Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Aidin Fikri
"Pada umumnya semua grup band jika ingin sukses dan eksis harus masuk ke mainstream. Kesuksesan tersebut merupakan peran dari major label yang membantu band-band yang ingin sukses. Karena banyaknya kendala-kendala yang dihadapi untuk masuk ke major label, maka dari itu tidak semua band bisa masuk ke major label. Oleh karena itu bagi sebuah band yang ingin sukses dan eksis tetapi mereka tidak bisa diterima major label maka mereka umumnya masuk ke dalam jaringan indie.
Jaringan indie mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh mainstream. Peran major label sebagai penentu kesuksesan sebuah band harus dimiliki oleh jaringan indie, karena di dalam jaringan indie tidak memiliki pranata sosial yang sejajar dengan major label. Oleh karena itu semua kebutuhan dasar bagi sebuah band yang ingin sukses harus mampu menjalankan fungsi yang dijalankan oleh major label. Untuk itu band indie secara mandiri merekam dan memasarkan lagu-lagu yang mereka ciptakan.
Struktur sosial di major label terbentuk atas hubungan kepentingan. Sementara itu, hal ini tidak bisa diterapkan di jaringan indie, karena membutuhkan biaya besar. Oleh karena itu hubungan sentiment menjadi sangat penting di jaringan indie agar band-band indie bisa tetap eksis. Efek Rumah Kaca merupakan salah satu band yang ada di jaringan indie. Efek Rumah Kaca harus mampu memanipulasi hubungan kepentingan menjadi hubungan sentiment agar bisa sukses di jaringan indie. Dengan memanipulasi hubungan kepentingan menjadi hubungan sentiment, maka kebutuhan band Efek Rumah Kaca bisa terpenuhi dan bisa eksis di jaringan indie.

All of band if want get success and exist they have to in to mainstream. The Success come from major label which is they help bands to get success. because so many problems to join in major label, therefore not all of band can join to major label. so the band who want to success but can?t join to major label, they usually in to indie networks.
Indie networks follow the ways of mainstream do. The major label as a determine of bands to get success must have in indie networks, because in indie networks doesn?t have rules like in major label. so all needs of the bands used fulfilled in indie networks. So indie band must do independent record and distribute their song.
Social structure in major label established based on interest relation. but it doesn?t works in indie networks, because need a lot of finance. because of it, sentiment relationship become important in indie networks for the bands to still exist. Efek Rumah Kaca is a one of band in indie networks. Efek Rumah Kaca must have manipulate interest relationship become sentiment relation to get success in indie networks. With manipulate interest relation become sentiment relation, so needs of Efek Rumah Kaca can fullfilled and can still exist in indie networks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S1245
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Susilo Komar
"Skripsi ini mendeskripsikan fenomena sosial mengenai migrasi sirkuler yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu dalam rangka memperoleh sumber daya pekerjaan di suatu wilayah yang berada di luar dari wilayah masing- masing individu itu berasal. Kegiatan untuk pergi ke suatu wilayah yang berada di luar dari wilayahnya ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup, dan mereka memang tidak berniat untuk menjadi warga permanen yang menetap di wilayah tujuan. Pada suatu saat nanti, mereka akan kembali ke keluarga masing-masing yang tetap berada di wilayah asalnya. Para migran sirkuler pergi ke suatu wilayah tujuan dalam konteks penelitian ini diawali dengan bermodalkan hubungan sosial yang sudah dimiliki para aktor dengan migran terdahulu yang dikenalnya melalui hubungan sentiment (emosi). Hubungan sosial yang sudah ada ini coba diaktifkan para migran sirkuler karena hubungan sosial ini merupakan modal sosial bagai para aktor untuk memperoleh sumber daya pekerjaan yang sudah dilakoni oleh migran yang diikutinya baik sebagai buruh bangunan maupun pedagang makanan. Dari dua konteks sumber daya pekerjaan inilah akan terlihat secara jelas adanya pengelompokan sosial para aktor/migran sirkuler yang masing-masing membentuk satu kesatuan jaringan sosial.
Kemudian dalam tulisan ini pula akan dijelaskan jaringan sosial berdasarkan dua konteks sumber daya pekerjaan yang coba dibina dan diperlihara oleh para aktor, karena baik itu migran terdahulu maupun migran sirkuler, keduanya saling tergantung dan saling membutuhkan. Hubungan sosial yang terwujud, mengikat individu dalam jaringan sosial sehingga dapat diketahui logika situasional dimana adanya sejumlah pertukaran yang dijelaskan dalam hubungan power dimana adanya reward dan sanction yang digunakan dalam jaringan sosial guna mencapai suatu kepentingan dalam memenuhi kebutuhan hidup para aktor.

