Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panji Arrie Priyadi
"Faktor-faktor pengaruh penyebab kerusakan jalan yang paling sering dianggap menjadi masalah bagi masyarakat diantaranya yaitu faktor curah hujan yang tinggi di wilayah Jabodetabek, faktor sistem drainase yang kurang berfungsi dengan baik dan juga faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas jalan. Di samping faktor-faktor tersebut mungkin masih banyak faktor-faktor pengaruh lainnya. Akan tetapi, pada penulisan skripsi ini akan difokuskan kepada faktorfaktor pengaruh tesebut.
Penelitian ini menggunakan curah hujan, persentase kendaraan berat dan juga sistem drainase sebagai variabel bebas dan umur jalan sebagai variabel terikat. Analisis yang dilakukan adalah membangun suatu permodelan regresi linear untuk mengetahui tingkat korelasi antara curah hujan, persentase kendaraan berat dan sistem drainase terhadap umur jalan. Data curah hujan yang digunakan adalah curah hujan rata-rata bulanan tahun 2000?2006. Data curah hujan diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah. Disamping itu, data persentase kendaraan berat dilakukan dengan metode traffic counting berdasarkan jam-jam sibuk kendaraan berat pada masing-masing lokasi. Persentase kendaraan berat diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi dan rendah. Sedangkan untuk data kondisi sistem drainase dilakukan dengan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Data kondisi sistem drainase diklasifikasikan ke dalam kategori baik dan buruk. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS v.13, yaitu dengan metode regresi linear.
Dari pengolahan data didapatkan hasil berupa tingkat korelasi atau kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Tingkat korelasi antara curah hujan terhadap kerusakan jalan tidak terlalu signifikan yaitu bernilai 5,3 %. Untuk korelasi persentase kendaraan berat terhadap kerusakan jalan bernilai 37,9 % dan untuk tingkat korelasi sistem drainase terhadap kerusakan jalan bernilai 42,9 %.

The most influence factors that caused distress of the pavement such as high rainfall factors in Jabodetabek, bad drainage system factors and also heavy vehicle percentage factors. Besides of that, there are a lot of others influence factors that caused distress of the pavement, especially flexible pavement. But, in this research, will be focused on those factors.
This research use rainfall, heavy vehicle percentage and also drainage system as independent variables and influence factor in the age of the pavement as dependent variable. This research presents analysis of construct regression linear modeling to develop level of correlation between rainfalls, heavy vehicle percentage and drainage system to failure of the pavement. Rainfall data are monthly average rainfall between 2002 until 2006. This rainfall data are classified into 3 categories, such as high rainfall level, middle rainfall level and low rainfall level. Besides of that, heavy vehicle percentages data which is used in this research is traffic counting method based on heavy vehicles peak hour in each location. Heavy vehicle percentages are classified into 2 categories such as high percentage and low percentage. Drainage system condition data that used in this research is direct observation to research location. Its also are classified into 2 categories such as good drainage and bad drainage. Tabulation data in this research use software SPSS v.13.0, which is regression linear method.
Data tabulation shows level of correlation or contribution between independent variables and dependent variable. Level of correlation between rainfall and distress of the pavement is not quite significant. That is just only 5,3 %. For level of correlation between heavy vehicle percentage and distress of the pavement is 37,9 %. Besides of that, level of correlation between drainage systems and distress of the pavement is 42,9 %"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35171
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Fikri
"Konstruksi perkerasan jalan di Indonesia seringkali mengalami kerusakan akibat pengaruh jalan terendam. Kondisi permukaan jalan terendam diakibatkan oleh sistem drainase buruk. Kerusakan pada lapis permukaan disebabkan menurunnya kekuatan struktur campuran aspal oleh beban kendaraan dan adanya air di permukaan. Pada penelitian ini Buton Natural Asphalt (BNA) ditambahkan pada campuran Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC-WC) yang menggunakan aspal penetrasi 60/70.
Penambahan BNA 25% terhadap aspal optimum AC-WC selanjutnya disebut ACWC Modifikasi dilakukan berbagai pengujian dalam kondisi kering dan terendam air. Analisis dilakukan untuk mengkaji karakteristik mekanik Stabilitas Marshall, Modulus Resilien dan Stabilitas Dinamis dengan menggunakan alat uji Marshall, Umata, Wheel Tracking Machine dan Scan Electronic Microscope.
AC-WC Modifikasi telah menunjukkan kinerja peningkatan nilai Stabilitas Marshall 11.35 %. Berdasarkan uji perendaman Marshall (Marshall Immersion) diperoleh Indek Kekuatan Sisa meningkat sebesar 2.71%. Modulus resilen (MR) meningkat 6.55% dalam kondisi terendam dan pada kondisi beban standar terjadi peningkatan sangat signifikan yaitu 32.59 %. Hasil uji deformasi permanen menunjukan laju deformasi 14.44 % lebih kecil dari pada campuran aspal AC-WC dengan indeks Penetrasi 60/70.

