Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benny Nixon
"Pada pelaksanaan konstruksi proyek tidak dapat dihindari adanya perubahanperubahan pekerjaan. Permintaan untuk melaksanakan perubahan ini biasa disebut change order. Perubahan pekerjaan yang bersifat signifikan dan berskala besar akan mempengaruhi nilai dan kualitas dari proyek, diantaranya pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai atau berbeda dari nilai dan dokumen kontrak yang telah disepakati terlebih dahulu antara pemilik proyek (owner) dengan pelaksana proyek (kontraktor). Proyek besar dan kompleks, seperti proyek bangunan bertingkat tinggi akan selalu mengalami perubahan, baik besar maupun kecil. Change order pada konstruksi proyek juga menjadi salah satu penyebab dari penundaan (delay) waktu akibat time overruns. Untuk itu diperlukan usaha untuk meminimalkan perubahan beserta dampak change order terhadap kinerja waktu konstruksi proyek, yakni dengan menentukan pengendalian change order yang paling efektif dan tepat sasaran. Penelitian ini melakukan pendekatan hipotesa secara deduktif yang diperoleh dari perumusan masalah dan studi literatur, pengolahan data dengan metode penelitian kuantitatif survei dan analisa data yang diperoleh dari pendistribusian kuesioner, dilakukan dengan analisa statistik. Pada akhir penelitian menyimpulkan hasil versifikasi secara empiris dari bentuk hipotesa tersebut.

The implementation of construction project can not be avoided by existence of changes work. Request for implement this change is mentioned with change order. Change in work that is significant and large-scale will influence the value and quality of project, among them is implementation of construction work was inappropriate or different of value and contract document, that was agreed before between owner and contractor. The large and complex project, likes high-rise building will always have change in scope of work, both in big or small. Change order is one of sources of delay of construction project, result from time overruns. So we need effort to minimize change and impact from change order towards the achievement of time, with determine effectively and appropriate change order management. This research carried out hypothetical approach deductively, that was received from the formulation of problem and study of literature, processing data with survey quantitative method research and analysing data from distribution of questioner, using statistics analysis. A t the end of research concluded results of versifikasi empirically from hypothesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27571
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Bobby Gunadhi
"Proyek adalah merupakan suatu proses tahapan pekerjaan yang berkesinambungan dengan melibatkan pengorganisasian, koordinasi antara tenaga kerja, peralatan dan material dimana mempunyai waktu pelaksanaan dari awal sampai akhir tertentu dalam batas-batas anggarannya untuk menghasilkan suatu produk atau jasa sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Pada dasarnya peiaksanaan proyek memiliki bagian yang mencakup waktu pelaksanaan (time schedule), pengelolaan biaya (cost management) dan kiualitas (quality) dari produk atau jasa. Komponen tersebut diatas sating berhubungan dan dibutuhkan sistem Nngoperasian yang cermat dan teliti. Salah satu komponen terpenting dalam pelaksanaan proyek adalah mengenai pengeioiaan biaya karena 'merupakan sumber daya utama yang sangat terbatas jumlahnya. Oleh karena itu dalam studi kasus pada Pembangunan Struktur ST11 Gedung Bertingkat (9 lantai) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNM)"
2001
S35644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana Thaofik
"ABSTRAK
Berbagai cara dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan mutu cara kerja dan hasil kerja untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Salah sate cara adalah melalui Gugus Kendali Mutu. Dimana merupakan suatu sistem manajemen parsipasi yang dinamis yang mengikut sertakan secara aktif seluruh karyawan dan pimpinan secara kesinambungan mengendalikan, melestarikan dan meningkatkan mutu disegala bidang demi kemajuan perusahaan, karyawan serta kepuasan pelanggan.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan studi kasus pada perusahaan PT. Adhi Karya. Dalam melakukan kegiatan pengendalian dan peningkatan mutu ( pemecahan-pemecahan masalah ) GKM menerapkan prinsip pengendalian yaitu siklus Plan-Do-Check-Action ( PDCA ). Selain itu juga memakai alat-alat Bantu yang dikenal dengan seven tools ( 7 alat ) yaitu Lembar Periksa, Stratifikasi, Diagram Pareto, Diagram Sebab Akibat, Diagram Tebar, Histogram dan Peta Kontrol. Dari kegiatan pengendalian mute ini dapat ditingkatkan mutu baik cara kerja dan hasil kerja ( kualitas dan kuantitas ).
