Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuraida Fatma P. Irawan
"Selain memproduksi kayu, pohon pinus juga menghasilkan getah atau oleoresin. Bila terpentin dan air dari oleoresin ini diuapkan, akan dihasilkan rosin, yaitu suatu padatan yang bersifat resin. Rosin ini telah dimanfaatkan dalam keperluan industri yaitu industri kertas, sabun, batik, vernis, semen dan lain-lain. Pada industri kertas dan semen, rosin digunakan sebagai penolak air, sehingga tahan terhadap cairan seperti air, tinta dan minyak.
Pada penelitian ini telah dilakukan analisis komposisi asam-asam resin dari rosin jenis WW dan WG secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan kromatografi kertas gas.
Percobaan yang dilakukan didahului dengan memisahkan fraksi asam dan fraksi netralnya dengan cara mengekstraksi dengan larutan natrium hidroksida dengan konsentrasi to hingga 5%- dan natrium bikarbonat 5%. Fraksi asam yang terbesar diperoleh dari rosin WG Sapuran dengan menggunakan larutan natrium hidroksida 4%.
Analisis kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan waktu retensi metil ester resin dari contoh rosin dengan waktu retensi metil ester resin baku. Hasil analisis menunjukkan bahwa komposisi rosin terdiri dari asam sandarokopimarat, asam palustrat, asam isopimarat, asam abietat, asam dehidroabietat, asam merkusat, asam neoabietat dan komponenkomponen lain yang belum dapat ditetapkan.
Analisis kuantitatifnya dilakukan dengan menghitung masing-masing komposisi metil ester resin dengan menggunakan cara area kompensasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa komposisi asam-asam resin tidak ditentukan oleh banyaknya asam resin dan komposisi asam resin tidak banyak mengalami perubahan pada konsentrasi natrium hidroksida 31."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zilhadia
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T39528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusman Santika
"Kristal minyak kapur diisolasi dari minyak Dryobalanops aromatica kemudian dioksidasi menjadi camphor. Camphor kemudian direaksikan dengan thiosemicarbazide, etil-2-chloroacetoacetate dan katalis NaOAc untuk membentuk camphor thiazole. Kemudian, senyawa tersebut direaksikan dengan hydrazine/phenylhydrazine. Kristal minyak kapur, kristal camphor, camphor thiazole, camphor thiazole hydrazine dan camphor thiazole phenylhydrazine berhasil disintesis dengan %yield masing-masing adalah 1,50%; 15,84%; 3,48%; 58,21% dan 32,65% serta dikarakterisasi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT), FT-IR, UV-Vis, dan GC-MS/LC-MS. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode radikal bebas DPPH. Diketahui bahwa minyak kapur, Kristal minyak kapur, Camphor thiazole Hydrazine dan Camphor thiazole Phenylhydrazine memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 secara berurutan sebesar 4293 ppm, >10.000 ppm, 6,93 ppm dan 8,80 ppm. camphor thiazole hydrazine memiliki aktivitas antioksidan paling kuat, krsital camphor tidak menunjukan aktivitas antioksidan, sedangkan camphor thiazole tidak cocok untuk dilakukan pengukuran antioksidan dengan menggunakan metode radikal bebas DPPH. Aktivitas antidiabetes diukur menggunakan enzim alfa glukosidase. Diketahui camphor thiazole, camphor thiazole hydrazine dan camphor thiazole phenylhydrazine memiliki nilai IC50 berurutan adalah 869,06 ppm, >2000 ppm dan 1893,40 ppm. Senyawa camphor thiazole diketahui memiliki aktivitas inhibisi yang paling baik terhadap enzim alfa glucosidase

Camphor crystals were isolated from Dryobalanops aromatica oil. Camphor were reacting with thiosemicarbazide, ethyl-2-chloroacetoacetate and NaOAc catalyst to form camphor thiazole. This compound then reacted with hydrazine/phenylhydrazine. D. aromatica crystals, camphor crystals, camphor thiazole, camphor thiazole hydrazine and camphor thiazole phenylhydrazine were successfully synthesized with %yields of 1.50%; 15.84%; 3.48%; 58.21% and 32.65%, respectively and characterized using Thin Layer Chromatography (TLC), FT-IR, UV-Vis, and GC-MS/LC-MS. Antioxidant activity was measured using the DPPH free radical method. It is known that D. aromatica oil, D. aromatica crystals, camphor thiazole hydrazine and camphor thiazole phenylhydrazine have antioxidant activity with IC50 values ​​of 4293 ppm, >10,000 ppm, 6.93 ppm and 8.80 ppm, respectively. camphor thiazole hydrazine has the strongest antioxidant activity, camphor crystals do not show antioxidant activity, while camphor thiazole is not suitable for measuring antioxidants using the DPPH free radical method. Antidiabetic activity was measured using the alpha glucosidase enzyme. It is known that camphor thiazole, camphor thiazole hydrazine and camphor thiazole phenylhydrazine have IC50 values ​ 869.06 ppm, >2000 ppm and 1893.40 ppm, respectively. Camphor thiazole are known to have the best inhibitory activity against the alpha glucosidase enzyme."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Idawaty Elisabet
