Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasha Bahasoean
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penerjemahan narasi melalui elemen setting panggung konvensional dan modern pada pertunjukan balet, yang ceritanya penuh metamorfosa. Kolaborasi setting panggung dibutuhkan sehingga narasi dapat dimengerti penonton. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui keterhubungan antara setting panggung dan elemen lain dalam pertunjukan balet, mengkaji hal- hal yang mempengaruhi penerjemahan setting, serta eksplorasi multimedia dalam penyampaian cerita pertunjukan balet. Kesimpulannya adalah pada proses penerjemahan narasi, dicari kata kunci yang dapat diterjemahkan ke dalam elemen desain hingga dapat dikomposisi menjadi elemen setting yang saling mendukung. Eksplorasi teknik ilusi visual berguna untuk memicu terjadinya persepsi ruang panggung. Aspek yang paling berpengaruh terhadap penerjemahan setting adalah komposisi lighting karena menyatukan seluruh komponen konvensional dan modern dalam panggung sehingga terlihat sebagai unity dan tercipta mood pertunjukan.

ABSTRACT
This study investigates about the translation of the narration through a conventional and modern stage settings in ballet, which always has an imaginative story. Thus required a collaboration of stage settings in order to be understood by the viewers. This study aims to determine the connection between the stage setting and other element, examining matters that effect the setting translation, and the multimedia exploration in telling the story at a major ballet performances. The conclusion is that keywords need to be developed in the translation process, to be translated and composed into setting element on stage. The exploration of visual illusion technique is useful for triggering viewer?s perception of the stage space. The result of the translation is affected by the composition of lighting, because it unites all components on stage for both conventional and modern and created the mood of the show"
2016
S63395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marandra Ghifari
"Hotel digunakan pengunjung untuk lebih dari sekedar tempat tinggal sementara, tetapi untuk memenuhi kebutuhan psikis, merehatkan badan serta pikiran atau bahkan, melalui pengalaman yang terjadi di dalamnya, dapat menimbulkan inspirasi karya. Pada zaman ini, jumlah hotel terus meningkat dan kerap bersaing, namun beberapa hotel dengan berhasil terus mendatangkan tamu karena kesan yang dimiliki para tamu ketika mengalami ruang hotel. Desain ruang hotel kerap menjadi hal utama dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi para tamunya, terutama tipe luxury. Melalui interioritas, manusia merasakan segala kualitas yang ditangkap melalui indranya, memengaruhi manusia dalam memersepsikan ruang dan inner self manusia secara psikologis.
Dalam skripsi ini, penulis ingin mengetahui bagaimana dan seperti apakah unsur interior yang ada di dalam hotel luxury dan sejauh apa hal tersebut memengaruhi persepsi manusia sehingga karakter dari hotel tersebut dapat dirasakan secara langsung oleh para pengunjungnya. Studi kasus dilakukan berdasarkan bagimana manusia memersepsikan ruang hotel luxury dengan efek intangible yang ditimbulkan dari elemen-elemen ruang yang ada dalam mendukung kemegahan hotel luxury. Melalui skala ruang, perehatian terhadap material, dan detail desain yang rumit dan bersifat dekoratif, penulis temukan dalam hotel luxury untuk mendukung karakter megah yang dikedepankannya.

Hotel has now turned into a place where guests not only stay temporarily, but indulge their needs of body, mind and soul relaxation, in fact inspired some people through their experiences to make something prolific out of it. Uncountable hotel properties has also now existed throughout the world, competing one-another, but few names remain on the top of the list as a result of the guests satisfactory experience within hotel spaces. Through interiority, human sensed spatial qualities which affects how they perceive space, and its inner self psychologically-emotionally.
This undergraduate thesis aimed to furthermore discover and determine how and what interior elements designed in luxury hotel and how far it affects its visitors of perceiving the spaces, until the grandeur and its luxurious persona embodied guests. How intangible qualities affected the guests profoundly by way of analyzing spatial elements within the hotel, how it presents the grand, and opulence of a luxurious hotel. It is from room scale, material consideration and detailed design craftmanship which sometimes arranged for decorative purporses, that has been discovered to present grandeur qualities which featured in luxury hotel to accomodate beyond guests’ necessities, but giving remarkable experience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ginarani
"Skripsi ini mengungkapkan elemen-elemen interior di koridor dan ramp mall yang belum ramah anak, yaitu memberikan affordance negatif sehingga berpotensi membahayakan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kesesuaian rancangan koridor dan ramp mall dengan standar aturan dan teori yang ada, menganalisis perilaku anak di koridor dan ramp mall yang berpotensi bahaya melalui observasi dan wawancara, dan merumuskan elemen apa saja yang berpotensi membahayakan. Hasil penelitian memberikan rekomendasi desain pada elemen arsitektur dan interior.

