Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neni Sri Wahyuni
"Setiap pekerja memiliki risiko sosial ekonomi yaitu risiko kehilangan sebagian atau seluruh penghasilan yang disebabkan oleh sakit, kecelakaan, cacat, usia tua, atau meninggal dunia. Jaminan sosial ketenagakerjaan hadir sebagai hak setiap pekerja untuk mendapatkan perlindungan dalam menghadapi risiko sosial ekonomi yang tidak hanya dihadapi saat masih aktif bekerja, tetapi juga setelah mencapai masa pensiun. Idealnya, setiap pekerja terdaftar sebagai peserta jaminan sosial ketenagakerjaan sampai dengan mencapai usia pensiun. Tetapi pada kenyataannya banyak pekerja yang keluar dari kepesertaan saat usia produktif bahkan saat masih aktif bekerja.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat lamanya dan karakteristik kepesertaan aktif tenaga kerja penerima upah dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Penelitian ini menggunakan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta dengan metode penelitian yang digunakan adalah analisis data lifetime berupa grafik fungsi ketahanan untuk analisis deskriptif, dan model regresi cox untuk analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lamanya masa kepesertaan aktif adalah selama 43 bulan. Keenam variabel bebas yang terdiri dari jenis kelamin, usia, upah, skala usaha perusahaan, tingkat risiko lingkungan kerja, dan jenis lapangan usaha, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya masa kepesertaan.

Individuals face different risk and vulnerabilities in every stage on their lives. The risk is also occur to workers, who have social and economic risk i.e. the risk of losing some or all of the income caused by sickness, accident, disability, old age, or death. The labor social security comes as the right of every worker to get protection against the socio economic risks not only faced while still actively working but also after retirement. Ideally, every worker is registered as a participant of the labor social security up to retirement age. But in reality many workers are out of membership during the productive age even while still actively working.
This study aims to see the duration and characteristics of active participation of wage earner workers in the labor social security program. This study uses the data of participation BPJS Employment DKI Jakarta with research method used is lifetime analysis in the form of graph of survival function for descriptive analysis, and cox regression model for inferential analysis. The results showed that the average duration of active membership is for 43 months. The six independent variables consisting of sex, age, wage, size of enterprise, work environment risk, and industrial classification, significantly influence the duration of membership."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Kristiyan Ardy
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran ekspektasi ibu melalui kualitas anak terhadap perilaku memiliki anak. Dalam penelitian ini, ekspektasi ibu didefinisikan sebagai ekspektasi ibu akan lama sekolah anak di masa depan, sedangkan perilaku memiliki anak didefinisikan sebagai tambahan jumlah anak diantara ibu yang telah memiliki dua anak atau lebih. Data yang digunakan diperoleh dari Indonesia Family Life Survei IFLS tahun 2007 dan 2014. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekspektasi ibu merupakan prediktor yang kuat terhadap memiliki anak baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pengeluaran pendidikan. Ibu dengan ekspektasi yang lebih tinggi akan lama sekolah anaknya memiliki kemungkinan lebih rendah untuk memiliki tambahan anak.
Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan ibu tidak berpengaruh signifikan ketika model dikontrol dengan ekspektasi ibu. Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasi ibu memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam menentukan perilaku memiliki anak daripada status sosial ekonomi di Indonesia. Selain itu pengaruh tidak langsung dari ekspektasi terlihat ketika ekspektasi bereaksi melalui pengalokasian sumber daya yang lebih banyak untuk investasi anak.

