Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dara Haspramudilla
"Belakangan berita kriminal marak hadir di stasiun televisi di Indonesia. Hal ini dikarenakan dunia kriminalitas merupakan salah satu nilai jual paket berita. Penelitian ini mengenai persepsi khalayak tentang realitas kasus kejahatan dalam tayangan berita kriminal ?Fakta? dengan menggunakan teori kultivasi. Penelitian ini pun membandingkan persepsi dari dua kelompok khalayak yakni khalayak umum dan narapidana. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivist.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa terpaan tayangan "Fakta" ternyata berpengaruh terhadap persepsi khalayak tentang realitas kejahatan. Dari data yang diolah peneliti juga menemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara responden khalayak umum dan narapidana tentang realitas kejahatan yang tersaji dalam tayangan "Fakta". Khalayak umum cenderung menganggap bahwa apa yang disajikan Fakta sama dengan realitas yang sebenarnya sedangkan khalayak narapidana justru sebaliknya.

These days crime-news luster appear on television channel in Indonesia. It is because crime world is one of the selling point of news packaging. This research is about the audience perception about the reality of crime-cases on crime-news program called ?Fakta? by using cultivation theory. This research also try to compare the perception from two groups of audience i.e. civil and prisoner audiences. This research use positivist paradigm.
The findings from this research is the exposure of "Fakta" influence the audience perception of crimereality. Moreover, this research also found that there is a differences on the perception of crime reality between civil and prisoner audiences. Civil audiences tend to consider that crime reconstruction that shown in "Fakta" is a reality rather than the prisoner audiences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Fajar Noerrachman Okky
"Skripsi ini membahas integrasi horizontal antara Trans TV dan TransI7. Trans Corpora sebagai perusahaan induk yang membawahi Trans TV membeli sebagian saham TV7 dari Kelompok Kompas Gramedia pada tahun 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan dan proses produksi tayangan di Trans TV dan TransI7, khususnya pada divisi produksi yang memproduksi tayangan non jurnalistik., pasca integrasi horizontal yang terjadi di perusahaan Trans Corpora. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivist. Strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus multikasus terjalin. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Divisi Produksi, Kepala Departemen Marketing Services, dan Produser tayangan Rumpi dari TransI7 serta associate produser tayangan Ceriwis dan Good Morning dari Trans TV.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Trans Corpora sebagai perusahaan induk berusaha menerapkan sistem, kebijakan, serta budaya organisasi Trans TV pada TransI7 berkaitan dengan orientasi yang sangat mengacu pada permintaan pasar. Manajemen Trans Corpora menuntut pekerja TransI7 untuk berfikir ekonomis dan menghasilkan tayangan yang laku dijual. Cara yang paling mudah pada akhirnya adalah mengikuti formula program di Trans TV yang sudah terbukti disukai pasar sehingga mendatangkan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap proses produksi adalah pemilik, tujuan organisasi untuk menghasilkan keuntungan besar, dan rutinitas yang berorientasi terhadap permintaan pasar.
The focus on this study is the horizontal integration that occurred between Trans TV and TransI7. Trans Corpora as the holding company who owned Trans TV, takes over TV7 from Kelompok Kompas Gramedia.
The purpose of this study is to describe the programme policy and production process in both TV station, particularly in their production division that produces non journalistic media products, after the horizontal integration that emerged under Trans Corpora. This research is using qualitative approach with post positivist paradigm. The strategy of this research is case study with embedded multi level analysis. The interviewee of this research are the Production Division Head, Marketing Services Department Head, and producer of Rumpi show from TransI7, also the associate producer of Ceriwis and Good Moring show from Trans TV.
The result of this research shows that Trans Corpora, as the holding company, applied the very same work system, organizational culture, and conducts of Trans TV, as its primary station, to TransI7 as the acquired firm. Trans Corpora Management demands TransI7 to create programmes that sells and profitable. The easiest way to accomplish it was to use the programme formula that has been proved to be succesful in Trans TV. The conclusion of this research is that ownership, profit oriented goals, and sales driven routinity happen to be the most influencing factors that shapes the programme production process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Noor Kartika Hapsari
"ABSTRAK
Ruang lingkup keluarga sarat akan nilai privasi, dimana segala bentuk permasalahan di dalamnya merupakan masalah yang sangat pribadi dan dipandang sebagai aib yang tabu untuk disebarluaskan. Namun pada kenyataannya, isu konflik keluarga telah menjadi salah satu komoditas bagi media untuk dijual guna mendapatkan keuntungan.
Penulisan ini ingin melihat bagaimana tayangan Masihkah Kau Mencintaiku melakukan komodifikasi terhadap konflik keluarga, bagaimana tanggapan khalayak tentang format reality show pada tayangan dan muatan konflik keluarga yang dikomodifikasikan.
Dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough pada level teks, discourse practice dan socioculture diketahui bahwa tayangan reality show Masihkah Kau Mencintaiku yang tayang di RCTI telah melakukan komodifikasi konflik dalam keluarga. Hal ini disebabkan karena ketatnya persaingan antar media, sehingga harus merebut perhatian khalayak untuk mendapatkan rating dan share yang memuaskan. Disamping itu, faktanya khalayak juga menyukai tayangan dengan tema konflik keluarga yang dipenuhi adegan
emosional seperti ini.
Label reality show yang menempel pada tayangan seolah menguatkan argumen bahwa tayangan tersebut memang mengangkat kisah nyata dari sebuah keluarga, dan dengan orang-orang yang memang bermasalah. Sehingga terkesan bahwa konflik keluarga bukanlah aib
yang harus ditutupi lagi. Tayangan seperti ini menghadirkan suatu wacana bahwa kesakralan pernikahan dan keluarga bukanlah hal yang utama lagi, dan bahwa konflik keluarga dan perceraian merupakan hal yang lumrah terjadi saat ini.

