Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeany Pangestuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S32327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Yuliana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Isnaeni Arham
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurita Anggraini
"Akar tanaman Acalypha indica Linn. banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk menghilangkan nyeri sendi dan menurunkan kadar asam urat dalam darah, karena itu perlu dilakukan pengujian keamanan efektivitas penggunaan akar Acalypha indica Linn. dalam pengobatan asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji toksisitas akut dan mengetahui nilai LDso serta pengaruh pemberian ekstrak air akar Acalypha indica Linn. terhadap hematologi dan histologi organ mencit. Pada penelitian ini digunakan 50 ekor mencit (25 ekor mencit betina dan 25 ekor mencit jantan). Tiap jenis kelamin dibagi di dalam 5
kelompok dengan 5 ekor mencit tiap kelompoknya. Kelompok I, II, Ill, dan IV
merupakan kelompok yang diberi ekstrak air akar Acalypha indica Linn. pada hari ke-1 dengan dosis berturut-turut 39, 78, 156, dan 312 g/kg bb mencit. Kelompok V adalah kelompok kontrol yang diberi aquadest. Pada hari ke-0 dan hari ke-2 dilakukan pemeriksaan hematologi yang meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, dan jumlah trombosit. Empat belas hari setelah pemberian ekstrak, dilakukan pemeriksaan hematologi dan pembedahan untuk pemeriksaan histologis organ (hati, ginjal, jantung, dan paru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar Acalypha indica Linn. praktis tidak toksik (>15 g/kg bb). Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang bermakna antara kelompok I, II, Ill, dan IV dengan kelompok kontrol normal pada a = 0,05. Hasil pemeriksaan histologi menunjukkan pemberian ekstrak akar Acalypha indica Linn. tidak menyebabkan kerusakan jaringan ginjal, jantung, dan paru-paru. Namun, pada hati dapat menyebabkan peningkatan diameter vena sentralis hewan uji mencit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2005
S32440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Prihandini
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S32530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiet Nurwidya Hening
"Jamu hingga saat ini masih digunakan sebagai pengobatan alternatif di masyarakat. Jamu yang akan dikembangkan menjadi sediaan fitofarmaka harus terlebih dahulu diuji secara ilmiah dalam uji pre-klinik mengenai manfaat dan keamanannya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh sediaan jamu dalam bentuk teh celup untuk mengatasi kelainan asam urat terhadap organ jantung tikus putih jantan (Rattus novergicus) dengan melihat aktivitas AST dan kreatin kinase plasma serta gambaran histologis jantung sebagai parameter. Digunakan 40 ekor tikus yang dibagi menjadi satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dosis. Kelompok I adalah kelompok kontrol normal yang diberi larutan CMC 0,5%. Kelompok II, III, dan IV adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis berturutturut 1800 mg/kg bb, 3600 mg/kg bb, dan 7200 mg/kg bb. Larutan uji diberikan secara oral setiap hari selama 90 hari. Hasil pengukuran plasma tikus pada hari ke-91 menunjukkan tidak adanya perbedaan secara signifikan (α = 0,05) aktivitas AST plasma dan kreatin kinase plasma antara kelompok II, III, dan IV maupun kelompok I. Hal ini juga ditunjang oleh gambaran histologis otot jantung. Dengan demikian penggunaan jamu teh celup asam urat selama 90 hari tidak mempengaruhi organ jantung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Eka Prasetyawati
"Acalypha indica Linn telah digunakan secara luas di masyarakat dalam pengobatan tradisional untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan khasiat rebusan akar, daun dan herba tanaman A.indica Linn dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi kafeina. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 tikus, yaitu kelompok kontrol normal yang diberikan larutan CMC 0,5% dan 5 kelompok lainnya diinduksi dengan kafeina untuk meningkatkan kadar asam urat dalam darah tikus. Bahan uji diberikan secara oral dengan dosis 5,4 gram/200 gram bb. Alopurinol digunakan sebagai kontrol pembanding. Pengukuran kadar asam urat dengan metode enzimatik dilakukan secara spektrofotometri pada panjang gelombang 520nm.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa ketiga macam rebusan dapat menurunkan kadar asam urat mulai hari ketiga sampai kesembilan. Rebusan daun A.indica Linn. memiliki efek menurunkan kadar paling kecil dan rebusan herba memiliki efek menurunkan kadar asam urat paling besar pada dosis yang sama.

Acalypha indica Linn has been widely used in traditional remedy to decreasing uric acid in the blood. The aim of the research was to identify the differences effect of decoction of roots, leaves and herbs of A.indica Linn to decrease uric acid in rats induced by caffeine. The rats were divided into 6 groups, each consisted of 5 rats.i.e normal control received 0,5% carboxymethyl cellulose solution orally. The others five group induced with caffeine was given orally to increase uric acid in the blood of rats. The decoction was given orally with the same dose of 5,4 gram/200 gram weight. Allopurinol was used as standard. The uric acid measurement was executed using enzymatic method spectrophotometrically at 520nm wavelength.