Construction of road pavement in Indonesia are often damaged due to the influence of submerged roads. Submerged road surface conditions caused by poor drainage system. Damage to the surface layer due to decreased structural strength of asphalt concrete mixture by weight of the vehicle and the presence of water on the surface. In this study Buton Natural Asphalt (BNA) was added to the mixture Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC-WC) using bitumen 60/70 penetration index.
BNA addition of 25% of the optimum asphalt AC- WC called AC-WC Modifications carried out various tests in dry conditions and submerget. The analysis conducted to assess the mechanical characteristics of Marshall Stability, Resilient Modulus and Dynamic Stability using Marshall test, Umata test, Wheel Tracking Machine and Scan Electronic Microscope.
AC-WC Modifications have shown performance enhancement Marshall Stability value of 11.35%. Based on the Marshall Immersion test obtained Marshall Index of Retained Strength increased by 2.71%. Resilient Modulus (MR) 6.55% increase in submerged conditions and at standard load conditions occur very significant increase of 32.59%. Permanent deformation test results showed the rate of deformation of 14.44% smaller than the asphalt mixture AC-WC with 60/70 penetration index.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28572
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zaki Fanani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Ridwan
"ABSTRAK
Pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Indonesia diprioritaskan untuk pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan. Aspal Buton (Asbuton)
adalah salah satu produksi kekayaan alam Indonesia yang terdapat di Sulawesi Tenggara, yang dapat digunakan sebagai matelial konstruksi perkerasan jalan.
Asbuton ini terjadi karena suatu Iapisan batu kapur yang porous (globigeline ka1k)diresapi oleh minyak bumi yang mengandung aspal (aspaltic base cmde oil) yang tertekan keluar akibat tekanan yang disebabkan oleh proses geologis dalam waktu yang sangat lama. Asbuton berbentuk sebagai lapisan batu berwarna hitam yang kadang-kadang menyembul di atas permukaan tanah dan sebagian lagi lapisan tersebut hanya terdapat beberapa meter di bawah permukaan tanah. Oleh karena itu cukup dilakukan penambangan terbukae
Untuk keperluan pengaspalan jalan dibutuhkan aspal yang bersifat Ientur (elastis), sehingga tahan terhadap getaran-getaran akibat pukulan-pulculan roda kendaraan. Oleh karena itu pada asbuton perlu ditambahkan bahan peremaja atau pelunak yang mampu membuat asbuton berfimgsi sebagai bahan perekat di dalam campuran lasbutag. Supaya bitumen asbuton dapat bediungsi sebagai perekat, bitumen asbuton hams terlebih dahulu diaktifkan kembali dengan jalan memberlkan resin dan Oi] kepada butiran asbuton.
Pada penelitian ini, sebagai penambah kandungan resins dan oils digunakan campuran antara gilsonite, residu oli bekas dan minyak tanah. Dengan memanfaatkan karalcteristik masing-masing bahan baku modifier tersebut, diharapkan dapat memodifikasi bitumen asbuton sehingga dapat berlimgsi sebagai binder pada campuran lasbutag yang memjliki karakteristik iisik yang mendekati karakteristik aspal minyak.
Pada penelitian ini didapat jenis-jenis kornposisi campuran modifier yang dapat digunakan untuk memodiiikasi bitumen asbuton dengan kadar tertentu yang sesuai dengan spesifikasi modifier asbuton

"
1996
S34596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Gunarso
"
ABSTRAK
Lapis Asbuton Agregat (Lasbutag) adalah campuran yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, asbuton, dan bahan peremaja yang dicampur, dihampar, dan dipadatkan secara dingin. Fungsinya adalah sebagai lapis permukaan dan melindungi lapis di bawahnya dari pengaruh air dan cuaca.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai permeabilitas dan koefisien kekuatan relatif dari campuran Lasbutag dengan menambahkan bahan peremaja ROB50.
Adapun bahan peremaja ROB50 ini didapat dari hasil campuran residu oli, aspal minyak, dan minyak tanah dengan komposisi sebesar 50 : 30 : 20. Bahan peremaja ini kemudian dikombinasikan dengan bitumen asbuton dan didapat komposisi 48 : 52 sehingga karakteristik dari bitumen asbuton mendekati karakteristik aspal pen 60/70. Setelah itu dilakukan perecanaan campuran.