This thesis describe the social phenomena of circular migration by individual or groups of individuals in order to obtain employment resources in a territory that is outside of individual origin territory come from. Movement into a territory in order to appeased life need, and they, indeed, have no intend to be permanent residents in destination territory. Later, they will return to their each families who stay remain of their origin territory. Circular migrants went to a territory in the context of this research begins to capitalize on social relations have been owned by actors with previous migrants had known through sentiment relations (emotion). They tried to activated their social relations because this social relations is the social capital of actors/circular migrants to obtain employment resources that have been done by previous migrants who participated either as construction workers or food vendors. From this two context, Both will clearly show the social grouping of actors/circular migrants which each form a unity of social network.
This thesis also explain social network based on two context of employment resources effort to fostered and maintained by actors, because previous migrants or circular migrants, both interdependent and well earned need each other. Social relations are materialized, binding individuals in a social network go into as to know the „logika situasional‟ which interchange explained in power relation with reward and sanction used in social network to achieve their purpose in appease life need of actors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S43964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Murdiartono
"Dewasa ini, dunia virtual atau internet adalah sesuatu yang sangat marak dan hangat untuk dibicarakan. Booming dunia virtual tidak hanya dibicarakan sepintas saja oleh orang-orang, tetapi juga proses analisis serta diskusi secara terus menerus yang dilakukan oleh para ahli ilmu sosial. Dibalik gencarnya dunia virtual, ada fenomena menarik mengenai dunia virtual sendiri yakni anonimitas yang dipakai para penggunanya. Sebagian besar pembahasan yang sudah ada sebelumnya mengenai anonimitas berkaitan dengan identitas yang disamarkan. Akan tetapi, anonimitas dalam kerangka pikir jaringan sosial memiliki pandangan tersendiri yakni anonimitas terjadi karena tidak adanya hubungan sosial yang terbentuk antara satu individu dengan individu lainnya. Pandangan tersebut melahirkan gagasan baru bahwa dunia virtual identik dengan dunia nyata atau dengan kata lain bahwa tidak ada perbedaan dalam dua dunia tersebut, kuncinya pada hubungan sosial. Representasi dari gambaran yang telah dijelaskan sebelumnya bisa dilihat dalam sebuah forum internet bernama Kaskus khususnya Kaskus Regional Tegal.

Virtual or Internet have become trending topics these day. These trending aren't just a coffee-break talk material but also talked in analyzing process and discussed continuously by every social experts. Behind these trending, there is interesting phenomena about these virtual world recently that is anonymity that is used by its user. A topic that is recently discussed is about anonymity in hiding their identity. But, anonymity in social network minds have their own vision, that is anonymity happens because there are no social relations which is created between person to another person. This vision produced a new idea that virtual world is identical with the real world, or in other words that there is no difference between these two worlds, the key is in social relations. For example, illustration that have been explained before can be seen in a Internet Forum named "Kaskus" especially "Kaskus Regional Tegal"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidhia Almaida
"Pertunjukan musik internasional di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta saat ini semakin marak Maraknya pertunjukan musik ini dilihat sebagai peluang bagi pihak tertentu yaitu promotor untuk menjadikannya sebagai suatu industri hiburan Syarat bagi para penggemar untuk dapat menyaksikan musisi idolanya tersebut secara langsung adalah kepemilikannya akan tiket masuk area pertunjukan musik Cara untuk memperoleh tiket yang paling dikenal di masyarakat adalah melalui agen tiket resmi dan pembelian melalui calo Namun berbagai aturan dan larangan membatasi adanya praktik percaloan karena dianggap merugikan atau mengurangi keuntungan organisasi penyelenggara Pada kenyataannya dapat dilihat bahwa sampai saat ini profesi calo masih ada dan cenderung langgeng di antara ketidakleluasaan dalam kegiatannya mdash yakni jual beli tiket pertunjukan musik Melalui paradigma jaringan sosial penelitian ini menemukan bahwa hubungan hubungan sosial yang dibina pada jaringan percaloan tiket pertunjukan musik internasional di GBK ini memberikan keleluasaan baru bagi profesi calo Calo dalam hal ini menduduki posisi yang fungsional Pemeliharaan hubungan sosial melalui pertukaran sumber daya negosiasi aturan dan pengaktifan peran pada jaringan yang dilakukan antara aktor pada jaringan percaloan tiket pertunjukan musik mancanegara di GBK ini menjadi modal sosial dalam memperoleh sumber daya tiket Dengan demikian percaloan menjadi alternatif bagi pelayanan ketersediaan tiket pertunjukan musik internasional di GBK.