This research examines to explore the role of mother's expectation over children's quality on their childbearing behaviour. In this study, mother expectation is defined as mean years of schooling of children, while childbearing behaviour is defined as the additional number of children expected by mother among mothers who already have two or more children. The study uses Indonesian Family Life Survey IFLS 2007 and 2014. The regression results show that mother's expectation is a strong prediction of childbearing either directly or indirectly through education expenditure. Mothers with a higher expected of mean years of schooling of the children have a lower likelihood to have additional child.
This study found that mother's education has no significant effect when the model controls for mother's expectation. This indicates that expectation, rather than socioeconomic status, has a stronger effect in determining childbearing in Indonesia. Moreover, the indirect effect of expectation shows that expectation works through allocating more resources for child's investment."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widiyati
"Sejak Orde Baru pemerintah Indonesia telah menaruh perhatian yang besar terhadap pembangunan prasarana. Sementara issue sumber daya manusia (SDM) mulai berkembang pada akhir Peta V dan awal Pelita VI. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa Investasi fisik maupun Investasi mutu modal manusia sangat dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Hai tersebut yang melatarbelakangi penelitian dengan Judul: Trade-off antara investasi fisik dan Investasi mutu modal manusla sebagai penentu pertumbuhan ekonomi.
Adapun model yang digunakan adalah model Yuji dan lee yang diformulasikan sebagal : g = βo + β1 sk + β2 sh + β3 n + β4 Y (0) + e dimana g adalah pertumbuhan ekonomi yang didekati dengan tingkat pertumbuhan pendapatan per penduduk usia kerja, sk adalah investasi fisik yang didekati dengan ratio PMTDB dengan PDRB, sh adalah investasi mutu modal manusia yang didekati dengan tingkat partisipasi sekolah, n adalah tingkat pertumbuhan populasi yang didekati dengan tingkat pertumbuhan penduduk usia kerja dan Y (0) adalah endowment awal yang didekati dengan PDRB per penduduk usia kerja pada tahun awal penelitian. Hipotesa yang diajukan bahwa sk, sh berarah positip sementara n dan Y(O) berarah negatip. Arah negatip Y (0) untuk melihat apakah terjadi kecenderungan konvergensi pada daerah penelitian.
Data yang dipakai berasal dari 27 propinsi di Indonesia selama tahun 1987-1994. Untuk melihat keadaan nasional dipakai data cross section tahun 1994 sedang keadaan regional dipakai gabungan data time series dan data cross section. Dalam data panel dilakukan pemilahan sampel menjadi tiga kategori:pertama pemilahan atas dasar regional yaitu meliputi KBI dan KTI, kedua pemilahan atas dasar tingkat pendapatan meliputi daerah dengan tingkat pendapatan tinggi dan daerah dengan tingkat pendapatan rendah dan ketiga pemilahan atas dasar kesamaan struktur ekonomi.
Estimasi dilakukan dengan metode statistik dan ekonometrik. Estimasi data cross section menggunakan OLS sedangkan estimasi data panel memakai SUR. Hasil estimasi memperlihatkan bahwa secara nasional kecenderungan konvergensi tidak terbukti. Kecenderungan konvergensi tampak pada KBI maupun kelompok D2 yang anggotanya sebagian besar berada di pulau Jawa. Sementara efek trade-off secara nasional adalah positip pada saat investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar dan menjadi negatip pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat pendidikan menengah. Dengan demikian Investasi fisik lebih berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pada tingkat regional efek trade-off bervariasi. Pada KTI efek trade-off adalah negatip yang memperlihatkan bahwa Investasi fisik lebih dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, sementara pada KBI Investasi mutu modal manusia sangat berperan terhadap pertumbuhan pada saat tingkat partisipasi sekolah dasar dijadikan proksi terhadap Investasi mutu modal manusia. Pada daerah yang memiliki tingkat pendapatan tinggi dan rendah, efek trade-off adalah positip pada saat investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar dan menjadi negatip pada saat didekati dengan tingkat partisipasi sekolah menengah. Hasil estimasi data panel yang ketiga, pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar efek trade-off pada semua kelompok adalah posiilp kecuali kelompok D4. Pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah menengah efek trade-off pada semua kelompok negatip kecuali kelompok Di. Hal ini herarti pada daerah Industri, Investasi mutu modal manusia memiliki peran lebih dalam pertumbuhan ekonomi sedangkan pada daerah pertanian Investasi fisik lebih dibutuhkan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradini Ajeng Gemellia
"Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada periode 2020-2035 dimana kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kesejahteraan penduduk Indonesia di masa tersebut. Kognitif anak digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia yang dapat memprediksi pendapatan di saat dewasa. Salah satu faktor yang paling besar memengaruhi kognitif anak adalah investasi orangtua yaitu waktu, energi dan sumber daya yang diberikan kepada anak. Penelitian ini menggunakan jam kerja orangtua sebagai variabel utama karena mayoritas pekerja Indonesia saat ini bekerja di atas jam kerja normal serta jam kerja orangtua berkaitan dengan investasi orangtua.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jam kerja orangtua terhadap kognitif  anak di Indonesia. Unit analisis penelitian ini adalah anak berusia 7-14 tahun yang masih memiliki dan tinggal bersama orang tua. Penelitian ini menggunakan data IFLS tahun 2007 dan 2014. Dengan menggunakan metode estimasi OLS, hasil penelitian ini menunjukan bahwa baik jam kerja ayah maupun jam kerja ibu pada saat anak usia dini ataupun saat anak usia sekolah berpengaruh signifikan terhadap kognitif anak usia sekolah. Jam kerja ayah maupun ibu pada saat anak usia dini memiliki pengaruh yang paling besar dalam mengurangi kognitif anak di usia sekolah.