ABSTRACT
The family's scope is full of privacy, so that every problem in there may be a very personal thing, which is called as shame or scandal. But in fact, the family conflict issues are sold for the media profit, as one of the media commodity.
The purposes of this thesis are to know how Masihkah Kau Mencintaiku commodify the family conflict issues, and what the audience think about the reality show as a genre of the program. By using the Norman Fairclough's critical discourse analysis method for the text, discourse practice and socioculture practice level, it is acknowledged that the reality show Masihkah Kau Mencintaiku, which was shown in RCTI, commodified the family conflicts. To gain highest rating and media compete to maintain their audience attention towards the show.
Surprisingly, the audience put high interest to watch the program which provided these issues and high emotional tense scenes.
A label or reality show has made the audience believed that the program tells a real stories of family conflicts. As a result, the audience has the tendency to think that family conflicts are no secrets, and that is common to be brought into the public. This program represented discourses that the sacred of a marriage and family are not important anymore, and the family conflict or family divorce are the common issues in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marchrista Arsitajati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5303
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wandita GIta Swasti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5389
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Desriani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5403
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Hasan Fitrahman
"Internet dan Computer Mediated Communication (CMC) telah menjadi hal yang tidak asin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia saat ini melibatkan alat/gadget untuk memudahkan mereka dalam beraktifitas. Keberadaan social media di internet, mendorong munculnya identitas-identitas baru seperti @poconggg. @poconggg sendiri muncul sebagai seorang selebriti berkat identitas yang ia tampilkan di dunia virtual (Twitter).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan paradigm konstruktivis, dan strategi penelitian Social Constructivism. Wawancara mendalam dilakukan terhadap tiga orang follower @poconggg untuk mengetahui interpretasi mereka terhadap apa yang @poconggg tampilkan di Twitter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilik akun @poconggg dipandang sebagai selebriti oleh para informan karena dia mampu menarik khalayak dunia virtual melalui pesan yang ia hadirkan (teks yang ia hasilkan) dalam Twitter. Hal ini membuat orang-orang menjadi followernya, mengikuti dan meretweet pesan-pesannya, menyebarluaskan namanya bahkan memunculkan persona selebriti darinya.

Internet and Computer Mediated Communication (CMC) has become so familiar with the daily lives of the modern society. Almost every activities that people do nowadays involves a tool/gadget that makes it easier for people to do what they do. The emergence of the social media in the Internet brings newfound kind of identity such as @poconggg. He himself emerges as a celebrity thanks to how he depicts himself in the virtual world ? in this case Twitter.
This research uses a constuctivist paradigm, with a qualitative approach and uses Social Constuctivism as a strategy to see the subject. In-depth interview is done to 3 followers of @poconggg to see what are their interpretations to what @poconggg portrays in Twitter.
The results have shown that the owner of @poconggg is considered as a celebrity by his followers because he can attract audiences/fans from the virtual world through the text that he produced in Twitter. It causes people to follow him, replies and retweets his tweets, spreads his name and even brings out a celebrity persona out of it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Rachmavina F
"ABSTRAK
Film Sang Pencerah adalah sebuah film nasional bergenre biopic yang mengangkat tema agama dan konflik yang terjadi dalam kehidupan beragama, dalam hal ini penganut agama Islam. Permasalahan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana konflik intra kelompok penganut agama Islam di Indonesia direpresentasikan melalui film bergenre biopik yang mengangkat kehidupan KH.Ahmad Dahlan. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial pada Realitas dan Analisis Framing Gamson & Modigliani untuk melihat bagaimana representasi tersebut dihadirkan melalui serangkaian dialog dan
adegan. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil temuan maka dapat disimpulkan bahwa di dalam film Sang Pencerah ini konflik dibingkai dalam bentuk oposisi biner. Ditemukan pula bahwa penyebab konflik adalah karena terdapat perbedaan pandangan dalam menjalankan
syariat agama dan pengaruh kekuasaan.

Abstract
?The Enlightenment? is an Indonesian film with biopic genre that came with the theme of religion and conflict in religious life, in this case among fellow Moslems, represented through the film that deliver the life?s story of notable clergy KH. Ahmad Dahlan. Using the theory of Social Construction of Reality as well as Gamson & Modigliani Framing
Analysis to see how the representation is presented through a series of dialogues and scenes. The study uses a constructivist paradigm with qualitative approach. The findings indicates that intra-group conflict in the Islamic religion in this film is framed in the form
of binary opposition. Another finding is that the cause of the conflict is due to differences in the running of the Shari'a and the influence of the religion.
"
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library