"Timbal, mangan, fenol, merupakan zat-zat kimia yang banyak terdapat
diperairan karena berasal dari limbah buangan industri, maupun sisa-sisa
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diperairan, terutama
timbal dan mangan juga terdapat di linkungan udara.Kandungan yang berlebihan
akan zat-zat tersebut diperairan dapat menimbulkan kemsakan dalam sistem biota
akuatik, terutama pada ikan, yang akhirnya dapat merugikan manusia pula, karena
hidup manusia tidak bisa lepas dari air dan lingkungan sekitar.Dalam penelitian ini
dilakukan uji toksisitas akut zat-zat tersebut terhadap ikan mas yang berusia
sekitar 1 bulan dengan berat antara 1 - 2 gr.Timbal dan mangan yang
dipergunakan dalam bentuk senyawaan dengan nitrat, dan fenol dalam bentuk fenol mumi. Parameter dalam uji toksisitas akut ini adalah LCso. yaitu konsentrasi
toksikan dimana diperoleh 50% hewan uji mati. Pengujian dllakukan selama 96
jam atau 4 hari. Penelitlan ini juga mengamati apakah ada bioakumulasi zat-zat
tersebut dalam tubuh ikan. Hasii yang diperoleh dari penelitlan ini adalah harga
LCso - 96 jam bagi fenol adalah sebesar 40 ppm, timbal nitrat sebesar 50 ppm,
dan 100 ppm bagi mangan nitrat. Tidak terlihat adanya akumulasi pada ikan mas
untuk semua senyawa tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Prabowo
"Suatu senyawa dari ekstrak metanol akar Gnetum gnemonoides
Brongn teiah dikarakterisasi. Ekstrak air darl akar Gnetum gnemonoides
Brongn ini digunakan oleh suku Dayak sebagal <^at tradisional untuk
mencegah kehamilan. Ekstrak air dari tanaman Ini memiliki aktivitas dapat
menurunkan kualitas dan jumlah spermatozoa, kalau diminum oleh pria.
Untuk dapat menarik senyawa dalam akar Gnetum gnemonokies
Brongn maka dilakukanlah maserasi dalam metanol. Ekstrak metanol
tersebut diekstrak dengan aseton. Bagian yang larut dalam aseton diekstrak
lagi dengan etll asetat. Ekstrak etil asetat ini kemudian dipisahkan dengan
kromatografi kolom. Dari kromatografi kolom ini diperoleh tujuh fraksi. Ketujuh
fraksi tersebut dianalisis dengan kromatografi gas. Tiga fraksi terakhir yang
diasumsikan cukup minimal kandungan senyawgnya dianalisis dengan
kromatografi gas yang digabung dengan spektrometer massa. Hasil anafisis
dengan spektrometer massa memunculkan dugaan bahwa salah satu dari
senyawa yang terkandung dalam akar Gnetum gnemonoides Brongn ini merupaten turunan stilben. Ketiga fraksi tersebut juga dianalisis dengan
spektrofotometer infra merah. Hasll anallsis dengan spektrofotometer Infra
merah menunjukkan bahwa senyawa dalam akar Gnetum gnpmonoides
Brongn memiliki gugus hidroksil dap metil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Simajaya
"Selama bertahun-tahun masyarakat suka akan makanan yang
digoreng, oleh karena rasanya yang unik dan kombinasi tekstur makanan
mulai dari keripik kentang, kentang goreng dan ayam goreng. Lemak, selama
proses penggorengan mengalami berbagai reaksi kimia yang akan
menghasilkan zat-zat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan mutu
makanan digoreng yang dihasllkan. Tujuan peneiitian inl adalah
memanfaatkan lemak sap! bekas pakai sebagai bahan baku pembuatan
asam lemak. Tahap awal yang dilakukan adalah penentuan sifat fisika dan
kimia dari lemak sapi bekas pakai, penentuan komposisi asam lemak
penyusun trigliserida, didapat kandungan terbanyak adalah asam oleat
(44,50%) dan asam palmitat (31,26%). Kemudian dilakukan pembuatan
amida asam lemak dari lemak sapi bekas pakai, dengan cara ammonolisis
klorida asam, persen hasil amida asam lemak yang terbentuk sebesar
90,71%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hastoyo Martayanto
"Pada peneiltlan sebelumnya telah disintesis beberapa senyawa
organotlmah karboksilat yang blasa digunakan sebagal kataiis dan sebagal
penstabil PVC. Tetapi pada sintesis tersebut ternyata didapat senyawa yang
membentuk dimerlsasi dan pollmerlsasi milik perpustskaan
i^lVllPA-U I
Penelltian kail In! menggunakan llgan N, N-dietll ditiokarbamat sebagal
pengganti llgan karboksilat dan dlharapkan tidak terbentuk senyawa dimer
ataupun pollmer. Senyawa dibutll timah bis (N, N-dletll ditiokarbamat) dibuat
dengan cara mereakslkan dibutll tImah diklorlda dengan NaDDTC dalam
pelarut yang nonpolar. Peneiltlan Inl dllakukan dengan memvarlaslkan suhu
(30°, 40°, 50°, 60°C) serta varlasi waktu pengadukan (30, 60, dan 90 menit).