International music showcase in Indonesia especially in Jakarta increasingly widespread The flare of international music showcase is seen as an opportunity for certain people mdash the promoters mdash to make it as an entertainment industry The promoter was charged in inviting foreign musicians to fulfill fans'demands who wants to see their idols performs on stage The requirement for fans to be able to watch their idol's live performance is the ownership of entrance ticket to the venue The most popular methods to acquire entrance ticket is through purchasement by official ticket agents and scalpers However rules and restriction limiting the practice of scalping as it is detrimental and reducing showcase's organizer's benefits In fact as we can see that scalping as an occupation is likely to persist between all constraints in their activities mdash i e selling and buying tickets Through Social Network Paradigm this research found that the maintenance of social relations in ticket scalping network provides new flexibility to scalper's activities Scalpers'here holds a functional role Social relations which maintained by the exchange of resources rules negotiation and the activation of roles carried out between actors in this network become social capital in obtaining resources Thus scalping become an alternative for showcase's audience to obtain entrance tickets "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Arfandi
"Fenomena sosial budaya dalam masyarakat seperti hubungan antar pedagang dapat dibahas dalam berbagai konteks. Penelitian ini akan membahas interaksi dan hubungan sosial pedagang gulai tikungan. Pedagang gulai tikungan ini memiliki aturan-aturan main seperti seperti aturan piring, aturan pikulan, dan aturan-aturan lainya. Aturan main tersebut mempengaruhi berbagai hubungan sosial aktor gulai tikungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Secara garis besar, skripsi ini akan melihat mekanisme interaksi serta berbagai pola hubungan sosial yang dipengaruhi oleh kesepakatan aturan main telah menjadi kontrol internal aktor gulai tikungan.

Social and cultural phenomenon in society such as relation between sellers can be studied in various contexts. This research will discuss interaction and social relations gulai tikungan sellers. Gulai tikungan sellers has a set of rules such as piring rules, pikulan rules and others rules. Rules of game is affect various of social relation gulai tikungan actors. The method used in this research that participation observation and in-depth interviews. This paper will discuss the mechanism of interaction and various patterns of social relations that are affected by the rules of game that became internal control for all gulai tikungan actors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senorita Febrina
"Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu, manusia menjalin hubungan untuk melakukan transaksi pemenuhan kebutuhan satu sama lain. Demikian halnya dengan aktor-aktor yang berada di jaringan sosial Anggi yang juga melakukan transaksi pemenuhan kebutuhan untuk dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing. Adanya perbedaan kebutuhan diantara anggota jaringan membuat masing-masing aktor menjalin suatu hubungan diluar struktur organisasi Anggi Foundation. Pengurus membutuhkan peran aktor-aktor sesuai dengan struktur organisasi yang ada untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan. Namun ternyata para anggota dalam jaringan sosial Anggi memiliki kepentingan masing-masing sehingga membuat struktur sosial berubah karena timbulnya transaksi kebutuhan diantara mereka. Pada dasarnya anggota jaringan sosial Anggi memiliki berbagai kepentingan dan kebutuhan yang ingin dipenuhi melalui kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya. Berbagai kepentingan yang dimiliki antar aktor tersebut membuat proses transaksi terus berkembang dan dapat memperpanjang tujuan untuk memenuhi kebutuhan antar aktor. Tanpa disadari, transaksi kebutuhan yang terjadi dalam hubungan sosial antar aktor membentuk suatu jaringan sosial yang menyebabkan Anggi Foundation mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.

On a basic level human is a social creature that need others to fullfil their needs. Therefore, human connects with transaction fullfiling among each other. Actors in Jaringan Sosial Anggi do fullfiling transaction to reach out their needs. There's a different needs towards its member making each actor building a relationship outside Anggi Foundation. Staffs need actor's roe depends on organization structure to support the whole goal. On the other hand, the members in Jaringan Sosial Anggi have each needs so the social structure changes. Basically the members have needs and importances that has to be fullfiled by activities inside it. Many importances which own by actors developed transaction process and able to be expand to fullfiling the needs. Without realizing, needs transaction which happen inside social relation between actors build social network cost Anggi foundation able to maintain its exsistancy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S1430
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Ningsih
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pemahaman PT Elnusa, Tbk
terhadap Corporate Social Responsibility, mengkaji implementasi programprogram
Corporate Social Responsibility PT Elnusa, Tbk di bidang pendidikan
dan menganalisis manfaat-manfaat yang ada dari Corporate Social Responsibility
yang telah dilakukan perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan memiliki pemahaman
yang baik mengenai hakekat Corporate Social Responsibility, tetapi masih
memasukan program pelatihan internal sebagai bagian dari program Corporate
Social Responsibility perusahaan. PenerapanCorporate Social Responsibility
dilakukan di bawah koordinasi dua divisi sertakerjasama dengan yayasan yang di
bentuk untuk itu dan sudah sesuai dengan siklus Plan, Do, Check and Improve
(PDCI), serta terdapat manfaat bagi perusahaan, dan lingkungan terkait.

ABSTRACT
This study was conducted to test the understanding of PT Elnusa,Tbk
towards Corporate Social Responsibility, reviewing the implementation of PT
Elnusa,Tbk Corporate Social Responsibility programs in education and analyze
the existence of the benefit of Corporate Social Responsibility held by the
company.
The results showed that the company has a good understanding of the
nature of Corporate Social Responsibility, however in practice still in corporate
the internal training programs as part of the company?s Corporate Social
Responsibility programs. Corporate Social Responsibility implementation is done
under coordination of two divisions, trough partnership with a foundation which
was formed, and in accordance with Plan, Do, Check, Improve cycle and give
benefits to corporate, stakeholders and the related environment."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T55456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library