Indonesia will experience a demographic bonus peak in 2020-2035 where the quality of human resources can determine the welfare of the Indonesian population at that time. The cognitive of children is used to measure the quality of human resources that can predict earnings in adulthood. One of the factors that most influences a child's cognitive is parental investment, such as the time, energy and resources that provided to the child. This study uses parental working hours as the main variable because the majority of Indonesian workers currently work above the normal working hours as well as parental work hours related to parental investment.
This study aims to study the effect of parental working hours on the cognitive of children in Indonesia. The unit of analysis of this study is children aged 7-14 years who still have and live with their parents. This study uses IFLS 2007 and 2014. Using the OLS estimation method, the results of this study indicate that both father's working hours and mother`s working hours during early childhood or when children in school-age have a significant effect on the cognitive of children in school-age. Father and mother's working hours during early childhood have the greatest influence in reducing the cognitive abilities of children in school-age."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amita Nur Yudhani
"ASI Eksklusif memegang peranan penting dalam kehidupan anak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi hormonal (suntik, pil, dan susuk) pada ibu terhadap kegagalan pemberian ASI eksklusif pada anaknya yang dikontrol oleh beberapa variabel sosial, ekonomi, dan demografi baik di tingkat individu maupun kelompok. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017. Berdasarkan hasil dari analisis inferensia menggunakan model regresi Gompertz Proportional Hazard, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi secara signifikan memengaruhi kelangsungan pemberian ASI eksklusif pada bayi, dimana bayi yang ibunya menggunakan alat kontrasepsi hormonal memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami kegagalan pemberian ASI eksklusif. Variabel kontrol yang memiliki pengaruh signifikan dalam memengaruhi kelangsungan pemberian ASI eksklusif adalah umur ibu, paritas, kuintil kekayaan, dan pendidikan ayah. Menurut kuintil kekayaan, semakin tinggi kondisi ekonomi maka akan semakin memperbesar risiko untuk mengalami kegagalan pemberian ASI eksklusif. Sementara menurut umur ibu, paritas, dan pendidikan ayah menunjukkan bahwa semakin tua umur ibu, semakin banyak paritas yang dimiliki ibu, dan semakin tinggi tingkat pendidikan ayah memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami kegagalan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan akan pentingnya konseling/edukasi dari tenaga kesehatan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi serta pentingnya pemilihan penggunaan dan waktu pemasangan alat kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui agar tidak mengganggu proses pemberian ASI eksklusif, seperti minipil progestogen dan suntik progestogen.

Exclusive breastfeeding plays an important role in children's lives both short and long term. This study aims to determine the relationship between the use of hormonal contraceptives (injections, pills, and implants) in mothers against the failure of exclusive breastfeeding for their children which is controlled by several social, economic, and demographic variables both at the individual and group levels. This study uses data from the Indonesian Health Demographic Survey in 2017. Based on the results of inferential analysis using the Gompertz Proportional Hazard regression model, this study shows that contraceptive use significantly influences the continuity of exclusive breastfeeding in infants, where infants who use hormonal contraception have a smaller risk  to experience exclusive breastfeeding failure. Control variables that have a significant influence in influencing the continuity of exclusive breastfeeding are maternal age, parity, wealth quintile, and father's education. According to the wealth quintile, the higher the economic condition, the greater the risk for exclusive breastfeeding failure. While according to maternal age, parity, and father's education shows that the older the mother's age, the more parity the mother has, and the higher the level of education the father has a lower risk of failing exclusive breastfeeding in infants. Based on the results of this study, it is recommended that the importance of counseling/education from health workers regarding the importance of exclusive breastfeeding to infants and the importance of choosing the use and timing of safe contraceptive use for nursing mothers so as not to interfere with exclusive breastfeeding processes, such as minipill progestogen and progestogen injections."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Novita Sari
"ABSTRAK
Sebagai metode kontrasepsi, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) reversibel (seperti IUD dan Implan) mempunyai keunggulan dibandingkan short term method dan MKJP permanen. Namun, data Survei Demogrfi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan penurunan penggunaan MKJP reversibel dalam jangka waktu 30 tahun (1987-2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persetujuan suami dan pengambilan keputusan bersama antara suami istri terhadap penggunaan MKJP reversibel istri. Data SDKI 2017 digunakan dengan unit analisis wanita berstatus kawin yang sedang menggunakan kontrasepsi modern. Dengan menggunakan regresi logistik multinomial, penelitian ini menemukan bahwa persetujuan suami berpengaruh positif terhadap penggunaan MKJP reversibel baik jika dibandingkan dengan short term method maupun MKJP permanen, meskipun pengaruh persetujuan suami terhadap peningkatan penggunaan MKJP reversibel (relatif terhadap short term method) tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Pengambilan keputusan bersama berpengaruh positif terhadap penggunaan MKJP reversibel dibandingkan short term method. Sedangkan jika dibandingkan dengan MKJP permanen, pengambilan keputusan bersama memberikan pengaruh negatif terhadap penggunaan MKJP reversibel.