Hasll optimum terjadi pada suhu 50°C dengan waktu pengadukan
selama 60 menIt dan didapat kristal putlh kekunlngan. Berdasarkan anallsis UV-Vis dan FTIR diduga bahwa senyawa dibutil timah bis (N, N-dietll
ditiokarbamat) bergeometri oktahedral."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Sri Ulina
"Benzena merupakan salah satu komponen dalam bahan bakar minyak (BBM), dan diemisikan dalam gas buang kendaraan bermotor. Benzena diklasifikasikan sebagai senyawa Kelompok I penyebab kanker oleh IARC (International Agency for Research on Cancer), karena bersifat karsinogen. Salah satu pihak yang berisiko terpapar benzena dari emisi gas buang kendaraan bermotor adalah supir angkutan umum, terutama di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengukur kadar paparan benzena, serta memperkirakan efek yang ditimbulkannya di dalam tubuh, dengan analisis biomonitoring terhadap senyawa hasil metabolisme benzena (metabolit), yang terdapat pada urin yaitu fenol dan asam trans, trans-mukonat (tt-MA), selain itu diukur juga kadar kreatinin sebagai pembanding, sehingga diperoleh hasil dalam mg fenol/g kreatinin atau mg tt-MA/g kreatinin. Dari data yang ada, diperoleh konsentrasi rerata fenol sampel sebesar 27,7439 ? 14,9239 mg/g kreatinin dan kontrol sebesar 10,5064 ? 4,8431 mg/g kreatinin. Sementara untuk tt-MA sampel sebesar 0,3780 ? 0,2142 mg/g kreatinin dan kontrol sebesar 0,3264 ? 0,1556 mg/g kreatinin. Kata kunci: benzena, biomonitoring, fenol, tt-MA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Gita W.Y
"Ester glukosa dapat disintesis dari asam lemak minyak kelapa sawit secara enzimatik. Pada penelitian ini digunakan lipase Candida rugosa EC 3.1.1.3 yang terimobilisasi pada partikel nano Fe3O4 termodifikasi surfaktan Tween 80. Partikel nano Fe3O4 disintesis dengan metode kopresipitasi dan dimodifikas idengan Tween 80, kemudian dianalisis menggunakan Fourier Transform Infra Red (FT-IR) dan Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM). Dilakukan optimasi jumlah enzim, pH, dan waktu inkubasi pada proses imobilisasi enzim lipase pada partikel nano Fe3O4-Tween 80. Didapatkan kondisi optimum imobilisasi, yaitu pada pH 7, waktu inkubasi 5 jam, dan jumlah enzim 2000 ppm dengan aktivitas spesifik 1,60 U/mg, 1,59 U/mg, dan 1,90 U/mg. Uji kualitatif sederhana emulsifier dilakukan terhadap hasil esterifikasi yang menyatakan ester yang dihasilkan merupakan emulsifier dengan persentase konversi sebesar 3,11%.
Hasil pemindaian dengan FESEM menunjukkan ukuran partikel nano Fe3O4-Tween 80 adalah ±163,6 nm. Partikel nano Fe3O4, Fe3O4-Tween 80, dan Fe3O4-Tween 80 terimobilisasi lipase Candida rugosa dikarakterisasi oleh X-ray powder difraction (XRD) dan EDS untuk mengetahui komposisi partikel nano tersebut. Analisis ester menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya C-O ester pada bilangan gelombang 1290,42Cm-1dan puncak serapan C=O ester pada bilangan gelombang 1712,85 Cm-1 yang mengindikasikan bahwa hasil reaksi esterifikasi telah terbentuk.

