Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Dewi Sri Ayuningsih
"Bangsa Arab merupakan bangsa yang kaya akan karya sastra. Sepanjang perjalanannya, karya sastra di Arab mengalami perkembangan sejak masa Jahiliyah hingga modern. Pada masa Jahiliyah, puisi merupakan karya sastra yang memiliki nilai tinggi dan pengaruh yang kuat. Para penyair pun menjadi orang yang sangat dihormati ketika itu. Salah satu penyair terpandang ketika itu adalah Nabighah adz-Dzubyani yang memiliki banyak karya diantaranya puisi yang bertemakan i’tidzar (permohonan maaf). Makalah ini dibuat untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi i’tidzar karya Nabighah dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural terhadap puisi tersebut. Puisi i’tidzar karya Nabighah ad-Dzubyani adalah bukti bahwa ia merupakan penyair yang memiliki kelebihan karena keindahan kata-katanya dan mudah dimengerti. Puisi Nabighah merupakan puisi zaman Jahiliyah yang masih terikat aturan pembuatan puisi zaman Jahiliyah yaitu memiliki wazan atau bahr (mengikuti prosodi atau ritme gaya lama) dan qafiyah (rima akhir atau kesesuaian akhir baris/satr) serta unsur ekspresi rasa dan imajinasi yang harus lebih dominan dibanding prosa.
The United Arab Emirates is a nation with an immense quantity of literary works. Throughout history, Arabian literary works have developed since the Jahiliyah era until the modern one. During the Jahiliyah era, poetry was a literary work possessing high values and significants influence. One of the famous poets at that time was Nabighah adz-Dzubyani who wrote a bunch of literary works, including poetry having i’tidzar (begging forgiveness) as its theme. This paper aims to elaborate the intrinsic and extrinsic features of i’tidzar poems written by Nabighah through the method of literary studies and structural analysis toward the poetry. The i’tidzar poems written by Nabighah ad-Dzubyani prove that he was a poet with specific talent because of the beauty and comprehensiv choice of words. Nabighah’s poems are poems from Jahiliyah era which have wazan or bahr a (based on old rhythm) and qafiyah (closing rhyme or the resemblance of sound/satr) and the features of emotion and imagination which have to be more dominating compared to those in prose."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
M. Nahri Aljaddid
"Jurnal ini menjelaskan sejarah lahirnya Deklarasi Balfour sebagai sebuah peristiwa besar yang mengubah dunia. Deklarasi Balfour merupakan awal mula lahirnya sebuah Negara Yahudi yang kini dikenal dengan nama Israel. Orang-orang Yahudi yang ketika itu dihantui mimpi buruk usaha pembersihan etnis oleh gerakan Anti-Semit, mendorong gerakan internasional Zionisme. Dengan semangat Zionis ini, orang-orang Yahudi mengusahakan pendirian Negara Israel, dan lahirnya Deklarasi Balfour menjadi penanda semakin dekatnya cita-cita mereka. Para Yahudi Zionis menyambut baik Deklarasi Balfour, sehingga dalam waktu singkat terjadilah sejumlah gelombang migrasi yang cukup besar. Sampai saat ini, jauh setelah Israel berdiri, bangsa Arab merupakan penentang utama usaha pendirian Negara Yahudi karena, bagaimanapun, mereka tidak ingin menerima klaim Yahudi atas tanah Palestina.
This article explains about the Balfour Declaration as an important part of the history. The Balfour Declaration was mentioned as a starting-line for the establishment of Jewish state, Israel. The Jewish were haunted by the pogroms or ethnic-cleansing movement which caused international coherent movement of Jewish, called Zionism. Through its spirit, the Jewish started to fight for establishing the Israel, and the emergence of Balfour Declaration made the Jewish getting closer with their ambition. Then some huge migrations started to appear. Nowadays, decades after Israel was established, the Arabs have been being the main oppenent to the Jewish state Israel, for, as we have noticed, the establishment of Israel on the Palestine remains unacceptable for the Arabs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nidya Deviani Hudaya
"Karya ilmiah ini menganalisis salah satu syair dari Al-Khansa, seorang penyair dari zaman Islam. Bangsa Arab merupakan bangsa yang sangat menyukai syair. Dalam sejarah masyarakat Arab, syair memiliki peranan penting karena merupakan salah satu seni yang paling indah dan dimuliakan bangsa Arab. Bangsa Arab memiliki banyak penyair-penyair terkenal yang terbagi dalam berbagai zaman, salah satunya zaman Islam. Karya ilmiah ini mengkaji aspek linguistik, retorika dan tipologi syair dari salah satu penyair zaman Islam yaitu Al-Khansa dengan menggunakan metode deskriptif analisis untuk menjabarkan kerangka teori dan menggunakannya sebagai acuan dasar untuk menganalisis syair.