This study reveals interior elements in mall corridors and ramp which are not children friendly, for giving negative affordances and posing potential harm. The study was done by analyzing whether the mall corridor and ramp design meets the standard on guideline and theory, analyzing through observation and parents interview on child behaviors which potentially lead to accident in mall corridor and ramp, and finally concluding which elements pose potential harm. The result of this study gives guideline recommendation on the design of floor patterns, railing, steep of ramp, glass-made boundary, electrical installation, store window, bazaar/exhibition display, decorative object, and mini trains for children."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ray Gusty Ramia Jasin
"Coworking space merupakan sebuah ruang kerja kolaboratif yang muncul akibat adanya perkembangan teknologi yang berdampak pada berkembangnya budaya bekerja. Sehingga, bekerja dapat dilakukan dimana saja. Coworking space hadir dengan konsep interior yang beragam. Salah satunya terdapat beberapa coworking space yang mengangkat konsep home dan berusaha untuk menghadirkan home di dalamnya. Hal tersebut menjadi menarik apabila dilihat dari sudut pandang arsitektur dan interior, karena antara home dan tempat untuk bekerja memiliki atmosfer ruang yang berbeda. Tulisan ini akan memfokuskan pembahasan kepada bagaimana home dapat hadir di dalam sebuah coworking space sehingga kehadiran home dapat dirasakan oleh para coworkers ketika bekerja di dalamnya karena terdapat intimacy antara ruang dan penggunanya. Serta, dengan hadirnya home di dalam ruang untuk bekerja juga dapat membuat orang tetap bekerja dengan produktif.

Coworking space is a collaborative work space which arise as a result of technological developments which have an impact on the development of work culture. It makes work can be done everywhere. Coworking space comes with a diverse interior concept. One of them, there are some coworking space which use the concept of home and try to presents home in it. It becomes interesting when being viewed from the perspective of architecture and interior, because there is different space atmosphere between home and work place. This paper will focus the discussion on how home can be present in a coworking space. So, the presence of home can be felt by the coworkers when they are working there, because there is intimacy between the space and its users. As well, with the presence of the home in a work space, the coworkers still can work productively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drasthya Ayhodha Nareshwari
"Museum masa kini harus mampu menarik perhatian masyarakat untuk datang berkunjung, sayangnya museum di Indonesia diidentikan dengan kesan tua dan tidak menarik. Maka untuk mengatasinya diperlukan desain display yang diharapkan dapat mengundang pengunjung. Namun bagaimana jika bangunan yang digunakan sebagai museum bukanlah bangunan yang didesain untuk museum, melainkan bangunan lama cagar budaya. Memasukan fungsi museum seni sebagai identitas baru sebuah bangunan lama merupakan proses yang tidak mudah. Perlu adanya kesesuaian antara fungsi baru museum dan elemen bangunan lama yang dijaga. Melalui kajian teori dan studi kasus terhadap Museum Seni Rupa dan Keramik ditemukan bahwa display dalam ruang pamer dapat menghubungkan kedua kebutuhan lama dan baru, sehingga aspek dalam merancang alat bantu display tidak lagi terbatas pada segi informatif dan persepsi manusia, tetapi keadaan objek yang dipamerkan dan bangunannya.

