Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Fiqi Rizal
"Matahari memancarkan energi dari radiasi cahayanya. Energi dari pancaran radiasi matahari ini dapat dimanfaatkan bagi manusia di atas bumi ini. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif dan pasif. Dalam kaitannya dengan energi listrik di dalam bangunan maka energi matahari dimanfaatkan secara aktif dengan cara mengubah energi radiasi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell atau fotovoltaik.
Penerapannya pada bangunan adalah dengan mengintegrasikan di kulit terluar bangunan seperti atap dan fasade. Pemasangannya sangat bergantung kepada letak geografis suatu wilayah dimana bangunan itu berdiri, karena letak geografis suatu wilayah sangat mempengaruhi efisiensi pancaran energi dari radiasi cahaya matahari. Konsekuensi dari letak geografis suatu wilayah akan berpengaruh kepada pemilihan jenis fotovoltaik seperti jenis sel fotovoltaik, dan teknik pemasangan pada kulit terluar bangunan.
Melalui skripsi ini, pembahasan akan diutamakan mengenai upaya penerapan panel fotovoltaik pada atap dan fasade bangunan dengan memperhatikan dan membuat analisis (studi kasus pada bangunan ECN Building di Belanda dan The Solar Ofice di Inggris) mengenai kaitan antara konsekuensi dari letak geografis wilayah dan pemilihan fotovoltaik. Serta pengaruh dari jenis, fungsi dan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan terhadap penerapan sistem ini. Sehingga penerapan fotovoltaik pada atap dan fasade bangunan ini dapat bekerja dengan efisien dalam menangkap energi dari pancaran cahaya matahari pada setiap bangunan, mencipatakan atmosfir positif pada ruang dalam bangunan dan memberikan kulitas visual yang baik pada tampak luar bangunan.

The sun radiates its energy from its light radiation. Energy from sun?s radiaton could used by man on this earth. The benefits of it could applied by two methods, that is active and passive. In its relation with power energy at the building, then the sun energy applied in an active method by converting the sun energy become power energy with the use of solar cell or photovoltaics.
The application of that on the building is integrating it into the outer building skin like façade and roof. The setting of it is extremely depending on the geographical position of a certain area where the building?s rise, because the geographical position of a certain area will give an influence to the efficiency of the energy from the sunlight radiation. The concequencies of the geographical position will give an influence to the choosen of photovoltaics panel like a choosen of photovoltaics cell and the application techniques into the outer building skin.
Through this thesis, the investigation will focused at the effort of application of integrated photovoltaics panel on façade and roof with observing and making an analysis (case studies at the ECN building 31 in Holland and The Solar Office building in England) about the relationship between the concequencies of geographical position of certain area with the choosen of photovoltaics panel. Along with the influences of genre, function, and the activities which is happened inside the building toward this application?s system. So that this application of integrated photovoltaics panel in façade and roof could work efficient in arresting the energy from the sunlight radiation for each building, producting the positive atmosphere inside the room of the building and giving the good visual quality for the building?s elevation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Kurniawati
"Atmosfir ruang yang nyaman, menarik dan berkesan adalah sesuatu yang diinginkan pengunjung disamping rasa makanan dan minuman selama mengunjungi suatu café atau restoran. Hal ini sangat mempengaruhi penataan interior dan pencahayaannya. Fungsi cahaya pada café dan restoran bukan hanya secara fungsional dan estetika, namun juga dapat menarik perhatian dan mempengaruhi mood pengunjung.
Berbagai macam lampu dan teknik pencahayaan secara konvensional telah banyak dilakukan, namun terkadang masih membatasi keinginan untuk menampilkan pencahayaan yang atraktif, dinamis dan efektif.
Light Emitting Diode (LED) merupakan teknologi lampu terbaru yang memberikan solusi pencahayaan baru yang inovatif dengan instalasi yang fleksibel, warna yang excellent (baik sekali) dan umur yang panjang.
Cafe dan restoran yang dibahas dalam studi kasus adalah 33 Restoran dan Lounge, Lux Lounge dan restoran Sushi Samba. Masing-masing cafe dan restoran ini menggunakan LED pada pencahayaan interior sesuai dengan kebutuhan ruangnya.
Pembahasan topik ini berdasar pada bagaimana teknik pencahayaan LED dan efeknya terhadap suasana interior cafe dan restoran melalui studi kepustakaan dan analisis.