ABSTRACT
As a contraceptive, Long Acting and Reversible Contraception (LARC), such as IUDs and Implants, has many advantages compared to short term method and Long Acting and Permanent Method (LAPM). Despite these advantages, the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) data shows a decrease in the use of the LARC over a period of 30 years (1987-2017). This study aims to investigate the effect of husband's approval and joint decision making between husband and wife on the wife's use of LARC. Data from IDHS 2017 is used with currently married women who are using modern contraceptive methods serves as unit analysis. Using multinomial logistic regression, this study found that husband's approval had a positive effect on the use of LARC both compared to the short term method and LAPM, although husband's approval did not have a significant effect on the use of LARC (relative to the short term method). Joint decision making has a positive effect on the use of LARC compared to the short term method. Whereas when compared with LAPM, joint decision making has a negative effect on the use of LARC."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Agustiyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penganggur atau pekerja yang lebih sejahtera dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan karakteristik pekerja yang berpengaruh terhadap status kemiskinannya. Hasil analisis deskriptif menggunakan variabel tingkat pendidikan, status kesehatan, fasilitas rumah yang berasal dari data Susenas 2008 ditemukan bahwa penganggur lebih sejahtera dibanding pekerja. Dalam menganalisis status kemiskinan pekerja digunakan dengan kriteria miskin yaitu di bawah GK, UMP atau 60 persen median earning. Data yang digunakan adalah Sakernas 2008. Dari hasil analisis inferensial menggunakan regresi logistik ditemukan bahwa baik dengan kriteria miskin GK, UMP maupun 60 persen median earning, variabel yang berpengaruh terhadap status kemiskinan pekerja adalah jenis kelamin, umur, pendidikan, daerah tempat tinggal, status perkawinan, lapangan pekerjaan, status pekerjaan, jumlah jam kerja seminggu, lama bekerja di pekerjaan saat ini dan pengalaman mengikuti kursus. Pekerja berpeluang lebih tinggi mengalami kemiskinan jika perempuan, umur di atas 60 tahun, tinggal di desa, cerai, pendidikan 5 SD, sektor pertanian, berusaha sendinl/pekexja bebas, jam kerja kurang dari 35 jam/minggu, belum lama kerja dan tidak pernah kursus.

The objective of this study is to find out whether workers or unemployed persons are wealthier and to find out which characteristics of the workers can affect the poverty status ofthe workers. Descriptive analysis on the 2008 Susenas data regarding variables such as education attainment, health status, housing facilities indicates that the unemployed is wealthier than worker. To analyse the poverty status of fo workers, three poverty criteria are used, which are below GK (poverty line), below UMP (provincial minimum wage) and below 60 percent of the value of median earning. The logistic regression results with the 2008 Sakemas data show that in each poverty criterion the variables that affect the poverty status of workers are sex, age, education, living area, marital status, industry, working status, working hour for a week, length working in the current job and attended a course. Workers have higher probability to become poor when they are female, over 60 years old, living in rural area, divorced or widowed, having SD education or below, working in agricultural sector, being self employed/a casual employee, working for less than 35 hours per week, working in a shorter period of time and never attended a course."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33451
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arief Winasis
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pekerja anak di Indonesia dengan menggunakan model logit. Status kerja anak menjadi variabel terikat, dengan variabel bebas karakteristik individu dan rumah tangga anak. Variabel individu seperti anak laki-laki dan yang di pedesaan memiliki kecenderungan berpartisipasi di pasar kerja. Sedangkan beberapa variabel rumah tangga seperti kepala rumah tangga yang bekerja di sektor informal, bidang pertanian, bekerja kurang dari 35 jam seminggu, berpendidikan rendah, tidak sehat dan mengalami disabilitas berat, rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga yang besar dan sedang, serta rumah tangga miskin yang dapat bantuan pemerintah memiliki kecenderungan anak untuk berpartisipasi di pasar kerja.