Museum nowadays, must be able to attract visitors to come to visit. Sadly, museums in Indonesia are identified with old and unattractive impressions. Hence, to overcome it, it is necessary for displays are designed so they can draw in visitors. However, instead of using building that originally designed as a museum, what if it is an old building of cultural heritage re-functioned to become a museum. To incorporate art museum as the new identity of an old building is not an easy process. Adjustment between the new function and the elements of the preserved heritage building are needed. Through relevant theories and case studies on Museum Seni Rupa dan Keramik, the researcher found that the display in the exhibition space could act as a tool to connect both the needs of old and new. This makes designing exhibition displays are no longer limited in terms of informative and human perception aspects, but also the collection and the heritage building needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaila Muhardila
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang interioritas yang terjadi di ruang terbuka kota melalui kegiatan piknik. Studi kasus piknik yang terpilih berlokasi di Kolam Pantai, Taman Impian Jaya Ancol. Aktifitas makan biasanya dilakukan di ruang dalam (interior). Makan yang dilakukan pada piknik dilakukan di ruang luar. Alasan kegiatan makan dilakukan di ruang interior adalah adanya kebutuhan kualitas interior seperti aman dan nyaman untuk berkegiatan. Berkegiatan pada ruang luar, khususnya ruang terbuka kota, memunculkan isu akan kebutuhan kualitas interior tersebut sehingga piknik membutuhkan pertimbangan terhadap penentuan lokasi. Perasaan nyaman dan aman tiap individu bergantung pada subyektifitas manusia. Ruang terbuka kota berisikan elemen lingkungan. Strategi yang dilakukan tiap individu terhadap elemen lingkungan ruang luar menjadi penting agar tercipta rasa aman dan nyaman ketika berkegiatan di ruang luar. Subyektifitas manusia terjelaskan melalui interioritas manusia. Interioritas terjelaskan melalui keintiman dan kedekatan. Salah satu bentuk keintiman adalah privasi. Kondisi intim terjelaskan melalui batasan tak terlihat.
Melalui studi kasus yang dilakukan, bentuk keintiman piknik yang ditemukan adalah orientasi yang berhadapan dan jarak yang dekat ketika makan dan mengobrol sesama anggota keluarga. Batasan yang tercipta saat piknik adalah selalu berubah menurut pergerakan dan perpindahan yang dilakukan berdasarkan waktu dilaksanakannya piknik, yaitu dapat diperluas, diperpanjang, dipersempit dsb. Ruang interior yang telah terbentuk di ruang terbuka kota harus mempertimbangkan keinginan, kebutuhan, pengalaman, indera dan persepsi manusia sehingga kehidupan kota menjadi lebih humanis dan layak untuk dihuni.

ABSTRACT
This paper discusses the interiority that occurred in the city open space through picnic activities. Case studies of picnic are located in Beach Pool, Taman Impian Jaya Ancol. Meal activity usually done in the interior. Meal activity in picnic is done in exterior. The reason why dining activities carried out in the interior space because there is interior quality requirements such as safe and comfortable for doing activities. Doing activities in exterior, particularly the open spaces of the city, raised the issue of the need for the interior quality, so picnic requires consideration of location determination. Feeling comfortable and secure of each individual relies on human subjectivity. The action strategy through the open space environment elements of exterior space becomes important in order to create a sense of security and comfort when doing activities in exterior space. Human subjectivity explained through human interiority. Interiority explained through intimacy and closeness. One form of intimacy is privacy.
Intimate conditions explained through an invisible boundary.
Through case studies were carried out, the form of intimacy at a picnic that was found was the opposite orientation and proximity when eating and chatting among family members. Space boundaries created at the picnic is always changing according to the movement and displacement which is based on time of execution of the picnic, which can be expanded, extended, etc. narrowed. The interior space that has formed in the open space the city should consider the wants, needs, experiences, senses and human perception that city life is becoming more humane and decent to live.
;;"
2016
S64667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiah Hakim Hadini
"Berkembangnya industrialisasi dalam bidang produksi pangan meminimalisir pemahaman food value yang dimiliki bahan pangan sehari-hari dengan memutus koneksi antara manusia dengan produksi bahan pangannya. Hilangnya pemahaman terhadap nilai bahan pangan secara tidak langsung akan berdampak pada rusaknya ekosistem lingkungan kita, hal ini berpotensi untuk membawa kita pada ambang keruntuhan peradaban. Ketahanan pangan merupakan hal paling mendasar yang dapat mengembalikan peradaban dari ambang keruntuhan tersebut. Tugas akhir ini merupakan upaya untuk membuat manusia dapat kembali memiliki koneksi dengan tempat bertinggal
melalui proses penyediaan bahan pangan untuk menciptakan masyarakat yang memiliki ketahanan pangan. Metode arsitektural yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan traces yang dihasilkan dari pengolahan bahan pangan, singkong merupakan bahan pangan lokal yang tumbuh pada tapak eksisting, sebagai missing link yang menghubungkan antara konsumen dan produsen. Traces yang dihasilkan pada pengolahan singkong digunakan untuk merespon tapak secara metafora untuk mengembangkan ruang-ruang intervensi yang dibutuhkan untuk pengolahan singkong, mengembangkan food value sejati yang dimiliki singkong, dan juga sebagai bentuk eksplorasi form untuk finalisasi rancangan.