Dengan pencahayaan LED melalui sistem dynamic lighting dapat menghasilkan suasana ruang cafe dan restoran yang lebih atraktif dan dinamis. Selain itu, pencahayaan ruang menjadi lebih efektif karena dengan satu macam luminaire bisa menghasilkan berbagai macam suasana yang mempengaruhi dan menarik perhatian pengunjung.

Cozy, Interesting and impressive in atmosphere of space is one thing desired by visitor besides foods and drinks during visiting a café or restaurant. This case very influences in ordering their interior and lighting design. The function of lighting in a café or restaurant not only for functional and aesthetics, but also for collect attention and influence mood the visitor.
Many kinds of lamp and lighting techniques as convensional do, but sometimes its limited desire to show an attractive, dynamic and effective lighting.
Light Emitting Diode (LED) is the newest lamp technology that gives solution for innovative lighting with flexible installation, excellent color and long lifetime.
The case study of café and restaurant in this topic is 33 Restaurant and Lounge, Lux Lounge and Sushi Samba Restaurant. Each places using LED for their interior lighting as their spaces needed.
This topic is about how LED lighting techniques and its effect for ambience or atmosphere interior café and restaurant space through literacy study and analysis.
With LED lighting through dynamic lighting system can produce an attractive and dynamic atmosphere of cafe and restaurant. Beside that, lighting design will be more effective because with one type of luminaire can produce many kind of ambiences that influence and attract visitor attention.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48405
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Lutfi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Purbowati
"Kegiatan utama mahasiswa jurusan arsitektur pada studio arsitekur adalah menggambar, membaca, dan menulis. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, diperlukan sarana-sarana pendukung, antara lain pencahayaan ruang yang sesuai dengan kebutuhan.
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa pencahayaan buatan dapat menggantikan pencahayaan alam. Namun, bukankah akan lebih baik bila kita yang berada di daerah tropis ini, berusaha menggunakan poiensi alam yang sangat berlimpah, yaitu cahaya matahari, sebagai salah satu pendukung jalannya kegiatan-kegiatan yang kita lakukan?
Studi kasus yang diambil, adalah studio-arsitektur Universitas Indonesia dan Universitas Pelita Harapan karena memiliki karakter ruang yang hampir sama, antara lain bukaan jendela di satu sisi dan luas ruang sekitar seratus meter persegi. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif.
Skripsi ini akan memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan pencahayaan dalam studio arsitektur, yaitu perencanaan luas, strategi jendela; jenis,jumlah, dan kekuatan lampu. Faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan dalam perencanaan pencahayaan sehingga turut mendukung kenyamanan melakukan kegiatan dalam studio arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fietrysia Leonita
"Permasalahan kondisi Iingkungan sekitar tidak dapat dipisahkan dari perancangan bangunan karena kondisi dalam ruang juga dipengaruhi oleh Iingkungan sekitar. Perancang berusaha memodifikasi kondisi Iingkungan sekitar untuk menciptakan kondisi dalam ruang yang nyaman. Salah satunya yaitu kenyamanan thermal di dalam ruang. Upaya perancang untuk menciptakan ruang yang nyaman secara thermal adalah dengan melakukan pengolahan elemen bangunan sehingga dapat memanfaatkan faktor iklim pada lingkungan semaksimal mungkin.
Pasar sebagai tempat berkumpulnya banyak orang untuk melakukan kegiatan jual beli, merupakan fasilitas kota yang penting bagi masyarakat. Sebagai tempat berkumpulnya orang banyak faktor kenyamanan thermaI perlu diperhatikan agar orang merasa nyaman saat berada di dalam pasar. Pasar tradisional umumnya menggunakan sistem pengudaraan alami untuk memberikan aliran dalam ruang. Oleh karena itu pengolahan elemen bangunan sangat menentukan pencapaian kenyamanan thermal dalam ruang.
Untuk mengetahui kondisi thermal pada pasar, maka dilakukan pengukuran temperatur dan RH, pencatatan arah aliran angin, dan penyebaran kuesioner pada beberapa pengguna pasar. Proses tersebut akan menghasilkan data-data yang digunakan dasar untuk mengetahui tingkat kenyamanan thermal pada pasar dan faktor apa yang menyebabkannya.