Kegiatan pengendalian mutu melalui GKM ini dapat dilakukan pada lingkup kelompok kecil karyawan dengan dilakukan secara teratur, berkesinambungan dalam bidang pekedaan dengan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengendalian mutu.

"
2001
S35667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Pahyat Darma Dewa R.
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan usaha dalam bidang property dewasa jai, khususnya pada proyek pembangunan perumaban dan perkantoran telah membust pare pengembang berlomba untuk mendapatkan basil yang terbaik dengan biaya yang paling ekonomis guna mendapatkan kauntungan yang relatif cukup besar. Salah satu komponen utama dalam pencapain tujuan tersebut adalah akurasi dan kecepatan dalam menganalisa jumlah kebutuhan bahan yang diperlukan ba.ik berupa berupa material maupun tenaga kerja yang digunakan secara benar dan effisien.
Selain itu banyakuya analisa yang dipakai untuk menentukan harga satuan pekerjaan dan penggunaan program aplikasi seperti Primavera Project Planner, Microsoft Project Time Line dan sebagainya menjadikan pertimbangan tersendiri dalam menentukan besarnya harga yang dipakai dalam suatu tender atau pengajuan harga borongan pekerjaan.
Dalam karya tulis ini, penulis bermaksud untuk membuat suatu sistim perancangan software yang dapat mengoptimalkan kemampuan program Primavera Project Planner dalam merencanakan dan menganalisa anggaran biaya serta jumlah kebutvhan bahan material dan tenaga kerja yang diperlukan untuk membangun suatu rumah maupun bangunan iainnya secara cepat dan effisien dengan menggunakan Database Manajemen System (DBMS) yang berorientasi pada Object Oriented Programming ( OUP ) dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic.
Software ini mampu membuat daftar harga bahan bangunan dan upah dari beberapa daemb di Indonesia, menentukan jumlah dan harga satuan pekerjam bangunan dengan penggunaan koef eien bahan yang dibutuhkan sesuai keinginan pemakai sekaligus m emb uat rekapitulasi harga.borongan, tampilan dan hasiI akhir yang dihasilkan dalam bentuk laporan tersaji dalam bentuk tabel - Label yang tersusun dengan balk dan rapi sehingga mudah untuk dipahami, kernaimpuan untuk berintegrasi dengan software Microsoft Office, serta manfaaf dan kelebihan laixmya Yang nnana dalam kesempatan ini penulis tidak dapat mengmvikan satu persatu. Dengan demikian kendala - kendala yang ada pada saat ini dapat kits atasi secara baik.
Peagalokasian data yang ten&uktur secara baik dan benar dapat mempermudah kits dalam melakukan perubahan atau analisa terhadap parameter yang kits gunakan dalam membuat perlaraau harga satuan suatu bangunan. Dengan dernikian kesulitan yang ada ketika melakukan analisa biaya pekerjaan dapat diperkecil.

"
2001
S35678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Benediktus
"Proyek adalah merupakan suatu kegiatan atau usaha temporary yang dilakukan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa yang khusus. Temporari artinya setiap proyek mempunyai waktu mulai dan waktu akhir yang tertentu. Khusus artinya produk atau jasa tersebut memerlukan penanganan atsu memiliki kondisi yang berbeda untuk produk atau jasa yang sejenis. Pada dasarnya di dalam proyek tercakup pengelolaan biaya, waktu pelaksanaan dan kualitas produk atau jasa. Dalam suatu proyek komponen biaya adalah salah satu faktor yang terpenting karena merupakan sumber daya yang sangat dibatasi jumlahnya. Oleh karena itu dalam studi kasus pada proyek pembangunan ruko di Citra Gran Cibubur ini akan dibahas khusus mengenai perhitungan, perencanaan dan pengendalian biaya. Data-data utama yang dibutuhkan untuk perhitungan biaya proyek pada dasarnya diperoleh dari identifikasi pekerjaan, metoda pelaksanaan yang dipakai dimana ada kaitannya dengan penggunaan tenaga kerja, alat serta jaringan kerja untuk memperoleh jadwal pelaksanaan pekerjaan. Perkiraan biaya yang dihitung adalag biaya pengembangan (development cost) dan biaya pembangaunan konstruksi (construction cost). Dan dengan pendekatan biaya operasional dapat ditetapkan. Dengan didapatnya biaya pengembangan, biaya konstruksi, biaya operasional dan biaya pembelian lahan sehingga dapat diperhitungkan keuntungan pengembangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fafan Khoirul Fanani
"Dalam penyusunan dokumen penawaran suatu tender proyek sering kita diminta Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan jadwai pelaksanaan serta jadwal pengadaan material, tenaga kerja dan alat yang dipakai. Seringkali daiam penyusunan jadwal pemakaian surnber daya baik berupa material tenaga kerja dan alat tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan RAB. Disini dapat ditarik kesimputan bahwa dalam penyusunan dokumen penawanm tersebut tidak ada integrasi antara RAB dan jadwal pclaksanaan dalam artian penyusunan RAB tidak dihubungkan dengan jadwal pclaksanaan sehingga sumber doya yang tersusun dari RAB tidak bisa lerdeleksi digunakan dimana saja dan di waktu kapan saja. Kcmudian setelah pcnyusunan RAB sclesai timbul masalah baru bagaimana RAB yang telah kita susun ditampiikan kedalam hentuk ekstem (konsumsi tender) setelah dibehani profit, over head, biaya tidak langsung dan beban-beban lainnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Ratna Setyani M.