Hasil uji Marshall menunjukkan bahwa perencanaan campuran dengan variasi kadar aspal antara 6% sampai 8.3% masuk ke dalam spesifikasi, sehingga diperoleh nilai kadar aspal optimum 7.15 % dengan nilai stabilitas sebesar 439 kg. Sedangkan dari hasil uji permeabilitas dapat dilihat bahwa setiap penambahan kadar aspal sebesar 0.5% termasuk penambahan ROB50 sebesar 0.3615% akan semakin mengisi rongga-rongga yang ada di dalam campuran sehingga daya rembes air yang melewati medium yang porous akan menurun.
Koefisien kekuatan relatif didapat dari nilai stabilitas, sehingga koefisien yang didapat berkisar antara 0.297 sampai 0.318."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismanto
"Daur ulang (recycling) adalah suatu proses pengolahan atau penggunaan kembali perkerasan jalan lama setelah mengalami proses kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut selama kurun waktu yang relatif lama, baik dengan atau tanpa menggunakan suatu bahan tambah. Dengan metode daur ulang ini karakteristik campuran jalan lama dan material penyusun campuran diperbaiki hingga memenuhi persyaratan yang ditentukan. Bahan peremaja aspal lama yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROB-50 yang tersusun dari tiga komponen yaitu Residu Oli Bekas (ROB), aspal minyak berupa aspal keras, dan minyak tanah dengan prosentase masing-masing campuran tersebut berurutan adalah 50%, 30%, dan 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan ROB-50 dalam meremajakan aspal lama dan kinerjanya pada campuran daur ulang jalan aspal. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan bahan peremaja ROB-50 dengan konsentrasi 1,1%, 1,2%, dan 1,3% dengan ditambahkan aspal baru penetrasi 60/70 dari 0% hingga 1,0% terhadap total campuran dapat digunakan untuk meremajakan karakteristik aspal lama hingga memenuhi persyaratan aspal keras penetrasi 60/70. Perubahan karakteristik aspal lama tersebut meliputi peningkatan penetrasi sebesar 264%, 272%, dan 284%; penurunan titik lembek sebesar 86,2% dan 81,3%; dan perbaikan nilai daktilitas hingga memenuhi persyaratan yang mengalami peningkatan lebih dari 370,4%. Penelitian ini menunjukkan kinerja bahan peremaja ROB-50 dalam campuran sangat efektif dalam memobilisir dan menurunkan viskositas aspal secara cepat dan menyeluruh sehingga dapat mengisi rongga-rongga dalam campuran. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada campuran jalan aspal lama dengan kadar aspal yang tinggi (7,88%), karakteristik campuran dapat diperbaiki dengan ROB-50 hingga memenuhi persyaratan lapis aspal beton (laston) tanpa diperlukan penambahan aspal baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Salomo
"
ABSTRAK
Lapis Lasbutag Agragat (lasbutag) adalah suatu lapis permukaan pada permukaan jalan yang terdiri dari agregat, asbuton dan bahan peremaja yang dicampur, dihampar dan dipadatkan secara dingin. fungsinya pada perkerasan jalan adalah untuk mendukung beban lalu lintas dan sebagai lapis pelindung agar lapisan-lapisan yang ada dibawahnya dapat bertahan lama.
Asbuton memiliki bitumen yang sangat getas dan berpenerasi rendah sehingga diperlukan bahan peremaja yang berfungsi untuk me lunakkan bitumen asbuton dan mengubah komposisi bitumen yang cukup bagi penyelimutan dan ikatan adhesi seluruh agregat.
Bahan peremaja dalam studi perbandingan biaya pembutan lasbutag ini terdiri dari bahan peremaja Residu Oli Bekas yang komposisinya terdiri dari 50% Residu Oli Bekas + 30% Aspal Minyak + 20% Minyak Tanah, bahan peremaja Bunker Fuel Oil yang terdiri dari 43,5% Bunker Oil + 43,5% + 13% Minyak Tanah, bahan peremaja Oli Bekas + Minyak Tanah dimana banyaknya bahan peremaja 42,5% dari persen berat bitumen campuran.
Studi perbandingan biaya ini bertujuan untuk mengetahui campuran lapis lasbutag yang paling murah dari ketiga bahan peremaja yang digunakan, karena dari hasil penelitian di laboratorium masing- masing bahan peremaja menunjukkan kharakteristik campuran lasbutag yang berbeda.
Dari hasil perhitungan didapat harga kekuata relatif untuk lapis lasbutag dengan bahan peremaja Residu Oli Bekas (ROB 50) adalah 0,35, lapis lasbutag dengan bahan peremaja Bunker Fuel Oil 0,38 dan lapis lasbutag dengan menggunakan bahan perenmaja Oli Bekas 0,42. Perbandingan biaya dari lapis lasbutag dengan menggunakan bahan peremaja Bunker Fuel Oil (BFO), bahan peremaja Oli Bekas dan bahan peremaja Residu Oli Bekas (ROB 50) adalah : 1 00 :1,10 :1.30."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edmon Bahar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wiyono
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>