Dari hasil analisis yang diIakukan, penulis membuat studi banding elemen bangunan yang menjadi faktor positif dan negatif pada kedua kasus. Sehingga pada perancangan berikutnya dapat dilakukan perbaikan pada elemen yang kurang menguntungkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Paramita
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Maisyarah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniati Lestari Dewi
"Rumah adalah tempat tinggal keluarga. Di dalam rumah kita melakukan berbagai kegiatan, seperti tidur, makan, dan mandi. Tiga kegiatan ini adalah kegiatan dasar yang dilakukan manusia dalam hidup. Berdasarkan tiga kegiatan dasar ini, sebuah rumah dibangun untuk memenuhi kebutuhan ruang dalam melakukan kegiatan tersebut. Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan dasar ini disebut Rumah Inti, yang terdiri dari ruang tidur, dapur, dan kamar mandi.
Seiring dengan waktu, kebutuhan manusia semakin meningkat Kebutuhan hidup tidak lagi terbatas hanya untuk tidur, makan dan mandi saja. Kebutuhan untuk berinteraksi sosial muncut selain bertambahnya kebutuhan dasar. Di Indonesia, yang mendiami sebuah rumah tingga1 bukan hanya keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak anaknya menantu sampai cucu dapat tinggal bersama dalam satu rumah. Untuk dapat memenuhi kebutuhan ruang, manusia perlu tambahan ruang dalam tempat tinggainya. Salah satu cara untuk memcnuhi kebutuhan ini adalah dengan menambah ruangan di dalam rumah tinggal.
Dalam skripsi ini penulis ingin mengemukakan tentang bagaimana pengembangan rumah tinggal dilakukan, dari persiapan apa yang harus dilakukan sampai teknis pengerjaannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umbas, Rangga
"Indonesia terletak di wilayah khatulistiwa dengan cahaya matahari yang bersinar selama 12 jam dalam satu hari, dari pukul 6:00 pagi sampai pukul 6:00 sore. Sesuatu yang terus-menerus disinari oleh matahari akan menyerap radiasi matahari dan menjadi sumber panas itu sendiri_ hal ini disebut sebagai heat transfer atau perpindahan panas. Pada bangunan_ atap dan kulit adalah bagian-bagian yang mengalami perpindahan panas. lni merupakan salah satu penyebab panas dalam ruangan.
Cara mengatasinya ada bermacam-macam_ Salah satunya adalah dengan menggunakan shading device atau tritisan yang digunakan untuk menghalau matahari sebelum mengenai kulit bangunan. Sehingga perpindahan panas dapat diperkecil. Dengan ini diharapkan mang dalam bangunan menjadi lebih dingin.
Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Di dalamnya rerdapat ruang-ruang kelas yang digunakan untuk belajar-mengajar. Karena itu ruang kelas harus nyaman dari berbagai segi termasuk juga suhu. Ruang kelas sebaiknya memiliki pencahayaan yang cukup. untuk itu biasanya digunakan bukaan yang besar. Sementara bukaan atau jendela yang terbuat dari kaca mengalami perpindahan panas yang cukup besar. Maka digunakan tritisan agar radiasi tidak Iangsung jatuh pada kaca.
Tritisan sendiri memiliki bermacam-macam bentuk dimana setiap variasinya akan memiiiki pengaruh yang berbeda-beda pada suhu dalam ruangan yang dilindunginya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Maharta Chan
"Seiring dengan perubahan jantan, hiburan telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi orang-orang yang tinggal di kota-kota besar, bukan lagi sekedar kebutuhan sampingan. Salah satu tempat hiburan yang sering dikunjungi adalah game center, baik tua maupun muda, orang tua maupun anak kecil. Orang-orang yang sedang merasa tertekan, stress, maupun yang sedang santai semuanya bermain di game center.
Game center sebagai sarana rekreasi dan bersantai bagi segala lapisan masyarakat perlu menciptakan kondisi yang nyaman bagi setiap pengunjungnya. Hal ini sangat disadari oleh para pengelola dengan mendirikan game center di dalam bangunan yang mudah dikunjungi, yaitu di mal dan plaza. Penempatan mesin-mesin permainan yang campur aduk, gaung dari mesin-mesin permainan lainnya, semua itu adalah hal-hal yang cukup mengganggu orang-orang dalam menikmati permainannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diadakan penelitian untuk mengetahui tingkat kebisingan yang ada pada game center tersebut, dengan mengambil sample 4 game center yang berada di wilayah Jakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan aktual yang terdapat pada game center yang ada, didasari pada penempatan mesin-mesin permainan.
Kiranya hasil yang diperoleh dapat memberikan informasi mengenai tingkat kenyamanan akustik dan menjadi titik tolak untuk perbaikan tingkat kenyamanan pada game center yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>