This research aims to examine Determinant of Child Labour Phenomenon in Indonesia by using logit model Working status of child as a dependent variable with individual and household characteritics as independent variables The result shows that individual variables such as male and child who live in rural area tend to participate in the labor market While some household variables such as household heads who work in the informal sector work in agriculture work less than 35 hours a week less education unhealthy and suffered severe disabilities with large and medium household members poor and get benefit from governments also tend to participate in the labour market "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Sari
"Penelitian ini bertujuan melihat faktor - faktor yang berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan serta perbedaan risiko ibu yang mengalami komplikasi persalinan menurut karakteristik sosio demografi dan sosio ekonomi. Berdasarkan temuan pada analisis deskriptif , dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi ibu yang mengalami komplikasi persalinan terdapat pada pendidikan menengah, bertempat tinggal di perkotaan, status ekonomi menengah, jarak kelahiran ≤ 24 bulan, umur ibu 20 - 34 tahun, urutan kelahiran 1 dan ≥ 4, dengan penolong persalinan medis, tempat bersalin di fasilitas kesehatan, dan memiliki riwayat komplikasi kehamilan. Berdasarkan ibu yang memiliki komplikasi kehamilan, didapatkan bahwa hanya 13,5 persen yang melakukan perawatan antenatal.
Berdasarkan analisis inferens dengan model logit biner, dapat disimpulkan bahwa dengan memperhatikan kondisi tingkat pendidikan, urutan kelahiran, komplikasi kehamilan, penolong persalinan, tempat bersalin, interval serta faktor klasifikasi seperti status ekonomi dan tempat tinggal secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian komplikasi persalinan. Perbedaan risiko pada umumnya menunjukkan pola yang sama dengan hasil dari analisis deskriptif, namun pada model dengan faktor klasifikasi status ekonomi pada hasil out put menunjukkan tidak terdapat perbedaan risiko yang signifikan pada setiap status ekonomi dan ditemukan bahwa jenis komplikasi persalinan tertinggi yaitu persalinan lama banyak terdapat pada tingkatan umur 15 - 19.

The Objective of this research is to study about factors affecting the incidence of delivery complications and also risk differences on the basis of socio demographic and economic. On descriptive analysis, we found the highest percentage are women who have secondary education, who live in urban, middle-class economy, birth interval < 24 month, age of women at delivery 20 - 34 years old, birth order 1 and ≥ 4 children, medical assistance at delivery, place of birth at medical facility, and have pregnancy complications. We also found that among women who have pregnancy complication only 13,5 percent of them went for antenatal care.
Based on inferential binner logistic models, it can be concluded, that education, birth order, pregnancy complications, assistance at delivery, place of birth and birth interval and clasification factors : economic status and residence are significant in affecting the incidence of delivery complications. In generally the risk differences have similar pattern with analysis descriptif except economic status. We also found prolonged labor is the highest delivery complication in most teenege ( 15 - 19 years old)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ikhsany Rusyda
"Studi ini menganalisis pengaruh preferensi gender orangtua terhadap aktivitas anak usia 12-17 tahun di Indonesia dengan menggunakan data Susenas 2012. Hasil studi menunjukkan bahwa orangtua cenderung mengutamakan laki-laki dalam pendidikan dan pekerjaan dan sebaliknya cenderung mengutamakan perempuan dalam mengurus rumah tangga. Adanya preferensi laki-laki dalam pendidikan cenderung menguntungkan pendidikan anak laki-laki daripada anak perempuan. Namun, adanya preferensi laki-laki dalam pekerjaan cenderung menguntungkan anak perempuan daripada anak laki-laki. Kemudian, orangtua yang memiliki preferensi perempuan dalam mengurus rumah tangga cenderung merugikan pendidikan anak laki-laki maupun perempuan. Temuan ini mengindikasikan bahwa preferensi gender orangtua tidak selalu menguntungkan bagi pendidikan anak.

This study aims to analyze the effect of parents' gender preferences on children's activities using 12-17 years old respondents from Susenas 2012. The results show that parents tend to have male preference in education and employment and female preference in housework. Male preference in education tends to give advantage for sons' education than daughters'. But male preference in employment tends to give advantage for daughters' education than sons'. Parents who have female preference in housework give disadvantage in education for both sons and daughters. This indicates that parents' gender preferences do not always give advantage on children's education."
Depok: Program Pascasarjana Multidisiplin, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>