Fatty acid-glucose ester can be synthesized from palm oil fatty acid enzymatically. In this study, immobilized Candida rugosa lipase EC 3.1.1.3 was modified by surfactant Tween 80 and used as catalyst. Fe3O4 nanoparticles were synthesized by coprecipitation method and modified with Tween 80 and then analyzed using Fourier Transform Infra Red ( FT - IR ) and Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM). Optimization of lipase immobilization was done using various enzyme concentration, pH and incubation time. The optimum condition of immobilization obtained at pH 7, incubation time of 5 hours, and enzyme concentration of 2000 ppm with specific activities 1.60 U/mg, 1.59 U/mg, and 1.90 U/mg respectively. The synthesized product was then examined by simple emulsion test and was proved to be an emulsifier with the percentage conversion value 3,11.
From FESEM analysis showed that Fe3O4- Tween 80 nanoparticles have the particle sized of 163.6 nm. Fe3O4 nanoparticles, Fe3O4-Tween 80, and immobilized Candida rugosa lipase on Fe3O4-Tween 80 were characterized by X-ray powder diffraction (XRD) and EDS to analyze the content of nanoparticles. While characterization using FTIR showed that esterification product exhibit the absorption of C-O ester at 1290,42 cm-1 and the ester carbonyl peak of C=O at 1712.85 cm-1. This peaksthat the product of esterification has been formed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Servita Caroline
"Esterifikasi asam palmitat dengan sorbitol dilakukan dalam pelarut t-butanol dan metil-isobutil-keton (MIBK) menggunakan lipase Candida rugosa E.C 3.1.1.3 terimobilisasi pada nanopartikel Fe3O4-polidopamin dan menghasilkan ester asam palmitat sorbitol. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu sintesis nanopartikel, imobilisasi lipase, esterifikasi, dan analisis hasil esterifikasi. Fe3O4, Fe3O4-polidopamin, dan lipase terimobilisasi dianalisis menggunakan FESEM- EDS, PSA, XRD, VSM, dan FTIR. Esterifikasi dalam pelarut t-butanol menghasilkan persen konversi lebih tinggi daripada dalam MIBK, baik yang menggunakan lipase bebas maupun terimobilisasi yaitu 31,80 % dan 22,24 %. Kondisi optimum yang diperoleh adalah pada rasio subtrat 1:60 dengan waktu inkubasi 16 jam dengan persen konversi 31,80 % (t-butanol) dan 5,59 % (MIBK) dengan menggunakan lipase bebas dan % konversi 22,24 % (t-butanol) dan 4,04 % (MIBK) pada penggunaan lipase terimobilisasi.
Hasil karakterisasi FTIR membuktikan bahwa nanopartikel Fe3O4 dan Fe3O4-polidopamin telah berhasil disintesis. Karakterisasi XRD dan PSA membuktikan bahwa nanopartikel yang berhasil disintesis berukuran nano. Hasil analisis menggunakan FESEM dan EDS menunjukkan morfologi dan komposisi dari nanopartikel Fe3O4, Fe3O4-polidopamin dan Fe3O4-polidopamin lipase yang terbentuk. Pada penelitian ini didapatkan persen loading enzim terimobilisasi nanopartikel Fe3O4-polidopamin sebesar 98,64 %. Hasil esterifikasi berupa ester palmitat sorbitol diuji secara sederhana dan terbukti dapat berfungsi sebagai emulsifier. Karakterisasi produk esterifikasi menggunakan TGA membuktikan bahwa produk ester telah terbentuk.

Esterification between palmitic acid with sorbitol was carried out in t-butanol and methyl-isobutyl-ketone (MIBK) as solvents using immobilized Candida rugosa lipase E.C 3.1.1.3 on Fe3O4-polydopamine nanoparticles to produce palmitic sorbitol ester. This research was conducted in several stages namely nanoparticle synthesis, immobilization of lipase, esterification, and analysis the esterification products. Fe3O4, Fe3O4-polydopamine, and the immobilized lipase were analyzed using FESEM, EDS, PSA, XRD, VSM, and FTIR. Esterification in t-butanol as solvent gave higher conversion percentage compared to MIBK, using either free or immobilized lipase, with the value of 31.80% and 22.24% respectively. The optimum condition of esterification achieved using the substrate ratio at 1:60 and for 16 hours incubation time, with the conversion percentage using free lipase was 31.80% (t-butanol) and 5.59% (MIBK) and using immobilized lipase 22.24% (t-butanol) and 4.04% (MIBK).
FTIR analysis has proved that nanoparticles Fe3O4 and Fe3O4- polydopamine can be successfully synthesized. Characterization using XRD and PSA showed that Fe3O4 and Fe3O4- polydopamine nanoparticles were in nano-size. Analysis using FESEM and EDS showed the morphology and composition of Fe3O4 nanopatricles, Fe3O4-polydopamine and Fe3O4- polydopamine-lipase formed. The loading percentage of immobilized lipase obtained in this study 98,64%. The esterification product was proved to be an emulsifier by using simple emulsion test. The characterization of ester product using TGA showed that palmitic acid-sorbitol ester has been synthesized.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S60628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>