The results showed that the three of decoction decrease uric acid on the blood from the days three until days nine. Decoction of leaves given the low effect to decrease uric acid and the decoction of herb given the highest effect to decrease uric acid in the blood of rats."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Martini
"Akar tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn.) telah banyak digunakan masyarakat sebagai obat yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah, tetapi belum banyak percobaan ilmiah yang membuktikan toksisitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan akar tanaman akar kucing (A. indica) terhadap organ jantung tikus putih jantan ditinjau dari aktivitas GOT, kreatin kinase plasma serta gambaran histologis jantung. Penelitian ini menggunakan empat puluh ekor tikus yang dipilih secara acak menjadi empat kelompok, setiap kelompok terdiri dari sepuluh ekor tikus. Kelompok I sebagai kontrol normal yang diberi air 2 ml/200 g bb. Kelompok II, III dan IV diberi perlakuan rebusan akar A. indica dengan dosis 13,5 g/kg bb, 27 g/kg bb, dan 54 g/kg bb. Frekuensi pemberian sekali sehari selama 90 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi kimia darah (aktivitas GOT, kreatin kinase plasma) dan histologis organ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada gejala toksik pada tikus yang diberi rebusan akar A. indica ditinjau dari aktivitas GOT, kreatin kinase plasma serta gambaran histologis jantung.
Root of akar kucing (Acalypha indica Linn.) has been widely used to reduce uric acid consentration, but the toxicityity has not been proven scientifically. The aim of this research was to examine the effect of water extract of A. indica roots to the heart of male white rats seen from GOT, creatin kinase plasma activity and heart histology. This research used fourty rats which divided into four groups, each group contains ten rats. Group I as normal control which were given water 2 ml/200 g body weight. Group II, III, IV were given water extract of A.indica roots doses 13,5/kg body weight, 27g/kg body weight, and 54 g/kg body weight. Frequency of exposure A. indica was once a day during 90 days with the oral route administration. Data observation involves blood chemistry (GOT, creatin kinase plasma activity) and heart histology. The result show no toxic effect of A. indica to white rats seen from GOT, creatin kinase plasma activity and heart histology."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Andryani
"Obat-obat hipolipidemik golongan statin telah lama digunakan dan merupakan obat yang umumnya diberikan pada terapi hiperlipidemia. Salah satu hasil sintesis senyawa golongan statin adalah obat LS. Dalam penggunaan obat golongan statin, perlu diketahui pengaruhnya terhadap fungsi organ-organ tubuh salah satunya adalah hati. Parameter yang digunakan untuk menilai fungsi hati adalah dengan melihat aktivitas Alanin Aminotransferase (ALT) dan Alkali Fosfatase (ALP) plasma pada tikus putih. Penelitian menggunakan tikus putih jantan dan betina galur Sprague Dawley yang dibagi ke dalam empat kelompok masing-masing 6 ekor. Kelompok I, II, III adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis berturutturut 0.9 mg, 1.8 mg, dan 3.6 mg/200 g bb tikus. Kelompok IV adalah kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Penelitian dilakukan selama 60 hari dan pada hari ke-60 sampel darah tikus diambil melalui sinus orbital mata. Selanjutnya dilakukan pengukuran aktivitas ALT plasma dengan metode kolorometri (Reitman-Frankle) serta pengukuran aktivitas ALP plasma dengan metode kolorimetri berdasarkan Deutsche Gesellschaft für Klische Chemie. Aktivitas ALT plasma setelah dilakukan pengukuran adalah 32.92 ± 7.79 U/L, 37.02 ± 8.15 U/L, 40.80 ± 3.60 U/L, 35.82 ± 5.69 U/L pada kelompok I, II, III, IV jantan dan 28.91 ± 4.64 U/L, 30.66 ± 4.48 U/L, 35.87 ± 7.59 U/L, 31.77 ± 7.48 U/L, pada kelompok I, II, III, IV betina. Pada pengukuran aktivitas ALP plasma diperoleh 433.78 ± 82.27 U/L, 437.92 ± 63.67 U/L, 438.8492 ± 72.77 U/L, 436.54 ± 79.06 U/L pada kelompok I, II, III, IV jantan dan 431.02 ± 34.18 U/L, 434.24 ± 61.73 U/L, 437.46 ± 48.27 U/L, 433.78 ± 78.19 U/L pada kelompok I, II, III, IV betina. Hasil ANAVA (α = 0,05) terhadap aktivitas ALT dan ALP plasma tidak menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan maupun dengan kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian obat LS dengan dosis berturut-turut 0.9 mg, 1.8 mg, dan 3.6 mg/200 g bb tikus selama 60 hari tidak mempengaruhi fungsi organ hati tikus putih baik jantan maupun betina