"Dengan semakin ketatnya persaingan di bidang konstruksi, perusahaan dituntut untuk dapat membuat strategi analisa resiko yang tepat guna menjamin pengambilan keputusan terhadap sebuah proyek, apakah proyek itu akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan atau akan merugikan perusahaan. Pada saat pembuatan cost estimate biaya proyek, sebaiknya dibuat perhitungan dampak dari resiko terhadap biaya proyek dan pelaksanaannya. Analisa resiko tersebut dilihat dari berbagai sisi 1 faktor, antara lain : faktor estimasi, faktor proyek dan design, faktor konstruksi, faktor ekonomi dan politik dan faktor yang berhubungan dengan kontrak. Masing - masing proyek adalah unik, karena memiliki karakter sendiri - sendiri yaitu : lokasi yang berbeda, waktu pelaksanaan yang berbeda, lama masa konstruksi yang berbeda, dan permasalahan yang berbeda pula. Di sinilah diperlukan analisa resiko yang tepat agar dapat diketahui seberapa besar resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan. Dalam melakukan analisa resiko, ada beberapa cara yang bisa digunakan, yaitu dengan cara manual atau dengan menggunakan program. Dalam tugas akhir ini, penulis akan membandingkan hasil analisa resiko secara manual dengan hasil output menggunakan program Crystal Bath dari tender ""TUNU OPERATING FACILITIES PROJECT"". Berdasarkan data - data yang diberikan oleh owner dan basic estimate, akan dibuat analisa dengan menggunakan ""risk analysis model"" dimana tahapan - tahapannya adalah mengumpulkan pendapat dari berbagai disiplin (expert opinions) dilihat dari segi schedule, kuantitas (quantity) dan biaya (cost). Kemudian hasilnya dikombinasikan dan diterapkan pada risk analysis model, dari hasil analisa tersebut dapat diketahui seberapa besar resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengambil langkah - langkah untuk mengantisipasi resiko yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiar Rosalina
"Pekerjaan struktur pada suatu bangunan gedung merupakan pckerjaan yang membutuhkan perhitungan dan pengalaman yang matang karena pekerjaan ini sangat berpengaruh pada progress proyek secara keseluruhan. Melihat dari perkembangan precast yang saat ini sangatlah banyak ditemui, maka pemilihan untuk penggunaan precast pada pekerjaan struktur merupakan alternatif yang sangat diminati oleh kontraktor menilik dari tercapainya fungsi proyek yaitu mutu, biaya dan waktu. Tapi semua hal itu tidak terlepas dari berbagai macam aspek seperti misalnya I sumber daya manusia, lingkungan dll. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan yang matang untuk mencapai hasil yang optimal melalui pemilihan system pekerjaan struktur secara cast insitu dan sistem pekeijaan secara total precast sehingga tujuan dari proyek dapat tercapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian
"[Dalam pembangunan proyek EPC dimana memiliki tingkat risikonya cukup tinggi tidak terlepas dari keterlambatan waktu dan pembengkakan biaya proyek. Permasalahan yang terjadi pada PT.X dimana waktu proyek terlambat dan terjadi pembengkakan biaya. Oleh karena itu analisa berbasis risiko akan dilakukan pada proses pengadaan jasa, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan strategi pengelolaan risiko yang baik sehingga kinerja waktu dan biaya pada proyek EPC dapat dioptimalkan. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kinerja waktu dan biaya paket pekerjaan subkontraktor tidak jelas, data spesifikasi & teknikal yang berubah - ubah, kompleksitas pekerjaan pada proyek, waktu proses tender terlalu singkat sehingga penawaran harga bersifat masih kasar, waktu proses tender formulir isian terlalu banyak sehingga memakan waktu, Bentuk kontrak kurang menarik bagi subkontraktor, kesalahan dalam strategi dan perencanaan paket pengadaan yang tidak memperhitungkan analisis pasar, subkontraktor kurang memahami vendor yang harus di tuju untuk pengadaan material, subkontraktor tidak akurat dalam estimasi biaya proyek, tingginya penawaran harga subkontraktor yang jauh di atas OE. Kata Kunci : Pengadaan Jasa, Proyek EPC, Faktor Risiko, Subkontraktor, Kinerja Waktu Dan Biaya;In the EPC project development which has a fairly high degree of risk can not be separated from the delay time and cost overruns of the project.Problems