The industrial development of food production minimizes the understanding of our daily food value, this is done by cutting off our connection with the food production. Ignorance of how our food are processed has indirectly ruin our own ecosystem, thus we have led ourselves to the brink of civilization collapse. Food security is the most fundamental thing that can restore our civilization at that time. This final project is an effort to make humans able to connect with their living place through the process of food processing and create food security. The architectural method used in this final project is through means of traces exploration, which are produced from food processing phase. Cassava is a locally grown food in the existing site, the by-products are defined as traces that are used to respond to the site metaphorically to develop the intervention spaces needed for cassava processing, to develop the true food value of cassava, and also as a guide of forming in the finalization stage of the design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Zulfikar
"Mengangkat topik kelangkaan di mana realitas dianggap sebagai hal yang langka karena kemajuan teknologi dan kemudahan memperoleh informasi dan kebutuhan konsumsi manusia. Menyebabkan gaya hidup konsumerisme berlebih sehingga menghilangkan esensi dari konsumsi itu sendiri. Tugas akhir ini berusaha menggambarkan ulang realitas konsumerisme yang baru, sehingga menciptakan realita peralihan dari kebiasaan konsumerisme pada umumnya. Cerita arsitektur yang disusun dalam ruang kota mencoba mengusulkan potensi lain dari mekanisme mengonsumsi dengan mengedepankan manusia sebagai pejalan kaki. Sehingga manusia dapat menjelajah bebas dalam ruang gabungan virtual dan realitas fisik.

In the topic of scarcity where reality is considered as rarity because of technological advances and the ease of gaining information and human consumption needs. Causing an excessive consumerism lifestyle thereby eliminating the essence of consumption itself. This final project seeks to redefine the new reality of consumerism, whereas creating an
alternate reality from the habits of consumerism in commonly occur. Architectural stories compiled in urban space try to propose other potential from the mechanism of consumption. Human as the main actor performing as pedestrian, roaming inside the hybridation of virtual and physical reality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Rifqa Marisa
"Teknologi adalah sebuah alat yang manusia gunakan untuk merespon kondisi scarcity. Melihat perkembangan teknologi saat ini, terkhususnya internet, teknologi menghasilkan kondisi kelimpahan baru dalam hal akses informasi. Namun, kelimpahan baru yang dihasilkan teknologi menyebabkan terjadinya manipulasi sudut pandang sehingga terjadi kondisi scarcity baru. Tugas akhir ini bertujuan mencari cara untuk merespon kondisi tersebut dengan arsitektur. Dalam prosesnya, digunakan pemahaman ilusi anamorphic sebagai metodenya, sebab melihat kemampuan anamorphic dalam menghasilkan dualitas kondisi dalam sebuah ruang. Konteks yang dipilih untuk diintervensi pada tugas akhir ini adalah Pondok Cina, sebagai sebuah kawasan gerbang masuk dengan image chaos yang melekat padanya akibat informasi yang internet berikan. Proyek ini akan mencoba menggunakan anamorphic pada Pondok Cina dengan tujuan memberikan variasi persepsi pengunjung akan tempat tersebut. Dengan demikian, pengunjung tidak hanya akan melihat Pondok Cina dengan satu cara.

Technology is a tool that is used by humans to respond to scarcity. Seeing from current technology development, especially the internet, technology creates new abundance condition in information access. Yet, the new abundance in technology causing manipulation of point of view therefore create new kind of scarcity. This final project is aimed to find a way to respond to the condition through architecture. During the process, anamorphic is being used as the method, seeing its ability to create duality in space. The chosen context to be intervened for this project is Pondok Cina, as an entrance area with a chaotic image that has been labelled to it due to information from the internet. This project tries to use anamorphic in Pondok Cina with intention to variate visitors’ perception about the place. Thus, visitors won’t see and perceive Pondok Cina only in one way

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amani Tedjowongso
"Realita polusi yang terkonstruksi dari media di era globalisasi membuatnya terasa jauh dan memiliki dampak yang insigifikan. Padahal, polusi itu sendiri merupakan respon alam yang paling dekat dengan diri kita. Tugas akhir ini mencoba merekonstruksi ulang realita polusi melalui arsitektur dengan cara mengintervensi infrastruktur pada Jalan Salemba Raya dan membentuk pola pikir baru serta jaringan ekologis yang akan membuat polusi memiliki peran yang signifikan pada masyarakat. Jaringan ini akan mengubah polusi menjadi udara bersih, serta mendorong masyarakat berpindah dari bahan bakar fossil menjadi methanol.

The reality of pollution, constructed in the era of globalization, feels distance and has an insignificant impact to society. In fact, pollution is the closest form of nature responding how we live. This final project attempt to reconstruct the reality of pollution through architecture by intervening Salemba Raya street’s infrastructure and creating an ecological network that has a significant role for society. This network transforms pollution into clean air and encourage people to shift from fossil fuels to methanol fuels.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library