This paper analyzes one of the poems from Al-Khansa, a poet of the Islamic era. Arabs is a nation that is very fond of poetry. In the history of Arab society, poetry has been being an important role because it is one of the most beautiful arts and glorified of the Arabs. The Arabs had many famous poets that are divided into various ages, one of which Islamic era. This paper examines aspects of linguistics, rhetoric and typology of one of the poetry of the Islamic era poets, Al-Khansa by using descriptive analysis to describe the theoretical framework and to use it as a baseline for analyzing poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fernando Justiciano Subandi
"Penelitian ini membahas tentang tarekat Sammaniyah di Majelis Umariyah di Kelurahan 19 Ilir, Kota Palembang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh eksistensi tarekat Sammaniyah di Palembang sejak abad ke-18 yang mengalami pembatasan dari kolonial Belanda pada abad ke-19 dan mendapat stigma dari kalangan modernis pada abad ke-20, tetapi terdapat Majelis Umariyah yang masih bertahan melestarikan ajaran tarekat Sammaniyah di Palembang sejak 1906 sampai saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri latar belakang berdirinya Majelis Umariyah dan aktivitas spiritual yang dipraktikkan pada majelis tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penelitian lapangan dan kepustakaan. Majelis Umariyah didirikan oleh Ki Kemas Haji Umar untuk meneruskan tradisi keilmuan Islam di Palembang. Majelis Umariyah mengajarkan tarekat Sammaniyah serta tradisi beratib kepada masyarakat yang dihadapkan pada tantangan zaman. Ajaran tarekat di Majelis Umariyah yang dominan pada doktrin syariat tidak dianggap bertentangan dengan kebijakan Keresidenan Belanda dan tidak sesuai dengan tuduhan kalangan modernis. Tarekat Sammaniyah yang diajarkan tidak terlalu rumit dan dapat dikerjakan pengamalnya tanpa harus meninggalkan kegiatan duniawi, sehingga dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan material dan spiritual.
This study discusses the Sammaniyah tariqa in Majelis Umariyah in Kelurahan 19 Ilir, Palembang City. This research was motivated by the existence of the Sammaniyah tariqa in Palembang since the 18th century which experienced restrictions from the Dutch colonial in the 19th century and was stigmatized by modernists in the 20th century, but there Majelis Umariyah strived to preserve the teachings of the Sammaniyah tariqa in Palembang since 1906 until now. Therefore, this study aims to trace the background of the establishment of the Umariyah Council and the spiritual activities practiced at the assembly. This research uses a qualitative approach by using field and literature research techniques. The Majelis Umariyah Council was founded by Ki Kemas Haji Umar to continue the tradition of Islamic scholarship in Palembang. The Majelis Umariyah taught the Sammaniyah tariqa and the tradition of beratib to people who were faced with the challenges of the modern times. The teachings of the tariqa in the Majelis Umariyah, which has a dominant Sharia doctrine, were not considered contrary to the policy of the Dutch Residency and did not conform to the accusations of modernists. The Sammaniyah tariqa taught is not too complicated and can be done by practitioners without having to abandon worldly activities, to achieve harmony between material and spiritual deprivation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mohammad Fahd Muttaqien
"Penelitian ini menjelaskan sejarah relasi sanad keilmuan K.H.M. Syafi’i Hadzami (1931-2006) dengan sanad tarekat Alawiyah di Jakarta. Dalam penelitian ini juga dijelaskan proses, hubungan antara sanad tarekat Alawiyah dengan sanad keilmuan dari K.H.M. Syafi’i Hadzami. Penelitian ini bermanfaat sebagai khazanah, sumber acuan intelektual dunia Islam. Tujuan penelitian ini untuk memperkenalkan pada seorang sosok K.H.M. Syafi’i Hadzami, yang memiliki relasi dari sanad keilmuannya dengan tarekat mu'tabarah yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta, tarekat Alawiyah. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan, dilengkapi dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data atau bahan-bahan dari sumber data primer. Sumber data primer penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan anak K.H.M. Syafi’i Hadzami, buku biografi tentang K.H.M. Syafi’i Hadzami, serta yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pada objek penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adanya temuan dalam proses hubungan antara sanad keilmuan K.H.M. Syafi’i Hadzami yang bersumber dari tarekat Alawiyah.
This study explains the history of the scientific sanad relations of K.H.M. Syafi'i Hadzami (1931-2006) with the Alawiyah congregation in Jakarta. This study also describes the process, the relationship between the Sanad of the Alawiyah order and the scientific sanad of K.H.M. Shafi'i Hadzami. This research is useful as a treasure, a source of intellectual reference in the Islamic world. The purpose of this research is to introduce K.H.M. Syafi'i Hadzami, who has a relationship from his scientific sanad with the mu'tabarah orders in Indonesia, especially in the Jakarta area, the Alawiyah order. The research method used in this paper is a research library, equipped with qualitative descriptive analysis techniques by collecting data or materials from secondary data sources. Sources of secondary data in this study were obtained from interviews with children of K.H.M. Syafi'i Hadzami, as well as those related to the discussion and problems in the research object. The conclusion of this study is the finding of processes and relationships between scientific sanad owned by K.H.M. Syafi'i Hadzami who comes from the Alawiyah order."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library