that occur in PT.X which time the project is late and cost overruns occur. Therefore, the analysis will be performed on a risk-based procurement process, this research is expected to generate good risk management strategies so that the performance time and cost of the EPC project can be optimized. The results showed the risk factors that affect the performance of the time and cost subcontractor work packages is not clear, the data specifications and technical change oftenly, the complexity of the work on the project, the tendering process time is too short so the bidding prices are still rough, tender form is too much so it takes a lot of time, contract type less attractive to subcontractors, errors in strategy and planning procurement package that does not account for market analysis, the subcontractor vendors to be less understanding in the heading for the procurement of materials, subcontractors are not accurate in the project cost estimate , the high bid price that is far above subcontractor OE, In the EPC project development which has a fairly high degree of risk can not be separated from the delay time and cost overruns of the project.Problems that occur in PT.X which time the project is late and cost overruns occur. Therefore, the analysis will be performed on a risk-based procurement process, this research is expected to generate good risk management strategies so that the performance time and cost of the EPC project can be optimized. The results showed the risk factors that affect the performance of the time and cost subcontractor work packages is not clear, the data specifications and technical change oftenly, the complexity of the work on the project, the tendering process time is too short so the bidding prices are still rough, tender form is too much so it takes a lot of time, contract type less attractive to subcontractors, errors in strategy and planning procurement package that does not account for market analysis, the subcontractor vendors to be less understanding in the heading for the procurement of materials, subcontractors are not accurate in the project cost estimate , the high bid price that is far above subcontractor OE]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Iwan K.
"Pada saat seperti ini di mana untuk membangun sebuah sarana maupun prasarana infrastruktur dibutuhkan biaya yang cukup mahal yang disebabkan karena harga material yang tinggi dan tidak menentu, sehingga pembuatan beton untuk struktur-struktur yang membutuhkan sifat mekanis tertentu dapat dibuat dengan menggunakan material-material yang murah dan mudah di dapat.
Material-material tersebut baik sebagian material maupun keseluruhan yang di pergunakan menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah di dapat dengan maksud sama yaitu meningkatkan sifat-sifat mekanis beton tersebut. Salah satu yang menarik dari penggunaan bahan-bahan tersebut adalah penggunaan bahan tambah serat kawat binddraad pada beton ringan pumice.
Penelitian terhadap penggunaan bahan tambah serat kawat binddraad terhadap beton ringan pumice mengacu kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Fakultas Teknik Universitas Indonesia yaitu penelitian mengenai beton ringan pumice dan pengaruhnya apabila digunakan bahan tambahan berupa serat.
Menurut penelitian sebelumnya mengenai penggunaan bahan tambah seratpada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik belah serta pada penelitian beton ringan pumice diketahui bahwa agregat kasar ringan pumice memiliki kekuatan yang relatifkecil, dimana prosentase keausannya yang cukup besar.
Maka pada penelitian kali ini dititikberatkan kepada penambahan serat kawat binddraad pada beton ringan pumice yang ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis beton ringan dan seberapa besar kekuatan yang di hasilkan. Parameter penelitian yang digunakan adalah pemberian serat kawat binddraad dengan menggunakan persentase dari berat semen per meter kubik beton mulai dari 0, 2.5 %, 5 %, 7.5 % dan untuk mutu beton ringan digunakan 22.5 Mpa. Dilakukan pengujian terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, kuat tarik lentur, pengujian hubungan tegangan-regangan dan nilai modulus elastisitas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>