat dijadikan acuan terhadap klien PT XYZ, yaitu (1) Identify Value, (2) Sprint Planning, (3) Daily Scrum, (4) Sprint, (5) Sprint Review, (6) Acceptance Criteria, (7) Stories, (8) Whole Team, (9) Informative Workspace, (10) Energized Work, (11) Pair Programming, (12) Weekly Cycle, (13) System Demo, (14) Inspect and Adapt, (15) Solution Demo. Praktik-praktik ini dihasilkan dari FGD dengan tim implementasi PT XYZ berdasarkan metode terpilih dari hasil studi literatur. Metode Agile untuk transformasi yang besar dan kompleks seperti SaaS berdasarkan studi literatur adalah Scrum, Lean dan Extreme Programming. Metode Scaled Agile Framework (SAFe) juga dimasukkan dalam metode terpilih karena SAFe merupakan metode scaling paling populer berdasarkan hasil survei VersionOne tahun 2020.

Global technology spending for cloud computing is expected to increase further after the COVID-19 pandemic crisis. Year 2024 spending has reached to 14.2% of total global technology spending, an increase of 9.1% from year 2020 spending. Software as a Service (SaaS) is the largest market segment in public cloud services. According to Gartner survey in 2020, the SaaS spending figure is expected to grow to 117.8 billion USD by 2021. This research was based on a case study of Digital HR SaaS cloud computing implementation done by one of the biggest global consulting firm in one of its clients. The implementation was delayed for one month thus failed to achieve its 100% target implementation timeline and led to an increase of the overall project cost. This research aimed to develop implementation methodology for SaaS application and to create guidance of its implementation in an organisation based on the principles of The Essence Framework. This research used Design Science Research (DSR) approach. Planning and development of the implementation methodology was carried out using Focus Group Discussion (FGD) with implementation team in PT XYZ and conducting expert judgment by interviewing five experts to get feedback from external point of view. The analysis of this research resulted in list of fifteen practices that can be selected for the SaaS implementation methodology to be used as reference for PT XYZ clients, namely (1) Identify Value, (2) Sprint Planning, (3) Daily Scrum, (4) Sprint, (5) Sprint Review, (6) Acceptance Criteria, (7) Stories, (8) Whole Team, (9) Informative Workspace, (10) Energized Work, (11) Pair Programming, (12) Weekly Cycle, (13) System Demo, (14) Inspect and Adapt, (15) Solution Demo. These practices are chosen through FGD with implementation team in PT XYZ based on Agile methods defined from the literature review for large transformation as SaaS, namely Scrum, Lean and Extreme Programming. In addition, Scaled Agile Framework (SAFe) method is also included as it is the most popular scaling method based on VersionOne survey in 2020. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>