The lipid-lowering agents, known as statins, have been use for many years and are among the most commonly prescribed for hyperlipidemia therapy. One of the synthesis statins is LS drug. It’s necessary to know if statins has influence on liver function. The writer examines the liver function of Rattus novergicus plasma through Alanin Aminotransferase (ALT) and Alkaline Phosphatase (ALP). The research uses Sprague-Dawley rats that divided into 4 groups each male and female consisting of 6. Group I, II, III are given statin with 0.9, 1.8, 3.6 mg/200 g bw dosages as experiment groups. While group IV are given CMC 0,5% as control group. The research lasts 60 day. On the 61st day, the blood sample is taken from orbital sinus of eye. The ALT plasma activities are measured with colorimetric method (Reitman-Frankel) and the ALP plasma activities are measured with colorimetric method according to the recommendations of the Deutsche Gesellschaft für Klinische Chemie. The ALT plasma activities are 32.92 ± 7.79 U/L, 37.02 ± 8.15 U/L, 40.80 ± 3.60 U/L, 35.82 ± 5.69 U/L in the group I, II, III, IV male and 28.91 ± 4.64 U/L, 30.66 ± 4.48 U/L, 35.87 ± 7.59 U/L, 31.77 ± 7.48 U/L, in the group I, II, III, IV female. The ALP plasma activities are 433.78 ± 82.27 U/L, 437.92 ± 63.67 U/L, 438.84 ± 72.77 U/L, 436.54 ± 79.06 U/L in the group I, II, III, IV male and 431.02 ± 34.18 U/L, 434.24 ± 61.73 U/L, 437.46 ± 48.27 U/L, 433.78 ± 78.19 U/L in the group I, II, III, IV female. One way analysis of varians (ANOVA) of ALT and ALP plasma activities (α = 0,05) showed that there were no significant difference between experiment group and control group. The results indicate that giving LS drug to the experiment groups (male and female) with 0.9, 1.8, 3.6 mg/200 g bw dosages does not influence liver function."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Arti Sari
"Biji jinten hitam (Nigella sativa Linn) dan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dalam tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk menguji toksisitas akut serta untuk mengetahui efek penurunan kadar glukosa darah dari campuran kedua bahan alam tersebut yang dibuat dalam bentuk ekstrak. Uji toksisitas akut dilakukan terhadap 8 kelompok perlakuan yaitu 4 kelompok mencit jantan dan 4 kelompok mencit betina, masing-masing terdiri atas 6 ekor mencit. Dosis yang digunakan adalah campuran 2,5159 g ekstrak biji jinten hitam dan 2,4387 g ekstrak kelopak bunga rosella sebagai dosis 4. Untuk dosis 3, dosis 2 dan dosis 1 merupakan pengenceran 2 kali, 4 kali dan 8 kali dari dosis 4. Uji khasiat dilakukan menggunakan 6 kelompok perlakuan masing-masing terdiri atas 4 ekor tikus putih jantan. Induksi diabetes dilakukan dengan memberikan aloksan secara intravena dengan dosis 18 mg/200g bb kepada 5 kelompok sedangkan 1 kelompok tidak diinduksi sebagai kontrol normal. Dosis bahan uji yang digunakan adalah campuran dari 113,4 mg ekstrak biji jinten hitam dan 204,156 mg ekstrak kelopak bunga rosella sebagai dosis 1. Untuk dosis 2 dan dosis 3 merupakan kelipatan 2 kali dan 4 kali dari dosis 1. Sebagai pembanding digunakan glibenklamid 0,3% dan untuk kelompok normal serta kelompok normal perlakuan diberikan CMC 0,5%. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan metode o-toluidin menggunakan spektrofotometer ultraviolet dan sinar tampak pada panjang gelombang 633 nm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa campuran ekstrak biji jinten hitam dan ekstrak kelopak bunga rosella aman untuk dikonsumsi serta mampu menurunkan kadar glukosa darah dan dosis yang paling optimal dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah dosis 2.

Black seed (Nigella sativa Linn) and calyx of roselle (Hibiscus sabdariffa Linn) has been used by people in Indonesia as traditional medicine which can be reduce the level of glucose blood on the body. This research has been carried out to measure of acute toxicity and for known the effect of glucose blood from the mixed of the natural material which made in extract. The experiment of acute toxicity was done on 8 different treatment consisted of 4 groups for male mice and 4 groups for female mice, which for each group consisted of 6 mice. The mixed doses was 2,5159 g black seed extract and 2,4387 g calyx roselle extract for dose 4. For dose 3, dose 2 and dose 1 was thinning 2 times, 4 times and 8 times from dose 4. The glucose blood test was made in 6 different treatment which was each group consisted of 4 male white rats. The induced of diabetic was done by given the alloxan which dose 18 mg/200 g bw intravenously for 5 different class while for the other one have not been induced for the normal control. The mixed doses was 113,4 mg black seed extract and 204,156 mg calyx roselle extract for dose 1. For dose 2 and dose 3 was the multiple 2 times and 4 times from dose 1. Glibenclamid 0,3% was respectively used as standart and CMC 0,5% was used as normal control and treatment control. Measurement of the glucose blood level that used o-toluidine methode was done by spectrophotometry UV-Vis at wavelength of maximum absorption 633 nm. The result of the research shows that the mixed of black seed extract and calyx roselle extract was secure to consumed and can reduce glucose blood level and then the optimal dose which can reduse the blood glucose was dose 2."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S32922
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>